Anda di halaman 1dari 22

 

A. UHK
UHKUWA
UWAH
H ISLA
ISLAMIY
MIYAH
AH

a. Pengert
Pengertian
ian dan Hakikat
Hakikat

Ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam bukan saja mencirikan kualitas


ketaatan seseorang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga sekaligus
merupakan salah satu kekuatan perekat sosial untuk memperkokoh kebersamaan.
Fe
Feno
nome
mena
na kebe
kebers
rsam
amaa
aann in
inii dala
dalam
m bany
banyak
ak ha
hall da
dapa
patt me
memb
mber
erik
ikan
an insp
inspir
iras
asii
solidaritas sehingga tidak ada lagi jurang yang dapat memisahkan silaturahmi di
antara
antara sesa
sesamany
manya.
a. Mesk
Meskipun
ipun demi
demikian
kian,, dala
dalam
m perjalan
perjalanan
an sejarah
sejarahnya,
nya, bangunan
bangunan
kebersamaan ini seringkali terganggu oleh godaan-godaan kepentingan yang dapat
merusak keutuhan komunikasi dan bahkan mengundang sikap dan prilaku yang
saling berseberangan. Karena itu, semangat ukhuwah ini secara sederhana dapat
terlihat dari ada atau tidak adanya sikap saling memahami untuk menumbuhkan
interaksi dan komunikasi. Ukhuwah Islamiyah sendiri menunjukk
menunjukkan
an jalan yang
dapat ditempuh untuk membangun komunikasi di satu sisi, dan di sisi lain, ia juga
memberikan semangat baru untuk sekaligus melaksanakan ajaran sesuai dengan
  pet
petun
unju
jukk al
al-Q
-Qur
ur'a
'ann sert
sertaa te
tela
lada
dann dari
dari pa
para
ra Nabi
Nabi da
dann Ra
Rasu
sul-
l-Ny
Nya.
a. Seku
Sekura
rang
ng--
sekurangnya ada dua pernyataan Nabi SAW, yang menggambarkan persaudaraan
yang Islami.  Pertama, persaudaraan Islam itu mengisyaratkan wujud tertentu yang
dipersonifikasikan ke dalam sosok jasad yang utuh, yang apabila salah satu dari
anggota badan itu sakit, maka anggota lainnya pun turut merasakan sakit.  Kedua,
  persaudaraan Islam itu juga mengilustrasikan wujud bangunan yang kuat, yang
antara masing-masing unsur dalam bangunan tersebut saling memberikan fungsi
untuk memperkuat dan memperkokoh
memperkokoh..
Ilustrasi pertama menunjukkan pentingnya unsur solidaritas dan kepedulian
dalam upaya merakit bangunan ukhuwah menurut pandangan Islam. Sebab Islam

1
 

menempatk
menempatkan
an setiap
setiap indiv
individu
idu dala
dalam
m posisi
posisi yang sama.
sama. Masing-mas
Masing-masing
ing memi
memiliki
liki
kelebiha
kelebihan,
n, lengkap
lengkap deng
dengan
an sega
segala
la keku
kekurang
ranganny
annya.
a. Sehingga
Sehingga untuk menc
menciptak
iptakan
an
wuju
wujudd ya
yang
ng utuh
utuh,, dipe
diperl
rluk
ukan
an kebe
kebers
rsam
amaa
aann untu
untukk da
dapa
patt sa
sali
ling
ng mele
meleng
ngka
kapi
pi..
Sedangkan ilustrasi berikutnya menunjukkan adanya faktor usaha saling tolong
menolong, saling menjaga, saling membela dan saling melindungi.
Pernyata
Pernyataan
an al-Qu
al-Qur'an
r'an::   Innama
Innama al-mu'mi
al-mu'minuun
nuuna
a ikhwatun (sesungguhnya
ikhwatun

