Anda di halaman 1dari 29

AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI
PERSEDIAAN
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Sistem Persediaan :
1. Periodik / Phisik
Perusahaan tidak mencatat secara detail persediaan. Beban
perolehan barang yang terjual dicatat di akhir periode. Sistem
pencatatan transaski mutasi pembelian ke dalam akun
pembelian harus dilakukan pengecekan fisik di akhir periode
(stock opname).

2. Perpectual / Permanen
Perusahaan mencatat secara detail beban perolehan barang
yang dibeli maupun yang dijual. Sistem pencatatan mutasi
persediaan seperti pembelian, penjualan atau retur pembelian.
PENCATATAN AKUNTANSI PEMBELIAN

KETERANGAN PERIODIK PERPECTUAL


Pembelian kredit Pembelian xx Barang Dagang xx
Utang Usaha xx Utang Usaha xx
Biaya angkut pembelian Tunai Beban Angkut Pembelian xx Barang Dagang xx
Kas xx Kas xx
Retur Pembelian Kredit Utang Usaha xx Utang Usaha xx
Retur Pembelian xx Barang Dagang xx
Pembayaran Potongan Tunai Utang Dagang xx Utang Dagang xx
Diskon Pembelian xx Barang Dagang xx
Kas xx Kas xx
PENCATATAN AKUNTANSI PENJUALAN

KETERANGAN PERIODIK PERPECTUAL


Penjualan Kredit Piutang Usaha xx Piutang Usaha xx
Penjualan xx Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
Barang Dagang xx
Retur Penjualan Kredit Retur Penjualan xx Retur Penjualan xx

Piutang Usaha xx Piutang Usaha xx


Barang Dagang xx
Harga Pokok Penjualan xx
Penerimaaan Kas Kas xx Kas xx
dari Piutang dengan diskon Diskon Penjualan xx Diskon Penjualan xx
Piutang Dagang xx Piutang Dagang xx
AKUNTANSI
PEMBELIAN
AKUNTANSI PEMBELIAN

1. Pembelian Tunai
2. Pembelian Kredit, dengan ketentuan :
a. Termin 2/10, n/30
b. EOM
3. Beban Angkut Pembelian
4. Retur Pembelian
5. Diskon Pembelian
Pembelian Tunai
Contoh :
Tanggal 5 Agustus membeli barang dagang secara tunai
sebesar Rp 1.000.000,-

Jurnal Umum :
5/8 D = Pembelian Rp 1.000.000
K = Kas Rp 1.000.000
Pembelian Kredit
Contoh :
Tanggal 8 Agustus membeli barang dagang secara kredit sebesar
Rp 1.500.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30

Jurnal Umum Sistem Periodik


8/8 D = Pembelian Rp 1.500.000
K = Hutang Dagang Rp 1.500.000

Jurnal Umum Sistem Perpectual


8/8 D = Barang Dagang Rp 1.500.000
K = Hutang Dagang Rp 1.500.000
Beban Angkut Pembelian
Contoh :
Tanggal 9 Agustus dibayar beban angkut pembelian sebesar Rp
100.000

Jurnal Umum Sistem Periodik


9/8 D = Beban Angkut Pembelian Rp 100.000
K = Kas Rp 100.000

Jurnal Umum Sistem Perpectual


9/8 D = Barang Dagang Rp 100.000
K = Kas Rp 100.000
Retur Pembelian
Contoh :
Tanggal 10 Agustus dikembalikan barang dagang atas transaksi
tanggal 8 Agustus sebesar Rp 500.000 karena rusak

Jurnal Umum Periodik


10/8 D = Hutang Dagang Rp 500.000
K = Retur Pembelian Rp 500.000

Jurnal Umum Perpectual


10/8 D = Hutang Dagang Rp 500.000
K = Barang Dagang Rp 500.000
Diskon Pembelian
Contoh :
Tanggal 12 Agustus melakukan pembayaran atas transaksi tanggal 8
Agustus setelah dikurangi retur dan potongan

Jurnal Umum Sistem Periodik


12/8 D = Hutang Dagang Rp 1.000.000
K = Diskon Pembelian Rp 20.000
K = Kas Rp 980.000

Jurnal Umum Sistem Perpectual


12/8 D = Hutang Dagang Rp 1.000.000
K = Barang Dagang Rp 20.000
K = Kas Rp 980.000
AKUNTANSI
PENJUALAN
AKUNTANSI PENJUALAN

1. Penjualan Tunai
2. Penjualan Kredit, dengan ketentuan :
a. Termin 2/10, n/30
b. EOM
3. Retur Penjualan
4. Diskon Penjualan
Penjualan Tunai Sistem Periodik

Contoh :
Tanggal 6 Agustus menjual barang dagang secara tunai
sebesar Rp 2.000.000,-

Jurnal Umum Sistem Periodik


6/8 D = Kas Rp 2.000.000
K = Penjualan Rp 2.000.000
Penjualan Tunai Sistem Perpectual
Contoh :
Tanggal 6 Agustus menjual barang dagang secara tunai sebesar Rp
2.000.000,- dengan HPP sebesar Rp 1.500.000,-

Jurnal Umum Sistem Periodik


6/8 D = Kas Rp 2.000.000
K = Penjualan Rp 2.000.000

D = Harga Pokok Penjualan Rp 1.500.000


K = Barang Dagang Rp 1.500.000
Penjualan Kredit Sistem Periodik
Contoh :
Tanggal 10 Agustus menjual barang dagang secara
kredit sebesar Rp 3.500.000,- dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30

Jurnal Umum :
10/8 D = Piutang Dagang Rp 3.500.000
K = Penjualan Rp 3.500.000
Penjualan Kredit Sistem Perpectual
Contoh :
Tanggal 10 Agustus menjual barang dagang secara kredit sebesar
Rp 3.500.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan
HPP sebesar Rp 3.000.000,-

Jurnal Umum :
10/8 D = Piutang Dagang Rp 3.500.000
K = Penjualan Rp 3.500.000

D = Harga Pokok Penjualan Rp 3.000.000


K = Barang Dagang Rp 3.000.000
Retur Penjualan Sistem Periodik
Contoh :
Tanggal 11 Agustus dikembalikan barang dagang
atas transaksi tanggal 10 Agustus sebesar Rp 500.000
karena rusak

Jurnal Umum :
11/8 D = Retur Penjualan Rp 500.000
K = Piutang Dagang Rp 500.000
Retur Penjualan Sistem Perpectual
Contoh :
Tanggal 11 Agustus dikembalikan barang dagang atas transaksi
tanggal 10 Agustus sebesar Rp 500.000 karena rusak dengan
HPP sebesar Rp 250.000,-

Jurnal Umum :
11/8 D = Retur Penjualan Rp 500.000
K = Piutang Dagang Rp 500.000

D = Barang Dagang Rp 250.000


K = Harga Pokok Penjualan Rp 250.000
Diskon Penjualan
Sistem Periodik & Perpectual
Contoh :
Tanggal 15 Agustus diterima pembayaran atas transaksi
tanggal 10 Agustus setelah dikurangi retur dan potongan

Jurnal Umum :
15/8 D = Kas Rp 2.940.000
D = Diskon Penjualan Rp 60.000
K = Piutang Dagang Rp 3.000.000
HARGA POKOK
PENJUALAN
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan Barang Dagang awal xxx
Penambahan :
Pembelian xxx
Beban Angkut Pembelian xxx
Retur Pembelian (xxx)
Diskon Pembelian (xxx)
Pembelian bersih xxx
Barang Tersedia untuk Dijual xxx
Persediaan Barang Dagang akhir (xxx)
Harga Pokok Penjualan xxx
LAPORAN
LABA RUGI
LAPORAN LABA RUGI
PENYESUAIAN
BARANG
DAGANG
PENYESUAIAN BARANG DAGANG

Ada 2 pendekatan :
1. Ikhtisar Laba Rugi
2. Harga Pokok Penjualan
Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi

D = Ikhtisar Laba Rugi xxx


K = Barang Dagang Awal xxx

D = Barang Dagang Akhir xxx


K = Ikhtisar Laba Rugi xxx
Pendekatan Harga Pokok Penjualan
D = Harga Pokok Penjualan xxx
K = Barang Dagang Awal xxx
K = Pembelian xxx
K = Beban Angkut Pembelian xxx

D = Barang Dagang Akhir xxx


D = Retur Pembelian xxx
D = Diskon Pembelian xxx
K = Harga Pokok Penjualan xxx

Anda mungkin juga menyukai