a. Informasi, yaitu komunikasi vertikal berperan sebagai proses penyampaian dan penerimaan informasi dari satu pihak ke pihak lainnnya yang mana informasi ini berguna untuk kepentingan individu maupun kelompok. Robbins (2002) menyatakan bahwa informasi yang diberikan dan diterima dalam suatu organisasi akan sangat berguna sebagai data dan bahan acuan untuk mengambil keputusan maupun menilai suatu pilihan. b. Kendali, yaitu komunikasi berperan sebagai pengendali para anggota organisasi dari segi perilaku dan tata krama yang tersampaikan melalui proses komunikasi mengenai wewenang dan panduan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota. Peranan kendali ini dilaksanakan oleh para petinggi organisasi atau mereka yang berada di tingkat manajerial untuk mengatur dan mengendalikan supaya organisasi tersebut lebih rapi dan terarah. c. Motivasi, yaitu komunikasi berperan sebagai sarana menyampaikan dan memupuk motivasi para anggota dengan disampaikannya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Fungsi motivasi ini dijalankan oleh mereka yang berada di tingkatan lebih tinggi supaya dapat mendorong para anggota lainnya dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja. d. Pengungkapan emosi, yaitu komunikasi berfungsi sebagai sarana mengungkapkan emosi yang dirasakan oleh para anggota sebagai bentuk dari interaksi sosial dengan anggota lainnya; baik dengan menunjukkan rasa kecewa atau justru puas dengan apa yang dilakukan pihak lain dalam organisasi tersebut. Hambatan dalam komunikasi vertikal a. Hambatan dari proses komunikasi b. Hambatan fisik c. Hambatan semantik d. Hambatan psikologis e. Hambatan manusiawi 2. Komunikasi yang efektif penting bagi manajer dalam organisasi untuk menjalankan fungsi dasar manajemen yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin dan Pengendalian. Komunikasi membantu manajer untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. Komunikasi berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan. Semua informasi penting harus dikomunikasikan kepada manajer yang pada gilirannya harus mengkomunikasikan rencana untuk melaksanakannya. Pengorganisasian juga membutuhkan komunikasi yang efektif dengan orang lain tentang tugas pekerjaan mereka. Demikian juga pemimpin sebagai manajer harus berkomunikasi secara efektif dengan bawahannya untuk mencapai tujuan tim. Kontrol tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi tertulis dan verbal. Contoh hambatan dalam organisasi : a. Hambatan fisik dalam komunikasi adalah individu yang memiliki keterbatasan fisik seperti tuna wicara, rungu dsb. b. Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain. 3. Konflik fungsional (Functional Conflict) Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok. Konflik Fungsional Merupakan kondisi yang diperlukan untuk menumbuhkan daya kreatifitas. Sehingga walaupun terjadi konflik, tetap berdampak positif, kreatifitas karyawan akan meningkat dan juga akan menjadi lebih baik, karena sifat nya yang membangun, dampak yang diberikan pun juga akan membangun suatu organisasi. Contoh : a. Contoh konflik yang fungsional dengan kasus seorang manajer perusahaan yang menghadapi masalah tentang bagaimana mengalokasikan dana untuk meningkatkan penjualan masing- masing jenis produk. Pada saat itu setiap produk line berada pada suatu devisi. Salah satu cara pengalokasian mungkin dengan memberikan dana tersebut kepada devisi yang bisa mengelola dana dengan efektif dan efisien. Jadi devisi yang kurang produktif tidak akan memperoleh dana tersebut. Tentu saja di sini timbul konflik tentang pengalokasian dana. Meskipun dipandang dari fihak devisi yang menerima alokasi dana yang kurang, konflik ini dipanang infungsional, tetapi dipandang dari perusahaan secara keseluruhan konflik ini adalah fungsional, karena akan mendorong setiap devisi untuk lebih produktif. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi: a. Kepribadian (personality) pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, Sebagai contoh, jika ia pernah sukses dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan kebutuhannya, cenderung akan menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada bawahan/orang b. Harapan dan perilaku atasan, sebagai contoh atasan yang secara jelas memakai gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, cenderung manajer menggunakan gaya kepemimpinan itu. c. Karakteristik harapan dan perilaku bawahan, Sebagai contoh, guru yang mempunyai kemampuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan pendekatan yang direktif dari pimpinan. 5. Kepemimpinan partisipatif menawarkan sejumlah keuntungan seperti meningkatkan kualitas sebuah keputusan bila para peserta mempunyai informasi dan pengetahuan yang tidak dipunyai pemimpin tersebut, bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan yang baik untuk suatu masalah keputusan, disamping itu peluang untuk memperoleh suatu pengaruh terhadap sebuah keputusan biasanya meningkatkan komitmen dalam hal tersebut. Keuntungan yang potensial juga tergantung pada siapa yang tersangkut dalam pengambilan keputusan, apakah mereka para bawahan, kerabat, atasan atau pihak luar. 6. Delegasi memberikan manfaat tentunya bagi perusahaan atau organisasi, berikut manfaat-manfaat delegasi: a. Agar perusahaan atau organisasi tetap berputar dengan efektif dan efisien. Tugas bisa selesai secara bersamaan tanpa harus meninggalkan salah satu. b. Membuat atasan bisa lebih fokus kepada hal- hal yang lebih utama sehingga roda perusahaan tetap berputar. Ketika perusahaan sedang membutuhkan konsentrasi penuh dari atasan, maka delegasi bisa membantunya untuk menyelesaikan tugas luar selagi pimpinan fokus pada hal lebih utama di perusahaan. c. Membantu atasan untuk bisa memperhitungkan setiap keputusan yang akan diambil agar bisa tepat. Terkadang pimpinan kesulitan saat akan mengambil keputusan, adanya delegasi bisa membantunya untuk memperhitungkan resiko dari setiap keputusan yang diambil. d. Memberi kesempatan pada semua orang dalam perusahaan untuk mengambil peran. Tak selamanya segala tugas harus dilakukan langsung oleh atasan, memberi tempat pada bawahan sebagai delegasi artinya memberi kesempatan pada mereka untuk berperan aktif dalam kemajuan perusahaan. e. Memotivasi seluruh pihak untuk selalu berorientasi pada sasaran serta mutu yang tepat. Motivasi menjadi hal penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas, melalui tugas menjadi delegasi, semua pihak terpacu fokus pada sasaran. f. Memberi kesempatan pada bawahan untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya. Lewat tugas delegasi, karyawan diberikan kesempatan untuk tumbuh lebih baik dan berkembang terus. g. Memberi informasi untuk belajar dari kesalahan h. Kesalahan terkadang menjadi guru terbaik dalam hidup. Jangan pernah takut salah jika kita tidak ingin menemukan kebenaran.