Anda di halaman 1dari 12

Dasar-dasar pengawasan

KELOMPOK 8
ANGGOTA:
1. Agnes Divarenza Maro(203030303231
2. Elinise Via Triwina(203010303002)
3. Rahmansyah(203020303066)
4. Kalvari Melrianti Lenama(203020303077)
5. Yupitasari(203020303053)

Mata Kuliah: Pengantar Manajemen


Dosen Pengampu:
1. Drs.Noorjaya Nahan, M.Si
2. M. Ruzaini Abdi, SE., M.Si
PENGERTIAN PENGAWASAN


Definisi pengawasan menurut robert J. Mockler adalah suatu
usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dari
kegiatan yang dilakukan sebelumnya, mengatur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan
koreksi.

Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-
tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan
membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan
secara efektif, serta fungsi pengawasan itu sendiri harus
diawasi.
Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi
manajemen lainnya, yaitu:

Planning organizing Leading


(perencanaa (pengorgan (pengarahan
n) isasian) )
TIPE-TIPE PENGAWASAN


Pengawasan pendahuluan dirancang untuk mengantisipasi
PENGAWASAN masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari
PENDAHULUAN standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat
sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

PENGAWASAN YANG ●
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan ini
sering disebut “ya-tidak” atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu
DILAKUKAN BERSAMAAN kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek
tertentu dengan dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau menjadi
DENGAN PELAKSANAAN semacam peralatan dobel check yang lebih menjamin ketepatan
KEGIATAN pelaksanaan.


Pengawasan umpan balik dikenal juga sebagai past-action control, mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab
PENGAWASAN UMPAN penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-
penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan
BALIK datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah
kegiatan terjadi.
TAHAP-TAHAP DALAM PROSES PENGAWASAN

1 . Penetapan s tandar pel aksanaan: Tahap


pertama dal am pengaw as an adal ah penetapan
s tandar pelaksanaan. Standar mengandung arti
s ebagai satu satuan pengukuran yang dapat
digunakan s ebagai patokan untuk penil ai an
hasi l-hasi l. Tiga bentuk s tandar yang umum
adal ah; standar fis ik, s tandar moneter, dan
s tandar waktu.

3.
Pengu
kuran
pelaks
anaan
kegiat
an:
ada
berba
gai
cara
untuk
melak
ukan
pengu
kuran
pelaks
anaan
,
yaitu:
Penga
mata
n
(obse
rvasi),
lapora
n-
lapora
n,
meto
de-
meto
de
otom
atis,
inspe
ksi
dan
pengu
jian
atau
denga
n
penga
mbila
n
samp
el.
TAHAP-TAHAP PENGAWASAN

4 . Pembandi ng pelaks anaan dengan s tandar


eval uasi : tahap kri tis dari pros es pengawas an
adal ah pembanding pelaks anaan nyata
dengan pelaks anaan yang direncanakan atau
s tandar yang telah ditetapkan. Penyimpangan-
penyim pangan harus dianali si s untuk
menentukan mengapa s tandar tidak dapat
dicapai.

5.
Pengam
bilan
tindaka
n
koreksi
bila
diperluk
an: bila
hasil
analisis
menunj
ukkan
perluny
a ada
tindaka
n
koreksi,
tindaka
n ini
harus
diambil
dalam
berbaga
i
bentuk.
Ada
bebera
pa
tindaka
n
koreksi
yang
mungki
n
terjadi:
1.
mengub
ah
standar
awal, 2.
mengub
ah
penguk
uran
pelaksa
naan, 3.
mengub
ah cara
dalam
mengan
alisis
atau
mengin
terpreta
sikan
penyim
pangan.
PENTINGNYA PENGAWASAN
Ada beberapa faktor yang membuat pengawasan sangat diperlukan,
faktor tersebut adalah sebagai berikut:


Perubahan lingkungan: berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi
terus-menerus dan tidak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi
produk, dan pesaing baru, ditemukannya bahan baku baru dan sebagainya.


Peningkatan kompleksitas organisasi: semakin besar organisasi, semakin
diperlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Semuanya
memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan
efektif.


Memungkinkan terjadinya kesalahan: bila para karyawan tidak membuat
kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi
kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan
memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis
PENTINGNYA PENGAWASAN

Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang: Bila manejer mendelegasikan


wewenang kepada karyawannya tanggung jawab atas itu sendiri itu tidak berkurang.
Satu-satunya cara manejer dapat menentukan apakah karyawannya telah melakukan
tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL

Ada banyak teknik yang dapat membantu manajer agar pelaksanaan pengawasan
menjadi lebih efektif. Ada dua teknik yang paling terkenal yang dapat membantu
pengawasan manajerial sebagai berikut:


MBE atau prinsip pengecualian, memungkinkan manajer untuk
Management by Exception mengarahkan perhatiannya pada bidang-bidang pengawasan yang
(MBE) paling kritis dan mempersilahkan para karyawannya atau tingkatan
manajemen rendah untuk menangani variasi-variasi rutin.


MIS dapat didefinisikam sebagai suatu metode formal pengadaan
dan penyediaan bagi manajemen informasi yang diperlukan dengan
Management Information Systems akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan
(MIS) keputusan dan memungkinkan fungsi pengawasan dilakukan secara
efektif.
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN EFEKTIF

Untuk menjadi efektif,sistem pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu:

1. Mengawasi
kegiatan-kegiatan
5. Dapat diterima yang benar
oleh yang
bersangkutan

2. Tepat waktu

4. Tepat akurat

3. Dengan biaya
yang efektif
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN EFEKTIF

Karakteristik pengawasan yang efektif dapat lebih diperinci sebagai berikut:

1. Akurat 2. Tepat Waktu 3. Obyektif dan Menyeluruh

4. Terpusat pada titik pengawasan


5. Realistik secara ekonomi
6. Realistik secara organisasi
strategik

10. Diterima para


7. Terkoordinasi dengan aliran kerja
9. Bersifat sebagai petujuk dan anggota
8. Fleksibel organisasi
operasional
organisasi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
AAMIN

Anda mungkin juga menyukai