Anda di halaman 1dari 5

Volume 3, Nomor 2, Mei 2020.

p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
BENCANA VIRUS CORONA MELALUI SOSIALISASI PADA ANAK USIA DINI
PADA DESA REMPE KECAMATAN SETELUK SUMBAWA BARAT

Ibrahim1), Kamaluddin2), Mas’ad1), Mintasrihardi3), Junaidi AM4), Arsyad Abd Gani5)


1)
Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia
2)
Program Studi Pendidikan PPKn, FKIP, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia
3)
Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia
4)
Program Studi Aministrasi Niaga, FISIP, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia
5)
Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia

Corresponding author : Ibrahim


E-mail : ibrahimali.geo@gmail.com

Diterima 29 April 2020, Disetujui 8 Mei 2020

ABSTRAK
Terjadinya bencana Virus Corona (COVID 19) memberikan pengaruh terhadap keresahan terhadap
masyarakat terutama anak-anak. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk
menganalisis bencana virus corona melalui sosialisasi pada anak usia dini pada Desa Rempe
Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat. Dari pelaksanaan sosialisasi dengan gerakan mencuci tangan
yang baik dan benar. Kegiatan sosialisasi pada anak usia dini pada Desa Rempe ini dapat disimpulkan
bahwa anak usia dini leih banyak bermain-main, dengan adanya sosialisasi ini semakin menyadari akan
pentingnya mencuci tangan yang baik dan benar. Gerakan ini memiliki manfaat besar dalam
menimbulkan kesadaran bagi anak dalam pencegahan dari organisme berbahaya, baik virus, bakteri,
maupun jamur yang dapat menyebabkan penularan penyakit

Kata kunci: virus corona; sosialisasi; anak usia dini; cuci tangan.

ABSTRACT
The Corona Virus (COVID 19) disaster affected social unrest especially children. The purpose of this
community service is to analyze the corona virus disaster through socialization in early childhood in
Rempe Village, Seteluk Subdistrict, West Sumbawa. From the implementation of the socialization to the
movement of washing hands properly and correctly. Socialization activities in early childhood in Rempe
Village can be concluded that early childhood play more games, with this socialization increasingly
aware of the importance of washing hands properly and correctly. This movement has great benefits in
raising awareness for children in the prevention of harmful organisms, both viruses, bacteria, and fungi
that can cause disease transmission

Keywords: corona virus; socialization; early childhood; handwashing.

PENDAHULUAN lambat dalam mencegah penularan Covid-19


Virus Corona (COVID 19) membawa yang sudah menjadi bencana global
bencana di seluruh dunia. Pemerintah daerah (Zahrotunnimah, 2020).
telah banyak melakukan stategi komunikasi Reaksi cepat melalui sosialisasi
kepada masyarakat wilayahnya masing-masing pencegahan. Penyebabnya, agar masyarakat
melalui teknik koersif, informatif, canalizing, Indonesia tidak khawatir dengan isu yang
edukatif, persuasif dan redudancy dalam mengkhawatirkan, selain untuk meminimalisir
mengemas pesan berupa instruksi, himbauan adanya berita Hoax dari segelintir orang yang
kepada masyarakat untuk mencegah penularan tidak bertanggung jawab. Akhirnya wabah
Covid-19 diwilayahnya masing-masing. Akan covid-19 ini juga menjadi hal yang
tetapi masih belum melakukan teknik koersif mengkhawatirkan bagi masyarakat, karena
sampai pada tahap memberikan sanksi untuk banyak warga Indonesia yang terkena dampak
efek jera bagi pelanggarnya. Dan pemerintah penularan virus ini. Oleh karenanya,
pusat juga belum memaksimalkan perannya pemerintah berinisiatif untuk mengambil
dalam menggunakan strategi komunikasi kebijakan lockdown selama 14 hari guna
secara komprehensif bagi seluruh pemerintah mengantisipasi penularan wabah corona ini
daerah. Hal ini karena tidak adanya komando (Yunus и Rezki, 2020)
Nasional dari pemerintah pusat yang dikenal

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 191


Volume 3, Nomor 2, Mei 2020.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
Pemerintah mengungkapkan hingga lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai
kini sudah ada tujuh provinsi dan 41 dari menanamkan pola pikir sehat kepada
kabupaten/kota yang menetapkan status siaga masyarakat yang harus dimulai dan diusahakan
darurat virus Corona. Sebanyak 16 provinsi oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk
juga telah membentuk Gugus Tugas mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
Penanganan COVID-19. "Sudah ada 7 provinsi setinggi- tingginya sebagai satu investasi bagi
dan 41 kabupaten/kota yang telah menetapkan pembangunan sumber daya manusia yang
status siaga darurat bencana wabah COVID-19. produktif. Sementara itu, kesadaran
(Sebanyak) 16 provinsi dan 86 kabupaten/kota masyarakat akan kesehatan dan pola hidp
telah membentuk gugus tugas penangan bersih sehat, khususnya masyarakat desa
wabah COVID-19," kata Juru Bicara masih sangat rendah. Untuk itu pemberian
Pemerintah dalam Penanganan Corona, penyuluhan terkait Perilaku Hidup bersih sehat
Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang diharapkan dapat menjadi upaya menyadarkan
disiarkan langsung, Selasa (31/3/2020). Yuri masyarakat akan pentingnya melakukan upaya
tak merinci provinsi mana saja yang dimaksud. Perilaku Hidup bersih sehat dalam kehidupan
Baca juga: Per 31 Maret Kasus Positif Corona sehari-hari sekaligus memberikan pengetahuan
di Indonesia Capai 1.528 Selain itu, Yuri bagaimana cara merealisasikannya sehingga
menyebut sejumlah daerah melakukan inovasi, bisa terwujud masyarakat yang peduli sehat
salah satunya mengawasi mobilitas penduduk (Andriansyah и Rahmantari, 2013).
di wilayahnya. Yuri mengatakan hal itu juga Setiap anak dilahirkan dengan fitrah-
menjadi kunci untuk mengendalikan wabah ini. Nya. Dengan fitrah, anak memiliki potensi untuk
"Beberapa daerah melawan COVID-19 dengan dididik,diasuh dan memiliki kemungkinan besar
berbagai inovasi, termasuk mengawasi untuk bisa berkembang dan meningkat
mobilitas penduduk yang ada di wilayahnya. kemampuannya dalam aspek pengetahuan,
Oleh karena itu, tetap kita akan konsekuen dan sikap maupun keterampilannya sehingga
sungguh-sungguh untuk memutus penularan ini. terbentuk pribadi yang berakhlakul karimah
Mari kita bersama-sama dan kita mampu memiliki prilaku yang yang bersumber pada Al
melakukan ini. Karena inilah kunci yang Qur'an dan Sunnah. Pendidikan karakter
menjadi dasar bagi pengendalian dan hendaknya dilakukan secara komprehensif ,
penghentian COVID-19 ini, Seluruh RS Darurat meliputi seluruh aspekpendidikan, mulai dari
Corona di Indonesia Sudah Diaktifkan Yuri juga persiapan anak sejak lahir sampai kepada
sekali lagi menekankan pentingnya menjaga upaya memperkuat kemampuan jasmani dan
jarak untuk mencegah penularan virus Corona. rohani anak, disampaikan dengan nasihat,
Ia juga mengingatkan untuk menghindari dengan contoh yang baik serta dengan proses
kerumunan dan sering mencuci tangan dengan pembiasaan terhadap hal-hal yang baik
sabun. Jaga jarak dalam berkomunikasi sosial sehingga berimplikasi pada kepribadian anak
dengan siapapun. Tetap pertahankan untuk dimasa dewasa. Mewujudkan anak yang baik
tetap sehat. Hindari kerumunan, hindari tempat dan berkualitas adalah tanggung jawab orang
berkumpul, karena ini memiliki risiko yang lebih tua.Anak merupakan amanah yang diberikan
besar bagi penularan COVID-19. Putuskan oleh Allah kepadaorang tua yang harus
rantai penularan ini dengan rajin cuci tangan dipertanggung-jawabkan di akhirat.Karena itu
dengan sabun (Astuti, 2020). orangtua wajib memelihara, membesarkan,
Pada kenyataan ditengah masyarakat merawat, menyantuni, dan mendidik anak-
praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anaknyadengan penuh tanggung jawab dan
di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan kasih sayang. Dalam Al-Qur'an digambarkan
perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, bahwa anak merupakan penyejuk pandangan
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas mata (qurrata a'yun), sumberkebahagiaan, dan
dasar kesadaran sebagai hasil belahan hati manusia di dunia ini.Keberadaan
pembelajaran.Sehingga secara mandiri mampu anak dalam suatu keluarga menjadikan
mencegah penyakit, meningkatkan keluarga itu terasa hidup, harmonis, dan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam menyenangkan, sebaliknya ketiadaan anak
mewujudkan lingkungan sehat (Proverawati, dalam keluarga menjadikan keluarga tidak
Atikah; Rahmawati, 2012). berarti apa-apa, karena kehilangan salah satu
Perilaku Hidup bersih dan sehat ruh yang dapat menggerakkan keluarga itu. Di
(PHBS) merupakan langkah yang harus mata seorang bapak, anak akan menjadi
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan penolong, penunjang, pemberi semangat, dan
yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat penambah kekuatan. Di mata seorang ibu, anak
tidak serta merta terjadi, tetapi harus menjadi harapan hidup, penyejuk jiwa,
senantiasa diupayakan dari yang tidak sehat penghibur hati, kebahagiaan hidup, dan
menjadi hidup yang sehat serta menciptakan tumpuan di masa depan (Al-Hasyimy,

