Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI PERUSAHAAN

DAGANG
Sistem Pencatatan Periodik Dan Perpetual Dalam
Transaksi Pembelian Dan Penjualan.

Pertemuan 2

Oleh:
NURMAHADI, M. Ak.
T.A. 2021/2022.
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 1
Biaya Transportasi
Dalam transaksi jual beli seharusnya di sepakati apakah
penjual atau pembeli yang akan membayar atau
menanggung semua ongkos angkut dari gudang
penjual ke gudang pembeli.

1. FOB Shipping Point, pembeli


menanggung biaya transportasi.

2. FOB Destination, penjual menanggung


biaya transportasi.
Note: FOB (Free on Board)
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 2
Sistem Pencatatan Perusahaan
Dagang
Perusahaan dagang secara sistematis
akan selalu menyelenggarakan catatan
persediaan untuk menentukan berapa
besarnya barang dagangan yang tersedia
untuk di jual dan juga berapa yang telah
laku terjual. Terdapat dua metode
akuntansi yang lazim di pakai dalam
mencatat persediaan barang dagang.

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 3


Sistem Pencatatan Perusahaan
Dagang
Dua sistem akuntansi untuk barang dagang:
1.Sistem persediaan perpetual, (perpetual inventory system),
setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada
akun persediaan brg dgg.

2.Sistem persediaan periodik (periodic /physical inventory


system),  bersifat sederhana dan mudah untuk dilakukan karena
pencatatan tentang pembelian dan penjualan dibedakan satu
sama lain.  Catatan atas pembelian dicatat dengan mendebet
akun pembelian dan mengkredit akun kas atau utang.
Sedangkan pencatatan atas penjualan dicatat dengan mendebet
akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 4


Metode/ Sistem
Pencatatan Perpetual
(Perpetual Inventory
System)

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 5


Metode/ Sistem Pencatatan Perpetual
(Perpetual Inventory System)
Dalam sistem pencatatan perpetual, catatan mengenai
harga pokok dari masing
-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang di jual
diselenggarakan secara terperinci. Sistem pencatatan ini akan
secara terus menerus menunjukkan berapa besarnya saldo
persediaan barang dagang yang ada digudang untuk masing –
masing jenis persediaan. Dengan sistem pencatatan perpetual,
harga pokok dari barang yang di jual ditentukan setiap kali
penjualan terjadi.

Yang perlu diperhatikan dalam mencatat transaksi barang


dagangan dengan menggunakan metode /sistem perpetual
adalah bahwa akun pembelian, retur pembelian, potongan
pembelian, dan akun ongkos angkut masuk tidak akan pernah
di gunakan. Seluruh akun akun tersebut akan di ganti dengan
akun Persediaan Barang Dagang.

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 6


Mencatat Pembelian dengan
sistem Perpetual

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 7


1. Mencatat Pembelian dengan sistem Perpetual

Pembelian barang dagang dari pemasok dapat secara


tunai atau kredit. Transaksi pembelian umunya baru akan di
catat ketika barang sudah diterima dari pemasok (penjual).
Dengan di dukung / dilengkapi dokumen yang membuktikan
tertulis dari transaksi tersebut.
Ayat jurnal yang di buat untuk mencatat transaksi
secara perpetual adalah sebagai berikut:

Nama
Nama Perkiraan
Perkiraan D
D K
K
Persediaan
Persediaan Barang
Barang Dagang
Dagang xxxxx
xxxxx --
Kas
Kas -- xxxxx
xxxxx
(apabila Pembelian dilakukan secara tunai)

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 8


Lanjutan

Nama Perkiraan D K
Persediaan Barang Dagang xxxxx -
Utang Dagang - xxxxx

(apabila pembelian di lakukan secara kredit)

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 9


2. Retur pembelian dan Penyesuaian Harga Beli
Sistem Perpetual

Pembeli bisa tidak puas dengan barang yang di pesan dari penjual,
atau mungkin barang yang diterima rusak, cacat, atau bahkan tidak
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pembeli. Maka barang tersebut di
retur.
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi retur pembelian sistem
perpetual adalah sbb:

Nama Perkiraan D K
Kas xxxxx -
Persediaan Barang Dagang - xxxxxx
(apabila pembelian secara tunai)
Utang Dagang xxxxx -
Persediaan Barang Dagang - xxxxx
(apabila pembelian secara kredit)
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 10
3. Ongkos Angkut Sistem Perpetual

Harus ada kesepakatan antara pembeli dan


penjual, tentang siapa yang menanggung ongkos
angkut dari gudang penjual ke gudang pembeli.
Ada dua jenis persyaratan pengangkutan (Freight
Terms), yaitu:

a.Frangko gudang penjual (free on board


shipping point) atau FOB shipping point, artinya
pembeli menanggung ongkos angkut barang.

a.Franko gudang pembeli (free on board


destination point) atau FOB Destination, artinya
penjual menanggung ongkos angkut barang.
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 11
Lanjutan

Dalam hal kasus frangko gudang penjual, Ayat jurnal yang perlu di
buat oleh pembeli adalah:
Nama Perkiraan D K
Persediaan Barang Dagang xxxx -
Kas - xxxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 12


4. Potongan Pembelian
Persyaratan kredit (credit terms) seperti yang sudah
di jelaskan di atas, memungkinkan pembeli untuk
mndapatkan potongan tunai apabila memenuhi syarat.
Seperti: 2/10, n/30. atau EOM.
Dua hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung
besarnya potongan pembelian, yaitu: 1. persyaratan kredit
dan, 2. retur pembelian dan penyesuaian harga beli.

Ayat jurnal untuk mencatat potongan pembelian metode


perpetual adalah sebagai berikut:

Nama Perkiraan D K
Utang Dagang xxxxx -
Kas - xxxxxx
Persediaan Barang Dagang - xxxxxx
Jika pembeli dapat potongan
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 13
Lanjutan
Nama Perkiraan D K
Utang Dagang xxxxx -
Kas - xxxxx
Jika Pembeli gagal dapat potongan

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 14


Mencatat Penjualan dengan
sistem Perpetual

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 15


1. Mencatat Penjualan dengan sistem Perpetual
Pendapatan penjualan sama seperti pendapatan
jasa, di catat ketika pendapatan sudah terjadi
berlangsung). Umumnya pendapatan penjualan terjadi
ketika barang ditransfer dari penjual ke pembeli.
Ada dua ayat jurnal penjualan metode perpetual
yang perlu dibuat sekaligus oleh penjual pada saat
melakukan transaksi penjualan, yaitu:

Nama Perkiraan D K
Kas/ Piutang Dagang xxxx -
Penjualan - xxxxx

Harga Pokok Penjualan xxxx -


Persediaan Barang Dagang - xxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 16


2. Retur Penjualan Metode Perpetual

Retur penjualan (sales return) terjadi apabila


perusahaan menerima kembali barang dagang yang telah
dijualnya, karena rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi
yangdipesan.
Retur penjualan dan penyesuaian harga jual
merupakan akun pengurang atau (contra account) dari akun
penjualan.
Ayat jurnal untuk mencatat retur penjualan metode
perpetual adalah sebagai berikut:

Nama Perkiraan D K
Retur Penjualan xxxxx -
Kas / piutang dagang - xxxxx

Persediaan Barang Dagng xxxxx -


Harga Pokok Penjualan
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 17 - xxxxx
3. Potongan Penjualan

Penjual akan memberikan potongan penjualan jika


pembayaran utang dilakukan sesuai dengan periode
potongan yang tercantum pada credit terms.
Ayat jurnal untuk mencatat potongan penjualan
adalah sebagai berikut:

Nama Perkiraan D K
Kas xxxxx -
Potongan Penjualan xxxxx -
Piutang Dagang - xxxxxx
Jika dalam periode potongan
Kas xxxxx -
Piutang Dagang - xxxxxxxx
Jika tidak dalam periode potongan
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 18
4. Ongkos Angkut

Dalam hal kasus frangko gudang pembeli, Ayat jurnal yang perlu
di buat oleh penjual adalah:
Nama Perkiraan D K
Ongkos angkut keluar xxxx -
Kas - xxxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 19


Metode/ Sistem
Pencatatan
Periodik(Phisic/priodic
Inventory System)

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 20


Sistem pencatatan periodik/ fisik
(periodic/physical inventory system).

Dengan sistem periodik, Pembelian barang


dagang akan dicatat dengan menggunakan akun
Pembelian, Bukan akun persediaan barang
dagang. Akun akun berikut ini secara terpisah
akan tetap di gunakan,yaitu : akun potongan
pembelian, retur pembelian dan penyesuaian
harga beli, dan ongkos angkut masuk.

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 21


Lanjutan
Ingatlah kembali bahwa point utama yang
membedakan antara sistem pencatatan peiodik
dengan sistem pencatatan perpetual adalah terletak
pada komponen penentu harga pokok penjualan,
dimana dalam sistem pencatatan perpetual tidaklah
mengenal akun pembelian, potongan pembelian,
retur pembelian dan penyesuaian harga beli,
termasuk akun ongkos angkut masuk.

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 22


Mencatat Pembelian dengan
sistem Periodik

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 23


1. Mencatat Pembelian dengan metode periodik

Ayat jurnal untukmencatat transaski pembelian dengan metode


periodik adalah sebagai berikut:

Nama Perkiraan D K
Pembelian xxxx -
Kas / Utang Dagang - xxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 24


2. Mencatat Ongkos Angkut Metode Periodik.

Apabila syarat pengangkutan FOB Shipping Point

Nama Perkiraan D K
Ongkos Angkut Masuk xxxxxx -
Kas - xxxxx
(jika dibayar langsung oleh pembeli)
Ongkos Angkut Masuk
Utang dagang
(Jika ditalangi terlebih dahulu oleh penjual)

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 25


Lanjutan

Apabila syarat pengangkutan FOB Destination

Nama Perkiraan D K
Ongkos Angkut Keluar xxxxxx -
Kas - xxxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 26


3. Potongan Pembelian
Akun ini dalam metode periodik merupakan akun atau
perkiraan sementara yang memiliki saldo normal disebelah
kredit. Potongan dan retur pembelian merupakan sama
sama akun pengurang dari akun pembelian, karena sifatnya
yang akan mengurangi pembelian ke jumlah bersihnya.
Akun ini pada akhirtahun akan di tutup ke perkiraan ikhtisar
laba rugi.
Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi
potongan pembelian adalah sebagai berikut:
Nama Prkiraan D K
Utang Dagang xxxx -
Kas - xxxxx
Potongan Pembelian - xxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 27


Mencatat Penjualan dengan
sistem Periodik

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 28


1. Mencatat Penjualan Sistem Periodik

Nama Perkiraan D K
Kas/ Piutang Dagang xxxxx -
Penjualan - xxxxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 29


2. Mencatat Retur Penjualan dan Penyesuaian
Harga Jual

Nama Perkiraan D K
Retur Penjualan dan Penyesuaian xxxxx -
Harga Jual
Kas / Piutang Dagang - xxxxx

3. Potongan Penjualan

Nama Perkiraan D K
Kas xxxx -
Pot. Penjualan xxxx -
Piutang Dagang - xxxx

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 30


Penyesuaian Atas
Persediaan Barang
Dagang

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 31


Penyesuaian Atas Persediaan
Barang Dagang
Apabila perusahaan menggunakan metode atau
sistem periodik atau fisik dalam mencatat barang
dagangnya, maka pada setiap akhir periode akuntansi
setelah di lakukan penghitungan fisik atas besarnya
persediaan barang dagang yang ada, bagian akuntansi akan
membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat besarnya
persediaan akhir yang ada di gudang (posisi persediaan
pertanggal laporan). Ayat jurnal penyesuaian yang perlu di
buat adalah:
Nama Perkiraan D K
Ikhtisar Laba Rugi xxxxxxx -
Persediaan Barang Dagang - xxxxxx
Menghapus saldo persediaan awal
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 32
Lanjutan
Nama Perkiraan D K
Persediaan Barang Dagang xxxxxxx -
Ikhtisar Laba Rugi - xxxxxx
Mencatat saldo persediaan akhir

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 33


Lanjutan
Apabila perusahaan menggunaan metode perpetual
dalam mencatat barang dagangnya, maka akun persediaan
barang dagang secara terpisah di selenggarakan dalam
buku besar (ledger). Nanti sepanjang periode akuntansi,
saldo buku besar akun ini akan setiap saat mencerminkan
berapa jumlah barang dagang yang tersedia untuk di jual.
Dari segi pengendalian internal, metode perpetual lebih
baik di banding metode periodik. Terutama dalam hall
pengamanan persediaan, dan catatan akuntansi yang
akurat.

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 34


Lanjutan
Penyesuaian terhadap besarnya saldo akun persediaan
barang dagang dengan menggunakan metode perpetual tetap di
perlukan, karena pada akhir periode akuntansi besarnya jumlah
persediaan barang dagang menurut hasil perhitungan fisik berbeda
dengan jumlah saldo yang di tunjukkan dalam buku besar (catatan
persediaan). Perbedaan ini karena mungkin cacat, di curi, atau
kesalahan catat atau salah hitung. Sebagai contoh, misalnya dalam
catatan bukubesar saldo akhir persediaan barang dagang sebesar
173 juta rupiah. Namun berdasarkan perhitngan fisik pada akhir
tahun saldo akhir persediaan 160 juta rupiah. Maka di situ ada
selisih, jurnal yang perlu di buat adalah, penyesuaian:

Nama Perkiraan D K

Harga Pokok Penjualan Rp. 13,000,000,- -

Persediaan Barang Dagang - Rp. 13,000,000,-

Rp. 173.000.000 – Rp. 160,000,000 = Rp. 13,000,000,-

Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 35


Referensi

1. Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2. Grasindo,


Jakarta, 2014.
2. Hery, Akuntansi Jasa dan Dagang,
Praktis dengan contoh soal. Gava
media, Yogyakarta, 2016
3. Niswonger, Warren, Reeve, and Fess,
Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19,
Erlangga, Jakarta, 2017.
4. Suwardjono, Teori Akuntansi, FEB UGM,
Yogyakarta, 2018.
Akt. Persh. Dagang. Nurmahadi 36

Anda mungkin juga menyukai