Di susun oleh:
RITA ANRYANI
14420211059
CL INSTITUSI CI LAHAN
( ) ( )
Asidosis metabolik
trombositopeni
Merangsang & mengaktivasi faktor pembekuan
Renjatan hipovolemik dan hipotensi
DIC
Hipoksia jaringan
Resiko syok (hipovolemik Kekurangan vol. cairan Ke extravaskuler
hepametogali ascites
Paru-paru
Efusi pleura Mual, muntah
Penekanan intraabdomen
Ketidak seimbangan
nutrisi krg dr keb.
nyeri
5. Manifestasi klinis
Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan
kerusakan dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar
trombosit atau sel keping darah. Kondisi ini berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian, sehingga harus segera ditangani.
Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut,
muntah, dan tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami
perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga
tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses, atau
muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau
keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus
Dengue. Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue dimulai
dengan gejala demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk
(masa inkubasi DBD), dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah
gejala demam dengue meliputi:
a. Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih
b. Sakit kepala berat
c. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
d. Hilang nafsu makan
e. Nyeri pada bagian belakang mata
f. Mual dan muntah
g. Pembengkakan kelenjar getah bening
h. Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah
demam) (Butarbutar, Sumampouw, & Pinontoan, 2019)
6. Komplikasi
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi
serius, seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan gejala
demam berdarah, DSS juga memunculkan gejala seperti:
a. Tekanan darah menurun
b. Pelebaran pupil
c. Napas tidak beraturan
d. Mulut kering
e. Kulit kering
f. Kulit basah dan terasa dingin
g. Denyut nadi lemah
h. Jumlah urine menurun
7. Pemeriksaan pemunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai sebagai berikut.
a. Hb dan PCV meningkat (> 20 %).
b. Trmbisitopenia (< 100.000/ml).
c. Leukopenia (mungkin normal atau lekositosis)
d. Ig.D dengue positif
e. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia,
hipokloremia, hiponatremia.
f. Urin dan pH darah mungkin meningkat.
g. Asidosis metabolik: pCO2 < 35-40 mmHg, HCO3 rendah.
h. SGOT/SGPT mungkin meningkat.
(Nelwan, 2018)
8. Penatalaksanaan
Menurut WHO, (2009) Tatalaksana DHF yaitu :
a. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Anak dirawat di rumah sakit
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup,
susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma,
demam, muntah/diare. Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang
terjadinya perdarahan.
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
1) Berikan hanya larutan isotonic seperti Ringer laktak/asetat
2) Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
3) Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam,
serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap
6 jam.
4) Apabila terjadi penurunan hematokrit dan
klinis membaik, turunkan jumlah cairan
secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata
laksana syok terkompensasi (compensated shock).
OLEH:
RITA ANRYANI
14420211059
CI INSTITUSI CI LAHAN
(.............................) (.............................)
I. DATA UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A Umur : 15Th
TTL : 07-09-2006 JK :L
Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD Suku : Makassar
Pekerjaan : Siswa
Alamat : Jl. Dangko Lr.31
Tanggal MRS : 08-10-2021
Golongan Darah : B+
2. Penanggung jawab/pengantar
Nama : Ny.S
Pendidikan terakhir : SMA
Hub. Dengan pasien : IBU
Alamat : Jl.Dangko
X X X X
X X
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
-------- : Tinggal Serumah
: Pasien
GI : nenek dan kakek dari klien dan istri klien telah meninggal karena faktor
usia.
GII : ayah klien sudah meninggal karena sakit
dan ibu kilen masih hidup tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien
GIII : Klien anak ke kedua dari enam bersaudara dan klien sekarang sekarang
sedang di rawat di rumah sakit RSUD Haji Makassar ruangan Rinra Sayang 1 kamar 2
dengan diagnosa DHF atau demam berdarah.
