SHALAT SESI 2
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A. Pengertian Shalat........................................................................................................ 2
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 5
3.2 Saran........................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima
sendi(tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat,maka ia
mendirikan agama (islam), dan barang siapa meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan
agama (islam).
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,berjumlah 17
rakaat.Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim
mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat sunah.
Tetapi adakalanya manusia sebagai ciptaan Allah swt. Sering lupa bahkan melalaikan
Waktu shalat itu sendiri. Padahal di dalam Al-Qur’an sudah tertera sangat jelas
perintah untuk Mendirikan shalat untuk umat muslim, baik muslim sejak lahir ataupun bagi
mualaf.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fiqih,
selain itu juga tujuan pembuatan makalah ini untuk :
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian shalat
Shalat berasal dari bahasa Arab As-Sholah,sholat menurut bahasa (Etimologi) berarti
Do’a dan menurut istilah (Terminology) adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan. Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Allah swt. Sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang
tersusun dari perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbiratul ikhram dan di akhiri
dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. Shalat juga
merupakan penyerahan diri (lahir dan batin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan
memohon ridho-Nya. Shalat dalam agama islam menempati kedududukan yang tidak dapat di
tandingi oleh ibadah manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak
kecuali dengan itu.
1. Niat :
ض الصُّ بْح َر َكعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَدَا ًء هلل تَ َعالَى َ ُأ
َ ْصلِّى فَر
ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذي ِ َاَ ْكبَ ُر َكبِرًا َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َك ِش ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوا
ُ اِنِّى َو َّجه. ص ْياًل
َكzzِ َذ لz ِهُ َوبz َ الَ َش ِر ْيكَ ل. َي َو َم َماتِ ْي هلِل ِ َربِّ ْال َعا لَ ِم ْين َ اِ َّن. َض َحنِ ْيفًا ُم ْسلِ ًما َو َما اَنَا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين
َ صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ يَا َ َْوااْل اَر
َت َواَنَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين ُ ْ اُ ِمر.
8. Kemudian mengangkat kepala untuk I’tidal dan membaca do’a َُس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِم َده
9. Kemudian sujud dengan takbir ُس ْب َحانَ َربِّ َى األَ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه
2
10. Angkat kepala dengan takbir dan duduk dengan tenang dan membaca b َربِّ ا ْغفِرْ لِي،
َوا ْه ِدنِي، َوارْ ُز ْقنِي، َوارْ فَ ْعنِي، َواجْ بُرْ نِي، َوارْ َح ْمنِي
13. Tasyahud awal ات هَّلِل ِ ال َّساَل ُم َعلَيْك أَيُّهَا النَّبِ ُّي َو َرحْ َمةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكاتُهُ ال َّساَل ُم
ُ َات الطَّيِّب
ُ صلَ َو ُ َّات ْال ُمبَا َر َك
َّ ات ال ُ التَّ ِحي
ََعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هَّللا ِ الصَّالِ ِحين
َات هَّلِل ِ ال َّساَل ُم َعلَيْك أَيُّهَا النَّبِ ُّي َو َرحْ َمةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكاتُهُ ال َّساَل ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هَّللا ِ الصَّالِ ِحين
ُ َات الطَّيِّب
ُ صلَ َو ُ َّات ْال ُمبَا َر َك
َّ ات ال ُ التَّ ِحي
َ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إلَهَ إاَّل هَّللا ُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل الل ِهاللَّهُ َّم
ِ َو َعلَى، صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد
آل ُم َح َّم ٍد
ار ْكتَ َعلَى َ َ َك َما ب، آل ُم َح َّم ٍد ِ َ اللَّهُ َّم ب، إِنَّكَ َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد، آل ِإ ْب َرا ِهي َم
ِ َو َعلَى، ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد ِ صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِهي َم َو َعلَى
َ َك َما
إِنَّكَ َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد، َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِهي َم، إِ ْب َرا ِهي َم
16. Kemudian membaca salam dengan berpaling ke kanan dan ke kiri sampai terlihat
Shalat berjama’ah dari segi bahasa, artinya shalat yang dikerjakan bersama-sama
lebih dari satu orang.Sedangkan menurut pengertian syara’ adalah shalat yang di kerjakan
bersama-samaoleh dua orang atau lebih,salah seorang diantaranya bertindak sebagai imam
sedangkan laiinya menjadi ma’mum.sholat berjama’ah di masjid berpahala 25 atau 27 kali
lebih besar daripada shalat sendirian.
Salah satu oleh-oleh Nabi setelah Isra dan Mi’raj adalah perintah shalat lima waktu
yang menjadi kewajiban umat islam dalam kondisi apapun. Alasannya adalah shalat
merupakan amal perbuatan yang pertamakali di pertanggung jawaban di akhirat kelak. Bila
shalatnya baik maka perbuatan yang lain menjadi baik .Sebaliknya bila shalatnya kurang baik
maka amal yang lain juga terkena dampaknya.Dari sini pentingnya mengetahui ilmunya
shalat agar hidupnya bermanfaat dan selalu mendapat ni’mat.
3
Abu al-lais as-samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan tentang beberapa
keistimewaan shalat berjama’ah, diantaranya:
a. Adam imam
2. Syarat imam
4
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Shalat berasal dari bahasa Arab As-Sholah,sholat menurut bahasa (Etimologi) berarti
Do’a dan menurut istilah (Terminology) adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan. Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Allah swt.Dan shalat bejama’ah lebih utama 27 derajat di banding shalat sendirian
(HR.Imam bukhori) dan keistimewaannya Allah mengangkat siksa kubur darinya dan masuk
syurga tanpa hisab.
B.SARAN
5
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fiqihmuslim.com/2015/09/kumpulan-hadist-nabitentang-sholat.html
http://www.aidrustam-dankmidang.blogspot.co.id/2011/07/makalah-fiqih-tentang-
shalat.html