Anda di halaman 1dari 1

1.

Akrab dengan Al-qur;an


ٓ 4. Menjahui perbuatan maksiat
َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬
ِ ‫ٰيَأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬
ِ ِ‫َّمن ع ِمل صٰلِحا فَلِن ْف ِس ِۦه ۖ ومن أَسٓاء َفعلَيها ۗ وما ربُّك بِظَٰلَّ ٍم لِّْلعب‬
‫يد‬ َ َ َ ََ َْ َ َ َ ْ ََ َ ً َ َ َ ْ

Yā ayyuhan-nāsu qad jā`atkum mau'iẓatum mir rabbikum wa syifā`ul Man 'amila ṣāliḥ an falinafsihī wa man asā`a fa 'alaihā, wa mā rabbuka
limā fiṣ-ṣudụ ri wa hudaw wa raḥ matul lil-mu`minīn biẓallāmil lil-'abīd

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya)
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat,
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-
beriman. mu menganiaya hamba-hamba-Nya.

2. Istiqomah dalam syariat


Doa
ٌ ‫ٱسَت َٰق ُمو ۟ا فَاَل َخ ْو‬
‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم حَيَْزنُو َن‬ ۟ ِ َّ ِ
ْ َّ‫ين قَالُو ا َربُّنَا ٱللَّهُ مُث‬
َ ‫إ َّن ٱلذ‬ ‫اب‬
ُ ‫َنت ٱلْ َو َّه‬
َ ‫َّك أ‬ َ ‫ب لَنَا ِمن لَّ ُد‬
َ ‫نك َرمْح َةً ۚ إِن‬ ِ
ْ ‫وبنَا َب ْع َد إ ْذ َه َد ْيَتنَا َو َه‬
َ ُ‫َربَّنَا اَل تُِز ْغ ُقل‬
Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim
wa lā hum yaḥ zanụ n Rabbanā lā tuzig qulụ banā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil
ladungka raḥ mah, innaka antal-wahhāb
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati
kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi
Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".
3. Berteman dengan orang sholeh

‫يََٰو ْيلَىَت ٰ لَْيتَىِن مَلْ أَخَّتِ ْذ فُاَل نًا َخلِياًل‬


Yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan
sifulan itu teman akrab(ku).
Al mar’u ala diini khalilii fal yandzur akhadukuh Man yukhalil
Kualitas agama seseorang dapat dilihat dengan siapa dia berteman

Anda mungkin juga menyukai