Anda di halaman 1dari 7

Kisah nabi luth dan kaum Sodom

Dalam kisahnya, Nabi Luth diperintahkan oleh Allah untuk menetap


di sebuah daerah bernama Sadum (Sodom) yang mana masih berada
di kawasan Yordania. Nabi Luth menikah dengan seorang wanita
bernama Wali'ah dan memiliki dua putri yang bernama Raitsa dan
Zaghrata.

Perlu diketahui bahwa Kaum Sodom merupakan masyarakat yang


indentik dengan kerusakan moral parah. Bahkan Akhlaknya pun sulit
dibenahi. Mereka tidak memiliki agama, nilai kemanusiaan yang
beradab, dan belas kasihan. Pencurian dan perampasan harta
merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi penguasa
sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan
sewenang-wenang. Yang lebih parah lagi adalah mereka senantiasa
melakukan maksiat, yakni berhubungan seks dengan lawan jenis.
laki-laki dengan laki-laki alias homoseksual, begitu pun juga
dengan perempuan dengan perempuan yang dikenal dengan lesbian.

Dan di sinilah dimulai dakwah nabi Luth yang melegenda itu.

Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah


meninggalkan kebiasaan mungkar, menjauhkan diri dari perbuatan
maksiat dan kejahatan, menghindari bujukan iblis dan setan. Ia
memberi peringatan kepada mereka bahwa Allah-lah yang telah
menciptakan mereka dan alam sekitar mereka. Allah tidak meridhoi
amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat tidak sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi
ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka.

Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diberi pahala dan surga di
akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan diberi
balasan dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan
keji mereka yaitu melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian.
Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati
nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam
penciptaan manusia yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu lelaki
dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat supaya menghormati
hak milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan
perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka
lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada musafir yang
datang ke Sadum.

Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan


mereka sendiri, kerana perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan
dan ketidakamanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari
mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Namun Kaum Sodom tidak semudah itu dibalikkan pemikirannya.


Mereka tetap melakukan semaun kegiatan maksiat dan kejahatan.
Kemudian Nabi Luth memohon kepada Allah agar semua kaum
Sodom diberi azab seberat-beratnya karena tidak mau mengikuti
jalan yang benar dengan menyembah Allah SWT dan terus
melakukan perbuatan keji.

Doa Nabi Luth akhirnya dikabulkan oleh Allah SWT.

Lelaki yg misteri

Pada suatu ketika, ada beberapa pemuda tampan mengetuk pintu


rumah nabi Luth. Ketika dibuka pintu itu, Nabi Luth nyaris
terperanjat melihat bagaimana ketampanan pemuda-pemuda yang
datang ke rumahnya. Dia pun mempersilakan para tamu itu masuk
untuk menjaganya dari masyarakat kaum Sodom yang tidak akan
bisa tinggal diam melihat pemuda tampan seperti itu.

Nabi Luth berpesan kepada istrinya dan putrinya agar merahasiakan


kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh
kaumnya. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan
rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya,
padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi
kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.

Nabi Luth hanya pasrah dengan keikhlasan hati untuk menerima dan
terus berpesan pada anak istrinya agar kedatangan tamu-tamu
tampan di rumahnya tidak bocor ke kaum Sodom lain.

Istri yg durhaka
akan tetapi, kaum Sodom akhirnya mengetahui keberadaan tamu-
tamu tampan nan rupawan dengan badan tinggi besar penuh otot
itu. Ternyata yang membocorkan informasi keberadaan tamu-tamu
tampan itu adalah istri dari nabi Luth sendiri.

Ya, istri nabi Luth ternyata sepaham dengan kebanyakan wanita-


wanita Sodom dan juga para lelakinya. Untuk memberikan apa saja
informasi mengenai Nabi Luth yang menjadi musuh mereka. Itulah
salah satu sebab mengapa dakwah Nabi Luth selalu gagal, karena
istrinya kerap membocorkan informasi sebelum berdakwah.

Sebagai imbalannya, istri Nabi Luth diberi harta oleh beberapa Kaum
Sodom atas informasi berharganya. Dia diberi seperti emas, perak
dan bentuk kekayaan lainnya.
Terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari
mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja tampan di
rumah Luth, datanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para
tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu
bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-
masing dan jangan mengganggu tamu-tamu yang datangnya dari
jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.

