Anda di halaman 1dari 35

MATERI PENGANTAR BISNIS

8 s.d 12
Untuk Memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Pada Program Studi Akuntansi

Oleh
Novan Setiawan
10220052

Dosen Pengampu
Dr. Lilis Karnita Solehah, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
STEMBI – BANDUNG BUSINESS SCHOOL
BANDUNG - 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai nilai UAS
ini tepat pada waktunya.

Penulisan tugas ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
ujian Pengantar Bisnis untuk penilaian UAS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang setiap materinya bagi penulis.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada: Dr. Lilis Karnita Solehah, SE.,M.Si selaku dosen dari mata kuliah
Pengantar Bisnis.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga dengan penugasan ini
membawa manfaat bagi saya.

Bandung, 16 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB II MATERI ................................................................................................... 2
2.1 Memotivasi, Memuaskan, dan Memimpin Karyawan ........................... 2
2.1.1 Pentingnya Kontrak Psikologis dalam Organisasi ........................ 2
2.1.2 Pentingnya Kepuasan dan Semangat Kerja ................................... 2
2.1.3 Motivasi di Lingkungan Kerja ....................................................... 2
2.1.4 Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja ..... 3
2.1.5 Gaya-gaya Kepemimpinan ............................................................ 4
2.2 Memahami Proses Pemasaran dan Perilaku Konsumen ......................... 5
2.2.1 Definisi Pemasaran ........................................................................ 5
2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .............................................. 5
2.2.3 Penetapan Pemasaran .................................................................... 6
2.2.4 Lingkungan Pemasaran.................................................................. 6
2.2.5 Manajer Pemasaran dan Rencana Pemasaran ................................ 7
2.3 Mengembangkan Produk dan Menetapkan Harga ................................. 8
2.3.1 Mengembangkan Produk-produk Baru ......................................... 8
2.3.2 Menetapkan Harga ......................................................................... 9
2.4 Mendistribusikan Produk...................................................................... 10
2.5 Mengelola Produktivitas dan Kualitas.................................................. 13
2.5.1 Manajemen Kualitas Total........................................................... 13
2.6 Mengelola Sistem Komunikasi dan Informasi ..................................... 14
2.7 Memahami Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi ....................................... 16
2.8 Memahami Uang dan Perbankan .......................................................... 18
2.8.1 Definisi Uang............................................................................... 18
2.8.3 Lembaga Keuangan ..................................................................... 19
2.8.4 Perubahan Sistem Uang dan Perbankan ...................................... 21
2.8.5 Perbankan dan Keuangan Internasional ...................................... 21

ii
2.9 Memahami Sekuritas dan Investasi ...................................................... 22
2.9.1 Bursa Efek ................................................................................... 23
2.9.2 Obligasi ........................................................................................ 23
2.10 Memahami Manajemen Keuangan dan Risiko................................... 24
2.10.1 Peranan Manajer Keuangan ....................................................... 24
2.10.2 Tanggung Jawab Manajer Keuangan ........................................ 24
2.10.3 Manajemen Risiko ..................................................................... 27
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................... 29

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, bisnis dan teknologi kian berkembang. Dan dalam perkembangan
itu, karyawan dituntut untuk selalu memiliki kinerja yang baik dan selalu
meningkat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerja karyawan ialah dengan melakukan evaluasi atas kinerja
karyawan dan melakukan perbaikan dari sisi manajemen agar perusahaan dapat
mampu bertahan hingga bersaing di era bisnis yang semakin berkembang ini.

Timpe dalam (Riyadi, 2011) menyebutkan bahwa kinerja karyawan


dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi sifat-sifat yang ada pada diri seseorang, seperti sikap, sifat kepribadian,
sifat fisik, motivasi, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, umur, jenis
kelamin, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor-faktor
lingkungan, kepemimpinan, rekan kerja, sistem upah, dan lingkungan sosial.

Sikap dan perilaku seseorang sangat ditentukan oleh adanya motivasi. Dalam
konteks perusahaan, cara untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan
memberikan kompensasi (Handoko dalam (Riyadi, 2011)). Kompensasi mencakup
semua hal yang secara langsung/tidak langsung diterima oleh karyawan, dapat
berupa upah maupun penghargaan yang diterima.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Riyadi, 2011), dengan


responden 110 manajer tingkat menengah yang bekerja di perusahaan manufaktur
di daerah Jawa Timur menunjukkan bahwa kompensasi tidak mempengaruhi
motivasi kerja karyawan. Sedangkan, gaya kepemimpinan menunjukkan hasil yang
signifikan. Motivasi dan kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan di tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi setiap
perusahaan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang mampu membuat kinerja
dan motivasi karyawan selalu meningkat.

1
BAB II
MATERI
2.1 Memotivasi, Memuaskan, dan Memimpin Karyawan
2.1.1 Pentingnya Kontrak Psikologis dalam Organisasi
Kontrak psikologis merupakan serangkaian pengharapan yang dimiliki oleh
karyawan sehubungan dengan kontribusi yang mereka berikan ke perusahaan dan
apa yang akan organisasi berikan ke karyawan (disebut sebagai perangsang).
Schein dalam Rollinson mengungkapkan bahwa kontrak psikologis
merupakan persepsi karyawan tentang hubungan timbal balik terhadap perusahaan
dan saling menguntungkan, serta merupakan suatu harapan yang tidak diungkapkan
yang dimiliki karyawan dan perusahaan terhadap pihak lainnya dan kewajiban yang
dimiliki oleh pihak lainnya. Pandangan ini merupakan kontrak psikologis dari pihak
karyawan (Cahyo, 2015).

2.1.2 Pentingnya Kepuasan dan Semangat Kerja


1. Kepuasan kerja adalah tingkat kenikmatan yang diterima orang dalam
mengerjakan pekerjaan mereka.
2. Semangat kerja adalah seluruh sikap karyawan terhadap lingkungan kerja
mereka.

2.1.3 Motivasi di Lingkungan Kerja


Motivasi adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang-orang
berlaku dalam cara tertentu. Teori Motivasi Klasik menyatakan bahwa pekerja
semata-mata hanya termotivasi karena uang. Sementara itu, Teori Perilaku
menyatakan bahwa kecenderungan meningkatnya produktivitas apabila para
pekerja yakin akan menerima perhatian khusus dari manajemen.

Teori Motivasi Kontemporer membagi manusia ke dalam dua model; 1)


Teori X, yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau
bekerja sama. 2) Teori Y, yang menyatakan bahwa orang-orang sebenarnya enerjik,
berorientasi pada perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik menjadi
produktif.

