Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi seluruh umat
manusia.

Makalah ini membahas tentang kisah Nabi Luth yang merupakan salah satu nabi dalam
agama Islam. Kisah Nabi Luth sangat penting karena mengandung banyak pelajaran bagi
kehidupan kita, terutama dalam hal menjaga kesucian, mematuhi perintah Allah, menghindari
perbuatan dosa, dan menegakkan keadilan.

Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang
bermanfaat bagi pembaca. Segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini
tentunya masih banyak, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan
rahmat-Nya kepada kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang penulisan makalah tentang kisah teladan Nabi Luth adalah untuk
memperkenalkan dan mempelajari kisah hidup Nabi Luth, yang merupakan salah satu nabi
yang diutus Allah SWT untuk membimbing umat manusia pada masa itu. Kisah Nabi Luth
yang tercatat dalam Al-Quran merupakan salah satu kisah paling penting dan bermanfaat
untuk dipelajari, terutama dalam menghadapi permasalahan dan godaan dalam kehidupan
sehari-hari.

Selain itu, kisah Nabi Luth juga memberikan banyak pelajaran moral yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghindari perbuatan dosa dan kejahatan,
menjaga kesucian diri dan keluarga, serta mematuhi perintah Allah SWT. Oleh karena itu,
dengan mengetahui dan mempelajari kisah teladan Nabi Luth, diharapkan kita dapat menjadi
pribadi yang lebih baik dan mengambil hikmah dari kisah hidup Nabi Luth.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tentang kisah teladan Nabi Luth adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan kisah hidup Nabi Luth kepada pembaca, termasuk kelahiran dan
kehidupan awal Nabi Luth, serta tugas dan misinya sebagai nabi yang diutus oleh
Allah SWT.
2. Menjelaskan kejahatan kaum Sodom yang menjadi fokus kisah Nabi Luth dalam Al-
Quran, serta bagaimana Nabi Luth berjuang untuk membimbing dan menyelamatkan
mereka dari kejahatan tersebut.
3. Memberikan pemahaman tentang pelajaran moral yang dapat dipetik dari kisah Nabi
Luth, seperti pentingnya mematuhi perintah Allah SWT, menghindari perbuatan dosa
dan kejahatan, serta menjaga kesucian diri dan keluarga.
4. Memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk mengambil hikmah dari kisah
Nabi Luth dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Dengan demikian, tujuan utama penulisan makalah tentang kisah teladan Nabi Luth adalah
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kisah hidup Nabi
Luth, serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk mengambil hikmah dan
mengaplikasikan pelajaran moral dari kisah Nabi Luth dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kisah Nabi Luth Dalam Al-Qur’an


Kisah Nabi Luth terdapat dalam beberapa surah Al-Quran, terutama Surah Hud dan Surah Al-
Ankabut. Berikut ini adalah rangkuman kisah Nabi Luth dalam Al-Quran:

1. Kelahiran dan kehidupan awal Nabi Luth

Nabi Luth adalah putra dari saudara Nabi Ibrahim AS. Dia diutus oleh Allah SWT
sebagai nabi untuk membimbing umat manusia pada masanya. Nabi Luth tinggal di daerah
Sodom, yang terletak di sebelah timur Laut Mati.

2. Nabi Luth sebagai Nabi yang diutus untuk kaum Sodom

Nabi Luth diutus oleh Allah SWT untuk membimbing dan menyelamatkan kaum
Sodom dari kejahatan dan dosa-dosa yang mereka lakukan. Kaum Sodom terkenal dengan
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai agama, seperti sodomi,
homoseksualitas, zina, dan kejahatan-kejahatan lainnya.

3. Kejahatan kaum Sodom

Kejahatan kaum Sodom mencapai puncaknya ketika mereka mulai mengancam dan
mengejar Nabi Luth dan keluarganya, karena mereka tidak ingin diberi nasehat atau
diingatkan tentang dosa-dosa mereka.

4. Permohonan Nabi Luth kepada Allah untuk menghancurkan kaum Sodom

Setelah Nabi Luth berusaha membimbing dan memberikan nasihat kepada kaum
Sodom, dan mereka tetap tidak mengindahkan, Nabi Luth memohon kepada Allah SWT
untuk menghancurkan mereka. Allah SWT kemudian mengabulkan permohonannya dengan
menghancurkan Sodom dengan angin yang sangat kuat dan membakar seluruh daerah
tersebut.

5. Pelarian Nabi Luth dan keluarganya dari kehancuran Sodom

Sebelum kehancuran Sodom, Nabi Luth dan keluarganya diperintahkan oleh Allah
SWT untuk meninggalkan daerah tersebut dan tidak melihat ke belakang. Mereka lalu
melarikan diri ke pegunungan untuk menyelamatkan diri dari kehancuran.

6. Hukuman yang diterima istri Nabi Luth

Sayangnya, istri Nabi Luth tidak mematuhi perintah Allah SWT untuk tidak melihat
ke belakang saat meninggalkan Sodom. Akibatnya, istri Nabi Luth pun turut dihukum dan
berubah menjadi patung garam.

Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran memberikan pelajaran yang sangat penting bagi umat
manusia, yaitu pentingnya menghindari perbuatan dosa dan kejahatan, serta mematuhi
perintah Allah SWT. Selain itu, kisah Nabi Luth juga mengajarkan bahwa Allah SWT akan
menghancurkan dan memberikan hukuman kepada mereka yang melanggar perintah-Nya dan
mengikuti perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai agama.

B. Teladan Dari Kisah Nabi Luth


I. Menegakkan keadilan dan menghindari dosa Nabi luth

Kisah Nabi Luth dalam menegakkan keadilan dan menghindari dosa terutama terkait
dengan tugas dan misinya sebagai nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk membimbing dan
menyelamatkan umat manusia pada masanya, khususnya kaum Sodom dari kejahatan dan
dosa-dosa yang mereka lakukan. Berikut ini adalah paparan kisah Nabi Luth dalam
menegakkan keadilan dan menghindari dosa:

1. Membimbing penduduk Sodom

Nabi Luth diutus oleh Allah SWT untuk membimbing penduduk Sodom agar
menjauhi dosa-dosa dan berpaling kepada Allah SWT. Namun, penduduk Sodom enggan
mengikuti ajarannya dan tetap terus melakukan dosa-dosa.

2. Menghindari godaan dosa

Nabi Luth sendiri juga menghindari godaan dosa yang dilakukan oleh penduduk
Sodom. Ketika penduduk Sodom mengajaknya untuk terlibat dalam perilaku sodomi dan
homoseksualitas, Nabi Luth menolak dengan tegas dan mengingatkan mereka tentang dosa-
dosa yang mereka lakukan.

3. Memperingatkan penduduk Sodom

Nabi Luth juga memperingatkan penduduk Sodom tentang bahaya dan konsekuensi
dari dosa-dosa yang mereka lakukan. Ia berusaha keras untuk membawa mereka kepada jalan
yang benar, namun tidak berhasil.

4. Minta perlindungan kepada Allah SWT

Ketika penduduk Sodom semakin ganas dan mengancam Nabi Luth, ia meminta
perlindungan kepada Allah SWT. Allah SWT pun mengirimkan dua malaikat untuk
memberikan perlindungan dan menghancurkan penduduk Sodom yang durhaka.

Dalam kisah Nabi Luth, terlihat jelas bagaimana pentingnya menegakkan keadilan dan
menghindari dosa dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Luth berusaha keras untuk
membimbing dan menyelamatkan penduduk Sodom dari dosa-dosa yang mereka lakukan,
namun tidak berhasil. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya berusaha untuk
menegakkan keadilan dan menjauhi dosa-dosa dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pentingnya Mematuhi Perintah Allah
Kisah Nabi Luth juga menunjukkan pentingnya mematuhi perintah Allah SWT.
Ketika Allah SWT mengutus Nabi Luth untuk membimbing dan menyelamatkan penduduk
Sodom dari dosa-dosa mereka, Nabi Luth dengan tulus mematuhi perintah tersebut. Ia tidak
ragu-ragu untuk berbicara dengan penduduk Sodom tentang kebenaran dan kesalahan,
bahkan ketika hal itu mengundang ancaman dan bahaya bagi dirinya sendiri.

Nabi Luth juga mematuhi perintah Allah SWT untuk berlindung dan mengungsi dari Sodom
bersama keluarganya sebelum Allah SWT menghancurkan kota itu. Meskipun ada keraguan
dan perlawanan dari keluarganya, Nabi Luth tetap berpegang teguh pada perintah Allah SWT
dan meminta mereka untuk mempercayai dan mengikutinya.

Kisah Nabi Luth ini menunjukkan bahwa mematuhi perintah Allah SWT adalah kunci untuk
mencapai keberhasilan dan keselamatan dalam hidup. Tanpa mematuhi perintah Allah SWT,
seseorang akan terjerumus ke dalam dosa dan kesesatan. Sebaliknya, dengan mematuhi
perintah Allah SWT, seseorang akan diberkahi dan dilindungi oleh-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Nabi Luth ini
dengan mematuhi perintah Allah SWT dalam segala hal, baik dalam hal keimanan, ibadah,
maupun perilaku sehari-hari. Dengan demikian, kita akan mampu hidup sesuai dengan
kehendak Allah SWT dan mencapai kebahagiaan dan keselamatan dalam hidup.

D. Menghindari Perbuatan dosa dan kejahatan


Kisah Nabi Luth juga mengajarkan tentang pentingnya menghindari perbuatan dosa dan
kejahatan. Ketika Nabi Luth diutus oleh Allah SWT untuk membimbing penduduk Sodom, ia
menemukan bahwa mereka telah melakukan perbuatan dosa dan kejahatan yang sangat besar,
terutama perilaku sodomi dan homoseksualitas.

Nabi Luth dengan tegas menolak ajakan penduduk Sodom untuk terlibat dalam perbuatan
dosa dan kejahatan tersebut. Ia mengingatkan mereka tentang dosa-dosa yang telah mereka
lakukan, dan berusaha untuk membawa mereka kembali pada jalan yang benar.

Namun, penduduk Sodom tetap bersikeras untuk melakukan perbuatan dosa dan kejahatan,
sehingga Allah SWT mengutus malaikat untuk menghancurkan kota Sodom. Nabi Luth
bersama keluarganya diberi peringatan untuk meninggalkan kota itu sebelum hancur, dan
mereka mengikuti perintah tersebut dengan taat.

Dalam kisah Nabi Luth, kita bisa belajar tentang pentingnya menghindari perbuatan dosa dan
kejahatan. Meskipun terkadang godaan dosa dan kejahatan dapat terlihat menggoda, kita
harus tetap tegas dalam menolaknya dan berpegang pada nilai-nilai yang benar. Kita juga
harus menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan perbuatan dosa dan
kejahatan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku dan moral kita.

Dalam Islam, perbuatan dosa dan kejahatan merupakan pelanggaran terhadap ajaran agama
dan norma-norma sosial yang berlaku. Kita harus berusaha untuk menghindari perbuatan
dosa dan kejahatan, serta berusaha untuk melakukan amalan-amalan yang baik dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, kita dapat hidup sesuai dengan
nilai-nilai kebaikan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

E. Menjaga Kesucian Diri Dan Keluarga


Kisah Nabi Luth juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesucian diri dan keluarga.
Ketika Nabi Luth diberi tugas untuk membimbing penduduk Sodom, ia menemukan bahwa
mereka telah melakukan perbuatan dosa dan kejahatan yang sangat buruk, terutama perilaku
sodomi dan homoseksualitas.

Nabi Luth dengan tegas menolak ajakan penduduk Sodom untuk melakukan perbuatan dosa
tersebut. Ia juga memberikan peringatan keras kepada keluarganya untuk menjaga kesucian
dan kemurnian mereka dari perbuatan dosa dan kejahatan yang merusak.