RIWAYAT PSIKO-SOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola koping : interaksi dengan kelurga baik
2. Harapan pasien : pasien berharap bisa sembuh
3. Faktor stressor : pasien tidak mengalami kecemasan
4. Konsep diri : Pasien nampak tenang
5. Pengetahuan klien thd penyakitnya : pasien paham terhadap penyakitnya
6. Adaptasi : Pasien nampak beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit
7. Hub. Dgn anggota keluarga : Pasien mengatakan hubungannya dengan
anggota keluarganya sangat baik
8. Hub. Dgn Masyarakat : Pasien mengatakan hubungannya dengan
tetangganya sangat baik
9. Perhatian thp org lain : Pasien tidak memiliki kontak mata
saat berkomunikasi
10. Aktiftas social : Pasien nampak terbaring d kasur
11. Bahasa yang digunakan: Bahasa bugis Makassar dan Indonesia
12. Keadaan lingkungaan : Lingkungan disekitar Pasien terlihat bersih
13. Kegiatan keagamaan : tidak ada
14. Keyakinan ttg kesehatannya : pasien mengatakan dirinya baik-baik saja
3. Tidur
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidur nya teratur
Saat MRS : pasien nampak sering tertidur.
4. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum MRS : Paien mengatakan BAB lancar, konsistensi lunak
dengan warna kuning kecoklatan, bau khas dan
konsistensinya lunak.
Saat MRS : Pasien mengatakan sudah tiga hari tidak
pernah BAB
5. Eliminasi urin / BAK
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK lancar 3-4 kali/hari,
warna kuning jernih,.
Saat MRS : terpasang kateter, frekuensi 1000 cc, warna kuning
pekak
6. Aktivitas dan latihan
Sebelum MRS : Pasien seorang siswa dan belajar daring
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : Pasien mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/hari.
Saat MRS : nampak keluarga pasien sering
membersihkan tubuh pasien
c. Hidung
Bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada sekresi, tidak ada
polip, tidak ada gangguan penciuman dan tidak ada nyeri
tekan.
d. Telinga
Telinga simetris kanan kiri, tidak ada perdarahan pada telinga
Tidak terdapat massa/ benjolan dan tidak ada gangguan pendengaran
e. Mulut & gigi
Bersih, mukosa bibir nampak kering, tidak ada stomatitis, gigi
lengkap, lidah nampak kotor, bibir simetris dan tidak ada
kelainan.
f. Leher
Tidak terdapat lesi pada leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelainan pada leher.
g. Dada
Inspeksi : Dada nampak simetris, pasien nampak sesak
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau nyeri
tekan Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
h. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut nampak simetris, tidak ada bekas
operasi
Auskultasi : bising usus 12x/menit
Perkusi : tympani
k. Integument
4. Pemeriksaan peristalti
a. Pemeriksaan darah lengkap
WBC 2.61 [10³/ʯL] (4.0 – 10.00)
NEUT# 2.08* [10³/ʯL] (2.00 – 7.50)
LY# 0.50* [10³/ʯL] (1.00 – 4.00)
MO# 0.02* [10³/ʯL] (0.20 – 1.00 )
EO# 0.00 [10³/ʯL] (0.00 – 0.50)
BA# 0.01 [10³/ʯL] (0.0 – 0.20 )
IG# 0.02* [10³/ʯL] ( 0.00 – 7.00)
NEUT% 79.6 [%] (50.0 –62.0)
LYMPH% 19.2 [%] (25.0 –40.0)
MONO% 0.8 [%]
(3.0 –7.0 )
EO% 0.0 [%]
(0.0 –3.0)
BASO% 0.4 [%]
(0.0 –1.0)
IG% 0.8 [%]
(0.0 –72.0)
g. PLT :34*
ANALISIS DATA
Nama : Tn.A
Umur : 15 Thn Ruang
Rawat : Rinra sayang 1
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Arbovirus (melalui Hipertermia
pasien mengalami demam tinggi terus nyamuk aedes b/d proses
