Anda di halaman 1dari 3

LEARNING LOG

Untuk memenuhi tugas Teori Dan Analisis Pasar Modal dengan dosen pengampu

Latifah Putranti, S.E., M.Sc.

Oleh :

Nendi Putra Sugiarto 17133200106

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

TAHUN 2021
Pertemuan kali ini agak lain dari biasanya karena mahasiswa pada sore hari tadi
sedikit yang berargumen. Menit – menit awal diisi dengan presentasi tentang Analisis
Teknikal. Didalam kelas presenter yang melakukan presentasi ada 2 orang. Setelah presenter
melakukan presentasi dilanjutkan pemaparan materi sekilas oleh dosen pengampuh,
kemudian dilanjutkan tanya jawab antara presenter dan audiens

Menurut saya pertemuan kali ini teman-teman lemas tanpa semangat, tetapi cukup
menarik karena :

 Saya memahami apa itu analisis teknikal


 Saya juga memahami sedikit tentang candlestick
 Saya memahami stok split

Sekilas tentang analisis teknikal sepemahaman dari yang materi yang saya dapatkan
Analisis teknikal adalah cara menganalisis pergerakan harga aset di pasar finansial
menggunakan perangkat statistik, seperti grafik dan rumus matematis. Tujuan mempelajari
analisis teknikal adalah agar investor atau trader dapat menilai kondisi pasar saat ini
berdasarkan histori harga di masa lampau, sekaligus memberikan gambaran atau prediksi
tentang pergerakan pasar di masa depan. Sehingga dapat memudahkan para investor ataupun
trader dalam mengambil keputusan .

Analisis teknikal dapat digunakan, baik untuk investor maupun trader, meskipun
tujuan mereka berbeda. Bagi investor, Analisis teknikal dapat membantu untuk menentukan
kapan saat yang tepat untuk membeli suatu saham guna disimpan dalam jangka panjang.
Sementara, bagi trader pastinya analisis teknikal digunakan untuk menentukan saham pilihan
yang berpotensi cuan dalam jangka pendek. Porsi pemakaian analisis teknikal pun akan lebih
banyak digunakan oleh trader dibandingkan investor. Analisis teknikal berperan penting
dalam menunjukan chart harga saham, trend yang terjadi, support & resistance, serta waktu
yang tepat untuk menjual maupun membeli dengan bantuan indikator.

Sedangkan chart merupakan tampilan grafik yang merepresentasikan pergerakan


harga saham. Didalamnya terdapat candlestick yang memperlihatkan pergerakan harian harga
saham.
Trend merupakan arah kecenderungan pergerakan harga saham dalam periode waktu
tertentu. Terbagi atas trend kenaikan (bullish), penurunan (bearish), dan mendatar
(sideways).

Candlestick adalah salah satu jenis grafik harga saham yang digunakan dalam analisis
teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu
saham pada periode waktu tertentu.

Candlestick yang digunakan dalam analisis teknikal pasar saham memiliki dua
komponen utama :

Tubuh Candle (Body): bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan
dan harga penutupan pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari bentuk persegi empat
berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.

Ekor Candle (Shadow/Wick) : bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan harga
terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang
di atas dan di bawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).

Warna hijau dan merah lilin (candle) sendiri memiliki arti yang berbeda warna merah
menunjukkan bahwa angka indeks sedang mengalami penurunan, sedangkan warna hijau
menerangkan bahwa angka indeks pada sektor yang bersangkutan sedang mengalami
peningkatan.

Warna hijau mendominasi sebagian besar dari seluruh kotak sektoral. Hal ini berarti
bursa saham sedang mengalami tren naik atau biasa disebut dengan bullish. Sebaliknya, jika
kotak sektoral didominasi oleh warna merah, maka bursa saham kemungkinan sedang dalam
trend menurun atau bearish. Apabila warna merah dan hijau jumlahnya seimbang, ada
kemungkinan bahwa bursa saham sedang dalam trend mendatar atau sideway.

Nah dan yang terakhir yang saya dapatkan dari materi tadi sore adalah stok split, stok
split sendiri memiliki arti sebagai aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan yang telah
go public dengan memecah harga saham dalam rasio tertentu. Sehingga, jumlah saham yang
ada di pasar meningkat dan harga per lembar pun menjadi turun atau lebih murah. Biasanya,
emiten yang melakukan stock split adalah perusahaan yang memiliki fundamental bagus
namun harga sahamnya sudah mencapai titik tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai