Anda di halaman 1dari 30

TINJAUAN KASUS PADA NY.

E DENGAN DEMAM HEMORAGIC FEVER DI IGD LUBUK BAJA


RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH BATAM

OLEH

NAMA : RATNA KARUNIA SARI

NIM : 042020014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK JALUR TRANSFER STIKES SANTA


ELISABETH MEDAN
T.A 2020/2021

1
I. BIODATA

A. Nama Pasien : Ny. E

Umur / Tgl Lahir :24 Tahun / 11 July 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Protestan

Pendidikan : Karyawan Swasta

Suku / Bangsa : Indonesia

No Rek :00-30-49-87

Ruang Perawatan :Internis

Tgl Masuk Rs : 04 November 2021

Tgl Pengkajian : 04 November 2021

Diagnosa : Suspect Dhf

Alamat : Tiban Palem Blok D3 No.09

B. Nama Penanggung Jawab : Tn. M

Umur : 49tahun

Agama : Protestasn

Pekerjaan : Pns

Pendidikan :-

Alamat : Tiban Palem Blok 03 No 09

II. Riwayat Kesehatan Klien


a. Keluhan Utama :

pasien datang ke igd dengan keluhan demam sudah 3 hari, nyeri ulu hati, mual dan muntah
sudah 2 kali dalam sehari, badan terasa lemas

2
b. Riwayat Penyakit Sekarang

pasien datang ke igd dengan kondisi badan lemas, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati skala
nyeri 4-5, mual dan muntah sudah 2 kali, dan demam yang tidak turun sudah 3 hari

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

pasien mengatakan tidak pernah menagalami penyakit dhf sebelum nya, tidak ada alergi obat
ataupun makanan, dan pasien mnegatakan baru pertama kali nya di infus.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

pasien mengatakan tidak ada keluarga taupun tetangga yang terkena penyakit dhf

III. Pola aktifitas

No Jenis Aktivitas Dirumah Di Rumah Sakit

1. Pola Nutrisi Selama dirumah Selama dirumah


frekuensi makan sakit frekuansi
- Makan pasien 3 kali sehari, makan tetap 3 kali
Frekwensi makan
tidak ada pantangan sehari tetapi porsi
Jenis makanan dalam makanan dan makan yang
minuman. berkurang dan
Pantangan terkadang makanan
suka bersisa
Keluhan
Minum pasien
- Minum
Jenis sangat kurang karna
pasien tidak suka
Frekwensi minum air putih

Jumlah /hari

Keluhan

2. Pola Eliminasi Bab dan bak pasien Selama diruamh


selama dirumah sakit pasien bab jadi
- BAB masih dalam batas 3 kali seminggu dan
Frekwensi
normal. untuk bak nya
pasien 4 kali sehari
Bab : 3 kali
3
Warna seminggu

Konsistensi Bak : 5-7 kali sehari

Warna

Bau

Keluhan

- BAK
Frekwensi

Warna

Bau

Keluhan

3. Pola istirahat dan Tidur Selama diruamh Selama dirumah


pasien jarang tidur sakit pasien tidur
- Siang siang karna waktu siang tetapi tidak
Lama tidur
tidur siang pasien lama waktu tidur
Kwalitas tidur gunakan untuk siang paling lama 1
bekerja jam dan untuk tidur
Keluhan malam pasien
Pasien selalu tidur diruamh sakit pasien
- Malam tidak pernah diatas
Lama tidur merasa tidak
jam 11 malam, nyaman karna
Kwalitas tidur pasien tidak ada pasien tidak pernah
mengkonsumsi obat dirawat di rumah
Keluhan tidur dan saat tidur sakit sebelumnya.
malam pun pasien
- Kebiasaan menggunakan obat
tidak pernah
tidur
terganggu

4. Personal hygene Selama di rumah Selama diruamh


pasien mandi dan sakit pasien
- Mandi oral hygine 2 kali melakukan mandi
Frekwensi
sehari dan untuk dan oral hygine
- Oral hygine cuci rambut pasien msih tetap 2 kali
Frekwensi 3 kali seminggu sehari

Waktu menggunting kuku


1 kali seminggu
- Cuci rambut
4
Frekwensi

- Menggunting kuku

5 Pola aktivitas Selama dirumah Selama dirumah


pasien dapat sakit pasien tidak
melakukan dapat melakukan
aktivitasnya dengan aktivitas seperti
baik, dapat biasanya, pasien
melakukan kerja hanya dapt tidur dan
yang lainnya, dan main handphone aau
berinteraksi dengan pun nonton untuk
teman yang lain menghilangkan rasa
bosan pasien

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi Pasien tidak pernah Pasien tidak pernah
kesehatan merokok, minuman merokok, minuman
keras atau keras atau
- Merokok ketergantungan obat ketergantungan obat
Frekwensi
yang lain yang lain
Jumlah/hari

Lama pemakaian

- Minuman keras
Frekwensi

Jumlah/hari

Lama pemakaian

- Ketergantungan obat
(Alasannya)

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum
Penampilan : sedang

Kesadaran : compometis

GCS : 15

b. Tanda – Tanda Vital


5
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 88 X/mnt

- Respirasi : 20 X/mnt

- Suhu : 39,2°C

c. Sistem pernafasan : Bentuk dada simetris, pola pernafasan teratur, irama, teratur, jenis
pernafasan regular, suara nafas vesikuler, susunan ruas tulang belakang normal, vocal
fremitus sama antara kanan dan kiri, perkusi thorax sonor, tidak ada alat bantu pernafasan,
tidak ada retraksi otor bantu nafas

d. Sistem Cardiovaskuler : Tidak ada nyeri dada, irama jantung regular, palpasi kuat, bunyi
jantung S1 S2 tunggal, CRT

e. Sistem Gastrointestinal : terdapat nyeri tekan pada ulu hati, pasien mual-muntah, Bising usus
pada pasien masih dalam batas normal 20x/menit

f. Sistem Genitourinaria : berkemih ± 4x/hari, warna kuning jernih, bau khas urin, produksi
urin ± 800cc/hari, tempat yang digunakan yaitu kamar mandi, tidak ada alat bantu, dan tidak
ada masalah eliminasi urine

g. Sistem Muskuloskletal : Pergerakan sendi dan tungkai (ROM) bebas, tidak ada
fraktur, tidak ada dislokasi

h. Sistem Integumen : Kulit bersih, akral hangat, turgor kulit kembali dalam <3 detik, kulit
lembab dan tidak ada oedeme

i. Sistem pancaindra : Pupil isokor, reflek cahaya normal, konjungtiva anemis, sclera putih,
palpebral simetris, tidak ada alat bantu penglihatan

j. Therapy : IVFD RL/6jam


Pantoprazole 40mg / 12jam
Rebamipide 3x1tab
Sucralfate 3 x 10cc
Paracetamol 1 fls 3 x 1 (k/p)
Ranitidine (extra di igd)
Ketorolac ( extra di igd )
Ondansentron ( extra di igd )
Norages ( extra di igd )

6
V. Data Penunjang

a. Laboratorium : 04/11/2021 (MRS di IGD)


1. Leukosit : 3.710/mm3
2. Hemoglobin : 12.9 g/dl
3. Hematocrit : 39.9%
4. Trombosit : 66.000/mm3
5. Tubex TF : 2
6. limfosit : 21,3%
05/11/2021
1. Leukosit : 3.710/mm3
2. Hemoglobin : 12,9 g/dl
3. Hematocrit : 39,9%
4. Trombosit : 66.000/mm
5. limfosit : 21,3%

7
1. Analisa Data

No Tgl Data Etiologi Masalah


1. 04 - 11 – DS: Pasien Gigitan nyamuk aedes Kekurangan
2021 merasa lemas aegypti Volume
dan tidak Cairan
mampu Masuknya virus dengue
melakukan dalam tubuh
aktivitas fisik.
DO: Hasil Kontak dengan antibodi
pemeriksaan lab
yang Virus berekasi dengan
menunjukan: antibodi
- Ht: 39,9%
Terbentuknya kompleks
- Hb: 12,9 g/dl
virus antibodi
- limfosit : 21,3%
Aktivasi C3 & C5

Pelepasan C3a & C5a

Peningkatan permaibilitas

8
dinding pembuluh darah

Perembesan plasma keluar


menuju ekstravaskuler

Kekurangan volume
cairan
2. 04 – 11 – DS : Pasien Virus masuk sirkulasi Hipertemi
2021 mengeluh
demam
DO : Menempel di sel fagosit
mononuklear
- Suhu tubuh
39.2oC
(normal: 36,5 Masuk & menginfeksi sel
o
– 37,5 C) fagosit
- Kulit pasien
terasa panas
saat disentuh Virus bereplikasi di dalam
sel fagosit

Aktivasi sel T helper, T


sitotoksis & sistem
komplemen

Merangsang mikrofag
melepaskan IL-1, TNF-α
& IFN-γ (pirogen
endogen)

Aktivasi IL-1 di
hipotalamus
Endothelium hipotalamus
meningkatkan produksi
prostaglandin &
neurotransmiter

Prostaglandin berikatan
dengan neuron
prepiotik di
hipotalamus

Peningkatan thermostatic
set poin

Peningkatan suhu >


37,5oC

Hipertemi
3. 04 – 11 – DS : Pasien Virus masuk dan bereaksi Nausea
2021 mengatakan dengan antibodi

lemas dan
merasa mual dan
Gangguan endotel
sudah muntah
DO : Pasien
terlihat mual Agregasi trombosit

Mengaktivasi sistem
koagulasi

Pengeluaran ADP
(Adenosin Di Phosphat)

11
Trombosit melekat satu

12
sama lain

Trombosit dihancurkan
oleh RES

Kerja hati dan linfa


berlebihan untuk
menghancurkan trombosit
yang rusak

Hepatomegali-
Splenomegali

Mendesak lambung

Peningkatan HCl

Mual, muntah

Nausea
Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas):
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi
ditandai dengan peningkatan hematokrit.
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas
ketika disentuh
3. Nausea berhubungan dengan adanya iritasi gastrointestinal ditandai dengan mual

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Rencana Keperawatan


Tujuan Intervensi Rasional
1 Kekurangan Setelah diberikan NIC Label: Fluid Management
volume cairan tindakan keperawatan Fluid Management 1. Untuk mengetahui
berhubungan selama ... di harapkan 1. Memasang kateter jumlah urine yang
dengan cairan tubuh pasien urine pada pasien dapat dihasilkan
penurunan terpenuhi dan sesuai indikasi oleh pasien dan
mekanisme hematokrit menuju 2. Memonitor status terpenuhinya

15
regulasi ditandai rentang normal hydrasi pasien seperti keseimbangan
dengan Dengan kriteria hasil : keadaan membrane cairan (intake
peningkatan NOC Label: mukosa. cairan = output
hematokrit Fluid Balance 3. Memonitor tekanan cairan)
1. Tekanan darah darah pasien. 2. Mukosa yang
pasien dalam rentan 4. Memonitor hasil lab kering terutama
normal yaitu 120/80 terutama adanya mukosa bibir dapat
mmHg. penurunan dari menjadi indikasi
2. Turgor kulit pasien hematocrit pasien dari pasien kekurangan
normal. 55,3% dapat turun cairan.
3. Hematocrit pasien sampai batas normal 3. Memastikan
dalam keadaan yaitu 40 – 48%. tekanan darah
normal yaitu 40 – 5. Memberikan terapi pasien tidak terlalu
48%. cairan intravena pada rendah di bawah
Hydration pasien sesuai normal.
1. Intake cairan pasien kebutuhan. 4. Hematocrit pasien
terpenuhi (intake 6. Memberikan cairan dehidrasi akan
cairan = output melalui oral sesuai mengalami
cairan) kebutuhan. peningkatan, maka
2. Pasien mampu 7. Memberikan makanan perlu mengetahui
menghasilkan urine. atau minuman yang jumlah hematocrit.
3. Bagian membrane mengandung banyak 5. Pasien yang
mukosa tubuh tidak air seperti buah, juice kekurangan cairan
kering (seperti dan minuman berasa. harus mendapatkan
mulut) 8. Memonitor pasien cairan baik oral
4. Pasien tidak merasa yang mendapatkan maupun intravena.
kehausan terapi elektrolit. 6. Menambah cairan
tubuh pasien
7. Makanan atau
minuman yang
mengandung
banyak air
membantu dalam
penambahan cairan
pada tubuh pasien
8. Agar dapat
menentukkan
tindakan yang perlu
dilakukan
2. Hipertermi Setelah diberikan NIC: Fever Treatment
berhubungan tindakan keperawatan Fever Treatment 1. Agar mengetahui
dengan penyakit selama ... di harapkan 1. Memonitor perubahan suhu
DHF ditandai suhu tubuh pasien temperatur pasien yang dialami
dengan kulit menuju normal paling sedikit setiap 2 pasien dan jika
panas ketika Dengan kriteria hasil : jam tidak ada
disentuh NOC: 2. Monitor frekuensi perubahan atau ke
Thermoregulation pernafasan, nadi dan arah yang lebih
1. Terjadi penurunan tekanan darah pasien buruk dapat
pada suhu kulit agar tetap dalam diberikan
pasien yaitu saat rentang normal medikasi yang
disentuh tidak terasa 3. Monitor intake dan sesuai
panas output pasien sesuai 2. Untuk mengetahui
2. Warna kulit pasien dengan kebutuhan perubahan yang
kembali ke warna 4. Berikan cairan terjadi pada
aslinya melalui IV dengan pernafasan, nadi
3. Pasien tidak jumlah sesuai anjuran dan tekanan darah
mengalami 5. Berikan obat anti pasien dan dapat
dehidrasi selama piretik dengan dosis diberikan
hipertermi sesuai anjuran dokter medikasi yang
Vital signs 6. Berikan kompres sesuai
1. Suhu tubuh stabil hangat pada lipat paha 3. Agar terjadi
stabil dan menuju dan aksila pasien keseimbangan
rentang normal 7. Monitor komplikasi antara intake dan
yaitu 36,50C - terkait demam output serta
37,50C. (kejang, penurunan menghindari
2. Frekuensi kesadaran, status dehidrasi yang
pernafasan (16- ketidakabnormalan mungkin terjadi
20x/menit), tekanan elektrolit, pada pasien
darah ketidakseimbangan 4. Mempertahankan
(120/80mmHg) dan asam basa) kebutuhan cairan
nadi (60- 8. Fasilitasi konsumsi pasien sehingga
100x/menit) pasien cairan sesuai anjuran mencegah
dalam rentang dan kebutuhan pasien terjadinya
normal dehidrasi
5. Untuk
menurunkan panas
pasien dari 38,5oC
6. Dengan kompres
hangat pembuluh
darah melebar
sehingga pori-pori
kulit terbukan dan
membuat panas
yang terperangkap
dalam tubuh bisa
mnguap keluar
selain itu saat
kompres hangat
membuat
hipotalamus
menangkap pesan
bahwa suhu tubuh
tinggi sehingga
panas tubuh harus
diturunkan
7. Untuk mengetahui
komplikasi yang
dapat terjadi dan
menentukkan
tindakan yang
harus dilakukan
8. Konsumsi cairan
dapat mencegah
dehidrasi pada
pasien
3. Nausea Setelah diberikan NIC : NIC:
berhubungan tindakan keperawatan Nausea management Nausea Management
dengan adanya selama ... di harapkan 1. Lakukan pengkajian 1. Mengidentifikasi
iritasi mual muntah pasien mual secara lengkap secara lengkap
gastrointestinal berkurang termasuk frekuensi, frekuensi , tingkat,
ditandai dengan Dengan kriteria hasil : durasi, tingkat durasi dan faktor
mual NOC : mual, dan faktor penyebab mual