menerus selama 3 hari. aegepty) penyakit
N : 144x/mnt
S : 38.8C
P : 24x/mnt
SPO2 : 95%
Mengaktifkan sistem
komplemen
Membentuk &
melepaskan zat c3a,
c5a
PGE, hipotalamus
Hipertermi
Muntah
Defisit nutrisi
3 DS :- Peningkatan Resiko
reabsorbsi Na* dan
DO : pedarahan
H2O
a. TD : 80/60mmHg
N : 144/mnit Permebealitas
S : 38,8 C membrane meningkat
P : 24/mnit
SpO2 : 95%
b. konjungtiva nampak anemis
c. CRT <2 detik
d. PLT 34*
Trombositopenia
Resiko pendarahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/K.H Intervensi Rasional
1. Hipertermia Setalah dillakukan tindakan Manajemen Hipertermia
intervensi 2x24 jam, diharapkan a. monitor suhu tubuh a. untuk mengetahui suhu tubuh pasien
termoregulasi membaik, dengan b. monitor haluaran urine b. untuk mengetahui jumlah
kriteria hasil : urine pasien
a. suhu tubuh membaik c. berikan O2 jika perlu c. untuk melancarkan sirkulasi
b. tekanan darah membaik pernapasan pada pasien
d. kolaborasi pemberian d. untuk menurunkan suhu panas pasien
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
gastrointestinal intervensi 2x4 jam, diharapkan a. monitor hasil a. untuk menilai hasil pemeriksaan
tidak efektif perfusi gastrointestinal pemeriksaan laboratorium
meningkat, dengan kriteria hasil : laboratorium
a. tekanan darah membaik b. catat intake out-put dna b. untuk mengetahui jumlah
hitung balance cairan balance cairan yang keluar
24 jam selama 24 jam
c. berikan asupan
cairan sesuai c. untuk meningkatakan asupan cairan
kebutuhan sesuai kebutuhan
d. awasi tetesan infus d. untuk memonitor jumlah tetesan
dalam permenit
e. kaji turgor kulit e. untuk mengkaji penurunan turgor
kulit
IMPLEMENTASI
Hari/tgl Diagnosa Jam Tindakan keperawatan Evaluasi
Senin Hipertermia b/d 10.10 1. monitor suhu tubuh 12.00
11/10/2021 proses penyakit hasil : suhu tubuh 38.8 c S : pasien mengalami demam tinggi terus
menerus selama 3 hari.
10.20 2. monitor haluaran urine
hasil : jumlah urin 1000 cc O:
a. kulit teraba hangat
11.00 3. berikan O2 jika perlu b. suhu tubuh : 38.8 C
Selasa Defisit Nutrisi b/d 09.00 a. identifikasi kebutuhan kalori dan 11.12
12/10/2021 ketidakmampuan jenis nutris S:
mencerna
hasil : makanan sesuai kebutuhan a. pasien mengatakan tidak nafsu
makanan
makan.
09.10 b. monitor supan makanan b. Pasien mengatakan cepat kenyang
hasil : pasien menghabiskan porsi
3-5 sendok O:
a. hanya menghabiskan 3-5 sendok
09.20 c. sajikan makanan tinggi kalori dan makan dalam 1 porsi
protein b. nampak makanan tidak dihabiskan
hasil : adanya pemberian buah
A : masalah belum teratasi
09.30 d. monitor berat badan Hasil :
hasil : BB tidak diketahui a. dianjurkan makanan sedikit tapi
Sering
10.00 e. kolaborasi dengan ahli gizi b. makan makanan yang lunak/lembek
hasil : makanan diberikan kepada
ahli gizi P : lanjutkan intervensi
a. identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutris
b. monitor supan makanan
c. sajikan makanan tinggi kalori
dan protein
Rabu Defisit Nutrisi b/d 09.00 a. identifikasi kebutuhan kalori dan 11.12
13/10/2021 ketidakmampuan jenis nutris S:
mencerna
makanan hasil : c. pasien mengatakan tidak nafsu
09.10 b. monitor supan makanan makan.
hasil : pasien menghabiskan porsi d. Pasien mengatakan cepat kenyang
3-5 sendok
O:
09.15 c. sajikan makanan tinggi kalori dan c. hanya menghabiskan 3-5 sendok
protein makan dalam 1 porsi
hasil : adanya pemberian buah d. nampak makanan tidak dihabiskan