Dalam Islam, menjaga kesucian diri dan keluarga sangatlah penting. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara mematuhi ajaran agama, menjauhi perbuatan dosa, dan berusaha untuk selalu
melakukan kebaikan. Sebagai manusia, kita harus memahami bahwa Allah SWT telah
menciptakan manusia dalam keadaan fitrah yang suci, dan kita harus berusaha untuk menjaga
kesucian tersebut.

Untuk menjaga kesucian keluarga, kita juga harus memperhatikan lingkungan sekitar kita dan
pergaulan dengan orang-orang di sekitar kita. Kita harus menjauhi pergaulan yang buruk dan
memilih pergaulan yang baik dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai kebaikan yang
sama dengan kita. Kita juga harus berusaha untuk memperkuat ikatan keluarga dan
memberikan pendidikan agama yang baik pada anak-anak kita.

Dalam kisah Nabi Luth, kita bisa belajar bahwa menjaga kesucian diri dan keluarga sangatlah
penting. Kita harus berusaha untuk menjaga kesucian tersebut dengan mematuhi ajaran
agama, menjauhi perbuatan dosa, dan selalu melakukan kebaikan. Dengan menjaga kesucian
diri dan keluarga, kita akan mampu hidup dengan tenang dan damai, serta mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.

F. Dalil Kisah Nabi Luth


QS. An-Naml Ayat 54

ِ َ‫َولُ ْوطًا اِ ْذ قَا َل لِقَ ْو ِم ٖ ٓه اَتَْأتُ ْو َن ْالف‬


ِ ‫اح َشةَ َواَ ْنتُ ْم تُب‬
‫ْصر ُْو َن‬
54. Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan
maksiat itu)?”
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kisah Nabi Luth memberikan banyak
pelajaran penting bagi umat manusia, terutama dalam hal mematuhi perintah Allah, menjauhi
perbuatan dosa dan kejahatan, serta menjaga kesucian diri dan keluarga.

Nabi Luth merupakan seorang nabi yang diberi tugas untuk membimbing penduduk Sodom
yang sangat berdosa. Ia menegaskan bahwa manusia harus mematuhi perintah Allah dan
menghindari perbuatan dosa serta kejahatan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya
menjaga kesucian diri dan keluarga dari perbuatan dosa dan kejahatan yang merusak.

Dalam Islam, kisah Nabi Luth memberikan pelajaran tentang keadilan, ketaatan pada Allah,
kesucian, dan kemurnian. Umat muslim harus memahami ajaran-ajaran tersebut dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita akan mampu hidup
dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

S. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan terkait penulisan makalah tentang kisah
Nabi Luth:

1. Gunakan referensi yang terpercaya dan relevan: Pastikan bahwa sumber referensi yang
digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan relevan. Sebaiknya gunakan referensi dari
kitab suci Al-Quran, hadis, atau kitab-kitab tafsir yang diterima secara umum oleh umat
Islam.

2. Fokus pada topik yang relevan: Fokus pada topik yang relevan dengan kisah Nabi Luth,
seperti menjaga kesucian, menghindari perbuatan dosa, dan menegakkan keadilan. Jangan
mencampuradukkan topik yang tidak terkait dengan tema utama.

3. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami: Gunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan bahasa yang rumit atau sulit dipahami sehingga
tulisan Anda dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.

4. Sampaikan ide-ide Anda dengan runtut: Sampaikan ide-ide Anda dengan runtut dan logis.
Pastikan bahwa setiap poin yang dibahas saling terkait dan mengikuti alur cerita kisah Nabi
Luth dengan baik.

5. Berikan kesimpulan yang jelas: Berikan kesimpulan yang jelas pada akhir tulisan.
Kesimpulan harus memuat inti dari paparan makalah yang telah dijelaskan, memberikan
ringkasan kisah Nabi Luth, serta memberikan pesan atau pelajaran yang dapat dipetik.
C. Pesan Moral
Nabi luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan
mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan menghindari bujukan iblis
dan setan

Anda mungkin juga menyukai