Anda di halaman 1dari 30

INVENTORY

BY
TUTI HERAWATI,SE.,M.Si
PERSEDIAAN
Definisi Persediaan
Menurut PSAK No. 14 par. 05 (Revisi 2008)
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut , atau
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
KLASIFIKASI UTAMA PERSEDIAAN
1. Perusahaan dagang (trading concern/ Trade Company)
2. Perusahaan manufaktur/ Manufacturing Firm
Membeli bahan-bahan mentah yang kemudian diproses menjadi barang jadi (Finished
goods).
Ada 3 jenis Persediaan
a. Raw materials (Bahan mentah)
Barang yang dimiliki untuk dipergunakan dalam aktivitas proses produksi yang
merupakan bagian terbesar yang terkandung dalam produk tersebut.
b. Goods in Process (Barang dalam Proses)
Barang-barang yang pada tanggal neraca belum selesai dikerjakan dan perlu pengerjan
lebih lanjut. Terdiri dari 3 unsur yaitu:
 Direct Materials
 Direct Labor
 Factory overhead
c. Finished Goods (Barang Jadi)
Hasil produksi yang siap menanti untuk dijual
PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN
Melakukan perhitungan fisik atas barang yang ada di gudang
1.

Menghitung
Menimbang
Mengukur
2. Menentukan pemilikan atas barang dalam perjalanan
Barang dalam perjalanan (Goods in transit)
FOB (Free on Board) Shipping point
Barang berpindah ke tangan pembeli pada saat pihak pengangkut menerima barang dari
tangan penjual. Karena pembeli belum menerima barang tersebut , maka untuk
sementara dicatat dalam rekening goods in transit di debit dan Account payable di kredit.
FOB (Free on Board) Destination
Barang akan tetap berada di tangan penjual sampai barang tersebut diserahkan ke tangan
pembeli oleh perusahaan angkutan.
Barang-barang konsinyasi (Consignment)
Barang yang dititipkan untuk dijual, barangnya masih tetap pada yang menitipkan
sampai barang-baarang tersebut terjual. Pada tanggal penyusunan neraca, apabila belum
terjual oleh consignor dicatat sebagai Merchandise on consignment.
SISTEM PENCATATAN
Physical System
Perpetual System
PHYSICAL SYSTEM
Merupakan sistem pencatatan persediaan , dimana:
Mutasi persediaan tidak menggunakan buku besar
Inventory melainkan memakai perkiraan Purchases,
Purchases return, Sales, sales return.
Tidak memakai kartu persediaan
Kalkulasi biaya persediaan dengan cara menetapkan
persediaan akhir terlebih dahulu melalui perhitungan
secara phisik, selanjutnya dihitung cost of goods sold
dengan rumus:
PENCATATAN TRANSAKSI
Transaksi Jurnal

Pembelian barang dagangan secara kredit Purchases xx


Account Payable xx
Retur pembelian barang dagangan yang dibeli secara kredit Account payable xx
Purchases return xx
Pembayaran ongkos angkut barang dagangan yang dibeli Freight – in xx
Cash xx
Pembayaran hutang atas pembelian barang dagangan pada Account Payable xx
periode potongan Cash xx
Purchases discount xx
Penjualan barang dagangan secara kredit Account Receivable xx
Sales xx
Retur penjualan barang dagangan yang dijual secara kredit Sales return & Allownce xx
Account receivable xx
Pembayaran ongkos angkut barang dagangan yang dijual Transportation- out xx
Cash xx
Pelunasan piutang pada periode potongan pembayaran Cash xx
hutang Sales discount xx
Account receivable xx
Penyesuaian persediaan awal barang dagangan Income Summary xx
Inventory xx
Penyesuaian persediaan akhir barang dagangan Inventory xx
Income Summary xx
PHYSICAL SYSTEM
Jurnal Penyesuaian 31/12

Income Summary xx
Merchandise Inventory xx
(Sebesar persediaan awal )

