Anda di halaman 1dari 23

Sisi Rosida, S.Pd., M.Pd.

Apa itu bahasa?


Pengertian Bahasa

Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang
bunyi melalui alat ucap, di mana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan sebagai


sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri.

Kridalaksana (2007:21) menyatakan bahwa bahasa


adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan
untuk komunikasi oleh kelompok manusia dalam
suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang
mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi
atau berinteraksi.
Secara
Umum
Sebagai alat untuk mengungkapkan
perasaan atau mengekspresikan
diri

Sebagai alat komunikasi.


Fungsi
Bahasa

Sebagai alat berintegrasi dan


beradaptasi sosial.

Sebagai alat kontrol Sosial. Yang


mempengaruhi sikap, tingkah laku,
serta tutur kata seseorang.
Mengadakan hubungan dalam
Secara pergaulan sehari-hari
Khusus

Mewujudkan Seni

Fungsi bahasa
secara khusus Mempelajari bahasa kuno

Mengeksploitasi IPTEK
Apakah bahasa
dapat
mempengaruhi
perilaku
manusia?
Manusia terpengaruh oleh bahasa yang diucapkan oleh orang lain.
Bahasa itu sangat penting karena bahasa bisa sebagai pemersatu
bangsa dan dapat pula menghancurkan suatu bangsa. Maka, tinggal
bagaimana orang menggunakan bahasa itu, dibutuhkan bahasa yang
baik untuk mencerminkan sikap dan kepribadian.

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai


keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Keanekaragaman penggunaan bahasa
Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa. Ragam Bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Bahasa yang baik dan benar memiliki empat fungsi, yakni:

• Fungsi pemersatu kebinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas-


batas kedaerahan.
• Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam
pergaulan dengan bangsa lain
• Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar.
• Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya
pemakaian bahasa.
Ragam dan Laras Bahasa

Ragam Bahasa

• Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda


menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

• Pengertian Ragam Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam


berbagai keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah
yang dinamakan ragam bahasa.

• Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda
dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut
bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain,
termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon,
seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas
tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi
atau ragam tersendiri.
Ragam bahasa oleh penutur yang dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), biasa
digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam
suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi
(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.

Ragam bahasa yang kita gunakan untuk berbicara


dengan orang lain tentu berbeda, seperti kita berbicara
dengan teman sebaya, kita menggunakan ragam bahasa
bisa sedikit akrab namun sopan. Berbeda halnya, jika kita
ingin berbicara dengan umur yang lebih tua seperti orang
tua, guru, dosen kita menggunakan ragam bahasa yang
sopan dan halus.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9) ragam
bahasa berdasarkan pemakaian bahasa
dibedakan menjadi 2 , yaitu

Ragam bahasa Ragam bahasa


baku tidak baku

Ragam baku merupakan ragam bahasa


yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian besar masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi dan sebagai Ragam tidak baku adalah ragam yang
kerangka rujukan norma bahasa dalam tidak dilembagakan dan ditandai oleh
penggunaanya. Ragam bahasa baku ciri-ciri menyimpang dari norma ragam
memiliki sifat yaitu kemantapan dinamis, baku.
cendekia dan seragam. Kemantapan
diartikan sebagai kesesuaian dengan Ragam tidak baku banyak
kaidah bahasa dan dinamis yaitu tidak mengandung unsur-unsur dialek dan
kaku atau tidak kaku. Bersifat cendekia bahasa daerah,sehingga ragam
karena ragam baku dipakai pada bahasa baku banyak sekali variasinya.
tempat-tempat resmi yang lebih sering
terlibat di dalamya adalah kaum
terpelajar.
Menurut Felicia (2001 : 8), ragam
bahasa dibagi berdasarkan media
pengantarnya atau sarananya, yang
terdiri atas :

Ragam lisan Ragam tulis

Ragam lisan adalah bahasa


yang diujarkan oleh pemakai Ragam tulis adalah bahasa
bahasa. Kita dapat yang ditulis atau yang
menemukan ragam lisan tercetak. Ragam tulis pun
yang standar, misalnya pada dapat berupa ragam tulis
saat orang berpidato atau yang standar maupun
memberi sambutan, dalam nonstandar. Ragam tulis
situasi perkuliahan, yang standar kita temukan
ceramah; dan ragam lisan dalam buku-buku pelajaran,
yang nonstandar, misalnya teks, majalah, surat kabar,
dalam percakapan poster, iklan. Kita juga dapat
antarteman, di pasar, atau menemukan ragam tulis
dalam kesempatan nonstandar dalam majalah
nonformal lainnya. remaja, iklan, atau poster.
Ciri-ciri ragam lisan
1. Memerlukan orang kedua/teman bicara
2. Tergantung kondisi, ruang, dan waktu
3. Tidak harus memperhatikan gramatikal,
hanya perlu intonasi dan bahasa tubuh.

Ciri-ciri ragam tulis


1. Tidak memerlukan orang kedua atau teman
bicara
2. Tidak tergantung pada kondisi, situasi,
ruang, serta waktu
3. Harus memeperhatikan unsur gramatikal
4. Berlangsung lambat
5. Selalu memakai alat bantu
6. Kesalahan tidak langsung dikoreksi
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh
dan mimik muka, hanya tergantung dengan
tanda baca
Contoh ragam tulis
Contoh ragam lisan
– Ragam bahasa teknis
– Ragam bahasa cakapan
– Ragam bahasa undang-undang
– Ragam bahasa pidato
– Ragam bahasa catatan
– Ragam bahasa kuliah
– Ragam bahasa surat
– Ragam bahasa panggung
Laras Bahasa

Menurut Hasan Alwi (2000:3), ragam bahasa dapat kita kenal menurut
golongan penutur bahasa dan ragam menurut jenis pemakaian bahasa.
Ragam yang ditinjau dari sudut pandang penutur dapat diperinci menurut
patokan daerah, pendidikan, dan sikap penutur.

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya, ragam


bahasa digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu.
Laras dan ragam bahasa merupakan suatu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari. Jika kita menggunakan laras dan ragam bahasa yang baik dan
benar, maka orang akan lebih mengerti.

Misalnya, jika kita berbicara dengan orang yang lebih tua dengan bahasa
yang sopan, namun laras yang digunakan tidak baik, maka tutur bahasanya
pun akan berantakan. jadi kita harus bisa memadukan dengan baik laras
dan ragam bahasa yang baik dan benar.
LARAS
BAHASA

Laras
Laras
Bahasa
Bahasa
Biasa
Khusus
Laras Bahasa Biasa

Laras biasa ialah laras yang digunakan untuk


masyarakat umum seperti bidang hiburan,
pengetahuan, penerangan, dan maklumat. Kalimatnya
sederhana, ringkas, dan padat.
Laras Bahasa Khusus

Laras bahasa khusus ialah laras bahasa yang


merujuk kepada kegunaan khalayak khusus
seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang
tertentu dan pelajar-pelajar.
Laras Bahasa Perniagaan
Tujuannya unutk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu , atau
mengubah sikap dan melakukan tindakan. Digunakan dalam iklan, tender,
laporan dan sebagainya , didukung pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi
Pembagian Laras Bahasa Khusus
dan sebagainya.

Laras Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan
sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.Dalam penulisan
ilmiah, misalnya penulisan thesis, penulis perlu mengikut format tertentu
seperti perlu ada catatan bibiliografi (rujukan), nota kaki di bawah muka surat
atau nota hujungan di penghujung setiap bab.Menggunaka istilah-istilah
yang khusus kepada bidang, dan biasanya perlu dihafal.

Laras Bahasa Media


Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur
teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah. Wartawan
atau penulis koran menggunakan bahasa untuk menjelaskan sesuatu
menurut cara yang paling mudah diterima sesuai dengan selera sejumlah
pembaca koran.

Laras Bahasa Satra


Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat
dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.
Joos (1961:133),
laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi,
meliputi:

1. Ragam beku (frozen) digunakan pada situasi hikmat


dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti
pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara
pernikahan.
2. Ragam resmi (formal) digunakan dalam komunikasi
resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal
ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative) digunakan dalam
pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti pada percakapan di
sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual) digunakan dalam suasana tidak
resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum
tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate) digunakan di antara orang yang
memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Sesuai dengan Ragam dan Laras Bahasa

Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat
dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak
menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di
samping itu mengikuti kaidah bahasa baku. Ungkapan “bahasa
Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Jadi, bahasa yang baik dan benar
adalah bahasa yang maknanya
dapat dipahami dan sesuai dengan
situasi pemakaiannya serta tidak
menyimpang dari kaidah bahasa
baku. Yang perlu di pertimbangkan
oleh pemakai bahasa adalah situasi
dan kondisi aktual sebelum
menetapkan pilihan ragam bahasa
yang dipakai. Selanjutnya, ragam
bahasa akan mengindikasikan
bahasa Anda tergolong baik saja,
benar saja atau baik dan juga benar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai