Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PROGRAM EVALUASI SUPERVISI BK

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi dan Supervisi BK

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd.

Rina Suryani, S.Pd.,M.Pd.

Oleh

Anindya Pratiwi 1182151001

Yenika Istikarah 1182151008

Alfina Kusuma W 1301419013

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah “Evaluasi dan Supervisi
BK” ini sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis mengambil judul “Manajemen
Program Evaluasi Supervisi BK”.

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan
Supervisi BK, yang mana dalam mengajukan gagasan ini berdasarkan pemahaman dan apa
yang diketahui oleh penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih terhadap dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK yang telah memberikan tugas ini.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan berikutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi penulis dan para pembaca umumnya.

Medan, 3 November 2021

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian manajemen bimbingan dan konseling................................................................3
B. Makna dan Tujuan Manajemen Bimbingan dan konseling.................................................3
C. Pola Manajemen bimbingan dan Konseling..........................................................................4
D. Aspek-aspek Manajemen Bimbingan dan Konseling............................................................5
E. Kedudukan Evaluasi dan Supervisi dalam Manajemen.......................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi atau kegiatan yang baik perlu pelaksanaan
manajemen yang baik pula. Karenanya dibutuhkan pemahaman manajemen yang baik
menjadi sangat penting. Dimana seluruh proses pelaksanaan suatu lembaga
pendidikan memerlukan pondasi manajemen yang matang, termasuk program
evaluasi supervisi BK. Dalam harus dirumuskan secara matang secara
menyeluruhdalam pelayanan Bimbingan Konseling, meneliti hal-hal apa sajakah yang
dibutuhkan oleh para peserta didik, satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan
konseling, dapat merumuskan dengan baik pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan
mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dalam bimbingan konseling. Untuk
menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara tepat
diperlukan adanya pengawasan (supervisi) bimbingan dan konseling baik secara
teknis maupun administratif.
Kegiatan bimbingan dan konseling dapat dengan lancar, tertib, efektif dan
efisien, apabila dilaksanakan dalam suatu manajemen yang baik dan teratur.
Manajemen yang baik dalam pengaturan kegiatan bimbingan dan konseling ditandai
oleh dasar dan tujuan personil, dan perencanaan yang matang. Hal ini penting sekali
dalam memberi pelayanan program bimbingan dan koseling disekolah, karena
manajemen yang baik dan teratur dapat menciptakan hubungan administrative yang
jelas dan tegas antara pihak bersangkutan yang tergabung dalam staf bimbingan dan
konseling dapat memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang didalam seluruh
kegaiatan layanan bimbingan dan konseling, serta setiap petugas bimbingan dan
konseling menyadari perannya dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu dalam
pembahasan ini akan membahas mengenai manajemen bimbingan dan konseling
dalam program evaluasi dan supervisi BK.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem manajemen bimbingan dan konseling?
2. Apa makna dan tujuan manajemen bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana pola manajemen bimbingan dan konseling?
4. Apa saja aspek-aspek manajemen bimbingan dan konseling?

1
5. Bagaimana kedudukan evaluasi dan supervisi dalam manajemen?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem manajemen bimbingan konseling
2. Untuk mengetahui makna dan tujuan manajemen bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui pola manajemen bimbingan dan konseling
4. Untuk mengetahuiaspek-aspek manajemen bimbingan dan konseling
5. Untuk mengetahui kedudukan evaluasi dan supervisi dalam manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen bimbingan dan konseling
Sugiyo menyatakan manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan
yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian
aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakkan
sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling,
memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai
tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengetahui
apakah semua kegiatan layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui bagaimana
hasilnya.
Selain itu, Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell juga menyatakan
bahwa manajemen bimbingan dan konseling adalah aktivitas-aktivitas yang
memfasilitasi dan melengkapi fungsi-fungsi keseharian staf konseling meliputi
aktivitas administratif seperti pelaporan dan perekaman, perencanaan dan kontrol
anggaran, manajemen fasilitas dan pengaturan sumber daya. Manajemen sangat
penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi juga bagi seorang individu, hal
tersebut dikarenakan manajemen berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dengan
kemampuan manajemen yang baik maka tujuan akan lebih mudah dicapai, sebaliknya
tanpa manajemen, suatu organisasi atau individu akan lebih sulit dalam mencapai
tujuan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu organisasi yang ada di dalam
sekolah yang juga memerlukan adanya manajemen agar dapat mencapai tujuannya.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan manajemen
bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang dilakukan oleh konselor
untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingan dan
konseling yang efektif dan efesien dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
ada.
B. Makna dan Tujuan Manajemen Bimbingan dan konseling
Pengertian manajemen bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu melalui
pertemuan tatap muka atau hubungsn timbsl bslik antara keduanya agar individu
memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalah-masalahnya

3
serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Atau bisa juga pemberian bantuan
atau pertolongan yasng sistematis dari pembimbing (konselor) kepada individu
melalui pertenmuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk
mengungkap masalah individu sehingga individu mampu melihat masalahnya sendiri.
Dalam kontek bimbingan dan konseling (BK) manajemen dapat berarti proses
perencanaan, pengorgaisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang
berlangsung dalam bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen BK mengupayakan agar
tercapainya efektivitas dan efisiensi serta tercapainya tujuan. Oleh karena itu,
manajemen diperlukan dalam bimbingan dan konseling dengan tiga alasan, yaitu : a.
Untuk mencapai tujuan, b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan (jika ada), c. Untuk mencapai efektivitas dan efisien.
Tujuan dari manajemen bimbingan konseling itu adalah mengembangkan
potensi diri peserta didik tersebut. Ketika peserta didik belum dapat mengenali potensi
diri pribadinya, guru BK diharapkan mampu menggali potensi yang dimiliki peserta
didik tersebut dan kemudian membantu untuk mengembangkannya. Kemudian
diantara tujuan yang lain adalah menjadikan bimbingan konseling tersebut menjadi
produktif, efektif dan efisien. Maksudnya adalah bimbingan konseling dalam suatu
sekolah itu benar-benar terlaksana secara maksimal. Dan dalam pelaksanaannya
bimbingan konseling itu dapat berjalan secara maksimal.

C. Pola Manajemen bimbingan dan Konseling


Pola manajemen bimbingan dan konseling adalah kerangka hubungan
struktural antara berbagai bidang atau sebagai kedudukan dalam pelaksanaan
disekolah dan madrasah kerangka hubungan tersebut digambar dalam suatu struktur
organisasi. Sesuai dengan pola yang dianut oleh masing-masing sekolah, maka pola
manajemen BK ini terbagi menjadi dua bagian, yakni pola professional dan pola non
profesional. Yang dimaksud pola professional disini adalah guru pembimbing di
sekolah yang bersangkutan direkrut dari alumni BK baik strata satu (S1), strata dua
(S2) dan strata tiga (S3), sedangkan yang dimaksud pola non professional adalah guru
pembimbing direkrut bukan dari alumni BK. Pola non professional biasanya
menetapkan kepala sekolah, guru mata pelajaran tertentu atau wali kelas sebagai
petugs bimbingan.

4
Dari keterangan tersebut, maka pemakalah menyimpulkan pola manajemen
/struktur organisasi bimbingan dan konseling di sekolah yang menganut pola
professional akan berbeda dengan struktur organisasi sekolah yang menganut pola
non professional. Contoh pola manajemen BK yang professional adalah sebagai
berikut : Pola manajemen atau struktur organisasi pelayanan BK diatas, ditunjuk
koordinator manajemen BK dan Koordinator menetapkan tenaga-tenaga bimbingan
konseling (staf BK) yang lain dan tenaga penunjang. Koordinator bertanggung jawab
atas pelayanan bimbingandan konseling disekolah yang bersangkutan. Contoh pola
manajemen BK yang non-professional adalahb sebagai berikut ; pada pola manajemen
atau struktur organisasi BK diatas, kepala sekolah tidak bertugas sebagai pembimbing
utama, namun pola diatas juga menunjukkan bahwa sekolah yang bersangkutan belum
atau tidak memiliki petugas atau tenaga bimbingan khusus, karena manajemen
bimbingan konseling dilaksanakan oleh wakil kepala Sekolah urusan kesiswaan dan
para wali kelas. Dengan pola diatas, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dan para
wali kelas memiliki tugas rangkap.
Penyusunan program bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya tidak
mungkin sisa dilaksanakan sendiri oleh kepala sekolah atau oleh petugas bimbingan
sekolah, maka program tersebut akan melibatkan berbagai pihak yang terkait
disekolah (stakeholders) agar dapat mencapai peningkatan muutu pelayanan
bimbingan dan konseling di Sekolah.

D. Aspek-aspek Manajemen Bimbingan dan Konseling


Aspek-aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling yaitu :
a. Perencanaan program bimbingan dan konseling untuk tercapainya program
perencanaan BK yang efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan yaitu : analisis kebutuhan siswa, penentuan tujuan BK, analisis situasi
sekolah, penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, penetapan metode
pelaksanaan kegiatan, penetapan personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya
kegiatan, dan perkiraan tentang hambatan kegiatan dan antisipasinya.
b. Pelaksanaan dan pengarahan program bimbingan dan konseling sekolah sebagai
satuan pendidikan perlu merancang program bimbingan dan konseling sebagai
integral dari program sekolah secara keseluruhan. Program inilah yang akan
dijadikan acuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
tersebut. Terdapat dua jenis program yang perlu dirancang dan diprogramkan

