Anda di halaman 1dari 25

MENGOMENTARI KASUS RIIL DENGAN TEMA

“DESENTRALISASI DAN PELAYANAN PUBLIK DAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”

Dirujuk untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah : Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Dosen : Dr. Haniah Hanafie, M.Si

Di Susun Oleh :
Kelompok 2 Kelas E

Azlan Dwi Rahman 2017120048


Raihan Putra Pratama 20191200
Andri 20191200
Danar Ananta Daniswara 20191200
Chairul Rahman 20191200

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020/2021
Ujian Akhir Semester
Nama : Azlan Dwi Rahman
NPM : 2019120048
Tema : Desentralisasi dan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

“JAKARTA SMART CITY, KONSEP PELAYANAN PUBLIK ANDALAN PEMPROV


DKI JAKARTA”

Jakarta Smart City merupakan konsep yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
yang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengetahui,
memahami, dan mengontrol berbagai sumber daya di suatu kota dengan lebih efektif dan efisien,
sehingga dapat memaksimalkan pelayanan publik, menyediakan solusi untuk masalah, dan
mendukung pembangunan yang berkelanjutan guna mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dimana output dari konsep ini diharapkan dapat mewujudkan Jakarta baru yang informatif,
transparan, serta mendukung kolaborasi menggunakan teknologi untuk pelayanan publik yang
lebih baik.1

Sebagai salah satu ibukota negara dengan tingkat urbanisasi tertinggi di dunia dan kota
yang memiliki penghasilan per kapita tertinggi di Indonesia, Jakarta menyajikan berbagai
tantangan yang kompleks serta masih berusaha membangun sebuah komunitas yang kohesif dan
aktif turut serta mewujudkan Jakarta yang lebih baik. Hal inilah yang melatarbelakangi hadirnya
konsep Jakarta Smart City untuk dapat menunjang kehidupan warganya agar dapat mencapai
standar hidup yang diinginkan sekaligus memastikan pengelolaan sumber daya alam yang
bertanggungjawab.
Dengan berbagai tantangan yang dimiliki oleh Jakarta, maka diperlukan serangkaian solusi
praktis untuk mengatasi tantangan tersebut dengan cara yang terintegrasi dan terkoordinasi.
Konsep smart city di Jakarta dibuat berdasarkan 6 pilar, dimana hal ini tertuang didalam Wheel
Framework Jakarta Smart City2, yaitu :
 Smart Governance
Upaya dan peran pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan dengan mengindahkan
prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi,
transparansi, profesionalitas, dan akuntantabilitas serta efektvitas dan efisiensi kebijakan.
Termasuk pengembangan e-governance dan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi sehingga masyarakat bisa berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan.
 Smart People
Upaya dari Pemerintah DKI Jakarta untuk mewujudkan masyarakat yang berpendidikan
bagus di era abad 21 baik secara formal maupun non formal dan mampu
mengembangkan sumber daya manusia yang melek teknologi. Dukungan terhadap

1
http://interactive.smartcity.jakarta.go.id/ diakses pada 20 Juli 2021)
2
Endang Puji Astutik dan Gunartin, “Analisis Kota Jakarta Sebagai Smart City dan Penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Menuju Masyarakat Madani”, Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, hal 46.
penelitian pengembangan karakter sosial budaya semakin kuat. Sumberdaya manusia
yang inovatif dan kreatif, masyarakatnya inklusif.
 Smart Living
Upaya dari Pemprov DKI untuk mewujudkan peningkatan pada kualitas hidup dan
kebudayaan masyarakat, karena ada kemudahan akses terhadap layanan pendidikan,
layanan kesehatan, pengembangan peran media, tersedianya semua kebutuhan, adanya
rasa aman, keselamatan, kemudahan dan kenyamanan hidup.
 Smart Mobility
Upaya Pemprov DKI untuk memudahkan akses moda transportasi yang beragam dan
memprioritaskan angkutan yang ramah lingkungan dan bukan kendaraan bermotor,
terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi.
 Smart Environment.
Upaya pemerintah Jakarta untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang ramah
lingkungan. Disertai penerapan dan pemanfaatan pengelolaan lingkungan berbasis IT,
pengelolaan sumber daya alam berbasis IT serta pengembangan sumber energy baru.
Lingkungan yang memberikan kenyamanan dimasa kini dan masa mendatang dengan
kata lain keberlanjutan lingkungan baik dalam keadaan fisik maupun non fisik.

 Smart Economic

Upaya dari pemprov DKI untuk menunjukkan keadaan tingkat ekonomi dan
kesejahteraan finansial masyrakat yang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik
dan pendapatan perkapita tinggi. Semakin banyaknya wirausaha bahkan pengembangan
city branding, produktifitas secara lokal dan global.

Dari keenam pilar yang tertuang dalam Wheel Framework Jakarta Smart City ini terlihat
jelas bahwa tujuan dari konsep layanan public ini ialah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Jakarta dari berbagai persoalan kehidupan guna menuju masyarakat Jakarta yang sejahtera.
Selain itu, dalam menghadapi pandemic ini, Jakarta Smart City juga berinovasi lewat salah satu
fitunya yaitu JaKi dimana masyarakat dapat berperan aktif dalam melakukan laporan terhadap
segala tindak pelanggaran protocol kesehatan. Laporan yang diberikan masyarakat nantinya akan
terintegrasi dan diterima dengan fitur cepat respon masyarakat (CRM) sehingga akan ditindak
lanjuti oleh instansi terkait.
(Contoh Laporan Yang Diberikan Masyarakat Terkait Pelangaran PSBB dan Tindak Lanjutnya).
Selain itu, dalam memenuhi kebutuhan warganya pada masa pandemi seperti saat ini,
Pemprov DKI melalui JaKi juga menghadirkan berbagai kemudahan layanan seperti akses
program vaksinasi nasional, kebutuhan informasi terkait bantuan social bagi warga yang
terdampak, serta banyak lagi akses layanan lainnya.3

(Tampilan Resmi Dari Website JaKi)


Kehadiran konsep Jakarta Smart City sangat bermanfaat dan efektif terhadap tata kelola
pemerintahan di DKI Jakarta. Dengan adanya konsep ini pemerintah DKI Jakarta membantu
memenuhi kebutuhan informasi dan mengintegrasikan seluruh layanan masyarakat. Untuk
mencapai tata kelola pemerintahan yang efektif, maka indicator yang harus dilaksanakan ialah

3
https://jaki.jakarta.go.id/ (diakses pada 20 Juli 2021)
akuntabilitas, partisipasi, dan kinerja yang baik. (Callahan, 2007; Cheema & Rondinelli, 2007;
Michels & Graaf, 2010)4
Jika ditimbang dari indicator tersebut, dapat disimpulkan bahwasanya konsep Jakarta
Smart City (JSC) sudah memenuhi kriteria tata kelola pemerintahan yang efektif dalam hal
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di bidang layanan publik. Hal ini
dikarnakan JSC telah melaksanakan segala aspek baik akuntabilitas sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas layanan yang diberikan kepada masyarakat, pelibatan partisipasi
masyarakat dalam melakukan suatu layanan, mauput output kinerja yang sesuai dengan amanat
undang-undang dimana bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
4
Lesmana Rian Handika, “Perbandingan Konsep Tata Kelola Pemerintahan:Sound Governance, Dynamic
Governance, dan Open Governance”. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Vol. 8, No. 2, Desember 2017. hal 91.
[1] Pemprov DKI Jakarta, “Jakarta Smart City.” [Online]. Available:
http://smartcity.jakarta.go.id. (Diakses pada 20 Juli 2021).
[2] Pemprov DKI Jakarta. Available: https://jaki.jakarta.go.id/. (Diakses pada 20 Juli 2021).
[2] Endang Puji Astutik dan Gunartin, “Analisis Kota Jakarta Sebagai Smart City dan
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Menuju Masyarakat Madani”.
[3] Lesmana Rian Handika, “Perbandingan Konsep Tata Kelola Pemerintahan:Sound
Governance, Dynamic Governance, dan Open Governance”.
[4] https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201120104219-25-572258/warga-dki-bisa-
lapor-pelanggaran-psbb-via-aplikasi-jaki (Diakses pada 20 Juli 2021)
Ujian Akhir Semester
Nama : Raihan Putra Pratama
NPM : 2019120088
Tema : Desentralisasi dan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

“PELAYANAN BPJS KETENAGAKERJAAN PADA MAL PELAYANAN PUBLIK DI


KOTA TANGERANG SELATAN”

Istilah 'mal' mungkin sudah tidak asing ditelinga kita, karena mal itu sendiri memang identik
dengan sebuah bangunan pusat perbelanjaan berisikan tenant-tenant yang menjual berbagai
macam kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mal adalah
gedung atau kelompok gedung yang berisi macam-macam toko dengan dihubungkan oleh lorong
(jalan penghubung). Namun beberapa tahun belakang ini mal kini mulai diadopsi oleh
pemerintah karena konsep mal yang nyaman, aman dan menyuguhkan semua kebutuhan
masyarakat. Hal itu mungkin yang mendasari pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik
yang berkualitas melalui Mal Pelayanan Publik.

Sejak Tahun 2017, Mal Pelayanan Publik mulai digaungkan oleh pemerintah melalui Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik. Saat ini sudah ada 29 Mal
Pelayanan Publik (MPP) di Indonesia. Dalam Peraturan MENPAN-RB tersebut, Mal Pelayanan
Publik yang selanjutnya disebut MPP didefinisikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan atau
aktivitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi
yang merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu baik pusat maupun daerah, serta pelayanan
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah/swasta dalam rangka menyediakan
pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman5

Kehadiran mal pelayanan publik di tengah-tengah masyarakat kini disebut-sebut sebagai bentuk
pelayanan publik terpadu generasi ketiga. Generasi pertama layanan terpadu di Indonesia adalah
Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA). Kemudian berevolusi menjadi Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) yang merupakan generasi kedua. Kehadiran MPP sebagai generasi ketiga
diharapkan dapat memayungi fungsi PTSP tanpa mematikan pelayanan yang sudah ada
sebelumnya. Peran PTSP justru diperluas sebagai motor penggerak terbentuknya MPP. Bahkan
untuk memperkuat penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik saat ini pemerintah pun sedang
merancang Peraturan Presiden.