Merchandise Inventory xx
Income Summary xx
(Sebesar persediaan akhir )
PERPETUAL SYSTEM
Mutasi persediaan menggunakan perkiraan Inventory
Memakai kartu persediaan dalam perhitungan
kalkulasi biaya persediaan
Ongkos angkut pembelian, retur pembelian dan
potongan pembelian dicatat dalam rekening
persediaan tidak dalam rekening terpisah
Cost of goods sold dihitung setiap terjadi penjualan
dengan menetapkan arus biayanya.
PENCATATAN TRANSAKSI
Transaksi Jurnal
Pembelian barang dagangan secara kredit Merchandise Inventory xx
Account Payable xx
Retur pembelian barang dagangan yang dibeli Account payable xx
secara kredit Merchandise Inventory xx
Pembayaran ongkos angkut barang dagangan Freight – in xx
yang dibeli Cash xx
Pembayaran hutang atas pembelian barang Account Payable xx
dagangan pada periode potongan Cash xx
Purchases discount xx
Penjualan barang dagangan secara kredit Account Receivable xx
Sales xx
COGS xx
Merchandise Inventory xx
Retur penjualan barang dagangan yang dijual Sales return & Allownce xx
secara kredit Account receivable xx
Merchandise Inventory xx
COGS xx
PENCATATAN TRANSAKSI
Transaksi Jurnal
Pelunasan piutang pada periode potongan Cash xx
pembayaran hutang Sales discount xx
Account receivable xx
Penyesuaian persediaan awal barang dagangan Tidak ada
Penyesuaian freight in dan purchase discount ke COGS xx
COGS Freight in xx
Purchase discount xx
COGS xx
Penyesuaian pers akhir barang dagangan Tidak ada
Kartu pers = stock opname COGS xx
Kartu pers >stock opname Inventory xx
Maka selisihnya dijurnal Inventory xx
Kartu pers <stock opname COGS xx
Maka selisihnya dijurnal
METODE PENILAIAN
Identifikan khusus (special Identification )
FIFO (First in First out)
Average : - Weight average
METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
Metode ini didasarkan bahwa:
ARUS BARANG = ARUS BIAYA

Setiap terjadi penjualan, maka harus diketahui barang


yang dijual tersebut mengenai harga pokoknya,
sehingga cost of goods sold merupakan harga pokok
barang tersebut. Metode ini cocok digunakan untuk
barang yang harganya mahal dan mudah
diidentifikasikan harga pokoknya seperti perusahaan
dealer mobil.
PENYAJIAN PERSEDIAAN
Menurut PSAK no. 14 sebagai berikut:
Penilaian persediaan di neraca menggunakan: Yang
terendah antara biaya ( cost: Fifo, Lifo, average, dsb )
atau Nilai realisasi.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable
Value (NRV)

Taksiran harga jual – Taksiran biaya penyelesaian dan biaya


penjualan
PENYAJIAN PERSEDIAAN
Dalam metode ini, persediaan di Laporan posisi Keuangan
hanya memperhitungkan kerugian yang timbul dalam
kegiatan usaha normal yang disebabkan oleh perubahan
mode, perubahan permintaan, atau lainnya. Barang yang
rusak tidak dimasukkan.
Kondisi Disajikan di Neraca Jurnal Penyesuaian
Cost < NRV Cost Tidak ada
Cost> NRV NRV Selisih cost dan NRV di jurnal sbb:
Decline value of inventory xx
Allowance for decline value of inventory xx
CONTOH 4
Diketahui data persediaan akhir memakai metode FIFO
sebagai berikut:
300 unit @ Rp. 100 = Rp. 30.000
200 unit @ Rp. 110= Rp. 22.000
500 unit = Rp. 52.000
Taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan Rp. 15 per unit
Hitung NRV per unit dan NRV secara total jika taksiran harga
jual Rp. 150 per unit.
Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan dan sajikan
persediaan di neraca
JAWABAN

Harga jual 150


Taksiran biaya penyelesaian dan penjualan 15-
NRV per unit 135
Kuantitas pers. Akhir500*
Persediaan akhir berdasarkan NRV 67.500
Persediaan akhir berdasarkan harga perolehan (FIFO) 52.000

*Karena persediaan akhir berdasarkan harga perolehan lebih rendah dari


NRV, maka persediaan akhir di neraca memakai harga perolehan yaitu 52.000

Balance Sheet
31/12/xx
Assets
Inventory 52.000
Contoh :
Hitung NRV per unit dan NRV secara total jika taksiran harga jual Rp. 115 per unit
Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan dan sajikan persediaan di neraca

Jawab:
Harga jual 115
Taksiran biaya penyelesaian dan penjualan 15
NRV per unit 100
Kuantitas pers. Akhir500*
Persediaan akhir berdasarkan NRV 50.000
Persediaan akhir berdasarkan harga perolehan (FIFO) 52.000

*Karena persediaan akhir berdasarkan NRV lebih rendah harga perolehan , maka persediaan akhir di neraca
memakai NRV yaitu 50.000
At cost 52.000
NRV 50.000
Penyesuaian 2.000
Jurnal:
Decline value of Inventory 2000
Allowance for decline value of inventory 2.000
Balance Sheet
31/12/xx
Assets
Inventory 52.000
Less: Allowance for decline value of inventory 2.000-
50.000
COST VS NRV
Jika persediaan lebih dari satu, maka pemilihan yang
terendah antara cost dan NRV dapat dilakukan dengan
tiga cara yaitu:
Individual
Kelompok barang
Total barang
CONTOH 5
Dibawah ini data persediaan dari PT Aruba sebagai berikut:
Jenis Barang Cost (Total) Total selling Total selling
price expense
X1 80.000 129.000 9.000
X2 100.000 104.000 4.000
X3 50.000 43.000 3.000
Y1 90.000 75.500 3.500
Y2 95.000 96.000 4.000

Diminta: Hitunglah
 Nilai realisasi bersih
 Persediaan akhir
 Jurnal penyesuaian berdasarkan yang terendah antara cost atau NRV
secara: individual, kelompok, keseluruhan
 Sajikan di neraca untuk masing-masing cara tersebut
Jawaban
a. NRV per jenis barang
Nama Barang Total selling Total selling Total NRV
price Expense
X1 129.000 9.000 120.000
X2 104.000 4.000 100.000
X3 43.000 3.000 40.000
Y1 75.500 3.500 72.000
Y2 96.000 4.000 92.000
b. Persediaan akhir
Individual
Nama Barang Cost NRV Yang Penyesuaian
terendah
a b c d=b-a
X1 80.000 120.000 Cost
X2 100.000 100.000 Cost
X3 50.000 40.000 NRV (10.000)
Total X 230.000 260.000
Y1 90.000 72.000 NRV (18.000)
Y2 95.000 92.000 NRV (3.000)
Total Y 185.000 164.000 (31.000)

Jurnal Penyesuaian
Decline value of inventory 31.000
All. For decline value of inventory 31.000
Kelompok
Nama Barang Cost NRV Yang Penyesuaian
terendah
a b c d=b-a
X1 80.000 120.000
X2 100.000 100.000
X3 50.000 40.000
Total X 230.000 260.000 Cost
Y1 90.000 72.000
Y2 95.000 92.000
Total Y 185.000 164.000 NRV (21.000)

Jurnal Penyesuaian
Decline value of inventory 21.000
All. For decline value of inventory 21.000
Total
Nama Barang Cost NRV Yang Penyesuaian
terendah
a b c d=b-a
X1 80.000 120.000
X2 100.000 100.000
X3 50.000 40.000
Total X 230.000 260.000
Y1 90.000 72.000
Y2 95.000 92.000
Total Y 185.000 164.000
Total X & Y 415.000 424.000 Cost
PENYAJIAN PENURUNAN PERSEDIAAN
Dalam metode ini, dilakukan klasifikasi persediaan
berdasarkan umur persediaan. Setiap persediaan
diberikan % penyisihan penurunan nilai persediaan
berdasarkan lamanya persediaan (Sukrisno Agoes,
auditing I edisi 3 halaman 217)
CONTOH 6
Berikut ini data persediaan dari PT ABC per 31 Desember 2009
Inventory Rp. 4.800.000

Jenis Barang Jumlah Unit Total harga Beli Umur


A 200 Rp. 1.000.000 1 bulan
B 100 Rp. 1.500.000 3 bulan
C 50 Rp. 2.000.000 6 bulan
D 200 Rp. 300.000 9 bulan
550 Rp. 4.800.000
CONTOH 6
Kebijakan penyisihan penurunan persediaan

Lama % Penyisihan
1 bulan 0%
>1 bln, ≤ 3 bln 10%
>3 bln, ≤ 6 bln 30%
>6 bln, ≤ 9 bln 50%
>9 bln, ≤ 12 bln 80%
>12 bln 100%

Hitunglah penyisihan persediaan barang per 31/12/09


Jawaban
Jenis Barang Total harga Umur % Penyisihan Jumlah
beli penyisihan
A Rp. 1.000.000 1 bulan 0% 0
B Rp. 1.500.000 3 bulan 10% 150.000
C Rp. 2.000.000 6 bulan 30% 600.000
D Rp. 300.000 9 bulan 50% 150.000
Rp. 4.800.000 900.000

Jurnal
Decline value of Inventory 900.000
Allowance for decline value of inventory 900.000
Main References
 Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

 Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

 AUDITING
SUKRISNO AGOES , 3th EDITION, FEUI
TERIMA KASIH
TUTI HERAWATI
STIE STEMBI BANDUNG PRODI AKUNTANSI
Tuti.herawati97@yahoo.com

30

Anda mungkin juga menyukai