5
yaitu : a. program tahunan sebagai program sekolah, program tahunan ini
dijabarkan menurut alokasi waktu setiap semester; b. Program bulanan bahkan
program mingguan. Oleh karena itu, perlu dibuat dalam satu matrik atau schedule.
Dalam program itu dicantumkan substansi kegiatan, jenis layanan menurut alokasi
waktu. Program kegiatan layanan bagi setiap gur pembimbing perlu membuat
program berupa satuan layanan (satlan) bahan satuan kegiatan pendukung
(satkung) setiap kali akan melakukan pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal
yang telah ditetapkan. Penyusunan program pada masing-masing bidang
pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik
satuan pendidikanatau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan program
kegiatan manajemen bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan yang ingin di
dicapai maka diperlukan pengarahan agar terjadi suatu tata kerja yang diwarnai
oleh koordinasi dan komunikasi yang efektif doiantara staf bimbingan dan
konseling.
c. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan upaya
menilai efisiensi dan efektifitas manajemen bimbingan dan konseling di sekolah
pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf
bimbingan dan konseling pada umumnya. Tujuan evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling secara umum, yaitu : 1. Mengetahui kemajuan program
bimbingan dan konseling atau subyek yang telah memanfaatkan layanan
bimbingan dan konseling, 2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi
pelaksanaan program dalam kurun waktu tertentu.
d. Supervisi kegiatan Bimbingan dan Konseling
Manfaat pokok dari supervisi ini adalah untuk mengendalikan personel
pelaksana bimbingan dan konseling, memantau kemungkinan adanya kendala
yang muncul dan dihadapi oleh personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari
jalan keluar terhadap hambatan dan permasalahan delam pelaksanaan program
agar tercapainya pelaksanaan yang lancar kearah pencapaian tujuan bimbingan
dan konseling di sekolah (Heru Mugiarso, Bimbingan dan Konseling, Semarang:
Universitas Negeri Semarang).

6
E. Kedudukan Evaluasi dan Supervisi dalam Manajemen
Berikut adalah lima fungsi manajemen terpenting yang berasal dari klasifikasi paling
awal dari fungsifungsi manajerial.
1. Planning atau perencanaan, merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode
sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapaitujuan.
2. Organizing atau pengorganisasian, meliputi:
a. Penentuan sumber-sumber daya dan kegiatankegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi
b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau ke|ompok kerja yang
dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan
c. Penugasan tanggung jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individuindividu untuk melaksanakan tugasnya.
3. Staffing atau penyusunan personalia, yaitu penarikan (rekrutmen) latihan dan
pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi kepada karyawan
dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
4. Leading atau fungsi pengarahan, yaitu bagaimana membuat atau mendapatkan
para karyawan dapat melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka |akukan.
5. Controlling atau evaluasi, yaitu penemuan dan penerapan cara atau alat untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, ada juga pembagian manajemen yang disederhanakan menjadi


empat fungsi.

1. Planning. Ini merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisian


sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk memutuskan tugas-
tugas dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing. Fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan
mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading. Fungsi manajemen yang berkenaan dengan cara menggunakan pengaruh
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling. Fungsi manajemen yang berkenaan dengan kepala sekolah terhadap
aktivitas karyawan dalam menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang
sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan
bimbingan dan konselingyang efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada. Adapun tujuan dari manajemen bimbingan konseling itu
adalah mengembangkan potensi diri peserta didik tersebut dan tujuan yang lain adalah
menjadikan bimbingan konseling tersebut menjadi produktif, efektif dan efisien dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan.
Aspek- aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling meliputi
Perencanaan program, Pelaksanaan dan pengarahan program, Evaluasi pelaksanaan
program, dan supervisi program. Dalam setiap manajemen pasti memiliki kedudukan
tersendiri termasuk program evaluasi supervisi bimbingan konseling dimana memiliki
kedudukan yakni : Planning atau perencanaan, Organizing atau pengorganisasian,
Staffing atau penyusunan personalia, Leading atau fungsi pengarahan, dan terakhir
Controlling atau evaluasi.

B. Saran
Besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi wawasan dan informasi
bagi para pembaca terlebih kepada calon guru BK disekolah. Penulis juga berharap
agar penulis selanjutnya dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan materi dari
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

8
DAFTAR ISI

LEKSONO, B. B. (2017). MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH


MENENGAH ATAS NEGERI KARANGREJA KABUPATEN
PURBALINGGA (Doctoral dissertation, IAIN).

Mugiarso, heru., dkk. 2011. Bimbingan dan konseling. Semarang: UPT UNNES Press.

Rahman, Fathur. 2014. Modul ajar Pengembangan dan Evaluasi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Yulisti, I. (2018). Isu-Isu Dalam Supervisi Pendidikan. An-Nidhom: Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam, 3(2), 38-58.

Anda mungkin juga menyukai