Aset Lancar
(Kas, Piutang, dan Persediaan)
1). Kas
Kas adalah aset keuangan yang paling likuid yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaa. n dan membayar kewajiban perusahaan. Karakteristik kas sebagai
berikut :
(2). Kas dapat digunakan sebagai standar pertukaran yang paling umum .
Jika suatu perusahaan mendapatkan aset yang berasal dari hadiah atau donasi yang berupa
kas , maka perlakuan akuntansinya sebagai berikut :
Kas xxx
Pendapatan Hibah xxx
Untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas dalam jumlah kecil, entitas membentuk
dana kas kecil atau petty cash. Ada dua sistem kas kecil :
a). Sistem imprest (dana tetap) adalah dana kas kecil dipertahankan tetap yang setiap
pengeluaran dibuat buktinya dan jika jumlah kas kecil habis maka dilakukan penggantian
sejumlah dana yang dipakai. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang kas kecil tidak
langsung mencatatnya, tetapi hanya mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
b). Fluctuating system adalah dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu sehingga
saldonya bisa bervariasi. Jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya bertambah
terus jika dana tidak terpakai.
(1). Setara kas mencakup instrumen yang sangat likuid dengan jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 90 hari.
(2). Risiko perubahan nilai akibat perubahan suku bunga minimal karena mereka begitu dekat
dengan jatuh tempo.
(1). Adanya Nilai Jatuh Tempo, yaitu penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah
dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
(2). Adanya Tanggal Jatuh Tempo, tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli
melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan
(3). Adanya Bunga Yang Berlaku, untuk besaran bunga sesuai kebijakan dari penjual dalam
menentukan tingkat bunga yang dipakai.
Piutang bagi pihak perusahaan dalam kategori pelayan bagi konsumen yang disebut piutang
dagang, sedangkan bagi pihak perbankan piutang dianggap sebagai produk untuk konsumen.
Bentuk klam piutang meliputi wesel tagih, perjanjian tertulis, dan perjanjian tidak tertulis.
3). Persediaan
Persediaan merupakan aset yang memiliki peranan yang penting bagi suatu entitas.
Berdasarkan desinisi tersebut dapat dikatakan bahwa suatu aset diklasifikasikan sebagai
persediaan tergantung pada nature business suatu entitas. Karakteristik persediaan sebagai
berikut:
Sistem pencatatan persediaan terdiri dari sistem periodik dan perpetual. Sistem
periodik dilakukan secara stock opname pada akhir periode sedangkan sistem perpetual
dilakukan setiap terjadi perubahan nilai perusahaan. Beberapa metode yang digunakan,
diantaranya ada metode identifikasi khusus, metode biaya masuk pertama keluar pertama,
metode rata-rata tertimbang, dan metode ritel. Berikut penjurnalan persediaan :
Sistem dana tetap (Imprest) adalah metode pembukuan kas kecil di mana
rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang
petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar
mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
- Pengisian kembali dana kas kecil pada metode imprest (tetap) dilakukan sejumlah
yang telah dikeluarkan.
- Pengisian kembali dana kas kecil pada metode fluctuasi (berubah – ubah) bisa jadi
perubah – ubah dan tidak sam dengan pengeluarannya.
Perlakuan Persediaan
Sistem pencatatan persediaan terdiri dari sistem periodik dan perpetual.
a. Sistem Periodik
Pada sistem pencatatan periodik, persediaan tidak dicatat ketika ada pembelian
ataupun penjualan. Nilai persediaan dan harga pokok penjualan (HPP) akan dicatat
pada akhir periode (bulanan/ semester/ tahunan) berdasarkan perhitungan stock
opname/ perhitungan fisik dilakukan.
b. Sistem Perpetual
Pada metode perpetual, nilai persediaan dan harga pokok penjualan (HPP)
setiap barang yang masuk dan keluar dicatat sesuai dengan waktu terjadinya transaksi.
Setiap barang akan mempunyai identitas (nomor/ SKU) yang dicatat secara manual
pada kartu persediaan (bin card) atau dicatat dengan sistem komputer yang
terintegrasi. Dengan penerapan metode pencatatan perpetual, kita bisa mengetahui
jumlah persediaan dan harga pokok penjualan (HPP) setiap saat.
- Pada sistem perpetual pada saat penjualan bagian akun Harga Pokok Penjualan pada
Persediaan dicatat senilai nominal yang ada di kartu persediaan.
- Pada sistem perpetual pada saat penjualan bagian akun Piutang Dagang pada
Penjualan dicatat senilai nominal barang yang dijual.
Perlakuan Piutang
Piutang usaha adalah suatu aktiva yang timbul karena perusahaan menjual atau
memberikan jasanya kepada pelanggan dan menerima janji dari pelanggan akan
memberikan uang kepada perusahaan pada waktu yang akan datang Perlakuan
akuntansi pada saat terjadi piutang yaitu sebagai berikut:
Penjualan xxx
Sedangkan pada saat jatuh tempo atau pelunasan piutang jurnalnya sebagai berikut :
Kas xxx
Piutang Dagang/Usaha xxx
Lalu bagaimana dengan piutang usaha yang tak tertagih? Piutang usaha tak
tertagih akan diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan kerugian piutang
usaha dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode penghapusan langsung dan
metode cadangan.
Ketika pelunasan piutang sudah dilakukan, maka piutang tersebut masuk ke dalam kas
perusahaan, maka pencatatannya sebagai berikut :
Kas xxx
Piutang ........... xxx
Namun ada kalanya, peminjam baru menyatakan hendak melunasi piutang ketika
sudah dilakukan tutup buku pencatatan periode tertentu. Maka pencatatannya adalah
memunculkan piutang di bagian debet dan pendapatan lain-lain di bagian kredit.
Seperti ini bentuk pencatatannya :
Kas xxx
Piutang ........... xxx
b. Metode Cadangan
Jika peminjam menyatakan telah benar-benar tidak bisa membayar hutangnya, maka
perusahaan perlu melakukan penghapusan terhadap piutang dari peminjam. Maka
pencatatannyasenbagai berikut :
Piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Saat pelunasan piutang dilakukan, maka piutang dihapus dan kas masuk perusahaan,
berikut jurnalnya :
Kas xxx
Piutang ............ xxx