2
3

Sementara itu, Maslow menjabarkan Model Hierarki Kebutuhan Manusia


dan berargumen bahwa kebutuhan dasar harus lebih dulu dipenuhi sebelum orang-
orang berusaha memuaskan tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Lebih lanjut,
Teori Dua Faktor menyatakan bahwa bergantung pada dua faktor yaitu higienis,
dan motivasi. Faktor motivasi tersebut diantaranya; pencapaian, pengakuan,
pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, serta kemajuan dan pertumbuhan. Adapula
faktor higienis yaitu; penyedia, kondisi pekerja, hubungan antar pribadi, bayaran
dan keamanan, serta kebijakan dan administrasi perusahaan.

Teori Pengharapan merupakan teori motivasi yang menyatakan bahwa


orang-orang termotivasi bekerja untuk mendapatkan imbalan yang mereka inginkan
dan bahwa mereka percaya bahwa mereka mempunyai kesempatan untuk
meraihnya. Teori kesetaraan merupakan teori motivasi yang menyatakan bahwa
orang-orang mengevaluasi pekerjaan atasan tersebut terhadap orang lain.

2.1.4 Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja


Menurut Teori Modifikasi Reinforcement/Perilaku, strategi untuk
meningkatkan semangat dan kepuasan kerja adalah dengan melalui sarana berupa
imbalan atau hukuman.

1. Manajemen Berdasarkan Tujuan (Management by Objective)


Merupakan serangkaian prosedur yang mencakup manajer dan bawahannya
dalam menetapkan sasaran dan mengevaluasi kemajuan.
2. Manajemen Partisipatif dan Pemberdayaan
Merupakan metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi
kesempatan kepada karyawan untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaan
dan perusahaannya.

Faktor lain yang dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja ialah


pemerkayaan pekerjaan dan perencanaan ulang pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan
dengan modifikasi jadwal kerja. Bentuk modifikasi jadwal kerja yang paling umum
ialah:
4

1. Program berbagi pekerjaan, yaitu dengan memberi kesempatan kepada dua


orang atau lebih untuk berbagi pekerjaan purna waktu tunggal.
2. Program waktu fleksibel, yaitu dengan mengijinkan para pekerja
menyesuaikan jadwal kerja menjadi jadwal harian atau mingguan.
Telecommuting yaitu bentuk dari waktu fleksibel yang mengijinkan orang-
orang untuk melakukan beberapa atau semua pekerjaan jauh dari letak
kantor yang standar

2.1.5 Gaya-gaya Kepemimpinan


Kepemimpinan yaitu proses untuk memotivasi orang lain untuk bekerja
memenuhi tujuan khusus.

Miftah dalam (Paramita, 2011, p. 1) mengemukakan bahwa gaya


kepemimpinan mencakup seluruh tindakan seseorang dalam organisasi tersebut.
Lebih lanjut, gaya kepemimpinan merupakan bagaimana cara seorang pemimpin
melaksanakan kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh orang yang
dipimpinnya1.

1. Gaya Manajerial, yaitu pola perilaku yang diperagakan manajer dalam


menghadapi bawahannya.
2. Gaya Otokratis, yaitu gaya manajerial yang biasanya memberikan
perintah dan mengharap mereka dipatuhi tanpa pertanyaan.
3. Gaya Demokratis, yaitu gaya manajerial yang biasanya meminta
masukan dari bawahannya sebelum membuat keputusan tetapi tetap
memegang kekuatan akhir pembuatan keputusan.
4. Gaya Wewenang Penuh, yaitu gaya manajerial yang biasanya berperan
sebagai penasehat terhadap bawahan yang diperbolehkan membuat
keputusan.
5

Pendekatan kontingensi terhadap gaya manajerial berkeyakinan bahwa


perilaku manajerial yang tepat dalam situasi apapun bergantung pada elemen-
elemen yang unik pada situasi tersebut.

2.2 Memahami Proses Pemasaran dan Perilaku Konsumen


2.2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi atas gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan
organisasi.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok pengusaha untuk


mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang, dan mendapatkan laba
(Hamdi, 2019, p. 15). Lebih lanjut, Freddy dalam (Yasin, 2017, p. 24) menjabarkan
bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor berupa
faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, dan manajerial.

2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari berbagai faktor yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan yang membentuk suatu sistem pasar dalam mencapai
tujuan perusahaan dan pasar sasaran (Hamdi, 2019, p. 18). Bauran pemasaran
adalah seperangkat alat yang digunakan secara berkelanjutan dalam mencapai
tujuan pasar suatu perusahaan (Yasin, 2017, p. 24). Istilah yang terkenal mengenai
bauran pemasaran ialah 4P yaitu:

1. Pengembangan produk

2. Penetapan harga

3. Promosi

4. Distribusi produk

𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
Nilai =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
6

Nilai merupakan perbandingan relative antara manfaat produk dengan


biayanya.

1. Nilai dan Kegunaan


Kegunaan merupakan kemampuan produk untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhan manusia. Terdapat 4 (empat) jenis kegunaan yaitu; kegunaan waktu,
kegunaan tempat, kegunaan kepemilikan dan kegunaan bentuk.

2. Barang dan Jasa


Barang konsumsi yaitu produk-produk yang dibeli oleh konsumen untuk
penggunaan pribadi. Barang industri yaitu produk-produk yang dibeli perusahaan
untuk memproduksi produk lain. Jasa adalah produk-produk tidak berwujud seperti
waktu, keahlian, atau beberapa aktivitas yang dapat dibeli.

Bauran Pemasaran Internasional

1. Produk-produk internasional
2. Penetapan harga internasional
3. Distribusi internasional
4. Promosi internasional

2.2.3 Penetapan Pemasaran


1. Pemasaran konsumsi (customer marketing)
2. Pemasaran industry (industrial marketing)
3. Pemasaran jasa (service marketing)
4. Pemasaran relasional (relationship marketing)

2.2.4 Lingkungan Pemasaran


Lingkungan eksternal yaitu faktor-faktor luar yang mempengaruhi
program-program pemasaran dengan mengakui adanya kesempatan dan ancaman.
5 faktor lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan politik dan hukum,
lingkungan sosial budaya, lingkungan teknologi, lingkungan ekonomi dan
lingkungan persaingan. Dalam lingkungan persaingan, terdapat 3 tipe, diantaranya:
7

1. Produk substitusi (substitur product) merupakan produk yang berbda dari


produk pesaing tetapi tetp daoat mengidi kebutuhsn tang sama.
2. Produk merek (brand competition) merupakan persaingan yang memicu
persepsoi konsumen terhadp produk-produk yang serupa.
3. Persaingan internasional (international competition) merupakan pemasaran
persaingan atas produk-produk domestic terhadap produk luar negeri.

2.2.5 Manajer Pemasaran dan Rencana Pemasaran


Manajer pemasaran adalah manajer yang bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang
menghasilkan perpindahan barang atau jasa ke konsumennya.

Rencana pemasaran adalah strategi yang rinci dan terfokus untuk


mengerahkan bauran pemasaran agar dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.

Dalam proses pemasaran, tentunya ada produk yang dipasarkan. Produk


ialah barang, jasa atau gagasan yang dipasarkan untuk memnuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Agar produk yang diproduksi dapat mudah diingat oleh
konsumen, maka diperlukan adanya diferensiasi produk, yaitu penciptaan produk
atau citra produk yang cukup berbeda disbanding produk yang telah beredar di
pasaran untuk menarik konsumen. Setelah itu, perlu dilakukan distribusi yang
merupakan bagian dari bauran pemasaran yang, mempertimbangkan cara
menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.

Pasar sasaran (targeting) adalah kelompok orang yang memiliki kebutuhan


serupa. Segmentasi pasar adalah proses pembagian pasar ke dalam kategori jenis
pelanggan. Pengaruh konsumen dalam mengidentifikasi segmentasi pasar.

1. Variable geografis
2. Variable demografis
3. Variable psikografis
4. Variabel pelaku
8

2.3 Mengembangkan Produk dan Menetapkan Harga


Produk yang berhasil merupakan paket nilai yang memberikan ciri khas
yang benar serta manfaat yang tepat. Paket nilai itu sendiri merupakan produk yang
dipasarkan sebagai kumpulan atribut bernilai tambah, termasuk biaya yang masuk
akal. Ciri khasnya yaitu sifatnya berwujud dan tidak berwujud yang dibangun
perusahaan ke dalam produk-produknya.

Klasifikasi barang dan jasa menurut pembeli:

1. Pembeli barang-barang konsumsi, yang dibagi lagi menjadi tiga kategori


yang mencerminkan perilaku pembeli, yaitu; barang dan jasa sehari-hari,
barang dan jasa belanja (shopping goods), serta barang dan jasa (specialty
goods).
2. Produk-produk produksi, yang dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu
barang biaya beban dan barang modal.

Bauran produk merupakan kelompok produk yang dibuat oleh suatu


perusahaan agar tersedia untuk dijual apakah itu produk konsumsi, produk industri,
atau keduanya.

Lini produk merupakan kelompok produk yang serupa yang dimaksudkan


untuk pembeli yang serupa tetapi tidak identik yang akan membeli dengan cara
yang sama. Bila suatu perusahaan berekspansi melebihi produk yang ada, maka
hasilnya adalah multiple (or diversified) product lines.

2.3.1 Mengembangkan Produk-produk Baru


Untuk dapat bertahan, perusahaan harus mengembangkan dan
memperkenalkan serangkaian produk baru, dihadapkan pada persaingan dan
pergeseran pilihan konsumen. Tidal ada perusahaan yang selamanya apat
bergantung pada produk tunggal saja. Bahkan, produk yang telah popular harus
selalu memerlukan pembaruan.

Untuk meningkatkan peluang pengembangan produk baru yang sukses,


banyak perusahaan yang menerapkan beberapa versi dari proses tujuh Langkah
dasar, yaitu:
9

1. Gagasan produk
2. Penyaringan
3. Pengujian konsep
4. Analisis bisnis
5. Pengembangan prototipe
6. Pengujian produk dan pemasaran
7. Komersialisasi

Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam model tujuh
Langkah diatas, yaitu; gagasan jasa dan rancangan proses jasa.

Ketika suatu produk telah mencapai pasar, maka ini berarti produk tersebut
telah memasuki daur hidup produk (product life cycle). Daur hidup produk adalah
serangkaian tahap kehidupan produk dalam menghidupkan laba. 4 tahap PLC itu
ialah:
1. Perkenalan
2. Pertumbuhan
3. Dewasa
4. Penurunan

Terdapat tiga cara untuk mendorong konsumen membeli prosuk


diantaranya; pemberian merk produk, pengemasan produk, dan pelabelan produk.

2.3.2 Menetapkan Harga


Penetapan harga (pricing) merupakan proses penentuan harga yang akan
diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Tujuan penetapan harga merujuk
pada penetapan harga untuk memaksimalkan laba, dan tujuan pangsa pasar.

Untuk menetapkan harga, seorang manajer harus mengukur potensi


sebelum menetapkan harga akhir dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk
menutup biaya produksi, serta analisis titik impas, dengan menaksir biaya dengan
pendapatan untuk berbagai volume penjualan.

Strategi penetapan harga ini penting karena akan berdampak langsung pada
pendapatan. Sebuah perusahaan dapat menetapkan harga diatas pasar, dibawah
10

pasar, dan mendekati harga pasar. Untuk produk baru, sebuah perusahan harus
memilih antara menetapkan harga mengapung (price skimming) dan penetapan
harga penetrasi.

Ketika mengembangkan suatu produk, penting bagi sebuah perusahaan


untuk memperhatikan dan memahami perilaku konsumen. Perilaku konsumen
merupakan studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong mereka
membeli dan mengonsumsi produk-produk. Dalam membeli produk, terdapat
beberapa proses, diantaranya; kesadaran akan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif yang ada, keputusan membeli yang didasari dua motif yaitu motif
rasional dan motif emosional, serta evaluasi pasca pembelian.

Pasar Organisasi atau Pasar Perdagangan

Dibagi ke dalam 3(tiga) kategori, yaitu;

1. Pasar industri (industrial market)


2. Pasar pedagang perantara (reseller market)
3. Pasar pemerintah dan institusi (institutional market)

Perilaku pembelian organisasi terbagi ke dalam dua cakupan, yaitu


perbedaan pembeli (sebagai profesional, spesialis, dan pakar), serta perbedaan
hubungan pembeli dan penjual.

2.4 Mendistribusikan Produk


Bauran distribusi (distribution mix) adalah kombinasi saluran-saluran
distribusi untuk menyampaikan produk perusahaan ke para pengguna akhir. Ada
beberapa faktor dalam bauran distribusi yaitu; perantara dan saluran distribusi,
dasar strategi distribusi, serta konflik saluran dan kepemimpinan saluran.

1. Perantara dan Saluran Distribusi


a. Perantara (Intermediary)

Individual atau perusahaan yang membantu mendistribusikan


barang-barang produsen.
11

b. Pedagang Besar (Whosaler)

Perantara yang menjual produk ke bisnis lain, yang kembali


menjualnya ke konsumen akhir.

c. Pengecer (Retailer)

Perantara yang menjual produknya langsung ke konsumen.

1. Saluran Distribusi

Distribusi produk konsumsi (distribution channel) merupakan jalur yang


digunakan oleh produsen ke pengguna akhir. Ada delapan saluran distribusi
menurut jenis anggota yang berpartisipasi dalam membawa produk itu ke
tujuannya. Saluran tersebut antara lain; distribusi langsung, distribusi eceran,
distribusi grosir, distribusi melalui agen penjualan (broker), distribusi oleh agen ke
konsumen dan konsumen bisnis, distribusi langsung produk bisnis, distribusi grosir
produk-produk industry, dan distribusi grosir untuk pengecer bisnis.

2. Strategi Distribusi

Tujuan strategi distribusi adalah membuat produk yang dapat diterima di


cukup banyal lokasi guna memuaskan kebutuhan pelanggan. Tingkatan liputan
pasar yang berbeda tersedia di seluruh strategi distribusi, yaitu;

a. Distribusi intensif
b. Distribusi eksklusif
c. Distribusi selektif
3. Konflik Saluran dan Kepemimpinan Saluran
a. Konflik saluran (Channel conflict), terjadi ketika para anggota
saluran tidak setuju mengenai peran yang harus mereka mainkan
atau penghargaan yang seharusnya mereka dapatkan.
b. Kepemimpinan saluran, biasanya salah satu anggota saluran lebih
kuat menentukan peran dan penghargaan daripada anggota lainnya.
Anggota tersebut disebut pemimpin saluran (Channel captain).
12

Perdagangan Partai Besar

1. Pedagang grosir, membeli produk dari produsen, dan menjualnya ke bisnis


lain, biasanya menyediakan penyimpanan dan pengiriman.
2. Agen dan broker (pialang), berfungsi sebagai representatif independent dari
berbagai macam produk banyak perusahaan.
3. E-intermediaries, adalah anggota saluran yang didasarkan pada internet
yang menjalankan satu atau dua fungsi.

Jenis Gerai Eceran

1. Pengecer lini produk, yaitu pengecer berisikan lini produk yang luas
termasuk took serba ada, yang diorganisasi menjadi departemen khusus.
2. Pengecer murah (Bargain Retailers), menjual kisaran luas produk dan
tampil dalam banyak bentuk, diantaranya; catalog showrooms, factory
outlets, warehouse club dan venience store.

Dalam melakukan penjualan, tentunya dilakukan distribusi produk yang


dijual, termasuk distribusi fisik. Distribusi fisik merujuk pada semua kegiatan yang
dibutuhkan untuk memindahkan produk dari manufaktur ke konsumen. Sebelum
dilakukan distribusi, produk disimpan terlebih dahulu di gudang. Terdapat beberapa
jenis gudang, diantaranya; gudang pribadi dan gudang umum. Operasi yang terjadi
di gudang umum mencakup biaya pengendalian persediaan dan biaya penanganan
bahan produksi.

Untuk melakukan distribusi, tentunya memerlukan sarana transportasi. Ada


lima moda transportasi yang berbeda, dan perbedaan alam biaya adalah yang paling
langsung berhubungan dengan kecepatan pengiriman, diantaranya; truk, kereta api,
pesawat terbang, angkutan air, dan jalur pipa.

Distribusi merupakan langkah yang semakin penting dalam persaingan


untuk mendapatkan penjualan. Pendekatan ini berarti menilai dan memperbaiki alur
aktivitas secara keseluruhan yang tercakup dalam penyampaian produk ke para
pelanggan.
13

2.5 Mengelola Produktivitas dan Kualitas


Produktivitas adalah ukuran kinerja yang membandingkan seberapa banyak
yang dapat diproduksi dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk
memproduksinya. Kualitas merupakan produk untuk digunakan, keberhasilannya
menawarkan keistimewaan yang diinginkan konsumen.

Dalam mengelola produktivitas dan kualitas produk, perusahaan harus


tanggap terhadap tantangan produksi. Beberapa cara yang dapat diupayakan yaitu;
pemeriksaan nyata bagi kelangsungan hidup dunia usaha, mengukur produktivitas,
produktivitas diantara pesaing global, produktivitas domestik, dan tren
produktivitas.

2.5.1 Manajemen Kualitas Total


Sebagai upaya dalam mengelola kualitas, manajemen dapat melakukan
beberapa hal berikut, diantaranya; perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian. Alat-alat yang akan diperlukan dalam mengelola kualitas tersebut,
diantaranya:

1. Analisis nilai tambah


2. Kontrol proses statistik
3. Variasi proses
4. Bagan kontrol
5. Studi kualitas/biaya
6. Tim perbaikan mutu
7. Bencmarking
8. Semakin dekat dengan pelanggan

ISO 9000: 2000 merupakan program yang memberi sertifikat bahwa pabrik,
laboratorium atau kantor telah memenuhi standar manajemen mutu dari
International Organization for Standarization. Sementara itu, program yang
memperhatikan fakta bahwa pabrik, laboratorium atau kantor telah memperbaiki
kinerja lingkungan adalah ISO 14000.
14

Sejalan dengan upaya mengelola kualitas, maka dibutuhkan pula Business


Process Reengineering yaitu proses perbaikan kualitas yang memerlukan
pemikiran kembali dengan memulai lagi dari permulaan pendekatan organisasi
pada produktivitas maupun kualitas. Tahapan-tahapan reengineering, yaitu:

1. Menyatakan suatu kasus untuk tindakan.


2. Identifikasi proses untuk reengineering.
3. Evaluasi informasi dan persyaratan SDM untuk reengineering.
4. Memahami proses yang berjalan.
5. Menciptakan rancangan proses baru.

Produktivitas dan kualitas merupakan sarana yang dapat digunakan agar


perusahaan menjadi semakin kompetitif. Hal yang dapat dilakukan diantaranya:

1. Menanamkan modal dalam inovasi dan teknologi


2. Menerapkan perspektif jangka panjang
3. Menakankan pada kualitas kerja dengan melakukan pemberdayaan dan
pelatihan karyawan
4. Memperbaiki sektor jasa

2.6 Mengelola Sistem Komunikasi dan Informasi


Manajemen informasi merupakan operasi internal untuk mengatur sumber
daya informasi perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis. Maka tidak
heran jika suatu perusahaan memiliki manajer informasi yang bertanggung jawab
mengimplementasikan sistem untuk mengumpulkan, mengorganisir dan
mendistribusikan informasi.

Sistem informasi merupakan sistem untuk menyampaikan dan mengubah


data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan.

Dewasa ini, sistem informasi tidak hanya digunakan untuk memecahkan


masalah teknis, melainkan juga digunakan untuk menganalisis masalah
manajemen, terutama untuk tujuan kontrol, seperti menerapkan standar kendali
kualitas untuk produksi, membandingkan harga dengan anggaran catatan mengenai
ketidakhadiran, dan tingkat perputaran karyawan.
15

Electronic Information Technologies (EIT) yaitu aplikasi sistem informasi


berdasarkan teknologi komunikasi, yang menggunakan jaringan alat atau
perlengkapan rumah tangga untuk menyampaikan informasi dengan alat elektronik.
EIT meningkatkan kinerja dan produktivitas dengan melaksanakan dua fungsi,
yaitu; menyediakan koordinasi dan komunikasi dalam perusahaan, serta
mempercepat transaksi dengan perusahaan lain.

Data Communication Networks memungkinkan pengguna mengirim pesan


elektonik dan informasi secara cepat dan ekonomis. Macam-macam network
tersebut, diantaranya:

1. Internet
2. Berlangganan internet melalui Internet Service Provider (ISP), seperti
Prodigy (www.prodigy.com), Amerika online, atau earthlink
(www.earthlink.com).
3. World Wide Web (WWW)
4. Web Server, yaitu work station yang mengelola, memelihara, dan
mendukung situs-situs web.
5. Web browser, yaitu software yang memudahkan pengguna dalam
mengakses web.
6. Intranet, yaitu network pribadi yang hanya bisa diakses oleh para karyawan
masuk melalui firewall elektronik
7. Extranet, mengijinkan pihak luar mengakses secara terbatas pada sistem
informasi internal suatu perusahaan.

Rancangan baru yang dapat dipilih oleh organisasi yaitu; Networked


Entreprise. Dengan NE, maka organisasi akan lebih ramping karena dapat
mempertahankan hubungan informasi antara karyawan maupun pelanggan,
semakin banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan jumlah orang yang
sedikit. Serta, operasi akan menjadi semakin fleksibel karena mampu menghasilkan
produk yang sesuai dengan selera meskipun dalam jumlah yang besar pada harga
yang rendah, ini disebut dengan mass-customization.
16

Transaction processing system (TPS) merupakan aplikasi pemrosesan


informasi untuk transaksi bisnis sehari-hari.

Komponen utama dalam sistem informasi adalah computer networks yang


menggerakkan aliran informasi digital dalam seluruh sistem. Enam komponen
sistem tersebut antara lain:

1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak
3. Kontrol, yang memastikan bahwa sistem beroperasi sesuai prosedur
4. Database, kumpulan data yang saling berkaitan secara terpusat dan
terorganisir.
5. Manusia
6. Telekomunikasi

2.7 Memahami Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi


Sebuah bisnis tidak akan terlepas dari yang namanya keuangan. Dalam
mengelola sebuah keuangan, tentunya harus sesuai dengan prinsip dan pedoman
yang telah disepakati.

Akuntansi merupakan sistem yang komprehensif untuk mengumpulkan,


menganalisis, dan menyampaikan analisis keuangan. Sistem akuntansi tentunya
tidak terlepas dari yang namanya pembukuan baik pembukuan manual atau
terkomputerisasi. Pembukuan merupakan pencatatan transaksi-transaksi akuntansi.
Accounting Information System merupakan alat terorganisasi untuk
mrngidentifikasi, mengukur, mencatat, dan menyimpan informasi keuangan dalam
laporan akuntansi dan manajemen. Beberapa pengguna akuntansi yaitu:

1. Manajer bisnis
2. Karyawan dan serikat pekerja
3. Investor dan kreditor
4. Petugas pajak
5. Badan hukum pemerintah
17

Dalam pelaksanaannya, terdapat orang yang mengelola seluruh kegiatan


akuntansi perusahaan (chief accounting officer) atau yang disebut juga dengan
controller. Seorang akuntan yang memiliki izin dari negara dan menawarkan jasa
akuntansi kepada masyarakat adalah certified public accountant. Ketika
melaksanakan prosedur akuntansi tentunya harus sesuai dengan GAAP (General
Accepted Accounting Principles) yaitu ketentuan dan prosedur yang diterima, dan
menetapkan isi serta bentuk dari laporan keuangan.

Terdapat perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial.


Akuntansi keuangan merupakan sistem akuntansi yang berkaitan dengan pengguna
eksternal informasi keuangan perusahaan. Sementara akuntansi manajemen
merupakan sistem akuntansi manajemen yang melayani para pengguna internal
informasi keuangan perusahaan.

Audit merupakan sistem akuntansi suatu perusahaan untuk menetapkan


apakah kaporan keuangan cukup mencerminkan operasinya. Jasa penasihat
manajemen adalah jasa akuntansi khusus yang membantu para manajer
memutuskan berbagai masalah dalam bidang keuangan, penjadwalan produksi dan
bidang-bidang lain.

Akuntan swasta merupakan akuntansi yang digaji dan dipekerjakan oleh


perusahaan untuk melaksanakan aktivitas keuangan sehari-hari. Akuntan swasta
melakukan CPA Vision Project, diantaranya; melakukan identifikasi persoalan
masa depan, merekomendasikan perubahan, membuat arah baru, core service pada
SDM, dan core competencies pada kemampuan teknis.

Persamaan akuntansi dan akuntansi entri ganda (double-entry) merupakan


dasar seluruh proses pembukuan akuntansi. Laporan keuangan terbagi ke dalam;
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan anggaran laporan keuangan.

Standar dan praktik pelaporan merupakan praktik-praktik standar yang


dirancang untuk memberikan kepercayaan kepada pengguna eksternal sehubungan
dengan tingkat akurasin dan alat informasi dalam setiap laporan keuangan. Revenue
cognation adalah catatan formal dan pelaporan oenerimaan dalam laporan
18

keuangan. Prinsip pencocokan adalah bahwa pengeluaran akan dicocokan dengan


pendapatan untuk menentukan laba bersih dalam periode akuntansi. Full disclore
adalah bahwa laporan keuangan harus mencakup interpretasi dan penjelasan oleh
manajemen sehingga para pengguna eksternal dapat memahami informasi yang
terkandung dalam laporan tersebut.

Laporan keuangan dapat digunakan untuk memeriksa kemajuan perusahaan


dengan cara membandingkan laporan saat ini dengan laporan sebelumnya.
Berdasarkan pada apa yang diukur, rasio dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yaitu;
rasio solvabilitas, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan memperhatikan
resiko, kemudian ada rasio solvabilitas, mengukur pendapatan yang mungkin
diperoleh, serta rasio aktivitas, yang mencerminkan penggunaan asset manajemen.

2.8 Memahami Uang dan Perbankan


2.8.1 Definisi Uang
Uang adalah benda yang mudah dibawa, mudah dipecahkan, berdaya tahan
lama, dan stabil. Uang berfungsi sebagai alat penukar (medium of exchange),
penyimpan kekayaan (store of value), dan alat kesatuan hitung (unit of account).
Uang memiliki beberapa karaktersitik, diantaranya; portability (mudah dibawa),
divisibility (mudah dibagi), durability (tahan lama), dan stability (stabil).

Penawaran uang yang dapat dibelanjakan terbagi ke dalam kategori M-1


yaitu ukuran penawaran uang yang hanya mencakup bentuk uang yang paling likuid
(dapat dibelanjakan).

1. Mata uang, yaitu uang kertas atau logam yang dikeluarkan oleh pemerintah.
2. Cek, yaitu pesanan rekening giro yang menginstruksikan suatu bank untuk
membayar sejumlah uang kepada penerima cek (payee) tertentu.
3. Rekening giro, yaitu rekening bank yang dapat ditarik kapan saja.

Kategori M-2 merupakan ukuran penawaran uang yang mencakup seluruh


komponen M-2 dan juga mencakup bentuk-bentuk uang yang dengan mudah dapat
dikonversikan menjadi bentuk yang dapat dibelanjakan.
19

1. Deposito berjangka (time deposit), yaitu dana bank yang tidak dapat ditarik
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau transfer melalui cek.
2. Reksa dana pasar uang (money market mutual funds), yaitu bentuk sekuritas
keuangan jangka pendek dan berisiko rendah yang dibeli dengan asset
pemilik investor dan dikumpulkan pada lembaga non bank.

Kartu kredit bukan uang dan tidak termasuk dalam M-1 atau M-2. Kartu
kredit menjadi bisnis karena dua alasan mendasar, yaitu; nyaman dan sangat
menguntungkan bagi perusahaan penerbit karena beberapa kartu biasanya
memberlakukan biaya tahunan kepada pemegang kartu, dan pedagang yang
menerima kartu kredit harus membayar fee kepada perusahaan penerbit kartu kredit.

2.8.3 Lembaga Keuangan


Fungsi utama dari lembaga keuangan adalah mempermudah aliran uang dari
sektor-sektor yang mengalami surplus kepada sektor yang mengalami defisit.

1. Bank Umum
Lembaga finansial yang diiiznkan secara resmi oleh pemerintah federal atau
negara bagian untuk menerima deposito yang akan digunakan untuk
memberikan pinjaman dan mendapatkan laba.
2. Savings and Loan Association (S&L)
Lembaga keuangan yang menerima deposito dan memberikan pinjaman
terutama untuk kredit rumah.
3. Mutual Saving Bank
Lembaga keuangan yang para depositornya adalah pemiliki yang membagi
laba yang dihasilkan.
4. Credit Union
Lembaga keuangan yang menerima bentuk deposito, dan memberikan
pinjaman kepada anggotanya, biasanya karyawan dari suatu organisasi
tertentu.
5. Lembaga Non Deposito
a. Dana pensiun, yaitu pool dana non deposito yang dikelola untuk
memberikan pendapatan pensiun kepada anggota-anggotanya.
20

b. Perusahaan asuransi, yaitu lembaga non deposito yang


menginvestasikan dana dari premi yang dibebankan untuk jaminan
perlindungan asuransi.
c. Perusahaan pembiayaan, yaitu lembaga non deposito yang
mengkhususkan dirinya dalam memberikan perusahaan dan
konsumen.
d. Security Investment Dealer, yaitu lembaga non deposito yang
membeli dan menjual saham serta obligasi kepada para investor
maupun untuk rekeningnya sendiri.

Selain lembaga keuangan diatas, terdapat beberapa jasa keuangan khusus,


diantaranya:

1. Jasa Pensiun dan Trust


a. Individual Retirement Account (IRA)
Dana pensiun dari penangguhan pembayaran pajak dengan
penerima upah menambahkan dana pensiun lainnya.
b. Trust Service
Manajemen bank untuk investasi, pembayaran, atau tanah milik
perseorangan.
2. Jasa Internasional
a. Letter of Credit, yaitu jaminan bank yang dikeluarkan seorang
pembeli untuk membayar sejumlah uang ke perusahaan tertentu
apabila kondisi persyaratan sudah dipenuhi.
b. Banker’s Acceptance, yaitu jaminan bank yang dikeluarkan untuk
seorang pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada suatu
perusahaan tertentu pada tanggal tertentu.
3. Jasa Perantara Efek dan Penasihat Investasi
a. Anjungan Tunai Mandiri, yaitu mesin elektronik yang membuat
para nasabah dapat melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan rekeningnya setiap saat.
21

b. Electronic Funds Transfer, yaitu komunikasi dari informasi transfer


dana melalui kabel atau microwave.

2.8.4 Perubahan Sistem Uang dan Perbankan


1. Deregulasi
2. Perbankan antar negara
3. Dampak teknologi elektronik
a. Kartu debit, adalah kartu plastik yang membuat orang dapat
mengirimkan uang antar rekening.
b. Point of Sale (POS) terminal, adalah alat elektronik yang menyebabkan
nasabah dapat membayar pembelian eceran dengan kartu debit.
c. Smart Card, yaitu computer seukuran kartu kredit yang diprogram
dengan uang elektronik.
d. E-cash, yaitu uang elektronik yang berpindah di antara pelanggan dan
bisnis melalui transmisi elektronik digital.

2.8.5 Perbankan dan Keuangan Internasional


1. Struktur Bank Internasional
a. Bank Dunia, yaitu badan persatuan bangsa-bangsa yang memberikan
jasa keuangan terbatas, seperti memberikan dana perbaikan nasional
pada negara-negara belum berkembang.
b. International Monetary Fund (IMF), yaitu badan persatuan bangsa-
bangsa yang terdiri dari sekitar 150 negara yang menghubungkan
sumber daya untuk meningkatkan kestabilan nilai tukar, memberikan
pinjaman jangka pendek, dan melayani berbagai tujuan.
IMF bertujuan meningkatkan stabilitas nilai tukar uang, memberikan
pinjaman sementara dan berjangka pendek kepada negara-negara
anggota, mendorong anggota-anggotanya untuk bekerja sama dalam
permasalahan moneter internasional, mendorong pengembangan suatu
sistem bagi pembayaran internasional.
22

2.9 Memahami Sekuritas dan Investasi


Pasar sekuritas adalah pasar dimana saham dan obligasi dijual. Terdapat dua
jenis pasar sekuritas, yaitu; pasar sekuritas primer dan pasar sekuritas sekunder.
Saham adalah salah satu jenis sekuritas yang diperjualbelikan pada pasar sekuritas.
Saham terdiri dari saham biasa dan saham preferensi.

Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Nilai
saham biasa dapat dinyatakan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai nilai pokok, nilai
pasar, dan nilai buku. Sifat investasi saham biasa, ialah sebagai berikut.

1. Dapat mengubah nilai saham pada saat tertentu.


2. Ketika perusahaan mengalami tahun-tahun yang tidak menguntungkan,
maka tidak akan mampu untuk membayar dividen.
3. Pada saat yang bersamaan saham biasa menawarkan potensi pertumbuhan
yang tinggi.

Saham preferensi merupakan saham yang diterbitkan dengan nilai pokok


yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa saham preferensi dapat ditarik,
dimana perusahaan penerbit dapat menarik kembali saham dengan mewajibkan
para pemegang saham preferensi menyerahkannya sebagai takaran untuk
pembayaran tunai. Jumlah pembayaran ini disebut sebagai harga penarikan,
ditetapkan dalam perjanjian pembelian antara perusahaan dan pemegang saham
preferensinya. Sifat investasi saham preferensi, yaitu:

1. Pendapatan resikonya lebih kecil daripada saham biasa dari perusahaan


yang sama.
2. Kebanyakan saham preferensi adalah saham preferensi kumulatif yang
berarti setiap dividen yang terlewatkan harus dibayar segera setelah
perusahaan mampu melakukannya.
3. Perusahaan tidak dapat membayar dividen kepada para pemegang saham
biasa hingga semua pembayaran yang terlambat telah dibayarkan kepada
semua saham preferensi.
23

2.9.1 Bursa Efek


Bursa efek adalah organisasi individu yang dibentuk untuk menyediakan
penempatan institusional yang dapat memperdagangkan saham. Untuk menjadi
anggota bursa efek, seorang individu harus membeli satu dari sejumlah
keanggotaan terbatas atau biasa disebut “tempat duduk (seat)” di bursa efek.

Beberapa istilah yang berhubungan dengan bursa efek:

1. Lantai Perdagangan
Sebuah lokasi fisik nyata yang hanya diperbolehkan untuk perdagangan
yang terdapat pada Bursa Efek.
2. Pialang
Individu atau organisasi yang menerima dan memutuskan perintah beli dan
jual atas nama orang lain dengan imbalan komisi.
3. Discount Brokers
4. Perdagangan Online
5. Full Service Brokers
6. Bursa Utama dan Pasar OTC
7. Bursa Efek Regional
8. Bursa Efek Mancanegara
9. Pasar Luar Bursa (OTC)
10. NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated
Quotation)

2.9.2 Obligasi
Obligasi adalah sekuritas dengan perjanjian untuk membayarkan sejumlah
uang ke pembeli pada tanggal yang telah ditentukan, biasanya dengan bunga yang
dibayarkan pada jarak waktu tertentu. Macam-macam obligasi, yaitu:

1. Obligasi pemerintah
2. Obligasi kotapraja
3. Obligasi korporasi
4. Obligasi atas nama
24

5. Obligasi atas unjuk atau obligasi kupon


6. Obligasi dengan jaminan
7. Obligasi tanpa jaminan

Pembayaran obligasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya;


obligasi dapat ditarik, obligasi berseri, dan obligasi dapat ditukar.

Selain investasi yang telah disebutkan diatas, ada beberapa jenis investasi
lain, seperti; reksa dana yang terbagi menjadi dua, yaitu dana tanpa beban dan dana
terbeban, serta bentuk investasi lainnya yaitu komoditas, yang juga terbagi ke dalam
kontrak masa depan dan pasar komoditas.

Diversifikasi adalah pembelian atas beberapa jenis investasi berbeda dan


bukan hanya satu. Alokasi asset adalah jumlah relatif dana yang diinvestasikan
dalam (atau dialokasikan pada) masing-masing dari beberapa alternatif investasi.

Jual beli sekuritas meliputi indeks pasar, pasar banteng, pasar beruang dan
Dow Jones Industrial Average (DJIA). Dalam menetapkan order, biasanya melalui
beberapa tahap, yaitu; order pasar, order terbatas dan stop order.

2.10 Memahami Manajemen Keuangan dan Risiko


2.10.1 Peranan Manajer Keuangan
Keuangan adalah kegiatan yang terkait dengan penetapan investasi
perusahan dalam jangka panjang, perolehan dana untuk membayar investasi,
pelaksanaan kegiatan keuangan perusahaan setiap hari dan pengelolaan risiko
perusahaan.

Manajer keuangan adalah manajer yang bertanggung jawab dalam


perencanaan dan pengendalian akuisisi serta penyebaran sumber daya keuangan
perusahaan.

2.10.2 Tanggung Jawab Manajer Keuangan


Manajemen arus kas (cash-flow management) yaitu dimana manajemen
keuangan harus memastikan bahwa selalu tersedianya dana yang cukup untuk
25

pembelian bahan-bahan produksi dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang dan jasa.

Kontrol keuangan (financial control) yaitu proses pemeriksaan kinerja yang


sebenarnya terhadap suatu rencana yang bertujuan untuk menjamin terjadinya hasil
keuangan yang diinginkan.

Setiap perusahaan harus membelanjakan uang untuk bertahan hidup. Dana


yang dibelanjakan dalam bentuk bahan produksi, upah dan bangunan akhirnya
menuju ke penciptaan produk, pendapatan, dan laba. Dalam perencanaan
pendanaan manajer keuangan harus bisa membedakan antara dua jenis pengeluaran,
yaitu:

1. Pengeluaran (Operasi) Jangka Pendek


Untuk mengelola pembiayaan, para manajer harus memberikan perhatian
khusus terhadap:
a. Utang dagang (account payable), yaitu tagihan yang belum dibayar
yang diutangkan pemasok ditambah upah dan pajak yang jatuh
tempo dalam tahun mendatang.
b. Piutang dagang (account receivable), yaitu dana yang berasal dari
pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit.
c. Kebijakan kredit (credit policy), yaitu aturan yang berkenaan
dengan jumlah kredit perusahaan yang diberikan kepada pelanggan.
d. Persediaan (inventories), yaitu bahan dan barang yang ditahan oleh
perusahaan tetapi akan dijual dalam tahun yang berjalan.
e. Modal kerja (working capital), yaitu perbedaan antara aktiva lancer
perusahaan dengan pasiva.

