XII IPS
Unknown 23.34
Akun Pembelian adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik
1
secara tunai maupun secara kredit.
Akun Penjualan adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan baik
2
secara tunai maupun secara kredit.
Akun Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk mengembalikan
3 sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan.
Akun Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun untuk menerima kembali
4 sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan
pesanan.
Akun Utang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya utang dagang dan
5
pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit.
Akun Piutang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya piutang dagang dan
6
penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
Akun Potongan pembelian adalah akun untuk mencatat potongan yang diterima
7
pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
Akun Potongan penjualan adalah akun untuk mencatat potongan yang diberikan oleh
8
penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan
Akun Beban angkut pembelian adalah akun untuk mencatat timbulnya beban angkut
9
yang ditanggung pembeli.
Akun Beban angkut penjualan adalah akun untuk mencatat beban angkut untuk
10
mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut barang sejak dari
1
gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian menjadi tanggungjawab pembeli.
FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban angkutan barang sejak
2
dari gudang sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggungjawab penjual.
2 n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
3 n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan.
4 n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
2/10,n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari atau kurang setelah
5
tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit 30 hari.
Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang
1 dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan barang dagangan
akhirnya dihitung secara fisik yang ada digudang.
Rp.
xxx
Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang berkaitan
dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila terjadi pembelian
1
akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan
mengurangi persediaan barang dagangan.
Jurnal Khusus
Pencatatan
Akun didebit Akun dikredit
Jurnal penerimaan kas Kas dan Potongan Penjualan Penjualan, Piutang dagang,
Serba-serbi / rekening lain
(Pendapatan, Retur pembelian,
utang bank dan sebagainya)
Jurnal pengeluaran Pembelian, Utang dagang, Kas dan Potongan Pembelian
kas Serba-serbi / rekening lain
(Beban, Perlengkapan,
Peralatan, retur penjualan dsb)
Jurnal pembelian Pembelian, Serba-serbi / Utang dagang
rekening lain (Perlengkapan,
Peralatan dan aktiva lainnya)
Jurnal penjualan Piutang dagang Penjualan
Jurnal umum / memorial Utang dagang, Retur penjualan, Piutang dagang, Retur
dan Akun lain yang perlu pembelian dan Akun lain yang
didebit perlu dikredit
Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber pencatatan buku pembantu
1
piutang berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan piutang dan dapat berasal
dari Jurnal Penjualan, Jurnal Umum dan Jurnal Penerimaan Kas
Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan
menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku pembantu utang berasal dari bukti
2
transaksi yang berkaitan dengan utang dan dapat berasal dari Jurnal Penmbelian,
Jurnal Umum dan Jurnal Pengeluaran Kas
Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat secara rinci
persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok
secara keseluruhan. Sumber pencatatan buku pembantu persediaan berasal dari bukti
3
transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dan dapat berasal dari Jurnal
Penjualan, Jurnal pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas dan
Jurnal Umum
Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan barang
dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu
metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok penjualan, maka dalam pencatatannya
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke
kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit (tersendiri) dan
sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masing–masing.
Nama NS AP NSD L/R Neraca
Perkiraan D K D K D K D K D K
Ikhtisar – – Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx – –
laba/rugi
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
—————————————————————————————————–
Penjualan Rp…………….
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp …………… -
Penjualan bersih Rp ……………
Harga Pokok Penjualan Rp …………. -
Laba kotor Rp ……………
Beban Usaha (Beban penjualan & Beban admi. dan umum) Rp …………… -
Laba usaha Rp ……………
Pendapatan di luar usaha Rp …………… +
Rp ……………
Beban di luar usaha Rp …………… -
Laba bersih sebelum pajak Rp ……………
Pajak penghasilan Rp …………… -
Laba bersih setelah pajak Rp ……………
===========
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal.
Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal adalah
sebagai berikut
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan, atau firma, sedangkan untuk perusahaan berbentuk perseorangan terbatas
(PT) istilahnya adalah laporan laba ditahan atau Return Earning Statement.
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode, yaitu laporan tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan.
Penyusunan laporan necara pada perusahaan dagang caranya sama seperti menyusun
laporan neraca dalam perusahaan jasa dan disusun sesuai dengan tingkat likuiditasnya
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :
1 Penjualan
2 Pendapatan lain-lain
Beban terdiri dari :
3 Beban penjualan
4 Beban administrasi
5 Beban lain-lain
6 Pajak penghasilan
2 Pembelian (+)
Contoh :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00
Pembelian Rp 75.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !
Jawab :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
===============
M. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan
pada awal periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan
penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut
:
Jurnal penyesuaian tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat
1. Utang beban Beban …….. Rp xxx Utang ………. Rp xxx
Utang ……… Rp xxx Beban ………. Rp xxx
2. Piutang pendapatan Piutang ……. Rp xxx Pendapatan….. …. Rp xxx
Pendapatan …… Rp xxx Piutang ……… Rp xxx
3. Beban dibayar di muka dibayar di muka............ Rp xxx Beban….. ….. Rp xxx
saat membayar dicatat Beban ……… Rp xxx dibayar di muka......... Rp xxx
sebagai beban
4. Pendapatan diterima Pendapatan ……… Rp xxx diterima di muka......... Rp xxx
di muka saat Menerima diterima di muka..... Rp xxx Pendapatan …… Rp xxx
dicatat sebagai
pendapatan