orang-orang mu'min itu bersaudara) memberikan kesan bahwa orang mu'min itu
memang mestinya bersaudara. Sehingga jika sewaktu-waktu ditemukan kenyataan
yang tidak bersaudara, atau adanya usaha-usaha untuk merusak persaudaraan, atau
 bahkan mungkin adanya suasana yang membuat orang enggan bersaudara, maka ia
 berarti bukan lagi seorang mu'min. sebab penggunaan kata "innama" dalam bahasa
Arab menunjukkan pada pengertian "hanya saja."
Tunt
Tuntut
utan
an norm
normat
atif
if sepe
sepert
rtii te
tertu
rtuan
angg da
dala
lam
m al
al-Qu
-Qur'r'an
an di at
atas
as me
mema
mang
ng
seringkali tidak menunjukkan kenyataan yang diinginkan. Kesenjangan ini terjadi,
antara lain, sebagai akibat dari semakin memudarnya penghayatan terhadap pesan-
 pesan Tuhan khususnya berkaitan dengan tuntutan membina persaudaraan. Bahkan,
lebih celaka lagi apabila umat mulai berani memelihara penyakit ambivalensi sikap:
an
anta
tara
ra pe
peng
nget
etah
ahua
uann ya
yang
ng mema
memada
daii te
tent
ntan
angg al
al-Qu
-Qur'r'an
an di sa
satu
tu sisi
sisi,, de
deng
ngan
an
kecenderungan menolak pesan-pesan yang terkandung di dalamnya di sisi lain,
hanyaa karen
hany karenaa terde
terdesak
sak tuntu
tuntutan
tan pragmatis
pragmatis,, khus
khususny
usnyaa menyangk
menyangkut
ut kepe
kepenting
ntingan
an
sosial, politik ataupun ekonomi. Karena itu, bukan hal yang mustahil, jika seorang
  pemuk
pemukaa aga
agama
ma sekali
sekalipun
pun,, rel
relaa mer
merunt
untuhk
uhkan
an tatana
tatanann ukh
ukhuwa
uwahh hanya
hanya karena
karena
  pertimba
pertimbangan
ngan kepe
kepenting
ntingan-ke
an-kepenti
pentingan
ngan primo
primordial
rdial.. Karen
Karenaa tarik mena
menarik
rik antara
antara
 berbagai kepentingan itulah, sejarah umat Islam selain diwarnai sejumlah prestasi
yang cukup membanggakan,
membanggakan, juga diwarnai oleh sejumlah konflik yang tidak kurang

2
 

memprihatinkan. Nilai-nilai ukhuwah tidak lagi menjadi dasar dalam melakukan


interaksi sosial dalam bangunan masyarakat tempat hidupnya sehari-hari. Konflik 
yang bersumber pada masalah-masalah yang tidak prinsip menurut ajaran, dapat
membon
membongka
gkarr bangun
bangunan
an keb
kebers
ersama
amaan
an dal
dalam
am seluru
seluruhh tatana
tatanann ke
kehid
hidupa
upann
nnya.
ya.
Perbedaan
Perbedaan inter
interprest
prestasi
asi tenta
tentang
ng imamah pad
padaa akhir
akhir per
period
iodee kep
kepemi
emimpi
mpina
nann
shahabat, misalnya, telah berakibat pada runtuhnya kebesaran peradaban Islam yang
telah lama dirintis bersama. Lalu sejarah itu pun berlanjut, seolah ada keharusan
suatu generasi untuk mewarisi tradisi konflik yang mewarnai generasi sebelumnya.
Akhirnya, nuansa kekuasaan pada masa-masa berikutnya hampir selalu diwarnai
olehh pol
ole politi
itikk "balas
"balas den
dendam
dam"" yang
yang tid
tidak
ak per
pernah
nah beruju
berujung.
ng. Al-
Al-Qur
Qur'an
'an me
meman
mangg
memberikan peluang kepada ummat manusia untuk bersilang pendapat dan berbeda
 pendirian. Tetapi al-Qur'an sendiri sangat mengutuk percekcokan dan pertengkaran.
Interp
Interpres
restas
tasii terhad
terhadap
ap aya
ayat-ay
t-ayat
at yan
yangg mujmal  (um
(umum)
um),, pem
pemakn
aknaan
aan terhad
terhadap
ap
keterikatan sesuatu ayat dengan asbab nuzul , atau sesuatu hadits dengan asbab
wurud -nya,
-nya, serin
seringkal
gkalii melahirka
melahirkann adan
adanya
ya sej
sejumlah
umlah perbe
perbedaan
daan.. Lebi
Lebih-lebi
h-lebihh jika
  perbedaan itu telah memasuki wilayah ijtihadiyah. Dalil-dalil dzanny yang biasa
menjadi rujukan beramal memang memiliki potensi untuk melahirkan perbedaan.
Tetapi perbedaan itu sendiri seharusnya dapat melahirkan hikmah, baik dalam
  bentuk kompetisi positif, mempertajam daya kritis, maupun dalam membangun
semangat mencari tahu sesuai dengan anjuran memperbanyak ilmu. Sayangnya,
dalam kenyataan, perbedaan itu justru seringkali melahirkan hancurnya nilai-nilai
ukhuwah,
ukhuwah, hanya kare
karena
na ketidaksi
ketidaksiapan
apan untuk mema
memahami
hami cara berpikir yang lain,
atau karena keengganan menerima perbedaan sebagai buah egoisme yang tidak 
sehat. Dan, yang lebih celaka lagi, apabila potensi konflik itu telah dipengaruhi
variabel-variabel politik dan ekonomi seperti apa yang saat ini tengah dialami oleh

3
 

 bangsa
 bangsa kita yang semakin
semakin lelah ini. Ikata
Ikatann agam
agamaa telah
telah puda
pudarr oleh kepent
kepentingan
ingan
kekuasaan.. Kehangatan persaudaraan pun semakin menipis karena desakan-desakan
kekuasaan
materialisme ataupun kepentingan primordialisme. Perbedaan paham politik sangat
  potensia
potensiall untu
untukk mela
melahirka
hirkann sua
suasana
sana ketid
ketidakak
akakraba
rabann yang cenderun
cenderungg memb
membawa
awa
kepada suasana batin yang tidak menunjang tegaknya ukhuwah. Demikian juga
  perbedaa
perbedaann tingk
tingkah
ah keka
kekayaan
yaan serin
seringg mela
melahirka
hirkann kece
kecemburu
mburuan
an yang juga sang
sangat
at
  poten
potensia
siall untuk
untuk mengu
mengunda
ndang
ng sua
suasan
sanaa ba
bathi
thinn ya
yang
ng tidak
tidak men
menunj
unjang
ang teg
tegakn
aknya
ya
ukhuwah. Subhanallah , ukhu
ukhuwa
wahh kini
kini te
tela
lahh menj
menjad
adii ba
bara
rang
ng an
anti
tikk ya
yang
ng suli
sulitt
dinikmati secara bebas dan terbuka. Karena ukhuwah memang hanya akan dapat
terwuj
terwujud
ud apa
apabil
bilaa mas
masya
yarak
rakat
at sudah
sudah mam
mampu
pu me
memili
miliki
ki dan mengh
menghaya
ayati
ti pri
prinsi
nsip-
p-
 prinsip tasamuh (toleransi), sekaligus terbuka untuk melakukan tausiyah (saling
mengingatkan).
Manusi
Manusiaa ada
adalah
lah ma
makhl
khluk
uk ind
indivi
ividu
du sek
sekali
aligus
gus mak
makhlu
hlukk sosia
sosial.l. Seb
Sebaga
agaii
makhluk individu ia memiliki karakter yang unik, yang berbeda satu dengan yang
lain (bahkan kalaupun merupakan hasil cloning), dengan fikiran dan kehendaknya
yang
yang beba
bebas.
s. Da
Dann seba
sebaga
gaii ma
makh
khlu
lukk sosi
sosial
al ia me
memb
mbut
utuh
uhka
kann ma
manu
nusi
siaa la
lain
in,,
membutuhkan sebuah kelompok - dalam bentuknya yang minimal - yang mengakui
keberadaannya,
keberadaannya, dan dalam bentuknya yang maksimal - kelompok di mana dia dapat
 bergantung kepadanya.
kepadanya.
Kebutuhan untuk berkelompok ini merupakan naluri yang alamiah, sehingga
kemudian muncullah ikatan-ikatan - bahkan pada manusia purba sekalipun. Kita
mengenal adanya ikatan keluarga, ikatan kesukuan, dan pada manusia modern
adanya ikatan profesi, ikatan negara, ikatan bangsa, hingga ikatan peradaban dan
ikatan agama. Juga sering kita dengar adanya ikatan berdasarkan kesamaan species,

