Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Nama : Nathasya Kumayas

NIM : 18507027

Kelas : A

Materi :

" PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG"

1. Pengertian Media Pembelajaran Blog


Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah dapat di artikan sebagai perantara atau pengantar .
Pembelajaran bebasis Blog merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media
situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Blog.”
merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Materi-materi
dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet,
tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, serta televisi interaktif. Definisi ini juga
menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantung dari penyelenggara
kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan
penggunaannya.

2. Fungsi dan Manfaat media pembelajaran berbasis Blog


Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis blog bisa menjadi
pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan
peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional
yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Dikarenakan
sifatnya maya/virtual, pembelajaran berbasis blog dianggap telah memberikan fleksibilitas
terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini
tidal lagi tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi
pembelajaran kini berbentuk data digital yang bisa diuraikan melalui perangkat elektronik seperti
computer, smartphone, telepon selular atau piranti elektronik lainnya.
Selain itu ada beberapa manfaat dari Blog yaitu :
 Media sebagai teknologi mesin
 Media sebagai tutor
 Media sebagai pemotivasi belajar
 Media sebagai alat berfikir dan memecahkan mmasalah

3. Jenis-jenis Blog
Dilihat dari pemanfaatannya, blog dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
 Blog pendidikan, biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
 Blog sastra, lebih dikenal sebagai litblog (literary blog), berisi masalah yang berkaitan
dengan dunia sastra.
 Blog pribadi disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman
keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan, dan perbincangan teman.
 Blog bertopik, yaitu blog yang membahas sesuatu masalah/topik tertentu, dan fokus pada
bahasan tertentu.
 Blog kesehatan, lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi
tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-keterangan tentang
kesehatan.
 Blog politik berisi tentang berita politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog
(seperti kampanye).
 Blog perjalanan, fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-
keterangan tentang perjalanan.
 Blog riset, berisi persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
 Blog hukum, berisi persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan
blawgs (Blog Laws).
 Blog media, berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa;
biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi.
 Blog agama, membahas masalah yang berkaitan dengan agama.
 Blog bisnis, digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis
mereka.
Jenis blog tersebut dibagi berdasarkan klasifikasi dan fokus yang dibahas di dalamnya.
Dalam perkembangannya, banyak blogger yang mencampur berbagai jenis blog menjadi satu
blog dengan isi yang bervariasi. Blog saat ini semakin digemari oleh masyarakat, dari kalangan
terpelajar, eksekutif bahkan masyarakat biasa. Untuk memiliki blog sangat mudah dan murah,
bahkan gratis. Banyak blog gratis yang disediakan di internet, antara lain: wordpress.com,
blogspot.com, weblog.com, multiply.com, co,cc, dll. Untuk membuat dan mengelola blog juga
sangat mudah. Hanya dengan waktu 15 – 30 menit para calon blogger dipastikan memiliki blog
dan dapat mengelolanya sesuai keinginan.

4. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis Blog


a.Kelebihan pembelajaran berbasis blog
 Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapanpun untuk mempelajari apapun.
Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri
krena pembelajaran berbasis blog membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.
 Kemampuan untuk membuat tautan (link) sehingga pembelajar dapat mengakses
informasi dari berbagai sumber.baik di dalam maupun di luar lingkungan belajar.
 Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak memiliki cukup
waktu untuk belajar.
 Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
 Menyediakan sumber belajar tambhan belajar yang dapat di gunakan untuk memperkaya
materi pembelajaran.Menyediakan mesin pencari yang dapat di gunakan untuk mencari
informasi yang mereka butuhkan.
Isi dari materi pembelajaran dapat di update dengan mudah.

b.kekurangan pembelajaran berbasis blog


 keberhasilan pembelajaran berbasis blog bergantung pada kemandirian dan motivasi
belajar.
Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan blog seringkali menjadi
masalah bagi pembelajar.
 Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses
informasi. Di karenakan tidak terdapatnya peralatan yang memadai.
 Di butuhkan panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan karena
informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
 Dengan menggunakan pembelajaran berbasis blog, pembelajar terkadang merasa
terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.

5. Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog


Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunan media berbasis
teknologi adalah model blended learning. Menurut Driscol (2002) Blended learning merupakan
pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web,
untuk mencapai tujuan pendidikan. Thorne (2013) mendefinisikan blended learning sebagai
campuran dari teknologi e- learning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class,
animasi teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di kelas.
Sementara Graham (2005) menyebutkan blended learning secara lebih sederhana sebagai
pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan face-to-face
(pembelajaran tatap muka).

Menurut Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuah lingkungan
pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face/F2F)
dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Bonk dan Graham (2006) mendefinisikan blended learning sebagai kombinasi dari dua intruksi
model belajar dan mengajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran
terdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer. Sementara menurut Harding,
Kaczynski dan Wood (2005), Blended learning merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan sumber belajar online (terutama yang berbasis web) dan beragam pilihan
komunikasi yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik.

6. PBL

Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari proses pembelajaran yang


memberikan penekanan pada pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif dalam periode
pembelajaran tertentu (Slocum, 2004). Pembelajaran ini dilakukan dengan melibatkan siswa
pada tugas-tugas kompleks. Dengan demikian siswa bekerja dengan mandiri dalam membentuk
pelajarannya dan memunculkannya dalam produk nyata.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

 peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;


adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan;
 peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan;
proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
 peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Sumber :

Koohang, 2009.New South Wales Department of Education and Training, 2002

Rusman dkk, 2013, Pembeljaran Berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikai

Jakarta:Rajawali pers

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Kusumah, Wijaya. 2012. TIK: Menulis Blog Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.

Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Prasejo, Lantip Diat, dkk. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Madcoms. 2010. Menggenggam Dunia dengan Internet. Yogyakarta: CV. Andi Offest.

Oroh , Fary SJ. 2010. Tips dan Trik Membuat Website dan Blog Gratis. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai