NAMA KEGIATAN Pelayanan Ibadah SPPr (Pemuda / Remaja) Untuk mengedukasi Firman Tuhan dengan kebutuhan yang sesuai dengan narardidik yang mudah dipahami sehingga pengajaran PAK itu tersampaikan kepada Naradidik dengan tepat sasaran. Hal ini membuat pelayanan ibadah kategorial akan dirasa lebih efektif dengan menggunakan metode pengajaran PAK diluar khotbah. Namun ini bukan berarti bahwa sama sekali lepas dari khotbah. Penggunaan berbagai metode selain khotbah ditujukan sebagai selingan, supaya pemberitaan TUJUAN Firman tidak membosankan.pasalnya, ketika pendidik membawakan pengajaran firman Tuhan dengan tidak menarik, maka naradidik merasa bosan dan tidak memahami. Melalui pengalaman bahwa metode permaianan pada usiaa pemuda dan remaja sangat diminati dan sangat efektif sebab, yang membawa naradidik ikut ambil bagian / aktif dalam metode ini, mampu lebih mudah dipahami dan disenangi naradiidk pada usia ini. Matius 7 : 12 “segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”. Filipi 2 : 4 “dan jangalah tiap –tiap orang hanya memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi kepentingan DASAR TEOLOGIS orang lai juga”. 2 Timotius 3 : 2 “Manusia akan mencintai dirinya sendiri. Tidak tahu berterima kasih, tidak tahu mengasihi”. Roma 12 : 10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat”. Naradidik pada Usia 13 – 23 dan kebutuhan pada usia ini adalah adanya hasrat dan kemauan untuk bergerak aktif dan keingin tahuan hal baru yang besar. Sehingga dalam NARADIDIK: Usia - Kebutuhan pengajaran PAK pun diharuskan tertuang di dalam metode khtobah dan bagaimana menjadi generasi yang kreatif, dewasa, teladan bagi sesamannya,pada usia sekitaran ini mereka lebih mudah menyerap pengajaran dengan ikut di dalam metode itu dalam artian langsung pada prakteknya dan mampu bertumbuh iman maupun kepribadian yang takut akan Tuhan. PENDIDIK Pendeta, Mahasiswa Teologi dan Pemberit Firman Tuhan. Semua orang berharap mendapat perlakuan yang baik dari orang lain, firman Tuhan menyatakan di Matius 7 : 12 “segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada” mereka”. Maksud dari ayat nas ini melalui tafsiran herme neutika dengan kata lain, bila kita ingin dihargai oleh orang lain maka belajarlah memperlakukan orang dengan baik. Seperti, jika kita ingin dihargai orang lain maka belajarlah menghargai orang lain, jika kita ingin dihormati oleh orang lain maka belajrlah menghargai orang lain, jika kita ingin diperlakukan dengan baik maka belajarlah memperlakukan orang dengan baik, jika kita meinginkan yang terjadi kepada baik dari orang lain maka kita mulailah mengharapkan yang baik terjadi pada orang lain. Inilah yang disebut dengan hukum kesamaan. Rasul paulus pun menasihati di Filipi 2 : 4 “dan jangalah tiap – tiap orang hanya memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi kepentingan orang lai juga”. Umumnya pada ISI PEMBELAJARAN zaman sekarang pun hanya menuntut orang lain untuk melakukan apa yang dikehndakinya, sementara ia tidak mau memperbuat 2 Timotius 3 : 2 “Manusia akan mencintai dirinya sendiri. Tidak tahu berterima kasih, tidak tahu mengasihi”.. tanpa sadar kita pun pernah melakukan in, kita menjadi orang yang egois. Hal inilah yang sering memicu permasalahan dan penyebab retak sebuah hubungan. Karena tiap orang saling menuntut dan mengutamakan kepentingan sepihak saja. Bila kita renungkan firman Tuhan, Tuhan ingin mengajarkan kepada kita mulailah dari sendiri untuk menghargai, mengingin yang terbaik apa yang orang berikan, memperlakukan orang lain dengan baik. Maka praktekanlah dalam kehidupan kita sehari –hari, hal ini tidak merugikan justru membawa dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Roma 12 : 10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” Games/Permainan : Tema Kecil “Hukum kesamaan” Proses kerjanya: - pertama – tama pendidik menyiapkan kertas bersih dan Pulpen / Pensil sebagai media sarana dalam metode. - menjelaskan bagaimana sistem METODE kerjanya dalam metode ini, dengan memulai dengan kata pengantar yang memberikan pemahaman untuk metode ini. Sehingga dimengert naradidik. Contoh “Teman –Teman yang seiman yang dikasihi dalam Yesus. Pada hari ini kita akan mendengar firman Tuhan melalui metode games, yang saya tema kecil yaitu “Hukum Kesamaan. Dimana pada metode ini kita akan menuliskan pakai pensil/ pulpen di kertas yang saya kasih tadi itu, saya hanya memperbolehkan teman – teman semua menulis dengan kata kunci yang harus disertakan di dalam tulisan nanti. Kata kuncinya yaitu untuk kelompok 1 (Jika) dan kelompok 2 (Maka). Nah, teman – teman mulai tuliskan apa yang menjadi keinginan saudara yang terjadi pada individu – individu dari kelompok lain, dengan syarat kata kunci harus ada pada awal kalimat. Contoh kelompok 1: “Jika saya Mau ganteng”, kelompok 2 : Maka saya harus bersih”. Dan seterusnya sampai di dalam kelompok sudah menyebutkan sesudah menuliskan di kertas itu. Jangan sampai ketahuan kelompok lain yah, tulisannya. Saya kasih 3 menit tulis lah satu kalimat permi- ntaan pada sesi ini. Sebelum itu saya akan membuat kelompok yang saya bagi dengan 2 kelompok bagi teman – teman yang hadir pada saat ini dan nanti duduknya saling berhadapan dengan kelompok lain. - Setelah itu peserta membaca tulisannya dengan pasangan yang di depannya (kelompok lain). Kebahagiaanya akan mulai terjadi pada tahap ini yang di mana kalimatnya ada yang berhubungan dan ada yang tidak, sehingga rasa ingin mendengar akan hal itu semakin besar dan mudah diingat. Dan seterusnya sampai di dalam kelompok semua sudah membaca tulisannya - Menjelaskan tujuan metode itu, dan mereflesikan dengan dasar teologis yang ada di Alkitab. Setelah itu merelevansikan dengan kehidupan jemaat khusunya kategorial Pemuda / pemudi. - Saat teduh memberi waktu untuk memikirkan bagaimana sifat dan perilaku kita kepada sesama kita. Sehingga mengapa sesama meraka melakukan tidak sesuai dengan kehendak kita (hal yang tidak menyenangkan hati kita, terlebih dulu kita ingat bagaimana kita memperlakukan mereka) Kelemahan: metode ini hanya efektif untuk kategorial Pemuda/ pemudi, remaja. Sebab, cara berpikirnya berbeda ada tingkatannya Manfaat: Mengajarkan untuk saling memberi hormat dan memperlakukan sesama dengan baik, sehingga orang EVALUASI lainpun akan memperlakukan kita dengan baik juga, seperti Firman Tuhan mengatakan di Matius 7 : 12. Dalam metode ini juga kita diajarkan bagaimana Kreatifas akal budi pendidik dan Naradidik berkembang dan lebih mudah memahaminya. Pengajaran PAK lebih efektif dipahami oleh naradidik usia pemuda dan remaja