4
 

yaitu sebagai homo erectus (manusia), atau bahkan ikatan sebagai sesama makhluk 
Allah.
Islam sebagai sebuah peradaban - terlebih sebagai sebuah din - juga menawarkan
  bahkan memerintahkan/menganjurkan adanya sebuah ikatan, yang kemudian kita
kenal sebagai ukhuwah Islamiah. Dalam Wawasan Al Qur'an, Dr. Quraish Shihab
menulis bahwa ukhuwah (ukhuwwah) yang biasa diartikan sebagai "persaudaraan",
terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti "memperhatikan
" memperhatikan".
". Makna asal ini
memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak 
yang merasa bersaudara
Sedang makna ukhuwah Islamiah terkadang diartikan sebagai "persaudaraan
antar
antar se
sesam
samaa mus
muslim
lim",
", di man
manaa kat
kataa "Is
"Islam
lamiah
iah"" menun
menunju
jukk ke
kepad
padaa pelaku
pelaku;; dan
terkadang
terkadang juga diartikan
diartikan seba
sebagai
gai "pers
"persauda
audaraan
raan yang bersifat Islam
Islamii atau yang
diajarkan oleh Islam", di mana di sini kata "Islamiah" difahami sebagai kata sifat
Dalam kajian ini, kedua makna tersebut saya gunakan sehingga ukhuwah
islamiah diartikan sebagai "persaudaraan antar sesama muslim yang diajarkan oleh
Islam dan bersifat Islami". Dengan definisi yang 'lengkap' ini, pertanyaan what, who
dan how tentang ukhuwah Islamiah ini secara general telah terjawab.
Dalam kaitannya dengan hali ini, Allah berfirman:

(١٠) ََ ‫ُو‬ُ‫م‬ 
ََ  ‫ْر‬ْ ُُ ‫ت‬ ْْ ُُ‫ّك‬ّ  ََ‫َع‬َ ‫ل‬ ّّََ ‫ُو‬ُ‫ّق‬‫ت‬  
ََ ْْ ُُ‫ك‬ ْْ ََ‫َو‬َ‫خ‬  َ َ ََ ‫ْي‬ْ ََ ‫ب‬  ‫ُو‬ُ‫ح‬ ِِ‫ص‬
 ْْ ََ ‫َفأ‬َ  ٌ‫َوة‬َ  ‫ْخ‬ْ ِ ‫إ‬ِ ََ ‫ُو‬ِِ   ‫ْؤ‬ْ ُُ ‫لم‬ ْ  ‫َا‬َ‫ّم‬ّ‫ن‬ ‫ِإ‬ِ

Artiny
Artinya:
a: "Se
"Sesun
sunggu
gguhny
hnyaa ora
orang-
ng-ora
orang
ng mu'
mu'min
min ad
adala
alahh be
bersa
rsauda
udara
ra ka
karen
renaa itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat." (Al Hujurat:10)

5
 

Juga di dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar ra yang diriwayatkan Bukhari dan
Muslim, Rasulullah saw bersabda:
"Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan
tidak pula membiarkannya dizalimi."
Dari dalil naql
naqlii di atas, kita dapat menyim
menyimpulka
pulkann bahw
bahwaa sesama
sesama muslim
muslim dan juga
sesama mu'min adalah bersaudara, di mana tentunya kesadaran terhadap hal ini
akan memberikan konsekuensi berikutnya.