Sumber pendanaan jangka pendek dapat berasal dari kredit usaha, yaitu
pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Kredit usaha terbagi ke
dalam beberapa bentuk, yaitu:

a. Open-book Credit atau yang biasa disebut bentuk paling umum,


yaitu bentuk kredit usaha dimana penjual mengirimkan barang
26

dagangan dengan keyakinan bahwa pembayaran akan dilakukan


dimasa mendatang.
b. Surat kesanggupan, yaitu kredit usaha dimana pembeli
menandatangani perjanjian kesanggupan membayar sebelum barang
dagangan dikirim.
c. Wesel dagang, yaitu bentuk kredit usaha dimana pembeli harus
menandatangani pernyataan tentang pembayaran yang dilampirkan
pada barang dagangan oleh penjual.

Selain bentuk kredit usaha, ada pula pinjaman jangka pendek dengan
jaminan. Pinjaman jangka pendek dengan jaminan maksudnya pinjaman yang
mengharuskan penyediaan jaminan. Sedangkan jaminan adalah asset legal yang
dijaminkan oleh peminjam yang dapat disita pemberi pinjaman jika pembayaran
gagal dilakukan. Peminjaman piutang yaitu penggunaan piutang dagang sebagai
jaminan pinjaman.

Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan (unsecured loans) adalah pinjaman


yang tidak mensyaratkan jaminan. Bentuk pinjaman tanpa jaminan ialah:

a. Batas kredit (line of credit), yaitu pengaturan tetap yang pemberi


pinjamannya setuju untuk menyediakan sejumlah dana tertentu atas
permintaan pinjaman.
b. Perjanjian kredit beredar (revolving credit agreement), yaitu pengaturan
yang pemberi pinjamannya setuju untuk menyediakan dana pada saat
diminta dan secara berkesinambungan.
c. Warkat niaga (commercial paper), yaitu surat berharga jangka pendek, atau
nota, yang berisi janji pembayaran dari peminjam.
2. Sumber Dana Jangka Panjang
Pembiayaan utang (debt financing) yaitu pinjaman jangka panjang
dari sumber-sumber diluar perusahaan. Dua sumber utama dari pendanaan
semacam ini adalah pinjaman jangka panjang dan penjualan obligasi
korporasi.
27

Untuk menambah dana jangka panjang, biasanya juga dilakukan


pembiayaan modal sendiri (equity financing) yaitu penggunaan saham biasa
atau laba untuk menambah dana jangka panjang, misalnya saham biasa dan
sisa laba.

2.10.3 Manajemen Risiko


Proses melindungi asset dan kemampuan perusahaan dalam memberikan
hasil dengan mengurangi ancaman kerugian akibat peristiwa yang tidak bisa
dikendalikan. Risiko spekulatif adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan
untung dan rugi. Risiko murni adalah risiko yang terkait hanya dengan
kemungkinan rugi atau tidak rugi. Proses manajemen resiko yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi risiko dan potensi kerugian.


2. Mengukur frekuensi dan parahnya kerugian dan dampaknya.
3. Mengevaluasi alternatif dan memilih teknik yang terbaik untuk menangani
kerugian.
4. Menerapkan program manajemen risiko.
5. Memantau hasil.

Dulunya, manajemen risiko dijalankan oleh departemen yang berbeda atau


financial office yang berfokus sangat sempit. Namun kini, semakin banyak
perusahaan yang tidak hanya menciptakan posisi manajemen risiko tingkat tinggi,
tetapi pada saat yang bersamaan juga menekankan kebutuhan manajer tingkat
menengah untuk melakukan manajemen risiko setiap harinya.

Produk asuransi merupakan salah satu bagian dari manajemen risiko. Beberapa
produk asuransi, diantaranya:

1. Asuransi kecelakaan kerja (liability insurance)


2. Kompensasi pekerja (workers compensation coverage)
3. Asuransi property (property insurance)
4. Asuransi gangguan bisnis (business interruption insurance)
5. Asuransi jiwa (life insurance)
6. Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)
28

7. Asuransi kesehatan (health insurance)


8. Asuransi pendapatan atas kecacatan (disability income insurance)
9. Special Health care Providers yang terdiri dari Health Maintenance
Organization (HMO), Preferred Provider Organization (PPO), dan Point
of Service (PoS) Plan.
29

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang-orang


berlaku dalam cara tertentu.
2. Kepemimpinan yaitu proses untuk memotivasi orang lain untuk bekerja
memenuhi tujuan khusus.
3. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi atas gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan
organisasi.
4. Bauran pemasaran merupakan sistem yang digunakan dalam mencapai
tujuan pasar perusahaan.
5. Penetapan harga (pricing) merupakan proses penentuan harga yang akan
diterima perusahaan dalam penjualan produknya.
6. Manajemen informasi merupakan operasi internal untuk mengatur sumber
daya informasi perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis.
7. Akuntansi merupakan sistem yang komprehensif untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menyampaikan analisis keuangan.
8. Pasar sekuritas adalah pasar dimana saham dan obligasi dijual.
9. Terdapat dua jenis pasar sekuritas, yaitu; pasar sekuritas primer dan pasar
sekuritas sekunder.
10. Saham adalah salah satu jenis sekuritas yang diperjualbelikan pada pasar
sekuritas. Saham terdiri dari saham biasa dan saham preferensi.
11. Bursa efek adalah organisasi individu yang dibentuk untuk menyediakan
penempatan institusional yang dapat memperdagangkan saham.
12. Keuangan adalah kegiatan yang terkait dengan penetapan investasi
perusahan dalam jangka panjang, perolehan dana untuk membayar
investasi, pelaksanaan kegiatan keuangan perusahaan setiap hari dan
pengelolaan risiko perusahaan.
30

13. Manajemen risiko adalah proses melindungi asset dan kemampuan


perusahaan dalam memberikan hasil dengan mengurangi ancaman kerugian
akibat peristiwa yang tidak bisa dikendali.
31

Anda mungkin juga menyukai