Anda di halaman 1dari 6

Ekosistem Karang

1. Pengertian
1.1 Karang
Karang adalah hewan dari Ordo Soleractinia yang mampu mensekresi CaCO3. Karang batu
termasuk ke dalam kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya
mempunyai stadium polip.
1.2 Terumbu
Merupakan endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3)
yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota lainnya, seperti alga berkapur yang
mensekresi kapur.
1.3 Karang Terumbu
Merupakan pembangun utama struktur terumbu yang umumnya disebut juga sebagai
karang hermapitik atau karang yang menghasilkan kapur (berbeda dari karang lunak yang
tidak menghasilkan kapur dan berbeda dengan batu karang yang merupakan batu cadas
(batuan vulkanik)).
1.4 Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh
biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis karang batu dan alga berkapur.

2. Fungsi Terumbu Karang


2.1 Fungsi Ekologis
• Sebagai penunjang kehidupan biota laut (habitat dan/atau tempat pemijahan dan
mencari makan).
• Sebagai sumber keanekaragaman hayati tinggi.
• Sebagai pelindung pantai dan peisir
2.2 Fungsi Ekonomis
• Sebagai sumber makanan
• Sebagai objek pariwisata
• Sebagai sumber mata pencaharian
• Sumber bibit budidaya
3. Life Form Terumbu Karang
3.1 Acropora
Bentuk pertumbuhan Acropora adalah karang-karang dari genus Acropora dengan ciri khas
utama yaitu letak koralit yang berada di sisi radial dan axial karang.
Bentuk pertumbuhan karang Acropora:
1. Acropora Branching (ACB)
Berbentuk bercabang seperti ranting pohon. Contoh: Acroporaformosa,
Acroporatenuis, dan Acroporaflorida.

2. Acropora Digitate (ACD)


Berbentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari. Contoh: Acroporagemmifera
dan Acroporahumilis.

3. Acropora Submassive (ACS)


Berbentuk percabangan bentuk lempeng kokoh. Contoh: genus Isopora.
4. Acropora Tabulate (ACT)
Berbentuk bercabang dengan arah mendatar seperti meja. Contoh: Acroporacytherea,
Acroporaclathrata, dan Acroporalatistella.

5. Acropora Encrusting (ACE)


Bentuknya merayap seperti mengerak.

3.2 Non-Acropora
Bentuk pertumbuhan karang non-Acropora dimana koralit hanya ditemukan atau terdapat
di sisi radial.
Bentuk pertumbuhan karang non-Acropora:
1. Coral Branching (CB)
Bentuknya bercabang seperti pohon. Contoh: Acropora sp., Echinopora sp. dan
Tubastreamicranatha.
2. Coral Encrusting (CE)
Bentuknya merayap dengan hampir seluruh bagian menempel di substrat.

3. Coral Foliose (CF)


Bentuknya menyerupai lembaran daun. Contoh: Echinoporalamellosa dan Montipora
sp.

4. Coral Submassive (CS)


Bentuknya kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil.

5. Coral Massive (CM)


Bentuknya seperti batu yang padat. Contoh: Porites sp., Symphyllia sp., Favia sp.,
Astreopora sp., dan Favitas sp.
6. Coral Millepora (CML)
Semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di ujung
koloni dan menimbulkan rasa panas seperti terbakar apabila menyentuh kulit.

7. Coral Mushroom (CMR)


Bentuknya menyerupai jamur.

8. Coral Heliopora (CHL)


Dapat dikenali dengan adanya warna biru pada skeleton yang terlihat jelas.

Anda mungkin juga menyukai