Masyarakat (SKM)
T GGI
3,81/ 95,17
SANGAT BAIK
Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat 2019 / Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Page 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Survei ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna
layanan dan selain itu untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala
serta sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan pelayanan publik guna meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik diwaktu selanjutnya.
1.4. SASARAN
1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai
kinerja penyelenggara pelayanan.
2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
1.6. KELUARAN
Adapun yang menjadi output (keluaran) dari pelaksanaan Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat ini adalah 1 (satu) nilai IKM yang baik.
BAB II. PELAKSANAAN DAN METODE SURVEI
Survey ini dilaksanakan pada Minggu ketiga bulan April sampai minggu kedua
bulan Mei 2019. Adapun waktu pelaksanaan dari tiap tahapan dapat dilihat pada jadwal
berikut ini :
No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi
yang diteliti.
Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan
dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi.
Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti
memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu
mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan
jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,
pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar
tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan
adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin
kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel
(menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.
Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan ukuran sample.
Pertama ketelitian (presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence).
Ketelitian mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik
populasi. Keyakinan adaah fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan
sampel dari rata-rata sampel. Variabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan
dengan S-x
Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik
populasi, maka semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan. Semakin tinggi ketelitian,
maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam
populasi tersebut besar.
Sedangkan keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-
benar berlaku bagi populasi. Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 – 100%.
Keyakinan 95% adalah tingkat lazim yang digunakan pada penelitian sosial / bisnis.
Makna dari keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah “setidaknya ada 95 dari 100, taksiran
sampel akan mencerminkan populasi yang sebenarnya”.
Berdasarkan pedoman yang tercantum dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik disebutkan bahwa yang dijadikan dasar untuk penetapan jumlah
responden adalah dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan
(Lampiran II) atau dihitung dengan rumus
S= {λ².N.P.Q}/ d² (N-1) + λ².P.Q}
Dimana :
S = Jumlah sampel
λ² = lambda (faktor pengali) dengan dk = 1
taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10 %
N = Populasi
P = (populasi menyebar normal) = Q = 0,5
d= 0,0
Berdasarkan paparan dan uraian diatas, untuk kepentingan survei kepuasan
masyarakat Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur dalam menentukan besaran sampel
yang akan diambil adalah dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and
Morgan (Lampiran II) Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 dengan penjelasan
sebagai berikut :
Populasi = 220 maka ditentukan jumlah Sampel sebesar 140
N= 220, n = 140
Sedangkan untuk teknik penarikan sampel untuk survei kepuasan masyarakat
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur menggunakan Teknik Probability Sampling Jo
Simple random sampling. Pemlihan teknik tersebut didasari alasan karena teknik
tersebut adalah teknik yang paling sederhana dimana dengan teknik tersebut sampel
diambil secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.
Populasi di lingkungan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur adalah masyarakat
pencari keadilan sebagai pengguna layanan, yang mana setiap harinya rata-rata jumlah
masyarakat pencari keadilan sebagai pengguna layanan yang datang ke Pengadilan
Kalimantan Timur sebanyak 3 s/d 4 orang, sehingga dalam satu minggu rata-rata
jumlah kunjungan adalah sebanyak 20 (dua puluh) orang sehingga populasi
pengunjung rata-rata setiap bulannya adalah sebanyak 80 orang. Populasi pengunjung
di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur pada umumnya adalah Homogen, sehingga
populasi dalam satu minggu dan satu bulan pada umumnya adalah sejenis.
Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui pengisian sendiri,
termasuk yang dikirimkan melalui surat. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan
sebanyak 140 (seratus empat puluh) kuesioner, yang mana sebagian besar berasal dari
kuesioner yang dilakukan dengan wawancara tatap mata dan sisanya adalah
masyarakat pencari keadilan yang datang ke kantor Pengadilan Tinggi Kalimantan
Timur untuk meminta layanan peradilan.
2.6. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Teknik analisis perhitungan indeks kepuasan masyarakat dilakukan dengan
prinsip perhitungan indeks yang ditetapkan berdasarkan Permenpan RB Tahun 2017,
yaitu dengan terlebih dahulu mencari nilai rata-rata tertimbang dengan cara :
Bobot Nilai Rata-rata Tertimbang = Jumlah bobot1N Jumlah unsur X
Setelah diperoleh bobot nilai rata-rata tertimbang pada setiap indikator, maka
tahap selanjutnya adalah pengukuran indeks. Metode yang digunakan pada
pengukuran indeks adalah nilai rata-rata tertimbang dari masing-masing indikator
pelayanan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat 2019 / Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Page 10
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat 2019 / Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Page 11
Sumber Data : Hasil Penelitian Lapangan Yang Diolah
IV. 1. KESIMPULAN
a. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data di lapangan serta pembahasan
diperoleh Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada angka 95,17 atau dalam
Kategori Sangat Baik yang artinya secara umum masyarakat pencari keadilan
merasa puas atas unsur-unsur pelayanan yang diberikan oleh aparatur Pengadilan
Tinggi Kalimantan Timur.
b. Berdasarkan urutan besaran IKM hasil penilaian masyarakat terdapat 3 (tiga) unsur
terbaik yaitu ; Biaya/Tarif Pelayanan, Kompetensi Pelaksana dan Maklumat
Pelayanan.
c. Pelayanan Prima memerlukan komitmen untuk melaksanakan transparansi dan
akuntabilitas, baik oleh pengambil keputusan (top manager), pimpinan unit
pelaksana, dan pelaksana pelayanan publik untuk selalu berupaya memberikan
pelayanan secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah
dilaksanakan serta tidak diskriminatif. Disisi lain masyarakat diharapkan ikut
membantu dalam arti melengkapi syarat berkas-berkas layanan serta tidak bersifat
apatis terhadap upaya-upaya peningkatan pelayanan.
IV. 2. REKOMENDASI
a. Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur perlu membentuk Tim Survei IKM atau
menunjuk dan atau bekerja sama dengan unit independen untuk melaksanakan
survei IKM diwilayah kerjanya. Dengan adanya tim independen, kapabel dan
mempunyai kredebilitas akan menjamin hasil survei IKM yang benar-benar valid
dan akuntabel.
b. Hasil survey untuk mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini dapat
dijadikan dasar dan bahan melakukan evaluasi kinerja oleh semua pegawai di
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda, mulai dari staf, pimpinan,
Hakim, tenaga honorer hingga petugas kebersihan dan pada akhirnya juga
bermanfaat untuk mengambil tindakan dan kebijakan yang berorientasi kepada
peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
c. Survey kepuasan masyarakat ini hendaknya dilakukan secara periodik satu tahun
sekali dengan jumlah responden yang semakin banyak, agar lebih representatif
mewakili penilaian masyarakat dan juga dapat mengukur perkembangan kinerja
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda.
IV. 3. REKOMENDASI RESPONDEN
Secara umum cukup banyak masukan dan saran dari responden untuk peningkatan
kinerja aparatur Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur yang mana secara garis besar
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Didepan tepatnya diruang tunggu publik agar disediakan layar monitor, sehingga
masyarakat mengetahui perkembangan penanganan perkara yang sedang
diperiksa oleh Majelis Hakim.
b. Perlu pelayanan berbais IT.
c. Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur harus mempertahankan pelayanan yang
sudah sangat baik di mata masyarakat dengan harapan dapat ditingkatkan lagi
mutu pelayanan diwaktu yang akan datang.
L A M P I R A N- L A M P I R A N
Lampiran 1 : Survei Kepuasan Masyarakat 2019