Anda di halaman 1dari 3

Menurut Beck & Sudradjat (1978), ikan peperek hidup bergerombol di dasar perairan dangkal berada

pada kedalaman antara 5-60 m. Nilai tangkapan tertinggi diperoleh pada kedalaman 10-20 m, dengan
rata-rata maksimum pada kedalaman 15 m di pantai Utara Jawa. Nilai tangkapan tertinggi ikan peperek
terdapat di dasar lumpur dan lumpur pasiran, akan tetapi ikan ini dapat hidup di substrat pasir, coral,
dan gravel (Widodo 1980 in Saadah 2000). Jenis ikan demersal memiliki daya tahan yang rendah
terhadap penangkapan terutama disebabkan ruaya yang tidak terlalu jauh dan aktifitas gerak yang
relatif rendah sehingga apabila intensitas penangkapan meningkat maka mortalitas akibat penangkapan
akan meningkat juga (Badrudin 1988). 2.1.4. Makanan dan kebiasaan makan Makanan ikan peperek
umumnya adalah organisme bentik yang terdiri atas hewan invertebrata dan tumbuhan. Organisme
tersebut meliputi foraminifera, polychaeta, ostacoda, decapoda, diatom, zooplankton seperti copepoda
dan telurtelur ikan (Pauly 1977). Dalam rantai makanan, fitoplankton sebagai (primary producer) akan
dimakan oleh zooplankton sebagai primary consumer selanjutnya ikan peperek akan memakan
zooplankton. Ikan peperek sebagai pemakan kedua (second consumer) akan dimangsa oleh pemakan
selanjutnya seperti ikan layur. Panjang pendeknya rantai makanan bergantung kepada macam, ukuran,
umur ikan (Effendie 1997). Menurut Lagler (1970), jenis makanan yang dimakan oleh suatu jenis ikan
biasanya tergantung pada umur ikan, tempat, dan musim. Adapun organ tubuh yang berperan dalam
pengambilan makanan adalah mulut, gigi, tapis insang, lambung, dan usus. Ikan peperek memiliki
bentuk mulut dan gigi yang disesuaikan dengan kebiasaan mencari makan. Pada ikan peperek mulut
dapat dijulurkan menghadap ke bawah, cocok dengan kebiasaan mencari makan di dasar laut berupa
detritus atau berbagai hewan dan tumbuhan kecil (Nontji 2002). Lisnawati (2004) mengatakan bahwa
ikan peperek merupakan ikan omnivora yang memiliki variasi makanan yang besar (Euryphagic). Dalam
memanfaatkan makanan, ikan peperek jantan lebih bersifat selektif apabila dibandingkan dengan ikan
peperek betina. Ikan peperek jantan dan betina memiliki peluang kompetisi yang cukup besar dalam
Peperek,pepetek, atau petek adalah nama umum bagi jenis-jenis ikan yang tergolong dalam suku
Leiognathidae. Ikan-ikan ini umumnya bertubuh kecil, pipih tegak, dan berwarna keperak-perakan, serta
memiliki mulut yang dapat dijulurkan. Peperek menghuni lautan dan perairan payau di region Indo-
Pasifik Barat. Dalam bahasa Inggris, peperek dikenal sebagai ponyfishes, slipmouths atau slimys/slimies.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Actinopterygii
Ordo:

Perciformes

Famili:

Leiognathidae

Jenis-jenis ikan peperek 2.1.2.1. Leiognathus elongatus (Günther, 1874) Leiognathus elongatus (Gambar
2) memiliki badan yang ramping dan sedikit pipih, kepala panjang ke depan tetapi bagian pipi dan dada
tertutup oleh sisik-sisik kecil, terdapat nuchal spine. Mulut dapat disembulkan ke bawah. Warna badan
keperak-perakan, bagian belakang dengan warna hitam tidak tetap dan gelap. Sirip punggung bagian
depan memiliki warna kuning berbentuk pita mendatar dan ujung bagian belakang berwarna orange.
Sirip dubur antara tulang keras kedua dan ketiga berwarna kuning seperti juga pada ujung bagian depan
sirip dorsal. Ikan jantan memiliki garis-garis biru membujur pada perut (FAO 1974). Gambar 2.
Leiognathus elongatus (Günther, 1874) Sumber : www.fishbase.com 2.1.2.2. Leiognathus equulus
(Forsskål, 1775) Ikan ini berukuran lebar, badan tinggi pipih dengan bagian belakang membentuk sudut
(Gambar 3). Kepala runcing ke depan dan terdapat nuchal spine pada punggung. Mulut dapat
disembulkan ke bawah dan sirip dada memanjang sampai atau mendekati sirip dubur. Badan berwarna
keperak-perakan, agak redup, tipis, dan memiliki garis-garis vertikal pada bagian belakang. Terdapat
warna coklat kecil berbentuk sadel/pelana pada ekor bagian atas. Sirip punggung tidak berwarna
(transparan), sirip dada agak gelap dan sirip dubur kekuning-kuningan (FAO 1974).

memanfaatkan sumberdaya makanan. Menurut Pauly (1977), ikan peperek memiliki rasio panjang usus
dengan panjang baku berkisar antara 2,64-3,12. 2.1.5. Waktu dan musim pemijahan Menurut
Chaerrudin (1977) in Saadah (2000), ikan peperek pada bulan Maret, ovarinya masih dalam tahap
perkembangan. Ovari dengan telur yang sudah masak terdapat pada bulan April dan Mei serta pada
bulan Juli, Agustus, dan September sedangkan bulan Mei dan November ovari sudah mulai kosong. Dari
keadaan tersebut diduga masa pemijahan terjadi pada bulan Maret dan Juli. Pemijahan pertama
berlangsung sekitar 3 bulan sedangkan pemijahan kedua berlangsung 3 bulan juga. Ikan peperek
termasuk ikan yang partial spawner. Pengaruh lingkungan yang terjadi sangat memiliki pengaruh pada
ikan ataupun stok terutama mempengaruhi musim pemijahan yang sedang berlangsung dan
perkembangan larva atau telur dimana rekruitmen dapat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang
anomali. Perubahan suhu yang anomali sepanjang musim pemijahan dapat menunda terjadinya
pemijahan dan menyebabkan perubahan tempat untuk memijah (Laevastu & Hayes 1981). Ikan pelagis
dan demersal melakukan migrasi musiman secara horizontal biasanya ke perairan yang dangkal atau
mendekat ke arah permukaan selama musim panas dan menuju ke permukaan yang dalam selama
terjadinya musim dingin. Menurut Saadah (2000), diduga ikan peperek memijah pada bulan Mei. Ikan
peperek mencapai ukuran pertama kali matang gonad pada panjang 9 cm (Pauly 1977). 2.2.
Pertumbuhan Menurut Effendie (1997), pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau berat
dalam suatu waktu sedangkan pertumbuhan bagi populasi adalah sebagai pertambahan jumlah.
Sesudah masa larva berakhir bentuk ikan akan hampir serupa dengan bentuk induknya. Pada umumnya,
perubahan tersebut hanya perubahan kecil seperti panjang sirip dan kemontokan tubuh. Pertumbuhan
merupakan proses biologis yang kompleks dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor ini
dapat digolongkan menjadi dua macam yakni faktor dalam dan faktor luar. Faktorfaktor tersebut ada
yang dapat dikontrol dan bahkan ada yang tidak dapat dikontrol.

Anda mungkin juga menyukai