Anda di halaman 1dari 9

IMPLAN TULANG BIOKOMPATIBEL

Disusun Oleh
Elshadei Jonathan A Siahaan
Benedictus Malau
Dwi Aprina Simarmata
Fica Aurelia
Gabriel Sinambela
Hans Yuri Carnagi Ginting

KELAS : XI MIPA 1
SMA NEGERI 1 MATAULI PANDAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Kelompok 2
TEKNOLOGI IMPLAN TULANG
( BIOKOMPATIBEL )

 Latar Belakang

Pada saat sekarang ini dengan perkembangan zaman yang sangat pesat dan
tingkat aktivitas yang tinggi, banyak orang-orang yang mengabaikan
Kesehatan tubuhnya sendiri. Contohnya saja di Indonesia, banyak orang
yang mengabaikan kesehatan tulang dengan kurangnya mengkonsumsi
makanan yang harusnya dapat memberikan nutrisi pada tulang dan
kurangnya berolahraga sehingga menurunkan kesehatan tulang, akibatnya
banyak orang di Indonesia yang menderita osteoporosis, yang kemudian
berujung dengan patah pada tulang. Berdasarkan data dari Health
Technology Assessment, angka kejadian patah tulang pada penderita
osteoporosis di Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 227.850 kasus, dan
diprediksi angka kejadian patah tulang pada osteoporosis tersebut terus
meningkat hingga pada tahun 2020 menjadi 426.300 kasus. [1]. Faktor-
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya patah tulang diantaranya adalah
beban yang tiba-tiba atau berlebih seperti penekukan, pemuntiran dan
penarikan akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olah raga, kecelakaan
kerja, kecelakaan rumah tangga dan bencana alam. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 melaporkan urutan tertinggi proporsi cedera patah
tulang di Indonesia dalah kecelakaan lalu lintas (8,5%), Jatuh (3,9%) dan
terluka benda tajam dan tumpul (1,7%) [2]. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk penyembuhan patah tulang adalah dengan cara memasang material
implan pada bagian tulang yang patah untuk mengembalikan posisi tulang
(reposisi) ke kondisi anatomisnya dan mempertahankan posisi tersebut
(immobilisasi) hingga proses penulangan terjadi. Implan yang umum
digunakan saat ini adalah biomaterial berbasis logam seperti
stainless steel dan titanium.

 Kata Pengantar :
Dalam kehidupan sehari - hari kita sering menemukan beberapa kejadian -
kejadian yang tidak terduga, misalnya saja kecelakaan atau orang yang jatuh
dari tangga, dan sebagainya. Dampak yang dihasilkan dapat berupa Tulang
yang patah, dan lainnya. Pada saat ini ada suatu benda/teknologi yang dapat
mengatasi masalah tersebut terkhususnya untuk Patah Tulang. Salah satu
manfaat Teknologi ini adalah bisa menjadi penyangga Tulang,
Alat/Teknologi ini mengandung logam, logam ini bisa merangsang
pertumbuhan kembali jaringan tulang dan otot, Implan Tulang sendiri ada
jenisnya, salah satunya adalah Implan Biokompatibel. Biasanya cara kerja
pemasangan implan tulang ini seperti apa? Apakah ada efek sampingnya jika
dibuat logam dan disatukan ke tulang? Apakah akan mengganggu
metabolisme tubuh ? Apa sajakah yang menjadi material yang dijadikan
implan? Apakah ada riset ahli yang menemukan teknologi implan tulang?
Berapa Biaya pemasangannya? Apakah ada prosedur dokter yang akan kita
dapatkan setelah kita selesai memasang implan tulang? Apakah ada larangan
setelah memasang implan? Apakah akan worth it dan efektif? Dalam
pembahasan kali ini kami akan membahas hal tersebut.

 Rumusan Masalah
1. Apa itu implan tulang ?
2. Apa yang membuat kita membuat inovasi berupa implan tulang?
3. Apakah ada riset dari ahli ?
4. Kelebihan Implan Tulang Kompatibel ?

 Tujuan Pembahasan :
1. Mengetahui apa definisi dari implan tulang, dan dapat mendeskripsikannya
secara keseluruhan.
2. Mengetahui dampak dan tujuan dari implan Tulang.
3. Mengetahui cara kerja atau pemasangan Implan Tulang.
4. Mengetahui material apa aja yang bisa digunakan untuk implant

 Pengertian dan Fungsi :


 Apa itu implan tulang ?
 Apa itu implan? pernahkah kalian mendengar kata implan? implan adalah
suatu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur dan
fungsi suatu bagian biologis. Oleh sebab itu Implan Tulang adalah
pengganti struktur fungsional Biologis dari Tulang.

 Pada kali ini kami membahas penyangga Tulang Biokompatibel dimana


pada dasarnya terbuat dari paduan titanium dan kobalt tak mengganggu
metabolisme tubuh. Logam ini juga bisa merangsang pertumbuhan
jaringan tulang dan otot.

 Tujuan pemsangan Implan Tulang biasanya karena terjadi Patah Tulang,


agar Tulang Tersambung dengan sempurna, tidak bergerak, dan
mencegah malunion (tulang tidak tersambung sempurna sehingga tulang
menjadi bengkok), delayed union (tertunda/terlambatnya penyambungan
tulang) dan nounion (tulang tidak tersambung). Jenis implant yang
dipasang berbeda-beda, tergantung lokasi patah tulang dan kondisi patah
tulangnya.

 Apa yang membuat kita membuat inovasi berupa implan tulang?


 Pada saat sekarang ini dengan perkembangan zaman yang sangat
pesat dan tingkat aktivitas yang tinggi, banyak orang-orang yang
mengabaikan Kesehatan tubuhnya sendiri. Contohnya saja di
Indonesia, banyak orang yang mengabaikan kesehatan tulang dengan
kurangnya mengkonsumsi makanan yang harusnya dapat
memberikan nutrisi pada tulang dan kurangnya berolahraga sehingga
menurunkan kesehatan tulang, akibatnya banyak orang di Indonesia
yang menderita osteoporosis, yang kemudian berujung dengan patah
pada tulang.
 Berdasarkan data dari Health Technology Assessment, angka
kejadian patah tulang pada penderita osteoporosis di Indonesia pada
tahun 2000 sebanyak 227.850 kasus, dan diprediksi angka kejadian
patah tulang pada osteoporosis tersebut terus meningkat hingga pada
tahun 2020 menjadi 426.300 kasus. [1].
 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya patah tulang
diantaranya adalah beban yang tiba-tiba atau berlebih seperti
penekukan, pemuntiran dan penarikan akibat kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan olah raga, kecelakaan kerja, kecelakaan rumah tangga dan
bencana alam. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
melaporkan urutan tertinggi proporsi cedera patah tulang di Indonesia
adalah kecelakaan lalu lintas (8,5%), Jatuh (3,9%) dan terluka benda
tajam dan tumpul (1,7%) [2]. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
penyembuhan patah tulang adalah dengan cara memasang material
implan pada bagian tulang yang patah untuk mengembalikan posisi
tulang (reposisi) ke kondisi anatomisnya dan mempertahankan posisi
tersebut (immobilisasi) hingga proses penulangan terjadi.

 Perbedaan Implan tulang biasa dan Biokompatibel


Pada umumnya implant dilepas apabila tulang sudah tersambung
sempurna, biasanya beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung
kondisinya. Resiko apabila implant tidak dilepas sesuai dengan waktunya
adalah dapat terjadi hal – hal di bawah ini :

 Penolakan tubuh terhadap implant. Implant merupakan benda asing


pada tubuh kita, sehingga kemungkinan dapat menyebabkan rekasi
penolakan berupa ruam pada kulit, nyeri, gatal, bengkak, kehitaman,
dll.
 Infeksi sekunder, yang ditandai dengan rasa nyeri, bengkak, demam,
terasa panas di sekitar bekas luka, terdapat nanah, bahkan bisa terjadi
pembusukan apabila terjadi infeksi.
 Implant semakin sulit dilepaskan.
 Gangguan pertumbuhan tulang (apabila masih dalam masa
pertumbuhan)

4 hal tersebut adalah dampak dari Implant tulang bila sudah dipakai lebih
dari 1 tahun atau lebih, oleh karena itulah teknologi “Biokompatibel”
ada. Teknologi Biokompatibel dilengkapi dengan logam implant berbasis
paduan titanium dan kobalt. Teknologi ini dikembangkan oleh Peneliti
Utama dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Penggunaan
paduan logam itu berdasarkan standar ASTM F75 atau Standar
Internasional untuk spesifikasi Besi Lunak yang memiliki sifat
biokompatibel.

Menurut penelitian ada Kandungan kedua paduan logam itu dapat


menyati dengan jaringan tubuh manusia lantaran komponennya dilapisi
hidroksi apatit. Alhasil, jaringan otot yang rusak bisa tumbuh di
permukaan komponen itu. Selain itu, sifat dari biokompatibel paduan
titanium dan kobalt tidak mengganggu metabolism tubuh jika
dibenamkan ke dalam jaringan tulang atau otot. Oleh karena itu,
pemasangan penyangga tulang biokompatibel logam itu tidak akan
memicu alergi atau menimbulkan kanker. Selain itu, Paduan logam ini
juga anti-karat, dengan menggunakan ini, pengguna tidak perlu repot
membongkar logam atau memasang penyangga tulang.

Teknologi Biokompatibel ini juga dapat menyatu dengan tulang dan


jaringan otot, sehingga bertahan di tubuh seseorang untuk selamanya.
Dalam waktu 3 – 4 pekan, biokompatibel dari logam itu akan menyatu
dengan tulang atau jaringan otot yang cedera atau rusak.

 Biaya dan Prosedur Implan serta Riset dari para Ahli


 Adapun biaya yang akan dihabiskan untuk Implan Tulang sendiri
tidak murah, bahkan berada dikisaran 25 juta keatas, mengingat
adanya material yang tidak mudah ditemukan dikehidupan sehari –
hari dan tingkat kesulitan untuk membuat teknologi ini.
 Setelah menjalani perawatan, pasien diperbolehkan pulang. Selama
waktu tersebut, pasien diminta beristirahat dan menjaga tulang yang
sudah dioperasi untuk tidak meminimalisir gerak. Di bagian yang
dioperasi, akan timbul rasa nyeri dan bengkak. Tenang aja, ada obat
pereda nyeri dan antibiotik yang akan diberikan dokter agar tidak
infeksi. Lagi-lagi, waktu pemulihan sangat tergantung jenis tindakan
yang dilakukan. Selama waktu pemulihan, pasien akan menjalani
check-up. Jika merasakan gejala infeksi seperti demam tinggi atau
bengkak dan kemerahan di lokasi operasi, pasien diminta untuk segera
menghubungi dokter.
 Menurut kami sendiri, prosedur ini cukup terbilang efektif mengingat
di Indonesia juga sudah banyak pengobatan untuk patah Tulang, tapi
hal tersebut belum tentu teruji secara medis, oleh sebab itu satu –
satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan menggunakan
prosedur medis yang tepat, dengan begitu kita dapat mengatakan
prosedur ini adalah efektif serta akan berguna tentunya bagi pasien
yang mengalami.
 Riset LIPI dibidang implan biokompatibel dan biodegradabel yang
terurai alami berbasis paduan magnesium. Logam ringan magnesium
termasuk implan ideal bagi penyembuhan patah tulang karena bisa
terurai secara biologis. Hilirisasi hasil riset dilakukan lewat kerja sama
dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina hingga dihasilkan prototipe
implan tulang belakang dan tulang pangkal dari bahan titanium oleh
dokter ahli ortopedi Norman Zainal. Untuk pembentukan jejaring di
jalin kerja sama dengan RS Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, RS
Hasan Sadikin-Universitas Padjadjaran, dan Perhimpunan Dokter
Spesialis Bedah Orthopedi Indonesia.

 Contoh Teknologi dan Implan Tulang Biokompatibel


 Implan tulang dengan bahan SS 316L

 Implan dengan bahan logam ringan Magnesium yang dapat


terurai.

 Kesimpulan
 Pada masa modern sekarang ini, sudah banyak Teknologi maupun
terobosan – terobosan baru, terutama di bidang medis. Salah satunya
adalah Teknologi Implan Tulang, Implan adalah suatu peralatan medis
yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian
biologis. Oleh sebab itu Implan Tulang adalah pengganti struktur
fungsional Biologis dari Tulang. Dengan adanya Teknologi
Biokompatibel terkhususnya pada Bidang Implant Tulang bukan
menutup kemungkinan bahwa suatu saat hal ini akan membantu banyak
orang diluar sana dengan Inovasi yang brilian tersebut.

 Daftar Pustaka
 https://lifepal.co.id/media/biaya-operasi-patah-tulang/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Implan
 http://lipi.go.id/berita/-teknologi-implan-tulang-
antikarat---/3167https://standards.globalspec.com/std/1362378/ASTM
%20A75https://fst.unair.ac.id/membuat-bahan-implant-tulang-dari-koral/
 https://www.alodokter.com/komunitas/topic/efek-pemasangan-implant
 https://risetpro.brin.go.id/web/2021/08/27/bppt-kembangkan-implan-tulang-
eksternal/
 http://kataihitam02.blogspot.com/2017/11/biology-implan-ortopedi.html

Anda mungkin juga menyukai