DI SUSUN OLEH:
ARIYANI DIAH PARAMITA
X MIPA 7
NISN: 1920019268
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai Nabi Luth AS.Makalah ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran aqidah akhlak .
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu mengerjakannya. Oleh karena itu saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. saya menyadari sepenuhnya bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
saya dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan.
Akhir kata saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................3
LATAR BELAKANG......................................................................................3
PERUMUSAN.................................................................................................4
TUJUAN MAKALAH....................................................................................5
MANFAAT MAKALAH...............................................................................5
BAB 2
PEMBAHASAN...............................................................................................6
NABI LUTH A.S DAN KAUM SODOM......................................................6
KEDURHAKAAN ISTRI NABI LUTH........................................................14
HIKMAH DARI KISAH TELADAN NABI LUTH.......................................16
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................19
KESIMPULAN......................................................................................19
SARAN..................................................................................................19
2
BAB 1
PENDAHULUAN
cB.PERUMUSAN
Dari latar belakang masalah yang telah di kemukakan,
masalah dari penelitian dirumuskan sebagai:
1. Bagaimana riwayat perjalanan hidup Nabi Luth As ?
C.TUJUAN MAKALAH
1. Menyajikan riwayat-riyawat penting seputar perjalanan
Hidup Nabi Luth As.
2. Menyajikan kisah Kaum Nabi Luth As .
3. Memberikan pemahaman kepada pembaca akan pen
tingnya hidup berdasarkan tuntunan Nabi dan Rasul utusan
Allah SWT.
4. mengambil hikmah dan pelajaran dari kaum-kaum zaman
dahulu untuk meningkatkan keberhasilandan ketaqwaan
kepada Allah SWT .
D MANFAAT MAKALAH
Nabi Luth merupakan nabi yang bertakwa dan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Nabi Luth sangat gigih dalam mendakwahi kaumnya dari
perbuatan keji yaitu homoseksual.
Nabi Luth sabar dan tetap berlemah lembut pada saat
mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar.
BAB 2
PEMBAHASAN
9
azab.
Para malaikat tersebut sampai di Sodom dengan
menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan
badan yang berotot, serta tegap tubuhnya. Dalam perjalanan,
ketika mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih
dengan seorang gadis yang cantik yang sedang mengambil air
dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si
gadis kalau-kalau mereka diterima di rumah sebagai tamu. Si
gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia berunding
terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah
para lelaki muda itu lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk
memberitahu ayahnya (Luth).
Mendengar kabar berita anak perempuannya, Nabi Luth
menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada
para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan
akan mengundang risiko yaitu gangguan kepadanya dan
kepada tamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan
hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai
tubuh bagus dan paras wajah elok. Sedang kalau hal yang
demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus
bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia
merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya
yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki
muda itu sebagai tamu di rumahnya. Luth hanya pasrah
kepada Allah dan berlindung sekiranya terdapat segala
rintangan yang datang. Lalu pergilah Luth menjemput tamu
yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka
bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sodom sudah dalam
keadaan malam hari dan penduduknya sudah nyenyak tidur di
10
rumah masing-masing.
Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua
puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki
muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh
kaumnya. Namun, isteri Nabi Luth membocorkan berita
kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan
tamu Luth tersebar kerana isteri Nabi Luth. Datanglah
beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke
rumah Nabi Luth, berkeinginan untuk memuaskan nafsu
seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda.
Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-
anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk
memuaskan nafsu.
Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu
bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah
masing-masing dan jangan mengganggu tamu yang datangnya
dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka
diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan mereka yang keji
itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah
manusia dan kodrat alam di mana Allah telah menciptakan
manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk
menjaga kelangsungan keturunan umat manusia sebagai
makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar
mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan
perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum
mereka dilanda azab dan siksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan
dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan membuka
pintu rumahnya dengan paksa jika pintu tidak dibuka dengan
sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan
11
arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan
memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi
Luth secara terus terang kepada para tamunya:
"Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang
itu jika menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan
kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak
pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani
oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Aku
merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak
dapat menghindarkan gangguan terhadap tamu di rumahku
sendiri." Mendengar keluh kesah Nabi Luth, lantas pemuda-
pemuda itu memberitahu hal yang sebenarnya, bahwa mereka
adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia
yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas
rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang
keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka
pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi
kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu
masuk. Mereka pun menyerbu masuk. Namun malangnya
ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki
mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka
dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat tadi
telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan
digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah
menjadi buta.
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam
keadaan kacau balau berbenturan satu dengan yang lain
berteriak-teriak, bertanya-tanya apa gerangan yang
menjadikan mereka buta mendadak. Para malaikat tersebut
berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera
12
perkampungan tersebut bersama keluarga dan pengikutnya,
karena telah tiba waktunya azab Allah ditimpakan. Para
malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar
dalam perjalanan ke luar kota jangan ada seorang pun dari
mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya selepas tengah malam,
bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua
puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke
kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat
yang menjadi tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi
musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan
kaumnya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth
berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan
tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin
mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-
akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah
didengarnya sendiri. Dan begitu Nabi Luth beserta kedua
puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar
menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah
kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth
yang munafik itu. Getaran tersebut kemudian diikuti gempa
bumi yang dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan
batu yang menghancurkan kota Sadum berserta semua
penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh
Allah di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut. Namun,
masih ditinggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut oleh
Allah, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui
bekas kota Sadum tersebut. Demikianlah kebesaran dan ayat
Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi hamba-
hamba-Nya yang mendatang.
13
B.KEDURHAKAAN ISTRI NABI LUTH
Nabi Luth merupakan keponakan Nabi Ibrahim. Kala
itu, ia bermukim di wilayah Sodom (masuk wilayah
Yordania).
Wilayah tersebut adalah tempat kali pertama perilaku
homoseksual yang menyimpang dari ajaran agama. Kaum laki-
laki akan menyukai laki-laki. Begitu juga kaum perempuan,
akan menyukai perempuan.
Atas dasar itu, Nabi Luth diutus Allah SWT untuk
memperbaiki perilaku kaum Sodom yang menyukai sesama
jenis, melakukan seks bebas, dan berbagai tindakan kriminal
lainnya. Nabi Luth diminta untuk menuntun penduduk Sodom
agar menyudahi kebiasaan yang melampaui batas tersebut.
Namun, upaya dakwah beliau tidak diterima oleh penduduk
Sodom. Beliau bahkan dianggap sok suci dan menggurui.
16
Luth marah, apalagi berniat untuk membalas kelakuan jahat
Kaum Sodom. Dirinya hanya bersabar, dan selalu
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Bahkan saat
istrinya berkhianat, Nabi Luth tetap bersabar.
Dirinya selalu memberi tahu istrinya dengan baik, meski
selalu dikhianati dan dihalangi dalam berdakwah. Manusia
harus memiliki kesabaran seperti Nabi Luth, dan
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Jangan sampai
ada rasa marah apalagi dendam, jika sudah seperti itu lebih
baik diselesaikan secara baik-baik.
3. Jangan Melakukan Hal yang Dilarang Allah SWT
Kaum Sodom melakukan hal yang menjijikkan dan terlarang,
yakni menyukai sesama jenis. Tidak cuma itu,
Kaum Sodom juga bertindak semaunya seperti judi, seks
bebas, hingga meminum minuman keras. Bahkan,
Kaum Sodom juga merendahkan Nabi Luth, dan menantang
Nabi Luth untuk menurunkan azab.
Atas kelakuan buruk yang Kaum Sodom lakukan, Allah SWT
memberikan azab yang sangat pedih. Mata
Kaum Sodom dibuat buta, saat mencoba melihat kedatangan
malaikat ke rumah Nabi Luth. Allah SWT juga mengguncang
tempat Kaum Sodom, serta menghujaninya dengan bebatuan.
Tidak ada satu pun Kaum Sodom yang selamat, akibat dari
melakukan hal yang dilarang Allah SWT.
18
BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Nabi luth a.s dan kaumnya mendiami daerah
dekat palestina, yang bernama sadum.
2.Kaum nabi luth a.s berperilaku keji dan tidak senonoh.
Kaum laki-lakinya engganmengawini wanita, tetapi
birahi kepada jenisnya sendiri.
3.Meskipun Nabi luth a.s berulang kali menyeru dan
memperingatkan, tetapi kaumnya tidak menghiraukan,
bahkan mengejek dan menantangnya
.4.Akhirnya negeri sadum beserta penduduknya
dibinasakan oleh allah swt.Nabi luth a.s dan keluarga
serta para pengikutnya mendapat perlindungan allah swt,
kecuali istrinya yang termasuk orang- orang yang
durhaka dan dibinasakan.
B.SARAN
Dalam kesimpulan makalah tentang Kisah Nabi Luth AS dan
kaum Sodom bahwa kita sebagai manusia harus mentaati dan
menjalankan perintah apa yang sudah di takdirkan dan
menjadi garis tangan bahwa kita hidup berpasangan dan saling
melengkapi jangan lah menentang perintah Allah SWT,
karena dalam Quran sudah diterangkan bahwa dosa apa yang
kita perbuat pasti ada Azab dan hikmahNya.
19