I. Identitas Pasien
II. Anamnesis
1. Anamnesis Dilakukan Secara : Autoanamnesis
2. Keluhan Utama : Kulit terlihat lebih kuning
3. Keluhan Tambahan : Malaise, Myalgia dan Anorexia
X. Pemeriksaan Fisik
1. Kulit
a) Warna
b) Pucat
c) Jaringan Parut
2. Kepala
a) Bentuk
b) Rambut
c) Kulit Kepala
3. Mata
a) Palpebra
b) Konjungtiva
c) Sklera
d) Visus
4. Telinga
a) Bentuk & Ukuran
b) Darah & Cairan
c) Nyeri Tekan Tragus
5. Hidung dan Sinus Paranasal
a) Bentuk
b) Napas Cuping Hidung
c) Sekret
d) Nyeri Tekan Hidung/ Sinus Paranasal
6. Mulut
a) Bau Pernapasan
b) Faring
c) Tonsil
d) Hiperemis
e) Lidah
f)Uvula
7. Leher
a) JVP
b) Trakea
c) Kelenjar Tiroid
d) Kelenjar Limfe
e) KGB
8. Paru- Paru
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
9. Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
10. Ekstremitas
Atas Bawah
Bicep +/+
Tricep +/+
Refleks
Fisiolo
gis Patella +/+
Achille +/+
s
Refleks Chaddo
Patolog ck
is
Babins -/-
ki
Pulsasi +/+
A.
Dorsali
s Pedis
11. Genitalia
Pemeriksaan tidak dilakukan
12. Anorektal
Pemeriksaan tidak dilakukan
XI. Resume
Tn. H 43 tahun dating ke RS dengan keluhan utama sklera ikterik sejak 1
minggu SMSR. Keluhan disertai vomitus sebanyak 5 kali 2 jam sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan diawali dengan febris intermitten. Pasien juga mengeluhkan
nyeri di regio hipokondrium dextra , terdapat perubahan urin menjadi gelap dan
malaise. Pasien memiliki Riwayat kontak dengan penderita hepatitis B.
diketahui bahwa pasien merokok dan mengkonsumsi alcohol sejak 3 tahun yang
lalu. Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, compos memtis dan tanda vital
dalam batas normal. Tidak dijumpai ikterik pada kulit, hepar teraba 3 cm dibawah
arcus costae, kesan hepatomegaly (+) lainnya dalam batas normal. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis, bilirubin dan urobilinogen urin
(+), SGOT SGPT ↑, hyperbilirubinemia, HBsAg (+) dan IgM Anti HBcAg (+).
XII. Permasalahan
• Hepatitis B
• Sklera Ikterik
• Urin Berwarna Coklat Tua
• Nyeri Tekan Regio Hipokondrium Dextra
• Hepar teraba 3 cm di bawah arcus costae (kesan hepatomegaly)
• Peningkatan enzim hati
• Hiperbilirubinemia
• Bilirubin urin +
• HBsAg + dan IgM anti HBcAg +
• Leukositosis
• Plan Diagnosis : Immunoserologi (Anti-HBc, Anti-Hbe, HBeAg, HBV DNA),
USG Hepar
• Plan Terapi : Supportif, Curcuma dan Konsul/ Rujuk Penyakit Dalam
• Plan Edukasi : Mengatur Pola Makan, Istirahat yang Cukup, Menghindari
Faktor Resiko
XVI. Tatalaksana
1. Non- Farmakologi:
a) Tirah Baring
b) Diet Kalori
Kebutuhan Kalori Harian:
=(10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5
=(10 x 60) + (6,25 x 165) – (5 x 43) + 5
= 600 + 1.031,25 – 215 + 5
=1.421,25 kkal
c) Nilai Kebutuhan Energi:
1.421,25 X 1,2 X 1,4 = 2.392,74
Kkal. Diberikan secara bertahap 1700 kkal.
d) Protein15%=213,1875 gr
e) Lemak 25%=335,3125 gr
f)Karbohidrat 60%=852,75 gr
g) Diet Hati
h) Makanan Lunak
i) Tidak Minum Alkohol
j) Kurangi Lemak Jenuh
2. Farmakologi:
a) Injeksi Metoklopramid 3 X 10 mg IV
b) Injeksi Ibuprofen 2 X 400 mg IV
c) Curcuma 3 X 20 mg/ hari PO
XVII. Prognosis
1. Ad Vitam : Bonam
2. Ad Functionam : Dubia ad Bonam
3. Ad Sanactionam :Dubia ad Bonam
XVIII. Edukasi
1. Menjelaskan penyakit dan terapi yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
2. Hindari penggunaan jarum suntik dan alat tato
3. Lakukan olahraga setiap hari selama 30 menit seperti berjalan dan bersepeda
4. Hindari meminum kafein
5. Hindari meminum alcohol
6. Lengkapi vaksinasi