b. Kedudukan dan Peran

Penyebutan secara eksplisit adanya persaudaraan antar sesama muslim (dan


mu'm
mu'min
in)) di dala
dalam
m Al Qu
Qur'r'an
an dan
dan Ha
Hadi
dits
ts me
menu
nunj
njuk
ukka
kann ba
bahw
hwaa ha
hall ters
terseb
ebut
ut
meru
merupa
paka
kann sesu
sesuat
atuu ya
yang
ng perl
perluu dipe
diperh
rhat
atik
ikan
an oleh
oleh ka
kaum
um mu
musl
slim
imin
in.. Da
Dala
lam
m
 prakteknya, Rasulullah saw juga menganggap penting akan hal ini. Terbukti pada
saat hijrah ke Madinah, Rasulullah saw segera mempersaudarakan shahabat Anshor 
dengan shahabat Muhajirin, seperti Ja'far bin Abi Thalib yang dipersaudarakan
dengan Mu'adz bin Jabal, Abu Bakar ash Shiddiq dengan Kharijah bin Zuhari,
Umar bin Khaththab dengan 'Utbah bin Malik, dst.
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebuah komunitas (bisa
 berbentuk negara) hanya akan eksis dengan adanya kesatuan dan dukungan elemen-
elemennya. Sedang kesatuan dan dukungan ini tidak akan lahir tanpa adanya rasa
saling bersaudara dan mencintai. Namun persaudaraan inipun perlu didahului oleh
suatu faktor pemersatu, berupa ideologi atau aqidah. Dari sini mungkin kita mulai
dapat menarik kesimpulan penyebab aksi-aksi separatisme di tanah air, ataupun
lemah
lemahnya
nya kek
kekua
uatan
tan kau
kaum
m mus
muslim
limin
in dewas
dewasaa ini.
ini. Dua kom
komuni
unitas
tas den
dengan
gan ras
rasaa
kesatuan yang nyaris hilang.

6
 

Ukhuwah juga merupakan salah satu pilar kekuatan (quwwatul ukhuwwah)


di samping pilar kekuatan lainnya, seperti kekuatan iman, senjata, dll. Banyak 
contoh yang menunjukkan kehancuran sebuah komunitas yang disebabkan oleh
ketiadaan ukhuwah.

c. Tahapan Implementasi

Dalam rangka mewujudkan ukhuwah Islamiah - bahkan juga dalam rangka


menjalin hubungan dalam maknanya yang umum - ada beberapa tahapan konseptual
yang perlu diperhatikan. Secara garis besar tahapan tersebut dapat dibagi menjadi:
1. Ta'aruf 

Ta'ar
Ta'aruf
uf dap
dapat
at dia
diarti
rtikan
kan seb
sebaga
agaii salin
salingg me
menge
ngena
nal.l. Dal
Dalam
am rangka
rangka mew
mewuju
ujudka
dkann
ukhuwah Islamiyah, kita perlu mengenal orang lain, baik fisiknya, pemikiran, emosi
dan kejiwaannya. Dengan mengenali karakter-karakter tersebut,
Dalam Surat Al Hujurat, Allah berfirman:

‫ُو‬ُ‫ف‬ 
َ  ‫ ا‬ ‫َش‬َ ‫َع‬َ ِِ‫ل‬  ََ ِِ‫ائ‬ ‫َشش‬َ  ََ ََ 
    ‫ًا‬ً‫وب‬ ُُ‫شع‬  ُُ ْْ ُُ ‫ا‬ََ  ْْََ‫ع‬   ََ‫َج‬َ 
  ‫َى‬َ‫ْنث‬ْ ُُََ  ٍٍ‫َر‬َ  ََ‫ذ‬  ْْ ِِ ْْ ُُ ‫ا‬ََ ‫ْق‬ْ ََ  ََ‫خ‬    ‫ّا‬ّ‫ِإن‬ ِ ُُ‫اس‬ ّّ‫ل‬  ‫َا‬َ‫ه‬  ََ ‫َا‬َ 
(١٣)ٌ‫ير‬ ِِ ََ‫خ‬ ٌ ‫ي‬ِ ََ ّّََ ّّ ‫ِإ‬ِ ْْ ُُ ‫َقا‬َ  ‫ْت‬ْ َ َ ّّِِ ََ‫د‬ ْْ ِِ ْْ ُُ‫ك‬ 
ََ  ََ‫ر‬ 
 ْْ ََ ّّ ‫ِإ‬ِ

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya
supaya kamu saling kenal
kenal meng
mengena
enal.l. Sesu
Sesunggu
ngguhnya
hnya orang yang paling mulia di
antar
antaraa kam
kamuu di sisi
sisi All
Allah
ah ial
ialah
ah ora
orang
ng yan
yangg pal
paling
ing be
berta
rtakwa
kwa di ant
antara
ara ka
kamu.
mu.
Sesungguhnyaa Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat:13)
Sesungguhny

7
 

Ta'aruf ini perlu kita lakukan dari lingkungan yang terdekat dengan kita. Dengan
keluarga, dengan lingkungan sekolah atau tempat bekerja, hingga berta'aruf dalam
komunitas yang lebih luas, seperti dalam komunitas KMII.

2. Tafahum

Pada tahap tafahum (saling memahami), kita tidak sekedar mengenal saudara kita,
tapi terlebih kita berusaha untuk memahaminya. Sebagai contoh jika kita telah
mengetahui tabiat seorang rekan yang biasa berbicara dengan nada keras, tentu kita
akan memahaminya dan tidak menjadikan kita lekas tersinggung. Juga apabila kita
mengetah
mengetahui
ui tabia
tabiatt reka
rekann lain yang sens
sensitif,
itif, tentu kita akan memaha
memahaminy
minyaa dengan
dengan
kehati-hatian kita dalam bergaul dengannya.
Perlu diperhatikan bahwa tafahum ini merupakan aktivitas dua arah. Jadi jangan
sampai kita terus memposisikan diri ingin difahami orang tanpa berusaha untuk 
 juga memahami orang lain.

3. Ta'awun

Ta'aw
Ta'awun
un ata
atauu tol
tolong
ong-me
-menol
nolong
ong mer
merupa
upakan
kan akt
aktivi
ivitas
tas ya
yang
ng seb
seben
enarn
arnya
ya secara
secara
naluriah sering (ingin) kita lakukan. Manusia normal umumnya telah dianugerahi
olehh perasa
ole perasaan
an 'iba'
'iba' dan
dan kei
keingi
nginan
nan unt
untuk
uk menolo
menolong
ng ses
sesam
amany
anyaa yang
yang men
mende
derita
rita
kesulitan - sesuai dengan kemampuannya. Hanya saja derajat keinginan ini berbeda-
 beda untuk tiap individu.
Dalam surat Al Maidah, Allah berfirman:

 
ََ ََ‫ْد‬ْ  ‫َش‬َ‫له‬ ْ   
ََ ََ َ‫ر‬ ‫َش‬َ ‫ْلح‬  ََ‫ْهر‬ْ  ‫ّش‬ّ ‫ل‬   
ََ ‫ّش‬ّِِ ََ‫ِر‬ِ‫ئ‬ ‫َا‬َ‫شع‬ ََ  ‫ششو‬ِِ  ‫ُح‬ُ‫ت‬   ‫ُو‬ََ  ‫َ آ‬َ  
ِِ ّ‫ل‬  ‫َا‬َ‫ه‬  ََ ‫َا‬َ 
ْْ ‫ُش‬ ْْ َ ََ    ََ‫ِذ‬ِ‫َإ‬َ    ‫ًا‬ً‫ن‬ ََ‫و‬ 
 ْْ ِِ ََ  ْْ ِِ‫به‬  
ََ  ْْ ِِ  ْْ‫َض‬َ‫ف‬  ََ ‫ُو‬ُ‫غ‬ ََ  ْْََ   ََ ََ‫َر‬َ ‫لح‬ ْ  ََ ‫ْي‬ْ ََ  ‫ل‬ ْ  ََ ‫ي‬ ‫ آ‬ 
ََ ََ‫ِد‬ِ‫ئ‬ ََ‫لق‬ ْ 