Nausea & Vomiting penyebab mual. 2. Memenuhi
Control 2. Evaluasi efek mual kebutuhan nutrisi
1. Pasien dapat terhadap nafsu pasien dan
mengetahui dan makan, aktivitas mencegah mual
menghindari sehari-hari dan 3. Mengidentifikasi
penyebab mual tidur pasien pengaruh mual
2. Meggunakan obat 3. Berikan istirahat terhadap kualitas
antiemetik dan tidur yang hidup pasien dan
Nausea & adekuat untuk tidur pasien.
Vomiting Severity mengurangi mual 4. Mengurangi mual
1. Frekuensi mual 4. Kolaborasi pemberian dengan aksi
pasien berkurang obat antiemetik: sentralnya pada
2. Intensitas mual Metoclopramide 0,5 hipotalamus
pasien berkurang mg/berat badan 5. Untuk menghindari
3. Frekuensi muntah sebanyak 3xsehari terjadinya mual
pasien berkurang 5. Anjurkan makan namun nutrisi tetap
4. Intensitas muntah sedikit tapi sering dan terpenuhi
pasien berkurang dalam keadaan hangat 6. Untuk menghindari
5. Tidak ada 6. Anjurkan pasien rutin dehidrasi
peningkatan sekresi minum air putih Vomiting
air liur sesuai anjuran Managemen
Nutritional Status : Vomiting Management t
Food & Fluin 1. Lakukan pengkajian 1. Mengidentifikasi
Intake muntah dari warna, muntah dari warna,
1. Pemasukan konsistensi, ada konsistensi, darah
makanan dan tidaknya darah, dan kekuatan
minuman secara waktu dan kekuatan muntah
oral kedalam tubuh muntahnya. 2. Mengidentifikasi
terpenuhi sesuai 2. Mengukur volume volume muntah
dengan indikasi muntah pasien 3. Untuk mengurangi
2. Terpenuhinya 3. Mempertahankan bau tidak sedap
pemasukan nutrisi kebersihan mulut dimulut, dan
lewat parenteral jika pasien dengan tetap memudahkan
tidak dapat lewat menggosok gigi pasien untuk
oral selama sakit dan makan
berkumur setelah 4. Menghilangkan
muntah bau tidak sedap
4. Membersikan setelah yang bisa
pasien muntah untuk menyebabkan
menghilangkan bau muntah berulang
dari muntahan dengan 5. Untuk membantu
berkumur pasien lebih rileks
5. Ajari menggunakan 6. Untuk mengurangi
tehnik non mual muntah pada
farmakologi seperti pasien
relaksasi dan Nutritonal
mendengarkan musik Monitorin
untuk pengalih g
1. Menjaga agar tidak
terjadi turgor kulit
perhatian terhadap dan melakukan
mual muntah pasien mobilitas secara
6. Menganjurkan mandiri
menghirup wangi 2. Mengurangi mual
aromateraphy untuk muntah pasien
menangani muntah. 3. Memenuhi
Nutritional Monitoring kebutuhan asupan
1. Memantau turgor kalori dan
kulit dan mobilitas makanan pasien
pasien 4. Mencegah
2. Memantau mual dan perubahan selera
muntah setiap hari makan dan
3. Memantau asupan aktivitas pasien
kalori dan makanan 5. Memenuhi
pasien sesuai dengan kebutuhan makan
anjuran sesuai faktor
4. Mengidentifikasi penentu pola
perubahan selera makan
makan dan aktivitas 6. Menjaga uji lab
pasien pasien dalam
5. Memantau faktor keadaan normal
penentu pola
makanan seperti
makanan yang disuka,
makanan dan yang
tidak disuka namun
tidak bertentangan
dengan penyakitnya
(seperti makanan
pedas, makanan
berlemak)
6. Melakukan
pemantauan uji lab
seperti hematokrit,
hemoglobin, leukosit,
trombosit dan LED
rasa nyerinya. sumber-sumber yang oleh pasien
klien miliki seperti 4. Komunikasi
keluarga, teman dan terapeutik yang
orang-orang disekitar terstrukur akan
klien. memperjelas hal
7. Kontrol lingkungan yang dikaji,
yang dapat dilakukan dan
mempengaruhi nyeri dievaluasi.
seperti suhu ruangan, 5. Untuk
pencahayaan, mengetahui
kebisingan, dsb. apakah terjadi
8. Kurangi faktor penurunan rasa
presipitasi nyeri klien nyeri yang
(seperti ketakutan dirasakan pasien
yang dirasakan pasien atau sebaliknya
mengenai 6. Dengan adanya
penyakitnya) dukungan dari
9. Pilih dan lakukan orang-orang
penanganan nyeri terdekat
baik secara diharapkan dapat
farmakologi sedikit tidaknya
(analgesik) dan non menurunkan rasa
farmakologi. nyeri yang
10. Ajarkan klien tentang dirasakan pasien
pengendalian nyeri 7. Lingkungan yang
dengan cara non tidak nyaman
farmakologi seperti akan
teknik relaksasi, memperparah
distraksi, dsb. rasa nyeri yang
dirasakan.
8. Agar rasa nyeri
pasien dapat
berkurang
9. Untuk
mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan pasien
10. Agar pasien dapat
mengaplikasikan
teknik non-
farmakologi
dalam menangani
nyeri yang
dirasakan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

N HARI / DX KEP IMPLEMENTASI PARAF


O TGL /

Kamis / 04- Kekurangan Volume 21.00 wib : Melakukan bina hubungan saling Ratna Karunia
11-2021 Cairan percaya pada keluarga pasien untuk Sari
menjalin kerja sama yang baik dan
komunikasi terapeutik

21.00 wib : Monitor tanda-tanda vital


Hasil:
TD: 120/80 mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR :20x/menit

21.30 wib : Memberikan terapi IV seperti yang


ditentukan Hasil:
1. Infus
RL 500cc guyur 1 fls (extra)
2. Injeksi
Ranitdine 50mg
ketorolac
Pantoprazole 40mg
Norages 1 ampul
Ondansentron
Rebamipidine
Sucralfate 10 cc

21.50 wib : Memonitor intake dan output


Hasil:
Balance cairan
= (intake cairan-output cairan) = 1000cc
– 400cc = 600cc

22.00 wib : Mendukung pasien dan keluarga


untuk membantu dalam pemberian
makan dengan baik.
Hasil:
Orang tua klien memberikan susu dan
roti sebagai selingan.

Kamis/ 04- Hipertemi 21.00 wib : Melakukan bina hubungan saling Ratna Karunia
11-2021 percaya pada keluarga pasien untuk Sari
2 menjalin kerja sama yang baik dan
komunikasi terapeutik

21.00 wib : Monitor tanda-tanda vital


Hasil:
TD: 120/80 mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR :20x/menit
21.30 wib : Memberikan terapi IV seperti yang
ditentukan
Hasil : injeksi norages

22.00 wib : Mendukung pasien dan keluarga


untuk membantu dalam pemberian
makan dengan baik.
Hasil:
Istri klien memberikan susu dan roti
sebagai selingan.
3 Kamis/ 04- Nausea 21.00 wib : Melakukan bina hubungan saling Ratna Karunia
11-2021 percaya pada keluarga pasien untuk Sari
menjalin kerja sama yang baik dan
komunikasi terapeutik

21.00 wib : Monitor tanda-tanda vital


Hasil:
TD: 120/80 mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR :20x/menit

21.30 wib : Memberikan terapi IV seperti yang


ditentukan Hasil:
1. Infus
RL 500cc guyur 1 fls (extra)
2. Injeksi
Ranitdine 50mg
ketorolac
Pantoprazole 40mg
Ondansentron
Rebamipide
Sucralfate 10 cc

21.50 wib : Memonitor intake dan output


Hasil:
Balance cairan
= (intake cairan-output cairan) = 1000cc
– 400cc = 600cc

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari / Tgl Diagnosa Keperawatan SOAP Tanda tangan

Kamis / 04- Kekurangan Volume Cairan S: Ratna Karunia


11-2021 Pasien Sari
mengatakan
demam, mual,
muntah,

O:
1. Keadaan umum
lemah.

2. Kesadaran :
composmentis

3. GCS 4-5-6

4. CRT <3 detik


5. Tanda-tanda
vital:
TD : 120/80
mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR : 20x/menit
6. Mukosa bibir
kering

7. Balance cairan
= (intake cairan-
output cairan) =
1000cc – 400cc
= 600cc
A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi
Kamis / 04 Hipertermi S : pasien mengatakan Ratna Karunia
– 11 – 2021 demam tidak turun Sari
sudah 3 hari dan badan
terasa lemas,

O:
1. Keadaan umum
lemah.

2. Kesadaran :
composmentis

3. GCS 4-5-6

4. CRT <3 detik


5. Tanda-tanda
vital:
TD : 120/80
mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR : 20x/menit

6. badan pasien
saat disentuh
panas

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
Kamis / 04- Nausea S: Ratna Karunia
11-2021 Pasien Sari
mengatakan mual
dan muntah sudah
2 kali
O:
1. Keadaan umum
lemah.

2. Kesadaran :
composmentis

3. GCS 4-5-6
4. CRT <3 detik
5. Tanda-tanda
vital:
TD : 120/80
mmHg
N : 88x/menit
S : 39,20 C
RR : 20x/menit

6. Mukosa bibir
kering

7. Balance cairan
= (intake cairan-
output cairan) =
1000cc – 400cc
= 600cc

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai