TUGAS: AGAMA
PENDAHULUHAN
A.LATAR BELAKANG
Nabi Luth ‘alaihissalam berhijrah bersama pamannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menuju
Mesir. Keduanya tinggal di sana beberapa lama, lalu kembali ke Palestina. Di tengah
perjalanan menuju Palestina, Nabi Luth meminta izin kepada pamannya Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam untuk pergi menuju negeri Sadum (di dekat laut mati di Yordan)
karena Allah telah memilihnya sebagai Nabi-Nya dan Rasul-Nya yang diutus kepada negeri
tersebut, maka Nabi Ibrahim mengizinkannya dan Nabi Luth pun pergi ke Sadum serta
menikah di sana.
Ketika itu, akhlak penduduknya sangat buruk sekali, mereka tidak menjaga dirinya dari
perbuatan maksiat dan tidak malu berbuat kemungkaran, berkhianat kepada kawan, dan
melakukan penyamunan.Di samping itu, mereka mengerjakan perbuatan keji yang belum
pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya di alam semesta.Mereka mendatangi laki-laki
2
BAB II
B. ISI
Nabi Luth as diutus oleh Allah yang maha bijaksana pegi ke negeri sadum yang
penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Sadum adalah bangsa yang tidak tahu malu,
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak
milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah
menjadi korban penidasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol
adalah perbuatan homo,sek di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-
dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga merupakan suatu
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia
membawa barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jia ia melawan atau
3
Akan tetapi jika pendatang itu seorang laki-laki yang bermuka tampan dan berparas elok
maka ia kan menjadi rebutan antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji
lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka akan menjadi
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah
penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth as sebagai utusan dan Rasul-Nya untuk mengangkat
mereka dari lembah kenistaan, kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang
bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth as mengajak mereka beriman dan beribadah
kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan
kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan.ia memberi penerang kepada mereka bahwa
Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perebuatan
mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai kenusiaan
dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang
berbuata baik dan beramal sholeh akan diganjar dengan surga di akhirat sedang yang
neraka jahanam.
Nabi Luth as berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan
perbuatan homo,sek dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati
nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam menciptakan manusia
menjadi dua jenis yaitu pria dan wanita. Juga kepada mereka diberi nasihat dan dianjurkan
perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan diantara sesama
mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sandum. Diterangkan bahwa
4
kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri masing-masing dari mereka tidak merasa
Demikianlah Nabi Luth as melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tuas risalahnya.Ia tidak
hent-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam pertemuan dengan kaumnya secara
berkelompok atau secara perseorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada
Allah serta menyembah-Nya, melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat
dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah sangat berakar di
dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan sayitan sudah begitu
kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajkkan Nabi Luth as yang
dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati
dan fikiran mereka.Telinga-telinga mereka telah tuli bagi ajaran-ajaran Nabi Luth as sedang
hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajara-jaran syaitan dan iblis.
Cerita Nabi Luth – Pada akhirnya kaum Nabi Luth merasa kesal hati mendengar dakwah dan
nasehat-nasehat Nabi Luth as yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi
dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarga. Sudah
tidak ada harapan lagi bagi masyarakat sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan
keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-
tuli hati dan fikiran serta menyia-nyiakan waktu, obat satu-satunya menurutf pikiran Nabi
Luth as untuk mencengah penyakit akhlak itu yang sudah parah menular kepada tentangga-
tetangga dekatnya, ialah membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap
kekerasan kepada mereka, juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat di
sekelilingnya.
5
Beliau memohon kepada Allah yang maha kuasa agar kaumnya yaitu masyarakat Sadum
diberi ganjaran berupa azab di dunia sebelum azab bagi mereka di akhirat kelak.
Jika mereka diberi nasehat mereka menjawab : “Datangkanlah siksaan Allah itu, hai Luth,
Setelah mendengar ejekan dari mereka, Nabi Luth as berdoa kepada Allah, sebagaimana
Luth berdoa : “Ya Tuhanku tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT.Allah
mengutus beberapa Malaikat untuk menurunkan azab terhadap kaum Nabi Luth as yang
durhaka dan meningkari Allah. Ketika datang kabar kepada Nabi Ibrahim as akan
dibinasakannya negeri Nabi Luth as dengan kaumnya, karena penduduknya yang selalu
durhaka dan maksiat, maka terperanjatlah Nabi Ibrahim as. Firman Allah dalam Al Qur’an :
Para malaikat berkata : “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-
sungguh akan menyelamatkan dia, dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah
Tiga orang malaikat tersebut menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang
bertamu kepada Nabi Ibrahim as dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq
as, dan memeberi tahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan menurunkan
azab kepada kaum Nabi Lutuh as penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan
dimana Nabi Ibrahim as telah memohon agar penurunan azab atas kaum sadum ditunda,
kalau kalau mereka sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Nabi Luth as serta bertaubat
6
Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim as mohon agar anak saudaranya, Nabi Luth as
diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sadum permintaan itu diterima
oleh malaikat dan dijiamin bahwa Nabi Luth as dan keluarganya tidak akan terkenal azab,
kecuali istrinya.
Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yan berparas
tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalan mereka hendak memasuki kota,
mereka berselisih dengan orang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil air dari sebuah
sungai. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka
diterima ke rumah sebagai tamu. SI gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia
berundin terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu
oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberi tahu ayahnya
Si ayah yaitu Nabi Luth as sendiri mendengar laporan puterinya menjadi bingung jawaban
apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan akan
mengundang resiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang
tergila-gila oleh remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajan yang tampan. Sedang kalau
hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab terhadap
keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya
Setelah difikirkan akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth as kalau ia akan menerima mereka
sebagai tamu di rumahnya apapun yang akan terjadi sebagai akibat keputusanya ia
7
Kemudian pergilah Nabi Luth sendiri menemui tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir
kota lalu diajaklah mereka bersama-sama ke rumah ketika koda Sadum sudah dalam keadaan
gelap, dan juga para warganya sedang di rumah masing-masing dalam keadaan tidur
nyenyak.
Kepada istri dan kedua anaknya, Nabi Luth as berpesan dan berusaha agar mereka
merahasiakan kedatangan para tamunya, agar tidak diketahui oleh kaumnya yang bengis dan
haus maksiat.Namun karena istri Nabi lutuh yang berpihak dengan masyarakat Sadum yang
sesat, sehingga istrinya membocorkan rahasia atas para tamu tampan yang tinggal di
rumahnya.
Selanjutnya, apa yang dicemaskan oleh Nabi Luth benar benar terjadi. Ketika masyarakat
Sadum mengetahui bahwa di rumahnya ada pemuda, maka datanglah mereka ke rumahnya
untuk melihat tamunya yang tampan itu untuk memuaskan nafsunya. Tentu saja Nabi Luth
as tidak membukakan pintu untuk mereka, dan berseru meminta agar mereka pulang lagi ke
rumah masing-masing dan meminta tidan mengganggu para tamu Nabi Luth, yang
kebiasaan yang keji yan bertentangan dengan fitrai manusia serta kodrat alam, yaitu Tuhan
telah menciptakan manusia untuk berpasangan antara pria dan wanita untuk menjaga
kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makluk ciptaannya yang termulia di atas
bumi.Nabi Luth as berseru meminta supaya mereka pulang pada istri-istri mereka dan
meninggalkan perbuatan mungkar dan maksiat yang tidak sepantasnya itu, sebelum Allah
Namun Mereka yang telah sesat tidak dihiraukan dan dipedulikan juga seruan dan nasihat
dari Nabi Luth as. Bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumah Nabi Luth dengan paksa
8
Karena Nabi Luth merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan orang orang yang
kaumnya yang sesat itu, maka Nabi Luth as pun berkata secara terus terang kepada para
tamunya.
“Sesungughnya saya tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Au
tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak punya
mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai
pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat
3.Kaum Nabi Luth as ditimpa Azab dari Allah Yang Maha Perkasa
Cerita Nabi Luth – Setelah keluh kesahnya diucapkan oleh Nabi Luth as kepada para
tamunya, para tamu tersebut segra memperkenalkan diri kepada Nabi Luth, bahwa mereka
adalah para malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepada Nabi Luth, dan
mereka mengatakan bahwa tujuannya datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas dari Allah
Para malaikat itu kemudian menyarankan Nabi Luth as untuk membuka pintu rumahnya lebar
untuk memberi kesmepatan bagi orang-orang yang sesak itu masuk. Namun ketika pintu itu
dibuka dan orang orang sesat itu masuk, secara tiba tiba mereka tidak bisa melihat apa apa.
Diusap usapnya mereka mereka, ternyata mata mereka sudah menjadi buta.
Ketika orang orang sesaat itu dalam keadaan buta dan berbenturan dengan satu sama lain.
Para tamu atau malaikat itu berseru dan meminta agar Nabi Luth as meninggalkan
perkampungan itu bersama keluarga yang ia sayangin, karena azab dari Allah swt telah tiba
waktunya untuk ditimpukkan. Nabi Luth as dan keluarganya diberi pesan oleh malaikat
9
Sehabis tengah malam Nabi Luth as beserta keluarganya yaitu seorang istri, dan dua orang
putri berjalan cepat keluar kota, tidak menoleh ke kanan atau ke kiri sesuati pesan para
malaikat. Namun karena istrinya masih masih berpihak pada masyarakat sadum yang sesat
tidak tega meninggalkannya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth as berjalan secara
perlahan lahan tidak secepat langkah suaminya itu, dan tak henti hentinya menoleh ke
belakang untuk mengetahui apa yang akan ditimpa oleh masyarakat sadum itu, serta seolah-
olah ragu akan kebenaran ancaman para malaikat yang telah ia dengar dengan telinganya
sendiri.
Kemudian, ketika sewaktu fajar menyingsing Nabi Luth as dan dua putrinya telah melewati
batas kota sadum, begergetarlah dengan dahsyat bumi di bawah kaki masyarakat sadum,
begitu juga dengan istri Nabi Luth as yang munafik itu. Gentaran itu lebih hebat dan kuat dari
pada gempa bumi dan juga diiringi dengan angin kencang serta hujan batu yang
Itulah azab yang sepantasnya ditimpakan kepada orang-orang yang sesat, yang sudah
diperingatkan oleh Nabi utusan Allah yang maha mengetahui, namun mereka tetap tidak mau
mendengarkan.Semoga kita dan masyarakat kita terlindung dari kemaksiatan, sehingga tidak
ditimpa azab yang begitu pedih seperti pada cerita Nabi Luth as di atas.Aamiin.
10
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
1.Nabi luth a.s dan kaumnya mendiami daerah dekat palestina, yang bernama sadum.
2.Kaum nabi luth a.s berperilaku keji dan tidak senonoh. Kaum laki-lakinya
3.Meskipun Nabi luth a.s berulang kali menyeru dan memperingatkan, tetapi kaumnya tidak
4.Akhirnya negeri sadum beserta penduduknya dibinasakan oleh allah swt.Nabi luth a.s dan
keluarga serta para pengikutnya mendapat perlindungan allah swt, kecuali istrinya yang
11