Anda di halaman 1dari 39

Pertemuan 13-14

PEMBENTUKAN SIKAP
Mei 2013-YDI
 Sikap = aptus (bahasa latin)  keadaan sehat
dan siap melakukan aksi/tindakan
 Sikap  kesiapan fisik yang dapat diamati
(arti harafiah)
 Kesiapanmental & syaraf  diatur melalui
pengalaman  menggunakan pengaruh
petunjuk/ dinamis atas respons individual
terhadap semua obyek dan situasi yang
terkait
 Sikap(Allport)  kesiapan mental
 Sikap (Allport) proses internal &
pengalaman individual  menentukan
respons
 Reaksi evaluatif disukai/tdk disukai thd
sesuatu/seseorang  menunjukkan kepercayaan,
perasaan atau kecenderungan perilaku seseorang
(Voughn & Hoog, 2002)
 Tendensi psikologis yg diekspresikan dg
mengevaluasi entitas tertentu dg beberapa
derajad kesukaan atau ketidaksukaan (Eagly &
Chaiken, 1993)
 Evaluasi thd beberapa aspek perkataan sosial
(Baron & Byrne, 2006)
 Sikap Proses penilaian yang dilakukan
seseorang terhadap suatu obyek
 Penilaian (Eagly & Chaiken) proses
mengolah & menghubungkan suatu stimulus
(objek sikap) dengan suatu respons tertentu
 Stimulus & respons  dapat diamati
 Sikap  proses evaluasi yang sifatnya
internal/subyektif yang berlangsung dalam
diri seseorang dan tidak dapat diamati secara
langsung
KOGNITIF

PERILAKU

AFEKTIF
 Sikap  proses pembelajaran yang sejalan
dengan perkembangan hidup
 Sikap dibentuk melalui empat macam
pembelajaran :
1. Pengondisian klasik
2. Pengondisian instrumental
3. Belajar melalui pengamatan
4. Perbandingan sosial
 Proses pembelajaran terjadi saat rangsang/
stimulus diikuti rangsang yang lain sehingga
rangsang pertama menjadi isyarat rangsang
kedua.
 Lambat laun orang belajar jika rangsang
pertama muncul pasti diikuti rangsang kedua
Seorang anak melihat setiap ada tamu, ibunya
akan menyuguhkan teh + kue (stimulus 1)
kemudian dilanjutkan bincang2 dg gembira
(stimulus 2)

Setelah dewasa anak bersikap positif dgn


tamuselalu bersikap gembira meskipun
stimulus 1 tidak muncul
 Proses pembelajaran terjadi ketika perilaku
menghasilkan sesuatu yang menyenangkan
diulang. Sebaliknya jika perilaku
mendatangkan hasil yang tidak
menyenangkan  perilaku tidak
diulang/dihindari
 Perilaku membuang sampah  jika selalu
dipuji ibunya maka akan diulang
 Proses pembelajaran dengan cara mengamati
perilaku orang lain kemudian dipakai contoh
untuk berperilaku serupa
 Contoh : perilaku merokok pada remaja
 Proses pembelajaran dengan perbandingan
dengan orang lain  mengecek apakah
pandangan/pendapat individu tentang
sesuatu itu benar/salah
 Contoh : sikap terhadap partai politik/produk
tertentu
 Fungsi pengetahuan
 Fungsi identitas
 Fungsi harga diri
 Fungsi pertahanan diri (ego defensif)
 Fungsi memotivasi kesan (impression
motivation)
 Sikap membantu individu menginterpretasi
stimulus baru & memilih respons yg sesuai
 Contoh : anak2 diajari u/ hati2 thd orang
asing
 Sikapdapat menjadi identitas individu
 Contoh : sikap kebangsaan Indonesia (nasionalis)
 Sikap mampu menjaga dan meningkatkan
harga diri
 Contoh : mengenakan jaket almamater
 Sikap dapat melindungi individu dari
penilaian negatif
 Contoh : memakai benda bermerk, mengikuti
peer- group dsb
 Sikapberfungsi mengarahkan orang lain
u/memberikan penilaian/kesan positif
 Contoh : di Aceh memakai kerudung
meskipun bukan muslim dsb
Teori tentang hubungan sikap & perilaku :
 Theory of Reason Action/Teori perilaku
beralasan (Fishbein & Ajzen, 1980)
 Theory of Planned Behavior/Teori perilaku
berencana (Ajzen, 1991)
 Attitude-to-Behavior Process Model (Fazio,
1989)
hasil dari proses
yg rasional

Perilaku

Objek sikap
prediktor utama
perbuatan/tindakan

Ditentukan oleh determinan diri


INTENSI : keputusan (sikap thd perbuatan) &
untuk melakukan atau determinan sosial (tekanan sosial)
tidak melakukan suatu
perbuatan/tindakan
Merupakan kritik thd teori perilaku beralasan krn
tidak menjelaskan perilaku yg tidak sepenuhnya
dapat dikendalikan oleh individu ybs
Contoh :

Tergantung ujian
masuk, finansial dsb
 Determinan perilaku lain 
Perceived Behavior Control
(PBC)  kendali perilaku yg
dipersepsikan atau tingkat
kesulitan perilaku untuk
dilaksanakan
 Intensi  dipengaruhi sikap,
norma subyektif & PBC
 Hubungan sikap & perilaku  spontan
 Pengalaman/memori  menimbulkan sikap
tertentu terhadap objek sikap

Sikap Perilaku

Memori  pengetahuan
tentang kejadian
 PERSUASI  upaya mengubah sikap orang
laian melalui penggunaan berbagai macam
pesan
 Contoh : iklan, kampanye, sosialisasi dsb
 Dikembangkan Petty & Cacioppo (1986)
 2 macam cara untuk memproses pesan
persuasif :
1. Systematic Processing  pertimbangan
kekuatan pesan melalui central route (proses
pemikiran dg logika/rasio & terperinci)
2. Heuristic Processing  menggunakan
pemikiran sederhana/mental shortcut 
kekuatan isi pesan tdk penting, melalui
peripheral route/secara sepintas
 Reactance  reaksi penolakan
 Forewarning  peringatan sebelum kejadian
 Selective Avoidance  menghindari seleksi
 Active Counterarguing  membantah aktif
 Innocuation suntikan kekebalan
 Perlawanan thd persuasi krn merasa
kebebasannya terancam
 Misal : dilarang merokok, larangan menonton
film dsb
 Individu mengetahui dirinya menjadi sasaran
persuasi sehingga cenderung menolak dan
menyiapkan bantahan (counter argument)
 Contoh : iklan  ganti channel dsb
 Menghindari/tidak memperhatikan isi pesan
& informasi yang tidak sesuai dg sikap kita
 Individu cenderung memilih isi pesan dan
pembawa pesan yang disukai dan sesuai
minat serta sikapnya
 Individuaktif menentang dan membantah
pandangan yang berbeda dengan sikap yang
dimilikinya
 Pesan persuasif yg bertentangan dgn sikap
individu  menjadi suntikan melawan ide
 Individu tidak akan mau mengubah sikap
yang ada dan menjadi “imun”
 Disonansi
kognitif  keadaan internal yg tdk
nyaman krn ketidaksesuaian sikap & perilaku
1.Mengubah sikap & perilaku menjadi
konsisten
2.Mencari informasi baru
3.Mengabaikan/trivilization

Anda mungkin juga menyukai