Di dalam kondisi terkepung, Nabi Luth masih sempat


memperingatkan mereka agar meninggalkan kebiasaan maksiat yang
dilarang Allah SWT. Yang mana Allah telah menciptakan manusia
berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga
kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang
termulia di atas bumi.

Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka dan
meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh,
sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah. Namun semua itu
gagal karena tidak ada yang mendengarkan Nabi Luth.

Kemudian Nabi Luth berkata kepada para tamunya yang sebenarnya


adalah malaikat Allah SWT.

"Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu


menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik
yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai
keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku
mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa
sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalau gangguan terhadap
tamu-tamuku di rumahku sendiri."
Kemudian melihat ketakutan Nabi Luth, pemuda-pemuda tampan itu
berbicara pada Luth bahwa sebenarnya mereka adalah malaikat-
malaikat Allah yang diutus untuk memberikan azab mengerikan bagi
kaun Sodom. Nabi Luth pun tak menyangka Allah secepat itu
memberikan jawaban atas doanya.

Kemudian para malaikat berkata bahwa inilah azab Allah. Kepada


Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya
dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang
yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya ketika pintu
dibuka dan para penyerbu menjejakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba
gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu.
mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta.

Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan


kacau balau berbenturan antara satu dengan lain berteriak-teriak
seraya bertanya-tanya apa yang membuat mereka buta mendadak.
Para tamu jelmaan malaikat berseru kepada Nabi Luth agar
meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya,
karena waktunya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan.
Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar
perjalanan ke luar kota dan jangan seorang pun dari mereka
menoleh ke belakang.

Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama


keluarganya terdiri dari seorang istri dan dua putrinya berjalan cepat
menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai
dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.

Akan tetapi si istri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth
berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan
tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke
belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas
kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para
malaikat yang telah didengarnya sendiri.

Setelah rombongan Nabi Luth berhasil melewati batas Kota Sodom


saat fajar, bumi tiba-tiba berguncang hebat. Kota Sodom diombang-
ambing seperti lautan. Angin bertiup sangat kencang dari segala
penjuru. Hujan lebat disertai petir, batu beterbangan dan sangat
mengerikan. Orang-orang buta kaum berlarian, ada yang tertimbun
oleh reruntuhan. Dan salah satu di antara mereka adalah istri Nabi
Luth. Dia termasuk dalam orang-orang yang munafik di hadapan

Diriwayatkan dari surah al-araf ayat 84

Maksudnya: Dan Kami telah menghujani mereka dengan hujan (batu


yang membinasakan). Oleh itu, lihatlah, bagaimana akibat orang-
orang yang melakukan kesalahan.

Pengajaran daripada Kisah Kaum Nabi Luth A.S

1. Seks Songsang adalah perbuatan keji


Jelas sekali perbuatan seks songsang oleh Kaum Nabi Luth A.S ini
merupakan perbuatan paling keji yang membawa kemurkaan Allah.
Sebagai seorang muslim, kita seharusnya mengetahui, berusaha
menghindarkan diri daripada perbuatan ini serta mencuba sedaya
upaya untuk membanteras gejala ini.
Menurut kajian, pengamal seks songsang akan lebih terdedah
dengan risiko jangkitan HIV. Sungguhpun begitu, Islam mengajar
penganutnya untuk memelihara nyawa. Manakala, mendedahkan
diri kepada penyakit adalah perbuatan bertentangan dengan ajaran
Islam.

2. Mengelakkan normalisasi Seks Songsang


Adapun terdapat banyak filem yang berunsurkan seks bebas dan
hubungan songsang. Kita sebagai muslim wajib memelihara diri
daripada terjebak dengan agenda normalisasi ini.

Hal ini kerana, golongan yang mengetengahkan budaya ini cuba


mendapatkan pengiktirafan masyarakat dunia tentang kewujudan
mereka meskipun ianya bertentangan dengan hukum hakam agama.

3. Mengembleng tenaga untuk dakwah


Seluruh umat Islam perlu mengembleng tenaga bagi membendung
masalah seks songsang ataupun golongan LGBT dengan segala
saluran yang ada.

Ini bagi memelihara masyarakat daripada kebejatan sosial serta


melindungi generasi akan datang supaya tidak terpengaruh dengan
ideologi feminisma dan seangkatan dengannya.

Anda mungkin juga menyukai