Anda di halaman 1dari 3

Ikan cucut merupakan ikan demersal (fakhrurrizal et al.

2014)

Karakteristik lingkungan hidup:

 Kedalaman 50-800 meter


 Suhu 17-220C (Widodo dan mahiswari, 2007)
 Salinitas 31-33 % (Widodo dan mahiswari, 2007)
 dapat ditemukan di seluruh perairan laut di dunia, mulai dari perairan tropis hingga
ke daerah sub tropis, dan dari perairan pantai hingga ke lautan terbuka

Musim : barat dan timur


Penyebaran Cucut di laut Jawa belum banyak diketahui karena wilayah perairannya dipengaruhi oleh musim,
serta pergerakan arus yang dapat mempengaruhi keberadaan cucut tersebut. Wilayah penangkapan ikan Cucut
pada musim timur dan musim barat hampir sama. Spesies ikan Cucut yang ditangkap di laut Jawa, didominasi
oleh 2 jenis spesies ikan Cucut yaitu Cucut Depo (Rhinobatos schlegelii) dan Cucut Junjunan (Rhynchobatus
djiddensis). Penangkapan Cucut junjunan tinggi pada musim barat sedangkan penangkapan cucut depo tinggi
pada musim timur.(Fakhrurrizal et al.,2014).

Makanan : udang dan ikan

Migrasi/nonmigrasi : Jenis-jenis cucut umumnyamempunyai penyebaran yang luas di perairan dunia. Jenis
yang mempunyai penyebaran yang amat luas contohnya adalah cucut biru, Prionace glauca (Blue shark), ikan
ini melakukan migrasi musiman di perairan Pasifik dari 20° hingga 57° Lintang Utara, dengan jarak lebih dari
2800 km (fahmi 2003)

Umur: Cucut ini mengalami matang gonad pada umur 7-7,5 tahun dengan umur maksimum
25 tahun. Panjang maksimal dari ikan ini adalah 255 cm dengan rata-rata ukuran dewasa
190 cm. Ikan jantan matang gonad pada ukuran cm sedangkan betina cm (Campagno 1984).
Pemijahan : Pemijahan merupakan aspek vital dari kelangsungan hidup ikan, aspek ini
tentunya merupakan rangkaian dari siklus kematangan gonad, minimum ukuran
matang gonad, fekunditas dan sebagainya. Pada umumnya perkembangbiakan ikan cucut bersifat ovovivipar, yaitu
telurnya dilapisi kelenjar kulit kemudian diteruskan kerahim, selanjutnya dilahirkan. Namun ada juga sebagian kecil ikan cucut yang bersifat
ovipar atau berbiak dengan bertelur, dan ada juga yang benar-benar bersifat vivipar karena embrionya langsung diberi makan oleh induknya
(cucut martil)(Rahardjo,P 2007). Ikan cucut jenis Alopias vulpinus menetas di dalam rahim induknya dan kemudian dilahirkan dengan
panjang 1,2 sampai 1,5 meter (Hoeve, 1988). Ikan cucut jenis Carcharhinus cautus memiliki panjang pertama kali matang gonad pada
ukuran 105 cm dengan umur empat sampai lima tahun di periran Australia Barat (White et al., 2002). terjadi sepanjang tahun dengan
fakunditas kurang dari lima embrio setiap tahunnya (sofa, 2013)

Ekosistem tempat hidup :

Fototaxis:

Distribusi :jawa bali dan nusa tenggara

Fahmi. 2003. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN CUCUT. Oseana, 28(2) : 21-29.

Rahardjo, P.2007. Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Cucut dan Pari


(Elasmobranchii) di Laut Jawa.[Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor, Bogor, 307 hlm.
Hoeve, U.W.,1988. Ensiklopedi Indonesia Serial Ikan. P.T. Dai Nippon Printing
Indonesia. Jakarta. 252 hlm
White, W.T., Hall, N.G., and Potter, I.C., 2002. Reproductive biology and growth
during pre and postanal life of T. personata and T. mucosa. Marine
Biology 140 : P 699-712.
Campagno LJV. 1984. Sharks Of The World. An Annotated And Illustrated Catalogue Of
Shark Species Known To Date.,FAO Fisheries Synopsis 125: 1-655.
Fakhrurrizal, R., S.Hutabarat1 dan A.Hartoko. 2014. Analisa Sebaran Spasial Ikan Cucut (Ordo Rajiformes)
Berdasarkan Variasi Kedalaman di Perairan Laut Jawa. Journal Of Maquares., 3(1) : 71-80.

Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap (2003), mengatakan ikan cucut memiliki ciri
morfologi antara lain :
1.    Bentuk umum dari ikan cucut, beberapa ikan cucut hampir mempunyai bentuk umum yang
relatif sama yaitu fusiform, kecuali beberapa famili seperti famili Rhinidae, Rhynchobatidae,
Sphymidae dan Squantinidae.
2.     Bentuk kepala meliputi bentuk kepala, panjang kepala, bentuk moncong, bentuk mulut,
besar dan kecil mata, letak mata, gigi, ada tidaknya spirakel, dan ada tidaknya labial furrow.
3.    Bentuk sirip meliputi bentuk sirip (kerucut atau membulat) panjang dan lebar sirip,
keberadaan sirip (dorsal (1,2), pectoral, anal  dan caudal fin), jarak antara sirip, dm lain
sebagainya.
4.    Ada tidaknya anterior dan inner margin pada sirip,
panjang predorsal, panjang precaudal ada tidaknya precaudal pit dan lain sebagainya.

Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap. 2003. Laporan Statistik Pefabuhan Perikanan
Samudera Ciiacap 1996-2003. Cilacap. 80 hlm

Anda mungkin juga menyukai