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 192


Volume 3, Nomor 2, Mei 2020.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
1997:199). Al Qur'an menggambarkan anak kegiatan pengumpulan massa selama masa
sebagai perhiasan dunia, sebagaimana harta. pandemi Covid-19. Kegiatan sosialisasi ini
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an Surat Al Kahfi dilakukan secara terpisah dengan tetap
ayat 46, Allah berfirman yang artinya : " Harta menjaga jarak dan menggunakan masker.
dan anak-anak adalah perhiasankehidupan
dunia. " Keberadaan anak yang digambarkan
dalam Al Qur'an tersebut dapat terwujud jika
dipersiapkan sejak dini oleh orang tuanya.
Pendidikan dan pembentukan kepribadian anak
harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya,
sebab jika tidak maka anak justru akan menjadi
yang sebaliknya, yaitu menjadi bencana (fitnah)
dalam keluarga dan akan menjadi gangguan
bagi masyarakat dan umat manusia secara
keseluruhan (Anisah, 2011)
Anak sebagai asset bangsa, oleh
karena itu perlu dijaga dengan memberikan
pengetahuan sejak dini. Berbagai usaha dalam
sosialisasi pada generasi penerus bangsa
terhadap penanganan Virus Corona sejak dini. Gambar 2. Sosialisasi dan Praktek Langsung
Sosialisasi ini menjadi semakin penting bagi
anak-anak usia dini dalam mengambil Langkah Sosialisasi dan praktek langsung
guna menghindari virus corona ditingkat memiliki manfaat terhadap anak, mengingat
individu, keluarga dan lingkungan. mampu memberikan dampak positif bagi sang
anak memahami arti dan makna hidup sehat.
METODE Hasil Wawancara mendalam dengan Fth (anak
Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 25 peserta sosialisasi) pada tanggal 25 April 2020)
April 2020, Tepatnya di di Posko Desa Rempe mengatakan senang bermain air dan tangan
Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa menjadi bersih jauh corona. Pernyataan singkat
Barat. Metode pengabdian yang digunakan memberi dampak bagi mereka dalam memulai
dalam kegiatan ini adalah sosialisasi. hidup sehat mulai hari ini, saat ini dan masa
Sosialisasi ini dilakukan dengan mempraktek akan datang.
langsung pada anak. Tindak lanjut dari sosialisasi ini
diharapkan adanya Kerjasama dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN keluarga dalam rangka menumbuhkan
Kegiatan Sosialisasi semangat hidup bersih. Mengingat Pendidikan
Peserta kegiatan sosialisasi dihadiri karakter anak mulai dari keluarga. Pendidikan
Tim Relawan Tanggap Covid-19. Posko satgas karakter pada anak usia dini merupakan upaya
Covid-19 di Desa Rempe Kecamatan Seteluk penanaman perilaku terpuji pada anak, baik
Kabupaten Sumbawa Barat dan anak-anak usia perilaku dalam beribadah, perilaku sebagai
dini. warga negara yang baik, perilaku berinteraksi
dengan orang lain dan lingkunga, dan perilaku
terpuji yang bermanfaat untuk kesuksesan
hidupnya. Pendidikan karakter dilaksanakan
pada setiap lingkungan di mana anak berada.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan
pertama yang ditemukan anak. Orang tua
memiliki tanggung jawab untuk menanamkan
sikap-sikap yang baik pada anak. Orang tua
tidak semestinya menyerahkan pendidikan
karakter anak kepada guru. Orang tua dan guru
adalah model yang akan ditiru dan diteladani
oleh anak, baik ucapan maupun perbuatannya.
Penanaman karakter pada anak dapat
dilakukan melalui nasihat, pembiasaan,
keteladanan, dan penguatan(Khaironi, 2017)
Gambar 1. Sosialisasi Pada Posko Satgas
Al Qur'an menggambarkan anak
Covid 19
sebagai perhiasan dunia, sebagaimana harta.
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an Surat Al Kahfi
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan
ayat 46, Allah berfirman yang artinya : " Harta
secara terbatas mengingat menghindari
dan anak-anak adalah perhiasankehidupan

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 193


Volume 3, Nomor 2, Mei 2020.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
dunia. " Keberadaan anak yang digambarkan Gambar 4. Penyediaan sarana ditempat umum
dalam Al Qur'an tersebut dapat terwujud jika untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun
dipersiapkan sejak dini oleh orang tuanya.
Pendidikan dan pembentukan kepribadian anak
harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya, Menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun
sebab jika tidak maka anak justru akan menjadi di area public merupakan bentuk
yang sebaliknya, yaitu menjadi bencana (fitnah) mengantisipasi segala sesuatunya pasca
dalam keluarga dan akan menjadi gangguan ditetapan Covid-19 sebagai bencana nasional
bagi masyarakat dan umat manusia secara non alam oleh pusat. . Hasil Wawancara
keseluruhan (Anisah, 2011). mendalam dengan TN (Tim Posko Desa) pada
tanggal 25 April 2020) mengatakan bahwa
dengan adanya penyedian sarana tempat cuci
tangan ditempat umum memberikan
pelindungan secara maksimal kepada
masyarakat, supaya tidak ada yang terjangkit
Covid-19 terutama pada masyarakat Desa
Rempe.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan pengabdian yang dilakukan di
Desa Rempe Kecamatan Seteluk
Gambar 3. Budaya Hidup Bersih Sejak Dini Kabuapten Sumbawa Barat berjalan
lancar, hal ini terlihat dari antusias anak-
Keberadaan budaya bersih sejak dini anak dalam Sosialisasi.
dapat dilakukan semua pihak mulai dari peran 2. Setelah dilakukan sosialisasi dalam
orang tua dan lingkungan sekitar. Pernyataan gerakan mencuci tangan, sehingga anak-
diperkuat dengan wawancara mendalam YnD anak usia dini memiliki pengetahuan akan
(Orang tua peserta sosialisasi) pada tanggal 25 manfaat hidup bersih melalui mencuci
April 2020) mengatakan bahwa budaya tangan baik dan benar
sumbawa sejak dulu sudah ada budaya bersih, Saran
hal ini dibuktikan setiap rumah sudah sedia Adapun saran yang perlu disampaikan setelah
fasilitas bung (Tempat: Wuduh dan Cuci tangan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah
ketika pulang kerumah). Budaya semakin tidak sebagai berikut:
pernah ada lagi sehingga kedepan perlu digalak 1. Diperlukan adanya pengabdian masyarakat
Kembali guna membangun hidup bersih pada lanjutan terutama masyarakat secara secara
keluarga. luas
Seluruh komponen bangsa antara lain 2. Perlu adanya kemitraan dengan pihak lain
dimulai dari individu, keluarga, masyarakat, dalam mengembangkan model sosialisasi
akademisi, dunia usaha, organisasi yang lebih terbuka, sehingga mampu
kemasyarakatan, dan organisasi profesi. Para memberikan manfaat dan dampak bagi
pemangku pihak ini bersinergi dengan masyarkat luas
Pemerintah Pusat dan Daerah untuk 3. Diperlukan adanya program desa “Program
berperilaku sehat (Kemenkes RI, 2017) Aku Sehat bagi anak ” untuk jangka
panjang baik saat COVID 19 ini maupun
pasca COVID 19 guna mendukung
Indonesia sehat

DAFTAR RUJUKAN
Andriansyah, Y. И Rahmantari, D. N. (2013)
„Penyuluhan Dan Praktik Phbs
( Perilaku Hidup Bersih“, Inovasi Dan
Kewirausahaan.
Anisah (2011) „Pola Asuh Orang Tua Dan
Implikasinya Terhadap Pembentukan
Karakter Anak“, Jurnal Pendidikan
Universitas Garut.
Astuti, N. A. R. (2020) „Pemerintah: 7 Provinsi-

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 194


Volume 3, Nomor 2, Mei 2020.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
41 Kabupaten/Kota Tetapkan Status
Siaga Darurat Corona“,
News.Detik.Com.
Kemenkes Ri (2017) „Germas (Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat)“, Warta
Kesmas.
Khaironi, M. (2017) „Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini“, Jurnal Golden Age
Universitas Hamzanwadi.
Proverawati, Atikah; Rahmawati, E. (2012)
„Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs)“, Jurnal Keperawatan
Komunitas. Doi: 978-602-202-076-9.
Yunus, N. R. И Rezki, A. (2020) „Kebijakan
Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus
Covid-19“, Salam: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I. Doi:
10.15408/Sjsbs.V7i3.15083.
Zahrotunnimah, Z. (2020) „Langkah Taktis
Pemerintah Daerah Dalam
Pencegahan Penyebaran Virus
Corona Covid-19 Di Indonesia“,
Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya
Syar-I. Doi:
10.15408/Sjsbs.V7i3.15103.

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 195

Anda mungkin juga menyukai