Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KARMILA

NIM : H0219504
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA 2019 A

TUGAS 1 “IDENTIFIKASI MASALAH JURNAL NASIONAL”

Jurnal I

Mengidentifikasi masalah yang disajikan pada artikel

1. Kemudahan orang memahami komik membuat malas membaca, sehingga menyebabkan


penolakan atas buku yang tidak bergambar.
Solusi:
a. Meringankan Hambatan Mental dengan Strategi Matematika

Membuat soal yang mudah dikerjakan, dengan menunjukan pada mereka jenis dan
caranya. menggunakan bahasa yang memberi semangat, positif dan meyakinkan, siswa
Anda akan menjadi lebih terbuka untuk matematika, dan pada akhirnya akan merasa lebih
percaya diri dan termotivasi. Jika Anda dapat menghubungkan matematika dengan bahasa,
itu akan membuatnya lebih mudah dipahami dan dikelola untuk siswa yang tidak memiliki
ketertarikan terhadap angka.

Beberapa siswa hanya dengan melihat angka akan merasa jengkel atau frustrasi –
namun sebagai tutor yang baik, Anda dapat memperbaiki masalah ini. Setelah siswa
menyadari bahwa matematika dapat diakses dan dapat dinikmati secara aktif, hambatan
mental dan frustrasi mereka perlahan akan menghilang, meninggalkan ruang untuk
tantangan baru yang mengasyikkan. Anda ingin membawa siswa Anda ke tahap di mana
mereka tidak lagi sakit kepala karena matematika, tetapi mereka mengaitkan matematika
dengan kesenangan dan keseruan.

b. Menggunakan Metode Lain untuk Belajar Matematika


Mungkin siswa Anda memiliki minat khusus pada mata pelajaran lain, atau mungkin
mereka memiliki bakat atau hobi yang luar biasa. Cobalah untuk menciptakan lingkungan
yang mirip dengan apa yang mereka sukai – ini bisa dengan bermain game yang
mencerminkan minat mereka, atau menggunakan musik atau gambar untuk menarik minat
belajar mereka.

c. Bersenang-senang dengan Permainan dalam Matematika


Menunjukkan sikap positif dan kecintaan Anda pada matematika, maka hal itu akan
menular ke siswa Anda juga. Buat siswa Anda sadar akan berbagai kegiatan sehari-hari yang
menggunakan dan mengandalkan matematika.

2. Ditinjau dari segi bahasa komik terkesan menggunakan bahasa kotor yang kurang dapat di
pertanggung jawabkan.
Solusi:
Meninjau terlebih dahulu bacaan tersebut dari daftar isinya sehingga kita dapat
mengetahui sebelumnya apa saja yang dibahas pada buku yang ingin dibaca.

3. Banyak aksi yang menonjolkan kekerasan (Perverted).


Solusi:
Sekali lagi kita harus meninjau terlebih dahulu isi bacaan yang ingi kita baca, apakah pantas
untuk dibaca atau tidak, kita harus sangat teliti dalam memilih bacaan.

4. Banyak adegan percintaan yang menonjol.


Solusi:
Dalam suatu bacaan kita harus pintar menyaring isi dalam bacaan terebut, buang bacaan
yang tidak dapat dicontoh dan ambil yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
Jurnal II

Mengidentifikasi masalah yang disajikan pada artikel

1. Permasalahan yang di rasakan pada kegiatan pembelajaran Matematika di SD yang guru dan
murid rasakan sangat besar. Dampak negatif yang dirasakan seperti guru dan peserta didik
tidak dapat memberi feedback secara cepat, pemahaman anak terhadap suatu materi kurang
mendalam, penilaian hanya dilakukan melalui penilaian hasil saja, peserta didik tidak dapat
mengumpulkan tugas dengan tepat waktu karena kurangnya alat komunikasi, melonjaknya
kebutuhan kuota internet, orang tua disibukkan oleh tugas atau pekerjaan anak, dan rasa
jenuh pada anak yang merasa hanya berkutat pada tugas, serta tidak jelasnya penjelasan guru
ketika pembelajaran melalui aplikasi tatap muka ketika signal buruk sehingga materi yang
disampaikan menjadi tidak jelas.

Solusi:

Sulosi yang diberikan Pembelajaran matematika di SD dilakukan dengan cara daring melalui
aplikasi whatsapp, zoom, google classroom. Pembelajaran matematika melalui aplikasi
tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video
pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas
menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai
media, karena anak SD masih masuk pada masa operasional konkrit. Dampak positifnya
dengan adanya pembelajaran daring selama COVID-19 adalah semua elemen dapat melek
teknologi dengan mengenal berbagai aplikasi tatap muka yang digunakan untuk
mempermudah proses belajar mengajar dengan daring. Selain itu, belajar menjadi lebih
fleksibel karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tidak terpaku oleh dinding
kelas.

2. Permasalahan yang sering dialami oleh siswa tentang mata pelajaran matematika adalah
ketika diberi soal atau latihan biasanya anak kesulitan menerapkan rumus mana yang harus
digunakan atau kesulitan mengerjakan latihan soal tersebut karena biasanya soal yang
diberikan lebih sulit dari contoh yang diberikan guru.

Solusi:

Mungkin guru bisa memberikan contoh soal yang lebih banyak serta kerja sama orang tua
sangat diperlukan, orang tua juga harus bersabar untuk membimbing anaknya dalam belajar
di rumah.

3. Perbedaan cara mengajar/menyampaikan materi oleh guru dan wali murid. Karena pada
masa pandemi kegiatan konsultasi terbimbing tidak dilakukan setiap hari melainkan sesuai
dengan kebijakan masing-masing sekolah yang jamnya tidak terlalu lama sehingga sebagian
besar siswa belajar bersama dengan orang tua yang mana cara mengajar guru dan wali murid
tidaklah sama. kebanyakan siswa hanya menerima cara yang diberikan oleh guru sehingga
akan sulit menerima jika ketika siswa belum paham kemudian diajari oleh orangtuanya.
Solusi:

Guru membuat grup WhatsApp dengan wali murid yang isinya tentang bagaimana cara
mengajarkan materi tertentu, sehingga cara yang digunakan sama dan siswa mau menerima.

4. Menurut saya masalah yang ada selama masa pandemi covid-19 ini adalah menurunnya
pendidikan karakter pada siswa.

Solusi:

Selama pembelajaran daring seorang guru seharusnya tidak hanya memberikan tugas saja
tetapi juga harus ikut serta membimbing siswa dalam mengerjakan tugas tugas yang ada dan
selalu berinteraksi terhadap siswa serta memberikan pendidikan karakter selama
pembelajaran daring.

5. Keadaan dimana mayoritas siswa belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri (matematika
bahkan hampir semua mapel) dirumah tanpa guru, sehinggga proses pembelajarn berjalan
lambat yang disebabkan siswa menunggu instruksi dari guru dalam belajar. Guru masih
diposisikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran padahal seharusnya siswa juga dapat
berperan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.

Solusi:

Siswa harus diarahkan agar dapat memiliki kemandirian dalam belajar. Hal ini tentu tidak
terlepas dari peran serta orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa.
Jurnal III

Mengidentifikasi masalah yang disajikan pada artikel

1. Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis.
Solusi:
Lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjanggkau jaringan internet untuk sementara
pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila minimalis quota internetnya diatasi
bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi
protokol kesehatan cegah Covid-19.

2. Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid
merasa jenuh atau bosan. Kemudian.
Solusi:
Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh.

3. Pembelajaran dominan belum interaktif.


Solusi:
Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bias untuk interaktif.

4. Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau.


Solusi:
Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google
meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.

5. Pembelajarannya cenderung tugas online.


Solusi:
Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah
diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan materi para
murid dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang
diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.

6. Tugas diberikan para murid menumpuk. Kedala lain.


Solusi:
Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan
hasilnya segera diinfokan kepada para murid.

7. Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis.


Solusi:
Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi
pelajaran mendekati optimal.

8. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester
(PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang berintegritas.
Solusi:
Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus
menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian. Caranya dengan
menghidupkan kamera pada media daring yang digunakan sehingga kejujurannya dapat
dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila pada pembelajaran dan penilaian dengan
melibatkan orang tua/wali murid bisa membantu mengawasinya dengan baik di rumah
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai