Anda di halaman 1dari 66

AKUNTANSI

PERSEDIAAN
Akuntansi Keuangan Menengah 1

Adopted by:
Padlah Riyadi., MM., MH., M.Ak., CA., Ak.,Asean CPA., CIFRS., CPRM., CIAP., CIAE., CLMA
PERSEDIAAN
Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies)
yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional atau barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dalam waktu 12 bulan dari
tanggal perolehan.

2
CAKUPAN PERSEDIAAN
 Barang atau perlengkapan untuk operasional
 Bahan atau perlengkapan untuk proses produksi
 Barang dalam proses produksi
 Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan

3
CONTOH PERSEDIAAN
 Barang konsumsi
 Amunisi
 Bahan untuk pemeliharaan
 Suku cadang
 Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga
 Materai baku
 Barang dalam proses/setengah jadi

4
 Barang atau perlengkapan - Barang Habis Pakai
(supplies) yg digunakan sendiri - Barang Tak Habis Pakai
dalam rangka kegiatan operasional - Barang Bekas Pakai

 Barang yang dibeli untuk


dijual atau diserahkan kepada
konsumen.

 Barang yang digunakan dalam - Barang Baku atau supplies


proses produksi jika - Barang Dalam Proses
memproduksi sendiri (setengah jadi)
(swakelola) - Barang jadi

5
JENIS PERSEDIAAN
 Perusahaan dagang
Persediaan berupa barang yang dibeli dengan tujuan
untuk dijual

 Perusahaan manufaktur
Bahan baku dan penolong, Barang dalam proses, Barang
jadi/produk selesai

6
PENGAKUAN PERSEDIAAN
 Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah
 Harga Pokok (Cost) Persediaan adalah jumlah semua
pengeluaran langsung atau tidak langsung yang
berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan
penempatan persediaan tersebut agar dapat dijual.

7
MASALAH KEPEMILIKAN BARANG

Barang sudah dicatat sebagai persediaan didasarkan pada hak


kepemilikannya. Penentuan perpindahan hak atas barang antara
lain timbul dalam keadaan:
 Barang dalam perjalanan (Good in Transit)
 Barang yang dipisahkan
 Barang Konsinyasi
 Barang Angsuran

8
Goods on Transit

 FOB Shipping Point : hak atas seluruh muatan beralih ke


pembeli dengan pada saat pengiriman. Ketika barang dalam
perjalanan dimasukkan dalam persediaan si pembeli.
 FOB Destination : hak tidak beralih sampai barang diterima oleh
pembeli. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam
persediaan si penjual,

9
Barang yang Dipisahkan
 Apabila melakukan pembelian tetapi pengiriman tidak
dilakukan sekaligus maka pembeli dapat mencatat
pembelian dan menambah persediaan barangnya.

10
Barang Konsinyasi

 Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi


persediaan pihak yang menitipkan (consignor) dan pihak
yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak
atas barang tersebut sehingga tidak mencatat sebagai
persediaan

11
Penjualan Angsuran

 Hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga


jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang
tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah
yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-
barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang
sudah dibayarkan.

12
PENGUKURAN PERSEDIAAN
 Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian
 Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri
 Nilai wajar apabila apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan

13
 Biaya Perolehan Persediaan diperoleh dengan pembelian

= Harga Pembelian + Biaya Pengangkutan +


Biaya Penanganan – Potongan Harga-
Rabat

 Biaya Standar Persediaan diperoleh dg memproduksi sendiri

= Biaya langsung+ Biaya tidak langsung

 Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan cara lain, misal


donasi/rampasan

= Nilai tukar aset secara wajar

14
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
1. Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi persediaan
tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui nilai persediaan harus
dilakukan dengan penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok
penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung.

2. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada mutasi persediaan


selalu dilakukan pencatatan sehingga sewaktu-waktu dapat diketahui saldo
dari persediaan.

15
PERBEDAAN PENCATATAN
Transaksi Prepetual Periodik

Pembelian Persediaan xx Pembelian xx


Kas/Hut xx Kas/Hut xx
Retur pembelian Hutang xx Hutang xx
& pot harga Persediaan xx Retur Pemb xx
Biaya Angkut Persediaan xx Bi. Angkut xx
Kas xx kas xx

16
Pembayaran Hutang xx Hutang xx
Kas xx Kas xx
Persed xx Pot pemb xx

Penjualan Kas/Piut xx Kas/Piut xx


Penjualan xx Penjualan xx
HPPenj xx
Persed xx
Retur penj & pot Retur penj xx Retur penj xx
harga Piutang xx Piutang xx
Persediaan xx
HPPenj xx
17
Pelunasan/ Kas xx Kas xx
Penerimaan kas Pot Penj xx Pot Penj xx
Piutang xx Piutang xx

18
PERBEDAAN PENCATATAN
Pembelian Persediaan - Periodic
Pembelian 3,000
Hutang Dagang 3,000
Penjualan periode berjalan - Periodic
Piutang Dadang 4,125
Penjualan 4,125
Pembelian Persediaan - Perpetual
Persediaan Barang Dagang 3,000
Utang Dagang 3,000
Penjualan selama periode - Perpetual
Piutang Dagang 4,125
Penjualan 4,125
Harga Pokok Penjualan 2,750
Persediaan Barang Dagang 2,750 19
METODE PENENTUAN HARGA POKOK
PERSEDIAAN
 Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification)
 Metode FIFO (First In First Out)
 Metode LIFO (Last In First Out)
 Metode Rata-Rata (Average)
 Metode LCM (Lower of Cost or Market)
 Metode Taksiran ; Retail Methode, Gross Profit Methode,

20
Identifikasi Khusus
 Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus
sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah
berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan
kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123
dibuatkan kartu persediaan sendiri.
 Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-
barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir.
 Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan
prosedur pencatatan persediaan dengan cara periodik
maupun perpectual.
 Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan
tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan.
 Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang
menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis
produknya terbatas.

21
Contoh Metode Identifikasi Khusus :
Mobil A Mobil B Mobil C
Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000
Penjualan Rp 45.000

Jurnal untuk mencatat pembelian :


Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00
Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00
Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00
Kas ( Hutang) Rp 270.000,00

Jurnal untuk mencatat penjualan :


Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00
Penjualan Rp 45.000,00

Menentukan persediaan akhir:


Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai
belinya adalah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00

Melaporan Persediaan dalam neraca akhir

22
Perpetual Inventory Costs
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1CostInventory
of 10 $20
Mdse. Sold
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

23
24
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai usahanya


dengan 10 units barang 127B
senilai $200.

25
FIFO Perpetual Inventory Account

Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan


FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1 Inventory 10 $20
4CostPenjuala
of 7 $30
10 Pembelian
Mdse. Sold 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

4 Januari, 7 units barang


127B terjual seharga @ $30.
26
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Penjualan 7 units menyisakan


saldo 3 units.

4 Januari , 7 units barang


127B terjual seharga @ $30.
27
FIFO Perpetual Inventory Account

Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan


FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1 Inventory 10 $20
4CostSale
of 7 $30
10 Purchase
Mdse. Sold 8 21
22 Sale 4 31
28 Sale 2 32
30 Purchase 10 22

10 January , perusahaan membeli 8


units seharga @ $21.
28
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Karena harga pembelian $21 berbeda


dengan harga perolehan sebelumnya 3
units persediaan yang ada, saldo
10 January, perusahaan membeli
bersediaan sebesar 11 units perhitungkan
8 units seharga @ $21.
secara terpisah. 29
FIFO Perpetual Inventory Account

Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan


FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1 Inventory 10 $20
4CostPenjualan
of 7 $30
10 Pembelian
Mdse. Sold 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

22 Januari, perusahaan
menjual 4 units @ $31.
30
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance


22 January,
Unit Total Unit Total Unit Total
perusahaan
Date Qty. Cost
menjual
Cost
4
Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1
units @ $31. 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147

Untuk 4 units yang terjual, 3


diantaranya berasal dari
persediaan yang pertama masuk 31
FIFO Perpetual Inventory Account

Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan


FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1 Inventory 10 $20
4CostPenjualan
of 7 $30
10 Pembelian
Mdse. Sold 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

28 Januari , perusahaan
menjual 2 units @ $32.
32
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105

28 Januari , perusahaan
menjual 2 units @ $32. 33
FIFO Perpetual Inventory Account

Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan


FIFO and LIFO Perpetual Systems

Item 127B Units Cost Price


Jan. 1 Inventory 10 $20
4CostPenjualan
of 7 $30
10 Pembelian
Mdse. Sold 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22

30 Januari, pembelian 10 units


tambahan barang 127B seharga @ $22.
34
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 30 January , pembelian
7 10
20 140 3 20 60
10 8 units
21 tambahan
168 barang 3 20 60
127B seharga @ $22. 8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Totals 18 $388 13 $263 15 $325

35
36
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai awal


tahun dengan 10 units barang
127B yang tersedia dengan
total harga $200.

37
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

4 January , perusahaan
menjual 7 units seharga @
$30.
38
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

10 January ,
perusahaan membeli 8 Penyajian data
persediaan yg terkini.
units seharga @ $21.
39
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
On 4January 22, thesemuanya
units terjual,
firm sells
berasal darifour
pembelian yang
units atterakhir
paling $31 each.
seharga @ $21.
40
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42

28 Januari, terjual 2
units seharga @ $32 . 41
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
30 January, pembelian 10 10 22 220
units seharga @ $22 . 42
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22 220
Totals 18 $388 13 $266 15 $322 43
Fifo
Periodic

44
Fifo Periodic
200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan
Awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian

400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian

100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian


1,000 units tersedia
untuk dijual
45
Fifo Periodic
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1

300 units @ $10 = 3,000 Mar. 10

400 units @ $11 = 4,400 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


1,000 units tersedia $10,400
untuk dijual
Nilai persediaan
tersedian untuk dijual 46
Fifo Periodic
Perhitungan fisik pada 31
December menunjukkan
bahwa 700 dari 1,000
units telah terjual.

Menggunakan fifo, unit yang pertama


kali dibeli secara teori adalah yang
pertama dikeluarkan. Kita mulai
dengan perhitungan pada 1 January .

47
Fifo Periodic
Terjual
200 units 200
@ $9 = $$1,800
0 Jan. 1

300Terjual
units @300$10 = 3,0000 Mar. 10

Sold
400 units
200 200 of
@these
$11 = 4,400
2,200 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


1,000 units tersedia $10,400
$ 3,400
untuk dijual
Persediaan Akhir
48
Fifo Periodic

Nilai persediaan tersedia u/ dijual $10,400


Dikurangi persediaan akhir 3,400
Harga Pokok Penjualan $ 7,000

49
Summary of Fifo Periodic
Harga Pokok
Persediaan Penjualan
Tersedia u/
Pembelian Dijual
$1,800 200 units at $9
Jan. 1
200 units at $9 $1,800
$3,000 300 units at $10
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 200 units at $11
$2,200
Sep. 21
$7,000 700 units
400 units at $11 $4,400
Merchandise
Nov. 18
100 units at $12 $1,200 Inventory
$2,200 200 units at $11
1,000 units $10,400
$1,200 100 units at $12

$3,400 300 units


50
Lifo
Periodic

51
Lifo Periodic
200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan
Awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian

400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian

100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian


1,000 units tersedia
Menggunakan lifo, barang yang
untuk dijual
terakhir dibeli adalah barang yang
pertama dikeluarkan untuk dijual 52
Lifo Periodic
200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan
Asumsikan lagi bahwa
Awal
700 units terjual selama
300 units @ $10 Mar.periode
10 Pembelian
berjalan .

400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian

100 units @ $12 Nov. 18 Purchase


1,000 units tersedia
untuk dijual
53
Lifo Periodic
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1

Sold
100 200 of
300 units @these
$10 = 3,000
1,000 Mar. 10

400
Soldunits
these@400
$11 = 4,4000 Sept. 21

100
Soldunits
these@100
$12 = 1,2000 Nov. 18
1,000 units tersedia $10,400
$2,800
untuk dijual
Persediaan Akhir
54
Lifo Periodic

Nilai persediaan tersedia untuk dijual $10,400


Dikurangi persediaan barang akhir 2,800
Harga Pokok Penjualan $ 7,600

55
Summary of Lifo Periodic
Merchandise
Persediaan Inventory
Tersedia u/
Pembelian Dijual $1,800 200 units at $9
Jan. 1 $1,000 100 units at $10
200 units at $9 $1,800
$2,800 300 units
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 Harga Pokok
Penjualan
Sep. 21
400 units at $11 $4,400
$2,000 200 units at $10
Nov. 18
100 units at $12 $1,200
$4,400 400 units at $11
1,000 units $10,400
$1,200 100 units at $12

$7,600 700 units


56
Average Cost Periodic

200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan


awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian Metode Har
Rata-rata d
400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian berdasarkan
rata dari unit
100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 units tersedia
untuk dijual
57
Average Cost Periodic
200 units @ $9 = $ 1,800

300 units @ $10 = $ 3,000

400 units @ $11 = $ 4,400

100 units @ $11 = $ 1,200

1,000 units tersedia


untuk dijual $10,400 Nilai Persediaan
tersedia untuk
dijual
58
Average Cost Periodic
Nilai Persediaan Tersedia
untuk Dijual
= Nilai Rata-rata Unit
Units Tersedia untuk
Dijual

$10,400
= $10.40 per Unit
1,000 Units

59
Average Cost Periodic
Nilai Persediaan yg tersedia u/ dijual $10,400
Dikurangi persediaan barang akhir
($10.40 x 300) 3,120
Harga Pokok Penjualan $ 7,280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan
700 units penjualan
dengan $10.40 =
$7,280.
60
Penilaian Persediaan Menurut
LCM (Lower Cost Method)
 Persediaan dinilai berdasarkan harga
terendah antara harga perolehan (buku)
dengan harga pasar persediaan
tersebut
 Dapat diberlakukan untuk tiap jenis
persediaan, kelompok persediaan atau
keseluruhan persediaan

61
Penilaian Persediaan Menurut
Harga Eceran
 Penilaian persediaan maupun harga pokok
persediaan dihitung dengan melihat harga
eceran masing-masing jenis persediaan.
 Didasarkan pada hubungan antara harga
pokok barang yang siap untuk dijual dengan
harga jualnya.
 Biasa digunakan untuk perusahaan yang
bergerak dalam bidang retail

62
Contoh Retail Methode
UD. Berkat mempunyai data persediaan sebagai berikut :
Harga Pokok Harga Jual
Persediaan awal 3.500.000 7.000.000
Pembelian 15.750.000 + 28.000.000 +
BTUD 19.250.000 35.000.000
% harga pokok terhadap harga jual :
(19.250.000/35.000.000) x 100% = 55 %
Penjualan bersih 29.500.000 –
Persediaan akhir eceran 5.500.000
Persediaan akhir eceran dengan harga pokok (perolehan) :
55 % x 5.500.000 = 3.025.000
Beban Pokok Penjualan :
19.250.000 – 3.025.000 = 16.225.000

63
LATIHAN
Soal
Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang bersangkutan
dengan jual beli barang dagangan PT. Mayora Tbk.
• Persediaan awal 1 Januari X1 Rp. 24.200.000.
• Pembelian tunai selama Tahun X1 Rp. 67.500.000.
• Pembelian retur selama tahun X1 Rp. 2.150.000.
• Penjualan tunai 25% diatas HPP tahun X1 Rp. 82.300.000.
• Penjualan retur (10% dari penjualan selama tahun X1 Rp. 8.230.000.
• Persediaan akhir 31 Desember X1 Rp. 30.294.000.
Diminta : Jurnal transaksi di atas dengan metode Periodeik atau perpectual

64
Soal 2
Perusahaan menggunakan LCM dari harga perolehan atau
harga pasar untuk menyajikan nilai persediaan di Neraca.
Data yang tersedian pada 31 Desember X1
• Taksiran harga jual Rp. 9.000.000.
• Taksiran biaya penjualan Rp. 3.000.000.
• Taksiran laba normal Rp. 2.000.000.

• Berdasarkan data tersebut . Batas atas (ceilingnya


adalah sebesar)

65
Soal 3
Data persediaan PT. TBK pada 31 Desember X0 yang
ditentukan dengan nilai terendah dari harga perolehan :

Jenis Harga Harga Batas atas Batas Bawah


persediaan perolehan Pengganti
Barang A 1.200 1.500 1.600 1.300
Barang B 900 1.000 950 800
Barang C 800 700 900 600

Dari data tersebut tentukan nilai persediaan 31 Desember X0

66

Anda mungkin juga menyukai