Anda di halaman 1dari 19

KISAH TELADAN NABI LUTH

DI SUSUN OLEH:
ARIYANI DIAH PARAMITA
X MIPA 7
NISN: 1920019268
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai Nabi Luth AS.Makalah ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran aqidah akhlak .
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu mengerjakannya. Oleh karena itu saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. saya menyadari sepenuhnya bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
saya dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan.
Akhir kata saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya

BOGOR JULI 2022

1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................3
LATAR BELAKANG......................................................................................3
PERUMUSAN.................................................................................................4
TUJUAN MAKALAH....................................................................................5
MANFAAT MAKALAH...............................................................................5
BAB 2
PEMBAHASAN...............................................................................................6
NABI LUTH A.S DAN KAUM SODOM......................................................6
KEDURHAKAAN ISTRI NABI LUTH........................................................14
HIKMAH DARI KISAH TELADAN NABI LUTH.......................................16
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................19
KESIMPULAN......................................................................................19
SARAN..................................................................................................19

2
BAB 1
PENDAHULUAN
cB.PERUMUSAN
Dari latar belakang masalah yang telah di kemukakan,
masalah dari penelitian dirumuskan sebagai:
1. Bagaimana  riwayat perjalanan hidup Nabi   Luth  As ?

2. apa kejahatan istri nabi luth ?

3. Hikmah dan pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah


Nabi Luth As?

C.TUJUAN MAKALAH
1. Menyajikan riwayat-riyawat penting seputar perjalanan
Hidup Nabi  Luth  As.
2. Menyajikan kisah Kaum Nabi Luth As .
3. Memberikan pemahaman kepada pembaca akan pen
tingnya   hidup berdasarkan tuntunan Nabi dan Rasul utusan
Allah SWT.
4. mengambil hikmah dan pelajaran dari kaum-kaum zaman
dahulu untuk meningkatkan keberhasilandan ketaqwaan
kepada Allah SWT .
D MANFAAT MAKALAH
 Nabi Luth merupakan nabi yang bertakwa dan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
 Nabi Luth sangat gigih dalam mendakwahi kaumnya dari
perbuatan keji yaitu homoseksual.
 Nabi Luth sabar dan tetap berlemah lembut pada saat
mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar.

BAB 2
PEMBAHASAN

A.NABI LUTH A.S DAN KAUM SODOM.


1. Nabi Luth AS di utus Allah SWT
Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang
rendah moralnya dan rusak akhlaknya. Masyarakat Sadom
tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan
yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam
pergaulan hidup mereka. Pencurian dan
perampasan harta merupakan kejadian sehari-hari di mana
yang kuat menjadi penguasa sedangkan yang lemah menjadi
korban penindasan dan perlakuan sewenang-
wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri
khas hidup mereka adalah perbuatan homoseksual atau liwath
di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam
masyarakat sehingga hal tersebut merupakan
suatu kebudayaan bagi kaum Sadom.
Musafir yang masuk ke Sadom tidak akan selamat dari
gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang
berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia
melawan atau menolak menyerahkan hartanya maka
nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu
seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka
ia akan menjadi rebutan di antara kalangan laki-laki dari
6
mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan
sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda
maka ia akan menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa
keruntuhan moralnya dan sedemikian penyakit sosialnya
diutuslah Nabi Luth sebagai Rasul-Nya untuk mengangkat
mereka dari lembah kenistaan , kebodohan dan kesesatan serta
membawa mereka ke dalam kebudayaan yang bermoral dan
berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan
beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar,
menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan,
menghindari bujukan iblis dan setan. Ia memberi peringatan
kepada mereka bahwa Allah-lah yang telah menciptakan
mereka dan alam sekitar mereka.
Allah tidak meridhai amal perbuatan mereka yang
mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan
memberi ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka.
Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diberi pahala dan
surga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar
akan diberi balasan dengan memasukkannya ke dalam neraka
Jahanam.
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan
adat kebiasaan keji mereka yaitu melakukan
perbuatan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan
perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani
manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam
penciptaan manusia yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu
lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat supaya
7

menghormati hak milik masing-masing dengan meninggalkan


perbuatan perampasan, perampokan serta pencurian yang
selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama
kepada musafir yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa
perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri,
kerana perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan
ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari
mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya
sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti-henti
menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan
dengan kaumnya secara berkelompok atau perorangan
mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada Allah dan
menyembah-Nya. Diajaknya kaumnya untuk melakukan amal
saleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar.
Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak telah
mendarah daging di dalam pergaulan sosial mereka dan
pengaruh hawa nafsu serta bujukan setan sudah begitu kuat
dan menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan
ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan
ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran
mereka dan berlalu begitu saja, masuk telinga kanan keluar
telinga kiri. Telinga-telinga mereka sudah menjadi tuli
terhadap ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan pikiran
mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan
iblis.
Kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan
nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putusnya itu dan
minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi
pengusiran dirinya dari Sadum bersama keluarga dan
pengikutnya. Dari Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi
8
kalau masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah
kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa
meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati
dan pikiran itu hanya sia-sia belaka. Satu-satunya cara,
menurut pikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak
yang sudah parah itu agar tidak menular kepada negeri
tetangganya, ialah dengan melenyapkan mereka dari atas
bumi sebagai balasan terhadap kecongkakan mereka, juga
agar menjadi pelajaran umat-umat sesudahnya. Dia memohon
kepada Allah agar masyarakat Sadum diberi pelajaran berupa
azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka
di akhirat kelak.

2.      Kisah Tamu Misterius


Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan
dikabulkan oleh Allah. Dikirimkanlah kepadanya tiga
orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa.
Mereka adalah malaikat yang bertemu Nabi Ibrahim dengan
membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan
memberitahukan kepada mereka bahwa mereka adalah utusan
Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth,
penduduk kota Sadum. Dalam pertemuan tersebut Nabi
Ibrahim memohon agar penurunan azab kepada kaum Sodom
ditunda, kalau-kalau mereka kembali sadar, kemudian
mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertobat dari
segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan
itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth
diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum
Sodom, permintaan itu oleh para malaikat tersebut diterima
dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena

9
azab.
Para malaikat tersebut sampai di Sodom dengan
menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan
badan yang berotot, serta tegap tubuhnya. Dalam perjalanan,
ketika mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih
dengan seorang gadis yang cantik yang sedang mengambil air
dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si
gadis kalau-kalau mereka diterima di rumah sebagai tamu. Si
gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia berunding
terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah
para lelaki muda itu lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk
memberitahu ayahnya (Luth).
Mendengar kabar berita anak perempuannya, Nabi Luth
menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada
para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan
akan mengundang risiko yaitu gangguan kepadanya dan
kepada tamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan
hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai
tubuh bagus dan paras wajah elok. Sedang kalau hal yang
demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus
bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia
merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya
yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki
muda itu sebagai tamu di rumahnya. Luth hanya pasrah
kepada Allah dan berlindung sekiranya terdapat segala
rintangan yang datang. Lalu pergilah Luth menjemput tamu
yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka
bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sodom sudah dalam
keadaan malam hari dan penduduknya sudah nyenyak tidur di
10
rumah masing-masing.
Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua
puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki
muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh
kaumnya. Namun, isteri Nabi Luth membocorkan berita
kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan
tamu Luth tersebar kerana isteri Nabi Luth. Datanglah
beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke
rumah Nabi Luth, berkeinginan untuk memuaskan nafsu
seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda.
Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-
anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk
memuaskan nafsu.
Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu
bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah
masing-masing dan jangan mengganggu tamu yang datangnya
dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka
diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan mereka yang keji
itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah
manusia dan kodrat alam di mana Allah telah menciptakan
manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk
menjaga kelangsungan keturunan umat manusia sebagai
makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar
mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan
perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum
mereka dilanda azab dan siksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan
dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan membuka
pintu rumahnya dengan paksa jika pintu tidak dibuka dengan
sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan
11
arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan
memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi
Luth secara terus terang kepada para tamunya:
"Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang
itu jika menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan
kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak
pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani
oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Aku
merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak
dapat menghindarkan gangguan terhadap tamu di rumahku
sendiri." Mendengar keluh kesah Nabi Luth, lantas pemuda-
pemuda itu memberitahu hal yang sebenarnya, bahwa mereka
adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia
yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas
rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang
keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka
pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi
kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu
masuk. Mereka pun menyerbu masuk. Namun malangnya
ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki
mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka
dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat tadi
telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan
digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah
menjadi buta.
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam
keadaan kacau balau berbenturan satu dengan yang lain
berteriak-teriak, bertanya-tanya apa gerangan yang
menjadikan mereka buta mendadak. Para malaikat tersebut
berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera
12
perkampungan tersebut bersama keluarga dan pengikutnya,
karena telah tiba waktunya azab Allah ditimpakan. Para
malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar
dalam perjalanan ke luar kota jangan ada seorang pun dari
mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya selepas tengah malam,
bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua
puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke
kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat
yang menjadi tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi
musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan
kaumnya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth
berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan
tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin
mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-
akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah
didengarnya sendiri. Dan begitu Nabi Luth beserta kedua
puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar
menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah
kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth
yang munafik itu. Getaran tersebut kemudian diikuti gempa
bumi yang dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan
batu yang menghancurkan kota Sadum berserta semua
penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh
Allah di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut. Namun,
masih ditinggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut oleh
Allah, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui
bekas kota Sadum tersebut. Demikianlah kebesaran dan ayat
Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi hamba-
hamba-Nya yang mendatang.

13
B.KEDURHAKAAN ISTRI NABI LUTH
Nabi Luth merupakan keponakan Nabi Ibrahim. Kala
itu, ia bermukim di wilayah Sodom (masuk wilayah
Yordania). 
Wilayah tersebut adalah tempat  kali pertama  perilaku
homoseksual yang menyimpang dari ajaran agama. Kaum laki-
laki akan menyukai laki-laki. Begitu juga kaum perempuan,
akan menyukai perempuan.
Atas dasar itu, Nabi Luth diutus Allah SWT untuk
memperbaiki perilaku kaum Sodom yang menyukai sesama
jenis, melakukan seks bebas, dan berbagai tindakan kriminal
lainnya. Nabi Luth diminta untuk menuntun penduduk Sodom
agar menyudahi kebiasaan yang melampaui batas tersebut. 
Namun, upaya dakwah beliau tidak diterima oleh penduduk
Sodom. Beliau bahkan dianggap sok suci dan menggurui. 

Hingga akhirnya, Nabi Luth  memohon pertolongan dan


menyerahkan persoalan ini kepada Allah SWT. Allah SWT
pun mengutus dua malaikat untuk pergi bersamanya. 
Mereka menyamar menjadi laki-laki rupawan dan datang ke
rumah Nabi Ibrahim. Kedua malaikat itu menyampaikan dua
kabar kepada Nabi Ibrahim. Pertama  soal kelahiran Nabi
Ishaq. Kemudian, mereka juga mengatakan akan menuju ke
wilayah Sodom untuk menimpakan azab dari Allah SWT. 
Mengetahui hal itu, Ibrahim mengtakan bahwa wilayah
tersebut adalah tempat tinggal Nabi Luth. Namun, malaikat
yang menjelma sebagai manusia itu meyakinkan kepada Nabi
Ibrahim bahwa Nabi Luth beserta keluarga yang beriman akan
14
diselamatkan Allah SWT. 
Tak lama, dua malaikat itu menuju Sodom dan langsung
bertemu Nabi Luth. Mereja datang diam-diam tanpa
sepengetahuan kaum Sodom yang tentu mengganggu mereka
karena tidak bisa melihat lelaki rupawan.
Istri Nabi Luth lalu melihat dua laki-laki tampan itu di
rumahnya. Ia seakan tak peduli dengan perintah Nabi Luth
yang memintanya untuk merahasiakan kedatangan tamunya
itu. 
Menurut Tafsir Jalalain, isti Nabi Luth yang bernama Wa’ilah
itu tidak berbeda dengan kaum Sodom pada umumnya.
Wa’ilah pun berkhianat dan membocorkan bahwa ada dua laki-
laki tampan di rumahnya kepada kaum Sodom. 
Perempuan itu bahkan mengambil uang dari mereka sebagai
bentuk pertukaran dengan informasi tersebut. Masyarakat
Sodom kemudian datang menyerbu rumah Nabi Luth untuk
bertemu dengan dua malaikat itu dan berharap bisa
melampiaskan syahwat menyimpangnya. 
Melihat hal ini, Nabi Luth dan pengikutnya diperintahkan
untuk meninggalkan kaum tersebut dan tidak pernah
menengok ke belakang. Sang istri juga diajak. 
Namun lagi-lagi sang istri  berkhianat. Dia menoleh ke
belakang dalam perjalanan dan memilih tinggal bersama kaum
Sodom. Allah SWT kemudian mendatangkan bencana besar
kepada kaum tersebut. 
Bumi seakan dibalik dengan adanya gempa, angin, hingga
hujan batu. Semua orang pun mati terkubur, termasuk istri
15
Nabi Luth. 
Allah SWT menegaskan perilaku tidak terpuji istri Nabi Luth
tersebut dalam ayat sebagai berikut: "Kecuali Luth beserta
pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan
menyelamatkan mereka semuanya, kecuali istrinya. Kami telah
menentukan bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang
yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya).”
(QS. Al-Hijr ayat 59-60).

C. HIKMAH DARI KISAH KETELADANAN NABI LUTH


1. Gigih dan Tidak Gampang Menyerah
Hikmah pertama adalah mengajarkan siapapun untuk gigih
dan tidak gampang menyerah. Tidak mudah untuk Nabi Luth,
dalam menyadarkan Kaum Sodom yang sangat sesat. Dirinya
terus mendapatkan cemoohan dan direndahkan, bahkan
diancam oleh Kaum Sodom. Nabi Luth tetap gigih dan tidak
menyerah sama sekali, meski mendapat respon yang sangat
negatif.
Dirinya tetap mencoba menyadarkan perbuatan Kaum Sodom,
yang sangat sesat dan tercela itu. Hikmah dari kisah Nabi
Luth ini mengajarkan manusia untuk selalu gigih, serta tidak
gampang menyerah. Walaupun mendapatkan banyak cobaan,
tetaplah berusaha semaksimal mungkin dan tetap berdoa
kepada Allah SWT.
2. Selalu Bersabar Mendapat Cobaan
Nabi Luth selalu bersabar menerima cobaan apapun, terutama
saat dirinya direndahkan Kaum Sodom. Tidak pernah Nabi

16
Luth marah, apalagi berniat untuk membalas kelakuan jahat
Kaum Sodom. Dirinya hanya bersabar, dan selalu
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Bahkan saat
istrinya berkhianat, Nabi Luth tetap bersabar.
Dirinya selalu memberi tahu istrinya dengan baik, meski
selalu dikhianati dan dihalangi dalam berdakwah. Manusia
harus memiliki kesabaran seperti Nabi Luth, dan
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Jangan sampai
ada rasa marah apalagi dendam, jika sudah seperti itu lebih
baik diselesaikan secara baik-baik.
3. Jangan Melakukan Hal yang Dilarang Allah SWT
Kaum Sodom melakukan hal yang menjijikkan dan terlarang,
yakni menyukai sesama jenis. Tidak cuma itu,
Kaum Sodom juga bertindak semaunya seperti judi, seks
bebas, hingga meminum minuman keras. Bahkan,
Kaum Sodom juga merendahkan Nabi Luth, dan menantang
Nabi Luth untuk menurunkan azab.
Atas kelakuan buruk yang Kaum Sodom lakukan, Allah SWT
memberikan azab yang sangat pedih. Mata
Kaum Sodom dibuat buta, saat mencoba melihat kedatangan
malaikat ke rumah Nabi Luth. Allah SWT juga mengguncang
tempat Kaum Sodom, serta menghujaninya dengan bebatuan.
Tidak ada satu pun Kaum Sodom yang selamat, akibat dari
melakukan hal yang dilarang Allah SWT.

4. Percaya bahwa Hukuman Allah SWT Nyata


Kaum Sodom memang tidak percaya dengan perkataan Nabi
Luth, hingga menantangnya menurunkan azab. Nabi Luth
sudah memperingati berkali-kali, namun Kaum Sodom tidak
mendengar bahkan tidak percaya. Tidak cuma Kaum Sodom,
bahkan istri Nabi Luth sendiri tidak percaya dengan azab atau
17
hukuman dari Allah SWT.
Akibat kemungkaran kaum sesat itu, Allah SWT akhirnya
menunjukkan azab dan hukuman yang sangat dahsyat.
Kaum Sodom dihantam gempa, bahkan dihujani bebatuan
besar. Allah SWT menghancurkan seluruh Kaum Sodom,
hingga tidak ada yang selamat dari siksanya.

5. Selalu Menaati Perintah Allah


Umat muslim selalu diajarkan untuk menaati perintah Allah
SWT. Hal tersebut untuk menghindari siksa dari Allah, saat
diadili di akhirat kelak. Hal ini seperti hikmah dari kisah Nabi
Luth, bahwa siapapun yang melanggar perintah Allah akan
mendapat hukuman kelak. Jadi sebagai manusia, sebisa
mungkin menaati seluruh perintah Allah SWT. Jangan sampai
bernasib sama seperti Kaum Sodom, yang mendapatkan
hukuman begitu pedih dan menyiksa.

18
BAB 3
PENUTUP

A.KESIMPULAN
1.Nabi luth a.s dan kaumnya mendiami daerah
dekat palestina, yang bernama sadum.
2.Kaum nabi luth a.s berperilaku keji dan tidak senonoh.
Kaum laki-lakinya engganmengawini wanita, tetapi
birahi kepada jenisnya sendiri.
3.Meskipun Nabi luth a.s berulang kali menyeru dan
memperingatkan, tetapi kaumnya tidak menghiraukan,
bahkan mengejek dan menantangnya
.4.Akhirnya negeri sadum beserta penduduknya
dibinasakan oleh allah swt.Nabi luth a.s dan keluarga
serta para pengikutnya mendapat perlindungan allah swt,
kecuali istrinya yang termasuk orang- orang yang
durhaka dan dibinasakan.

B.SARAN
Dalam kesimpulan makalah tentang Kisah Nabi Luth AS dan
kaum Sodom bahwa kita sebagai manusia harus mentaati dan
menjalankan perintah apa yang sudah di takdirkan dan
menjadi garis tangan bahwa kita hidup berpasangan dan saling
melengkapi jangan lah menentang perintah Allah SWT,
karena dalam Quran sudah diterangkan bahwa dosa apa yang
kita perbuat pasti ada Azab dan hikmahNya.

19

Anda mungkin juga menyukai