Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kristo Refeno IHR

NIM : 19.24.29

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen

Dosen : Pdt. Effendi Rajagukguk . M,Th.

Rancangan Kegiatan PAK


NAMA KEGIATAN Pelayanan Ibadah SPPr (Pemuda / Remaja)
Untuk mengedukasi Firman Tuhan dengan kebutuhan
yang sesuai dengan narardidik yang mudah dipahami
sehingga pengajaran PAK itu tersampaikan kepada
Naradidik dengan tepat sasaran. Hal ini membuat
pelayanan ibadah kategorial akan dirasa lebih efektif
dengan menggunakan metode pengajaran PAK diluar
khotbah. Namun ini bukan berarti bahwa sama sekali
lepas dari khotbah. Penggunaan berbagai metode selain
khotbah ditujukan sebagai selingan, supaya pemberitaan
TUJUAN
Firman tidak membosankan.pasalnya, ketika pendidik
membawakan pengajaran firman Tuhan dengan tidak
menarik, maka naradidik merasa bosan dan tidak
memahami. Melalui pengalaman bahwa metode
permaianan pada usiaa pemuda dan remaja sangat
diminati dan sangat efektif sebab, yang membawa
naradidik ikut ambil bagian / aktif dalam metode ini,
mampu lebih mudah dipahami dan disenangi naradiidk
pada usia ini.
Matius 7 : 12 “segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka”.
Filipi 2 : 4 “dan jangalah tiap –tiap orang hanya
memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi kepentingan
DASAR TEOLOGIS orang lai juga”.
2 Timotius 3 : 2 “Manusia akan mencintai dirinya
sendiri. Tidak tahu berterima kasih, tidak tahu
mengasihi”.
Roma 12 : 10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai
saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat”.
Naradidik pada Usia 13 – 23 dan kebutuhan pada usia ini
adalah adanya hasrat dan kemauan untuk bergerak aktif
dan keingin tahuan hal baru yang besar. Sehingga dalam
NARADIDIK: Usia - Kebutuhan pengajaran PAK pun diharuskan tertuang di dalam metode
khtobah dan bagaimana menjadi generasi yang kreatif,
dewasa, teladan bagi sesamannya,pada usia sekitaran ini
mereka lebih mudah menyerap pengajaran dengan ikut di
dalam metode itu dalam artian langsung pada prakteknya
dan mampu bertumbuh iman maupun kepribadian yang
takut akan Tuhan.
PENDIDIK Pendeta, Mahasiswa Teologi dan Pemberit Firman Tuhan.
Semua orang berharap mendapat perlakuan yang baik dari
orang lain, firman Tuhan menyatakan di Matius 7 : 12
“segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang
perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada”
mereka”. Maksud dari ayat nas ini melalui tafsiran herme
neutika dengan kata lain, bila kita ingin dihargai oleh
orang lain maka belajarlah memperlakukan orang dengan
baik. Seperti, jika kita ingin dihargai orang lain maka
belajarlah menghargai orang lain, jika kita ingin dihormati
oleh orang lain maka belajrlah menghargai orang lain, jika
kita ingin diperlakukan dengan baik maka belajarlah
memperlakukan orang dengan baik, jika kita meinginkan
yang terjadi kepada baik dari orang lain maka kita
mulailah mengharapkan yang baik terjadi pada orang lain.
Inilah yang disebut dengan hukum kesamaan. Rasul
paulus pun menasihati di Filipi 2 : 4 “dan jangalah tiap –
tiap orang hanya memperhatikan kepentingan sendiri,
tetapi kepentingan orang lai juga”. Umumnya pada
ISI PEMBELAJARAN
zaman sekarang pun hanya menuntut orang lain untuk
melakukan apa yang dikehndakinya, sementara ia tidak
mau memperbuat 2 Timotius 3 : 2 “Manusia akan
mencintai dirinya sendiri. Tidak tahu berterima kasih,
tidak tahu mengasihi”.. tanpa sadar kita pun pernah
melakukan in, kita menjadi orang yang egois. Hal inilah
yang sering memicu permasalahan dan penyebab retak
sebuah hubungan. Karena tiap orang saling menuntut dan
mengutamakan kepentingan sepihak saja. Bila kita
renungkan firman Tuhan, Tuhan ingin mengajarkan
kepada kita mulailah dari sendiri untuk menghargai,
mengingin yang terbaik apa yang orang berikan,
memperlakukan orang lain dengan baik. Maka
praktekanlah dalam kehidupan kita sehari –hari, hal ini
tidak merugikan justru membawa dampak positif bagi diri
sendiri dan orang lain. Roma 12 : 10 “Hendaklah kamu
saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului
dalam memberi hormat”
Games/Permainan : Tema Kecil “Hukum kesamaan”
Proses kerjanya: - pertama – tama pendidik menyiapkan
kertas bersih dan Pulpen / Pensil
sebagai media sarana dalam metode.
- menjelaskan bagaimana sistem
METODE
kerjanya dalam metode ini, dengan
memulai dengan kata pengantar yang
memberikan pemahaman untuk
metode ini. Sehingga dimengert
naradidik. Contoh “Teman –Teman
yang seiman yang dikasihi dalam
Yesus. Pada hari ini kita akan
mendengar firman Tuhan melalui
metode games, yang saya tema kecil
yaitu “Hukum Kesamaan. Dimana
pada metode ini kita akan
menuliskan pakai pensil/ pulpen di
kertas yang saya kasih tadi itu, saya
hanya memperbolehkan teman –
teman semua menulis dengan kata
kunci yang harus disertakan di dalam
tulisan nanti. Kata kuncinya yaitu
untuk kelompok 1 (Jika) dan
kelompok 2 (Maka). Nah, teman –
teman mulai tuliskan apa yang
menjadi keinginan saudara yang
terjadi pada individu – individu dari
kelompok lain, dengan syarat kata
kunci harus ada pada awal kalimat.
Contoh kelompok 1: “Jika saya Mau
ganteng”, kelompok 2 : Maka saya
harus bersih”. Dan seterusnya sampai
di dalam kelompok sudah
menyebutkan sesudah menuliskan di
kertas itu. Jangan sampai ketahuan
kelompok lain yah, tulisannya. Saya
kasih 3 menit tulis lah satu kalimat
permi- ntaan pada sesi ini. Sebelum
itu saya akan membuat kelompok
yang saya bagi dengan 2 kelompok
bagi teman – teman yang hadir pada
saat ini dan nanti duduknya saling
berhadapan dengan kelompok lain.
- Setelah itu peserta membaca
tulisannya dengan pasangan yang di
depannya (kelompok lain).
Kebahagiaanya akan mulai terjadi
pada tahap ini yang di mana
kalimatnya ada yang berhubungan
dan ada yang tidak, sehingga rasa
ingin mendengar akan hal itu
semakin besar dan mudah diingat.
Dan seterusnya sampai di dalam
kelompok semua sudah membaca
tulisannya
- Menjelaskan tujuan metode itu, dan
mereflesikan dengan dasar teologis
yang ada di Alkitab. Setelah itu
merelevansikan dengan kehidupan
jemaat khusunya kategorial Pemuda /
pemudi.
- Saat teduh memberi waktu untuk
memikirkan bagaimana sifat dan
perilaku kita kepada sesama kita.
Sehingga mengapa sesama meraka
melakukan tidak sesuai dengan
kehendak kita (hal yang tidak
menyenangkan hati kita, terlebih
dulu kita ingat bagaimana kita
memperlakukan mereka)
Kelemahan: metode ini hanya efektif untuk kategorial
Pemuda/ pemudi, remaja. Sebab, cara berpikirnya berbeda
ada tingkatannya
Manfaat: Mengajarkan untuk saling memberi hormat dan
memperlakukan sesama dengan baik, sehingga orang
EVALUASI lainpun akan memperlakukan kita dengan baik juga,
seperti Firman Tuhan mengatakan di Matius 7 : 12. Dalam
metode ini juga kita diajarkan bagaimana Kreatifas akal
budi pendidik dan Naradidik berkembang dan lebih
mudah memahaminya. Pengajaran PAK lebih efektif
dipahami oleh naradidik usia pemuda dan remaja

Anda mungkin juga menyukai