8
 

ْْ ََ ِِ ََ‫ر‬ ‫َش‬َ‫لح‬ ْ  ِِ‫ِد‬ِ 


  ‫شش‬ ْْََ‫م‬ ‫ْل‬   ِِ ‫َش‬َ ْْ ُُ ‫د‬ ‫َش‬َ‫ص‬  ْْ ََ ٍٍ ‫ْو‬ْ  ‫َش‬َ ُُ  ََ‫َش‬َ ْْ ‫ُش‬ُ‫ش‬ ‫ّك‬  ََ  ِِ‫ر‬ 
 ْْ ََ   
ََ  
ُُ ‫طا‬
ََ  ‫صش‬
ْْ  ‫َا‬َ‫ف‬ 
‫ُشو‬ُ‫ّقش‬‫ت‬  
ََ ِِ  
ََ ‫ْد‬ْ ُُ ‫ْلع‬   
ََ ِِ  ْْ ‫َى‬ََ  ‫ُو‬‫َن‬َ  ‫َا‬َ‫َع‬َ‫ت‬    
ََ ََ‫ْقو‬ْ ّ ‫ل‬ ََ  ‫ِر‬ِ  ‫ْل‬  ‫َى‬ََ  ‫ُو‬‫َن‬َ  ‫َا‬َ‫َع‬َ ‫َت‬َ    
‫ُد‬ُ‫د‬ ََ ‫ْع‬ْ ََ ‫ت‬ 
(٢) ِِ ‫َا‬َ‫ِق‬ِ‫ع‬  ‫ل‬ ْ  ُُ‫د‬ ‫ِد‬ِ  ََ ّّََ ّّ ‫ِإ‬ِ ّّََ

Artiny
Artinya:
a: "Dan
"Dan tol
tolong
ong-me
-menol
nolong
onglah
lah kam
kamuu dal
dalam
am (menge
(mengerja
rjaka
kan)
n) keb
kebaj
ajika
ikann dan
takwa,
takwa, dan jang
jangan
an tolon
tolong-men
g-menolong
olong dalam berbu
berbuat
at dosa dan pela
pelangga
nggaran.
ran. Dan
 bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (Al
Maaidah:2)

Juga dalam hadits Ibnu Umar di atas ("al muslimu akhul muslimi ..."), seterusnya
disebutkan bahwa siapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya itu maka
Allah memperhatikan kepentingannya, dan siapa yang melapangkan satu kesulitan
te
terh
rhad
adap
ap sesa
sesama
ma musl
muslim
im maka
maka Alla
Allahh akan
akan mela
melapa
pang
ngka
kann sa
satu
tu da
dari
ri be
bebe
bera
rapa
pa
kesulitannya nanti pada hari qiyamat, dan barangsiapa yang meneymbukan rahasia
seorang muslim maka Allah menyembunyikanrahasianya
menyembunyikanrahasianya nanti pada hari qiyamat.
Dalil naqli di atas memberi encouragement bahkan perintah kepada orang
 beriman untuk tolong-menolong, yang dibatasi hanya dalam masalah kebajikan dan
taqwa.
taqwa. Bent
Bentuk
uk tolon
tolong-men
g-menolong
olong ini bisa dilakuka
dilakukann dengan
dengan saling
saling mend
mendo'ak
o'akan,
an,
saling menasihati, juga saling membantu dalam bentuk amal perbuatan. Kalaupun
tidak turut berperang, kita dapat ikut menyediakan bekal menghadapi peperangan,
misalnya.
Dalam
Dalam masala
masalah-m
h-masa
asalah
lah yang
yang jelas
jelas kesala
kesalahan
hannya
nya,, kita
kita dil
dilara
arang
ng unt
untuk
uk saling
saling
memberika
memberikann perto
pertolong
longan.
an. Conto
Contohh ringa
ringann yang mungkin pernah kita alami
alami saa
saatt

9
 

masih sekolah, misalnya memberi contekan saat ulangan. Mungkin saat itu kita
merasa sungkan untuk menolak memberi 'pertolongan'. Dan contoh yang lebih berat
mungki
mungkinn aka
akann ser
sering
ing kit
kitaa jumpai
jumpai seirin
seiringg de
denga
ngann sem
semak
akin
in dew
dewas
asany
anyaa kit
kitaa da
dann
semakin kompleksnya permasalahan
permasalahan yang kita hadapi.
Jadii kit
Jad kitaa seh
seharu
arusny
snyaa berte
berterim
rimaa kasih
kasih jik
jikaa ada yang
yang menegu
menegurr kita,
kita, bah
bahkan
kan
mencegah kita dengan kekuatan manakala kita sedang berbuat kesalahan.

