Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diberi pahala dan surga di
akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan diberi
balasan dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan
keji mereka yaitu melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian.
Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati
nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam
penciptaan manusia yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu lelaki
dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat supaya menghormati
hak milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan
perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka
lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada musafir yang
datang ke Sadum.
Lelaki yg misteri
Nabi Luth hanya pasrah dengan keikhlasan hati untuk menerima dan
terus berpesan pada anak istrinya agar kedatangan tamu-tamu
tampan di rumahnya tidak bocor ke kaum Sodom lain.
Istri yg durhaka
akan tetapi, kaum Sodom akhirnya mengetahui keberadaan tamu-
tamu tampan nan rupawan dengan badan tinggi besar penuh otot
itu. Ternyata yang membocorkan informasi keberadaan tamu-tamu
tampan itu adalah istri dari nabi Luth sendiri.
Sebagai imbalannya, istri Nabi Luth diberi harta oleh beberapa Kaum
Sodom atas informasi berharganya. Dia diberi seperti emas, perak
dan bentuk kekayaan lainnya.
Terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari
mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja tampan di
rumah Luth, datanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para
tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu
bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-
masing dan jangan mengganggu tamu-tamu yang datangnya dari
jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.
Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka dan
meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh,
sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah. Namun semua itu
gagal karena tidak ada yang mendengarkan Nabi Luth.
Akan tetapi si istri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth
berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan
tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke
belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas
kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para
malaikat yang telah didengarnya sendiri.