2014)
Migrasi/nonmigrasi : Jenis-jenis cucut umumnyamempunyai penyebaran yang luas di perairan dunia. Jenis
yang mempunyai penyebaran yang amat luas contohnya adalah cucut biru, Prionace glauca (Blue shark), ikan
ini melakukan migrasi musiman di perairan Pasifik dari 20° hingga 57° Lintang Utara, dengan jarak lebih dari
2800 km (fahmi 2003)
Umur: Cucut ini mengalami matang gonad pada umur 7-7,5 tahun dengan umur maksimum
25 tahun. Panjang maksimal dari ikan ini adalah 255 cm dengan rata-rata ukuran dewasa
190 cm. Ikan jantan matang gonad pada ukuran cm sedangkan betina cm (Campagno 1984).
Pemijahan : Pemijahan merupakan aspek vital dari kelangsungan hidup ikan, aspek ini
tentunya merupakan rangkaian dari siklus kematangan gonad, minimum ukuran
matang gonad, fekunditas dan sebagainya. Pada umumnya perkembangbiakan ikan cucut bersifat ovovivipar, yaitu
telurnya dilapisi kelenjar kulit kemudian diteruskan kerahim, selanjutnya dilahirkan. Namun ada juga sebagian kecil ikan cucut yang bersifat
ovipar atau berbiak dengan bertelur, dan ada juga yang benar-benar bersifat vivipar karena embrionya langsung diberi makan oleh induknya
(cucut martil)(Rahardjo,P 2007). Ikan cucut jenis Alopias vulpinus menetas di dalam rahim induknya dan kemudian dilahirkan dengan
panjang 1,2 sampai 1,5 meter (Hoeve, 1988). Ikan cucut jenis Carcharhinus cautus memiliki panjang pertama kali matang gonad pada
ukuran 105 cm dengan umur empat sampai lima tahun di periran Australia Barat (White et al., 2002). terjadi sepanjang tahun dengan
fakunditas kurang dari lima embrio setiap tahunnya (sofa, 2013)
Fototaxis:
Fahmi. 2003. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN CUCUT. Oseana, 28(2) : 21-29.
Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap (2003), mengatakan ikan cucut memiliki ciri
morfologi antara lain :
1. Bentuk umum dari ikan cucut, beberapa ikan cucut hampir mempunyai bentuk umum yang
relatif sama yaitu fusiform, kecuali beberapa famili seperti famili Rhinidae, Rhynchobatidae,
Sphymidae dan Squantinidae.
2. Bentuk kepala meliputi bentuk kepala, panjang kepala, bentuk moncong, bentuk mulut,
besar dan kecil mata, letak mata, gigi, ada tidaknya spirakel, dan ada tidaknya labial furrow.
3. Bentuk sirip meliputi bentuk sirip (kerucut atau membulat) panjang dan lebar sirip,
keberadaan sirip (dorsal (1,2), pectoral, anal dan caudal fin), jarak antara sirip, dm lain
sebagainya.
4. Ada tidaknya anterior dan inner margin pada sirip,
panjang predorsal, panjang precaudal ada tidaknya precaudal pit dan lain sebagainya.
Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap. 2003. Laporan Statistik Pefabuhan Perikanan
Samudera Ciiacap 1996-2003. Cilacap. 80 hlm