4. Takaful

Takaful ini akan melahirkan perasaan senasib dan sepenanggungan. Di mana rasa
susah dan sedih saudara kita dapat kita rasakan, sehingga dengan serta merta kita
memb
member
erik
ikan
an pert
pertol
olon
onga
gan.
n. Da
Dala
lam
m sebu
sebuah
ah ha
hadi
dits
ts Ra
Rasu
sulu
lull
llah
ah me
memb
mber
erik
ikan
an
 perumpamaan yang menarik tentang hal ini, yaitu dengan mengibaratkan orang
 beriman - yang bersaudara - sebagai satu tubuh.

Unsur pokok di dalam ukhuwah adalah mahabbah (kecintaan), yang terbagi

dalam beberapa tingkatan:

• Tingkatan terendah adalah salamus shadr (bersihnya jiwa) dari perasaan hasud,
membenci, dengki dan sebab-sebab permusuhan/pertengkaran. Dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Rasulullah saw bersabda bahwa tidak 
halal
halal bag
bagii seo
seoran
rangg mus
muslim
lim mendia
mendiamka
mkann sa
sauda
udaran
ranya
ya selam
selamaa tiga
tiga hari,
hari, yan
yangg
apabila saling bertemu maka ia berpaling, dan yang terbaik di antara keduanya
adalah
adalah yang
yang mem
memula
ulaii den
dengan
gan ucapa
ucapann sal
salam
am.. Juga
Juga dalam
dalam had
hadits
its lain
lain yan
yangg
diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda bahwa ada tiga orang
yang shalatnya tidak diangkat di atas kepala sejengkal pun, yaitu seorang yang
mengimami suatu kaum sedangkan kaum itu membencinya, wanita yang diam

10
 

semalam suntuk sedang suaminya marah kepadanya, dan dua saudara yang
memutus hubungan di antara keduanya.
• Tingka
Tingkatan
tan beriku
berikutny
tnyaa adalah
adalah cinta.
cinta. Di man
manaa seoran
seorangg mus
muslim
lim dih
dihara
arapka
pkann
mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, seperti dalam hadits:
"Tid
"Tidak
ak semp
sempur
urna
na im
iman
an sese
seseor
oran
angg di an
anta
tara
ra ka
kamu
mu se
sehi
hing
ngga
ga ia menc
mencin
inta
taii
saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri." (HR muttafaq alaihi)
• Tingka
Tingkatan
tan yang
yang ter
tertin
tinggi
ggi adala
adalahh its
itsar,
ar, yai
yaitu
tu men
mendah
dahulu
ulukan
kan ke
kepen
pentin
tingan
gan
saudaranya atas dirinya dalam segala sesuatu yang ia cintai, sesuatu yang untuk 
zaman sekarang sering baru mencapai tahap wacana. Patut kita renungkan kisah
sahabat nabi dalam sebuah peperangan, di mana dalam keadaan sekarat dan
kehausan dia masih mendahulukan saudaranya
saudaranya yang lain untuk menerima air.
Jugaa con
Jug contoh
toh yang
yang dil
dilak
akuka
ukann ole
olehh sha
shahab
habat
at Ansha
Anshar,
r, Sa
Sa'ad
'ad bin rab
rabbi'
bi' ya
yang
ng
menawarka
menawarkann harta
hartanya,
nya, rumahnya
rumahnya,, istrin
istrinya
ya yang terbaik untu
untukk dimil
dimiliki
iki oleh
Abdurrahm
Abdurrahman
an bin Auf. Dalam hal ini Abdurrah
Abdurrahman
man bin Auf pun berlaku
berlaku iffah
dengan hanya meminta untuk ditunjukkan jalan ke pasar. Kisah-kisah di atas
kalaupun belum mampu kita lakukan, minimal kita jadikan sebagai sebuah
motivasi awal untuk sedikit lebih memperhatikan saudara kita yang lain.

11

Anda mungkin juga menyukai