Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nendi Putra Sugiarto NPM : 17133200106

1. Fungsi komunikasi vertikal


a. Informasi, yaitu komunikasi vertikal berperan sebagai proses penyampaian dan penerimaan
informasi dari satu pihak ke pihak lainnnya yang mana informasi ini berguna untuk kepentingan
individu maupun kelompok. Robbins (2002) menyatakan bahwa informasi yang diberikan dan diterima
dalam suatu organisasi akan sangat berguna sebagai data dan bahan acuan untuk mengambil keputusan
maupun menilai suatu pilihan. 
b. Kendali, yaitu komunikasi berperan sebagai pengendali para anggota organisasi dari segi
perilaku dan tata krama yang tersampaikan melalui proses komunikasi mengenai wewenang dan
panduan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota. Peranan kendali ini dilaksanakan oleh para petinggi
organisasi atau mereka yang berada di tingkat manajerial untuk mengatur dan mengendalikan supaya
organisasi tersebut lebih rapi dan terarah. 
c. Motivasi, yaitu komunikasi berperan sebagai sarana menyampaikan dan memupuk motivasi
para anggota dengan disampaikannya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Fungsi
motivasi ini dijalankan oleh mereka yang berada di tingkatan lebih tinggi supaya dapat mendorong para
anggota lainnya dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja. 
d. Pengungkapan emosi, yaitu komunikasi berfungsi sebagai sarana mengungkapkan emosi yang
dirasakan oleh para anggota sebagai bentuk dari interaksi sosial dengan anggota lainnya; baik dengan
menunjukkan rasa kecewa atau justru puas dengan apa yang dilakukan pihak lain dalam organisasi
tersebut.
Hambatan dalam komunikasi vertikal
a. Hambatan dari proses komunikasi
b. Hambatan fisik
c. Hambatan semantik
d. Hambatan psikologis
e. Hambatan manusiawi
2. Komunikasi yang efektif penting bagi manajer dalam organisasi untuk menjalankan fungsi dasar
manajemen yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin dan Pengendalian. Komunikasi
membantu manajer untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. Komunikasi berfungsi
sebagai dasar untuk perencanaan. Semua informasi penting harus dikomunikasikan kepada manajer
yang pada gilirannya harus mengkomunikasikan rencana untuk melaksanakannya. Pengorganisasian
juga membutuhkan komunikasi yang efektif dengan orang lain tentang tugas pekerjaan mereka.
Demikian juga pemimpin sebagai manajer harus berkomunikasi secara efektif dengan bawahannya
untuk mencapai tujuan tim. Kontrol tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi tertulis dan verbal.
Contoh hambatan dalam organisasi :
a. Hambatan fisik dalam komunikasi adalah individu yang memiliki keterbatasan fisik seperti tuna
wicara, rungu dsb.
b. Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan
demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Konflik fungsional (Functional Conflict)
Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki
kinerja kelompok.
Konflik Fungsional Merupakan kondisi yang diperlukan untuk menumbuhkan daya kreatifitas.
Sehingga walaupun terjadi konflik, tetap berdampak positif, kreatifitas karyawan akan meningkat dan
juga akan menjadi lebih baik, karena sifat nya yang membangun, dampak yang diberikan pun juga akan
membangun suatu organisasi.
Contoh :
a. Contoh konflik yang fungsional dengan kasus seorang manajer perusahaan yang menghadapi
masalah tentang bagaimana mengalokasikan dana untuk meningkatkan penjualan masing-
masing jenis produk. Pada saat itu setiap produk line berada pada suatu devisi. Salah satu cara
pengalokasian mungkin dengan memberikan dana tersebut kepada devisi yang bisa mengelola
dana dengan efektif dan efisien. Jadi devisi yang kurang produktif tidak akan memperoleh dana
tersebut. Tentu saja di sini timbul konflik tentang pengalokasian dana. Meskipun dipandang dari
fihak devisi yang menerima alokasi dana yang kurang, konflik ini dipanang infungsional, tetapi
dipandang dari perusahaan secara keseluruhan konflik ini adalah fungsional, karena akan
mendorong setiap devisi untuk lebih produktif.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi:
a. Kepribadian (personality) pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, Sebagai contoh, jika ia
pernah sukses dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan kebutuhannya, cenderung
akan menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada bawahan/orang
b. Harapan dan perilaku atasan, sebagai contoh atasan yang secara jelas memakai gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, cenderung manajer menggunakan gaya
kepemimpinan itu.
c. Karakteristik harapan dan perilaku bawahan, Sebagai contoh, guru yang mempunyai
kemampuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan pendekatan yang direktif dari pimpinan.
5. Kepemimpinan partisipatif menawarkan sejumlah keuntungan seperti meningkatkan kualitas sebuah
keputusan bila para peserta mempunyai informasi dan pengetahuan yang tidak dipunyai pemimpin
tersebut, bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan yang baik untuk suatu masalah
keputusan, disamping itu peluang untuk memperoleh suatu pengaruh terhadap sebuah keputusan
biasanya meningkatkan komitmen dalam hal tersebut. Keuntungan yang potensial juga tergantung pada
siapa yang tersangkut dalam pengambilan keputusan, apakah mereka para bawahan, kerabat, atasan
atau pihak luar.
6. Delegasi memberikan manfaat tentunya bagi perusahaan atau organisasi, berikut manfaat-manfaat
delegasi:
a. Agar perusahaan atau organisasi tetap berputar dengan efektif dan efisien. Tugas bisa selesai
secara bersamaan tanpa harus meninggalkan salah satu.
b. Membuat atasan bisa lebih fokus kepada hal- hal yang lebih utama sehingga roda perusahaan
tetap berputar. Ketika perusahaan sedang membutuhkan konsentrasi penuh dari atasan, maka
delegasi bisa membantunya untuk menyelesaikan tugas luar selagi pimpinan fokus pada hal
lebih utama di perusahaan.
c. Membantu atasan untuk bisa memperhitungkan setiap keputusan yang akan diambil agar bisa
tepat. Terkadang pimpinan kesulitan saat akan mengambil keputusan, adanya delegasi bisa
membantunya untuk memperhitungkan resiko dari setiap keputusan yang diambil.
d. Memberi kesempatan pada semua orang dalam perusahaan untuk mengambil peran.
Tak selamanya segala tugas harus dilakukan langsung oleh atasan, memberi tempat pada
bawahan sebagai delegasi artinya memberi kesempatan pada mereka untuk berperan aktif dalam
kemajuan perusahaan.
e. Memotivasi seluruh pihak untuk selalu berorientasi pada sasaran serta mutu yang tepat.
Motivasi menjadi hal penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas, melalui tugas menjadi
delegasi, semua pihak terpacu fokus pada sasaran.
f. Memberi kesempatan pada bawahan untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya. Lewat
tugas delegasi, karyawan diberikan kesempatan untuk tumbuh lebih baik dan berkembang terus.
g. Memberi informasi untuk belajar dari kesalahan
h. Kesalahan terkadang menjadi guru terbaik dalam hidup. Jangan pernah takut salah jika kita
tidak ingin menemukan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai