Anda di halaman 1dari 2

Tanah Longsor di Sumedang

Pada awal tahun 2021, negara kita digemparkan oleh banyak musibah.Tak habis dengan Covid Virus 19
yang memakan banyak korban , bencana alam juga terjadi di beberapa daerah salah satunya di daerah
Sumedang,Jawa Barat.Rumah yang banyak runtuh serta korban yang tak sedikit tewas dan meninggalkan
keluarganya.Yang tentunya membuat kita penasaran bagaimana kronologi serta cara mengantisipasi dan
menyelamatkan diri dari longsor di Sumedang
Adapun kronologi kejadian nya saat kejadian pada saat itu dalam kondisi hujan deras, tiba-tiba suara
gemuruh terdengar dari atas lereng. Warga di dalam rumah yang posisinya di atas itu enggak sempat
keluar," kata salah seorang warga, Asep mengatakan, longsor susulan terjadi kembali sekitar pukul
20.00 WIB. Nahasnya, saat itu petugas tengah melakukan pendataan awal dan banyak warga
sekitar yang datang untuk menonton ke lokasi bencanaYang mirisnya ada sekeluarga yang
tertimbun dan samapai saat ini belum ditemukan. Dalam laporan awal Tim SAR, 25 orang selamat,
13 orang ditemukan tewas dan 27 orang lainnya masih dalam pencarian. Danramil Cimanggung Kapten
Setyo Pribadi, MP Cimanggung Suhanda dan Petugas BPBD Sumedang Yedi masuk ke dalam daftar
korban meninggal dunia.Hingga laporan terakhir 19 Januari 2021 , terdapat 40 korban tewas dan ratusan
rumah akan di relokasi.

Begitu memiluhkan bencana longsor ini.Penting sekali saat terjadi bencana alam seperti ini ,kita
harus sigap dalam menyelamatkan diri . Adapun cara mengantisipasi longsor yaitu sebelum
terjadi longsor apabila daerah yang menjadi tempat bermukim pernah terjadi bencana alam tanah
longsor, besar kemungkinan, daerah tersebut akan kembali terlintasi longsoran. Untuk
mengantisipasi terjadinya longsor, lakukan beberapa hal yaitu lakukan pemetaan wilayah dan
tandai daerah mana saja yang kerap terjadi longsor atau berpotensi longsor. Adanya peta daerah
rawan longsor akan membantu Anda menemukan titik yang aman dan yang
berbahaya. Selanjutnya melakukan kegiatan pengurangan risiko longsor, misalnya melakukan
penghijauan di lereng yang rawan longsor ,pelajari tanda-tanda terjadinya longsor, seperti hujan
lebat secara terus menerus, warna air berubah menjadi keruh, muncul rembesan atau retakan
yang memanjang di tanah, dan turun runtuhan tanah, batu, atau ranting.Dan bagi warga yang
tinggal di daerah rawan longsor melakukan patroli secara bergantian pada malam hari.. Apabila
tanda-tanda longsor sudah mulai terlihat, pertimbangan untuk mengungsi ke tempat yang lebih
aman. Dan saat sedang terjadi longsor cara menyelamatkan diri yaitu dengan jangan panik dan
segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran. Jika memungkinkan, bantu orang
lain yang lemah, seperti orang yang sakit, balita, dan lansia .Selanjutnya bertahan di tempat
pengungsian sampai situasi benar-benar aman .Hubungi pihak-pihak yang terkait dengan
penanggulangan bencana seperti PMI, BPBD, polisi dan lain sebagainya. Dan yang terakhir cara
mengantisipasi setelah bencana longsor yaitu dengan menghubungi pemerintah setempat, PMI,
polisi, atau organisasi lain ketika belum ada pertolongan. Tetaplah bertahan di tempat yang akan
dan ikuti arahan dari petugas. Dan meminta tolong kepada petugas untuk menemukan keluarga
atau orang lain yang belum ditemukan.Serta patuh ketika tempat tinggalnya direlokasi oleh
pemerintah agar tidak lagi tinggal di daerah yang rawan longsor. Itu semua adalah cara untuk
mengantisipasi dan menyelamatkan diri saat terjadi longsor.

Kita bisa membantu saudara yang terkena musibah dan keluarga yang menjadi korban dengan
memberikan donasi dan doa.Tidak ada salahnya untuk memberi bantuan kepada saudara dan
meningkatkan rasa solidaritas antar sesama.
Nama:Dwi Aprina Simarmata

Kelas:X MIPA 1

Anda mungkin juga menyukai