Mal Pelayanan Publik Kota Tangsel adalah yang ke-38 di Indonesia dan ke-2 di Provinsi Banten
yang telah diresmikan oleh Kementerian PAN-RB dengan karakterisktik sesuai dengan daerah
masing-masing dari segi pengintegrasian layanan, pengintegrasian sistem, maupun sarana
prasarana yang dimiliki. Dibangun di area Pusat Pelayanan Publik Cilenggang, Serpong, Mal
Pelayanan Publik Kota Tangsel menempati area seluas ±1985 m² dengan kapasitas bangunan ±
5208 m² yang secara total terdiri atas delapan lantai. Tiga lantai di antaranya akan digunakan
untuk operasional Mal Pelayanan Publik Kota Tangsel dimana masyarakat akan dapat
mengakses 212 layanan perizinan dan non perizinan dari 16 instansi vertikal, BUMN dan
BUMD.
Instansi vertikal tersebut di antaranya DPMPTSP, Bapenda, Disdukcapil, Imigrasi, Badan
Pertanahan Nasional, Polres Tangsel, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Kemenag,
Pengadilan Agama, BPJS ketenagakerjaan, KPP Pratama, PT PLN, Bank BJB dan PT PITS.
Selain itu, Mal Pelayanan Publik Kota Tangsel juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas
pendukung yang modern seperti mesin booking antrian (queuing booked machine), fasilitas
anjungan layanan mandiri, tv monitor antrian (display wall), closed-circuit television (cctv),
investment lounge, Gerai Nikah, Auditorium, Co-Working Space, klinik kesehatan, sarana
ibadah, pojok bermain anak, pojok konsultasi dan pengaduan, pojok laktasi, pojok baca, ruang
5
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--mal-pelayanan-publik-dan-maladministrasi (diakses 27 juli 2021)
tunggu prioritas dan cafetaria.
Disamping fasilitas tersebut, dalam rangka memberikan kenyamanan kepada kaum difabel,
terdapat juga sarana dan prasarana lain seperti penyediaan parkiran khusus difabel, adanya kursi
roda, jalur landai, ruang tunggu, toilet, dan juga  guiding block dan loket khusus disabilitas6
BPJS Ketenagakerjaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di
Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus
berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011 (Eka Putri, n.d.).
Pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan sendiri sejak berdirinya hingga saat ini banyak
mengalami perubahan dan perkembangan. Untuk di Provinsi Banten pada tahun 2018 dari target
kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan perusahaan aktif mengalami peningkatan dari target
sebanyak 19.880 peserta terealisasi 22.074 peserta. “Tenaga Kerja Penerima Upah (TK PU) aktif
dengan target 1.292.692 dan terealisasi sebanyak 1.241.036. Disusul dengan Tenaga Kerja
Bukan Penerima Upah (TK BPU) aktif, target 144.650 dan terealisasi sebanyak 96.916, serta
Tenaga Kerja Jasa Kontruksi (TK Jakon) aktif target 255.460 dan yang terealisasi sebanyak
334.428 (kabarbanten.com, 2018), dan untuk di Kota Tangerang Selatan Sebanyak 4,196
perusahaan dengan total 61.801 pekerja di Kota Tangerang Selatan, yang telah terdaftar BPJS
Ketenagakerjaan pada tahun 2019 (Finansialku, 2019).
Semua pekerja di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Baik mereka bekerja
di sektor formal maupun non formal. Untuk yang bekerja di sektor formal, pihak perusahaan
harus mendaftarkan pegawai mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan juga
menanggung sejumlah iuran BPJS ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sementara, untuk yang bekerja di sektor non formal juga bisa mendapatkan BPJS
ketenagakerjaan dengan membayar sendiri uang kepesertaan sesuai dengan Upah Minimum
Provinsi (UMP).
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban
negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada tenaga kerja (Sulastomo, 2008b,
p. 103).
Berdasarkan dari data BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Selatan jumlah peserta perusahaan aktif
6
https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-591778265/mal-pelayanan-publik-kota-tangsel-
resmi-beroperasi-berikut-instansi-dan-layanan-yang-dapat-diakses-masyarakat?page=2 (diakses 27 juli 2021)
sebanyak 1.467 dengan 90.785 karyawan perusahaan yang sudah terdaftar jadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan. Sedangkan, jumlah perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya di
BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 217 dengan 163.685 karyawan (Perusahaan Di Tangerang
Belum Daftarkan BPJS Karyawan, n.d.)7
Melihat dari peraturan yang sudah ada bahwa Jaminan Sosial ini telah diwajibkan oleh
Pemerintah bagi pemberi kerja untuk mendaftarkan pekerjanya dalam BPJS Ketenagakerjaan
agar hak dan kewajiban para pekerja terpenuhi dengan baik. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 5 ayat (1) tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang
mengatur bahwa pengusaha dan pekerja wajib mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan,
apabila tidak segera mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan, maka akan dikenakan sanksi
administratif. Merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2013 sanksi yang dapat
dikenakan berupa teguran tertulis, denda dan atau tidak mendapat pelayanan public tertentu.
Berhubungan dengan mudah tidaknya masalah tersebut dikendalikan yang mencakup keragaman
perilaku kelompok sasaran yang dinilai masih terdapat jenis kepesertaan yang berbeda dalam
program ini seperti peserta penerima upah dan peserta tidak menerima upah; lalu dari tingkat
perubahan yang di kehendaki, capaian sasaran yang belum memenuhi target karena masih
kurangnya kesadaran dari tenagakerja untuk mengikuti program wajib BPJS Ketenagakerjaan8
Beberapa bulan terakhir ditahun 2018 ada beberapa kejadian baik itu kecelakaan kerja
maupun kebakaran terjadi. Menurut informasi yang didapatkan pada tanggal 24 Juli 2018
terjadi kebakaran yang cukup besar terjadi di area Kontainer penyimpanan barang, dimana 6
unit mobil Dinas Kebakaran Tangerang Selatan yang turun tangan memadamkan api dan dari
hasil investigasi kepolisian didapatkan karena kesalahan karyawan yang membuang puntung
rokok sembarangan. Ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan khususnya
Giant Ekstra CBD Bintaro.
Dengan kondisi yang kurang nyaman dan lingkungan kerja yang kurang mendukung,
berakibat pada menurunkan produktivitas kerja karyawan. Peneliti melihat bahwa karyawan

7
Indah Choirunnissa, 2020, IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
(BPJS) KETENAGAKERJAAN DI PT. ANTIKODE DESAIN EKSPERIENSIA TANGERANG SELATAN.

8
HABIBULLAH. 2016. IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL ( BPJS )
KETENAGAKERJAAN. DI KOTA TANGERANG
karyawan tidak menghargai waktu bekerja dan ini akan mengganggu hasil kerja.
Dari hasil penelitian awal didapatkan data absensi karyawan di Giant CBD Bintaro,
didapatkan data karyawan yang alpa atau tidak masuk tanpa keterangan cukup tinggi.
Berdasarkan data absensi selama Tahun 2018 dapat dilihat, di bulan Agustus 2018 angka
karyawan yang alpa/tidak masuk tanpa keterangan 21%, yang dibulan selanjutnya terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan dibulan September 2019 mencapai 93%, ini angka
yang sangat tinggi9

DAFTAR PUSTAKA

https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--mal-pelayanan-publik-dan-maladministrasi (diakses 27
juli 2021)
https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-591778265/mal-pelayanan-publik-
kota-tangsel-resmi-beroperasi-berikut-instansi-dan-layanan-yang-dapat-diakses-masyarakat?
page=2 (diakses 27 juli 2021)

Indah Choirunnissa, 2020, IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN


PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL (BPJS)
KETENAGAKERJAAN DI PT. ANTIKODE DESAIN EKSPERIENSIA
TANGERANG SELATAN.

HABIBULLAH. 2016. IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN


PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL ( BPJS )
KETENAGAKERJAAN.
Budhi Prabowo dan Arif Wahyu Supriyanto. PENGARUH
KEPEMIMPINAN DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
(K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT HERO SUPERMARKET Tbk

9
Budhi Prabowo dan Arif Wahyu Supriyanto. PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT HERO
SUPERMARKET Tbk
Ujian Akhir Semester
Nama : Andri
NPM : 2019120046
Tema : Desentralisasi dan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

PENYELEWENGAN BANSOS COVID-19 DI KABUPATEN BOGOR, MODUS


DUPLIKASI DATA ORANG YANG MENINGGAL

10

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor mengungkap modus dalam


kasus penyelewengan dana bantuan sosial tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) di Desa
Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Polisi pun sudah menangkap dan menetapkan tersangka, yakni seorang Kasi Pelayanan
Desa Cipinang berinisial LH (32) pada Senin (15/2/2021). Dari hasil penyelidikan, pria 32 tahun
ini menduplikasi data nama dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) calon penerima bansos
yang sudah meninggal dunia dan yang pindah alamat. Sedianya ada 855 warga penerima BST
Kemensos di Desa Cipinang itu, namun pelaku menggandakan data calon penerima sebanyak 30
orang untuk mendapatkan bansos tambahan atau meraup keuntungan. Kapolres Bogor AKBP
10
Ikhsan Afdhalul.2021. Penyelewengan Bansos Covid-19 di Kabupaten Bogor, Modus
Duplikasi Data Orang yang Meninggal . Dari
https://regional.kompas.com/read/2021/02/16/16403321/penyelewengan-bansos-covid-19-di-
kabupaten-bogor-modus-duplikasi-data-orang?page=3 Diakses, 25 Juli 2021. Pukul. 13.00 Wib.
Harun mengatakan bahwa bansos itu untuk penanganan Covid-19 yang bersumber dari
Kemensos sebesar Rp 600.000. BST tersebut diberikan dalam kurun waktu tiga bulan yakni
April, Mei, Juni 2020. Dengan kata lain, total pencairan selama 3 bulan untuk penerima bansos
sebesar Rp 1,8 juta per orang di kantor Pos Cicangkal, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin.
"Jadi ada 30 nama yang bermasalah (digandakan) di antaranya 7 nama seperti Aman Bin Arsa
diganti Saman Bin Arsa, alamatnya sama namun bedanya di NIK, kita sebut sebagai orang yang
ganda. Kemudian ada 2 orang meninggal dunia dalam 30 nama tersebut. Selanjutnya 2 orang
yang sudah dapat bantuan PKH dan lainnya ada 19 orang pindah alamat," ungkap Harun. Untuk
memuluskan pencairan bansos itu, staf desa ini tak sendirian, ia mempekerjakan 15 orang joki
dari kampung tetangganya. Dalam menjalankan aksinya, 15 orang ini mencairkan dana BST ke
kantor pos tersebut pada Senin 20 Juli 2020.
Masing-masing joki ditugaskan untuk mewakili 2 orang dengan 2 kali pengambilan, di
mana seharusnya yang mengambil warga sesuai data dari Kemensos. Setiap satu orang berhak
mendapatkan dana BST senilai Rp 600.000 dalam rekap tiga bulan sebesar Rp 1,8 juta sekali
pencairan untuk 30 warga. Namun ternyata, dana BST tersebut ditilap oleh LH sehingga
mengakibatkan kerugian senilai Rp 54 juta bagi warga Desa Cipinang. "NIKnya itu asli,
terdaftar, tapi (pengambilannya) atas nama orang lain. Kan pada saat (pencairan) di kantor pos
mereka hanya menunjukan surat undangan saja, lalu di-scan barkot gitu. Jadi enggak perlu lagi
KTP karena kan mereka percaya itu sudah diurus orang desa," ucapnya. "Nah, kantor pos ini
percaya saja orang yang menerima bansos sudah sesuai, sudah terverifikasi oleh kasi pelayanan
desa ini, maka akhirnya langsung dicairkan," imbuh dia. Setelah uang Rp 54 juta tersebut
dicairkan, tersangka akhirnya juga memberikan upah Rp 250.000 per orang atau joki tersebut.
Namun saat hendak ditangkap, kata Harun, uang Rp 54 juta itu disetorkan kepada
sekretaris desa (Sekdes) Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin. Harun memastikan bahwa uang
tersebut sampai saat ini masih dibawa oleh sekdes. Atas perkara tersebut, polisi mengamankan
sejumlah barang bukti berupa 1 lembar kuitansi, 1 unit ponsel dan 27 lembar surat undangan
penerima bantuan sosial tunai. "Jadi selebihnya uang digunakan oleh tersangka. Kasi pelayanan
di Desa Cipinang ini meraup total uang Rp 54 juta dari setiap penerima bansos sebesar Rp 1,8
juta yang direkap pencairannya itu," kata dia. Uang (Rp 54 juta) itu enggak sempat dibelikan
dalam bentuk barang mewah, tapi dia serahin ke sekdes dan sampai saat ini sekdes itu DPO,
masih dalam pengejaran kita," imbuh dia. Tersangka dikenai Pasal 43 ayat (1) UU RI Nomor 13
Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin, di mana setiap orang yang menyalahgunakan dana
penanganan fakir miskin, dipidana dengan penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak
Rp 500 juta.
Pertanyakan data bansos
Sementara itu, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor
menilai, sebab akibat kasus penyelewengan dana bansos tersebut salah satunya karena sejak awal
pendataan calon penerima bansos sangat bermasalah. Hal itu yang kemudian membuat oknum di
kantor desa tergiur untuk menyalahgunakan wewenang kekuasaan dalam pendataan hingga
pencairan bansos. Di sisi lain, mereka juga kerap menjadi bulan-bulanan warga yang selama ini
membutuhkan bantuan tersebut. "Salah satu peluang untuk korupsi inikan karena pendataan
bansos sudah buruk sejak awal ada pandemi," kata Bagian Bidang Pelatihan dan Pendidikan
Apdesi Kabupaten Bogor, Lukmanul Hakim saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Karena itu, ia meminta pendataan dan penyaluran bansos harus segera diperbaiki sebelum
didistribusikan. Menurutnya, kasus yang menjerat perangkat desa di Kabupaten Bogor harus
dilihat secara integral. Tidak hanya pada satu sisi, karena masalah itu berurutan dari sejak awal
pendataan yang tidak tepat sasaran. "Sejak awal kami sudah menyalahkan terkait pendataan
bansos Kemensos. Di situ kan datanya pakai yang lama, ada yang meninggal masih dipakai,
kemudian ada yang ekonominya meningkat tapi masih dapat pemberian bansos, dan itu tidak
boleh diganti gitu, kan aneh," ungkapnya "Itu yang jadi catatan kami sejak awal. Mestinyakan
data bansos tidak statis tapi harus dinamis, data bansos itu harus update terus sehingga tidak ada
lagi peluang-peluang tadi," imbuh dia.
A.analisis
Kalau kita bisa lihat pada kasus diatas seorang birokrat desa atau pelayan desa
melakukan menduplikasi data nama dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) calon penerima
bansos yang sudah meninggal dunia dan yang pindah alamat. namun pelaku menggandakan data
calon penerima sebanyak 30 orang untuk mendapatkan bansos tambahan atau meraup
keuntungan.1,8 juta Perorang. Kalau kita Melihat Kasus ini dari sisi Pelayanan Publik
seharusnya birorat desa tersebut melayani masayarakat bukan mencari keuntungan , apalagi di
tengah sulitnya perekonomian akaibat Covid -19 ini. Hal ini tidak Sesusi dengan Pengertian
Pelayanan Publik . Menurut Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa; Pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, 2004).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan
pelayanan public sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.11 Kalau melihat dari definisi pelayanan publik
kasus diatas belum bias dikatakan pelayanan publik yang baik. karena aparat desa tersebut lebih
dahulu mementingkan kepentingan pribadinya di bandingkan kepentingan publik atau
masyarakat. Kasus Tersebut Justru mencoreng proses penyelenggaran pelayanan publik.
Kita lihat kasus diatas dari Azas Pelayanan Publik
1. Kepentingan umum: Kasus diatas bukan kepentingan umum tetapi kepentingan memperkaya
diri sendiri.
2. Kepastian hukum : Secara hukum kasus tersebut melanggar prosedur dari penyelrngaran
publik karena mengkorupsi dana bantuan untuk masyarakat demi kepentingan pribadi.
3. Kesamaan hak: Justru dalam kasus diatas aparat pemerintahan desa itu tidak berhak
mengambil yang bukan miliknya karena dia biasanya mendapatkan gaji dari pemerintah ataupun
bonus.
4. hak dan kewajiban ; harunya menjadi penyelengara pelayanan publik dan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat. Bukan lepas dari tangung jawab.
5.. Keterbukaan : Dari kasus ini tidak ada keterbukan terhadap masayarakat malah
memangpatkan dengan menyembunyikan data yang dijadikan sebagai sumber korupsi.
Dalam Presfekti kesejatran masayarakat kasus ini
Pelayanan publik tak kunjung membaik. Pelayanan kesehatan mahal dan banyak lagi contoh
buruk akibat kejahatan koruptor. Dampak korupsi merupakan mis-alokasi sumber daya sehingga
perekonomian tidak dapat berkembang optimum. Dampak korupsi terhadap berbagai bidang
kehidupan masyarakat menimbulkan biaya yang disebut sebagai biaya sosial korupsi.

11
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, tentang Pelayanan Publik.
DAFTAR FUSTAKA

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, tentang Pelayanan Publik.


Purwanto Agus Erwan Dkk.2016.Pengertian Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Kader. Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110. ( hal. 11).
Ikhsan Afdhalul.2021. Penyelewengan Bansos Covid-19 di Kabupaten Bogor, Modus Duplikasi
Data Orang yang Meninggal . Dari
https://regional.kompas.com/read/2021/02/16/16403321/penyelewengan-bansos-
covid-19-di-kabupaten-bogor-modus-duplikasi-data-orang?page=3 Diakses, 25 Juli
2021. Pukul. 13.00 Wib.
Ujian Akhir Semester
Nama : Danar Ananta Daniswara
NPM : 2019120075
Tema : Desentralisasi dan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

PPKM DARURAT IBARAT MAKAN BUAH SIMALAKAMA

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi menetapkan PPKM Level 4 Covid-19


hingga 25 Juli 2021. Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 925 Tahun 2021
tentang PPKM Level 4 Covid-19. Adapun kepgub ini diterbitkan untuk menindaklanjuti Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 di Wilayah Jawa dan Bali.
"Menetapkan PPKM level 4 Covid-19 selama 5 hari sejak 21 Juli 2021 sampai dengan tanggal
25 Juli 2021," demikian bunyi Kepgub 925 yang dilihat Kamis (22/7/2021).
Dalam Kepgub tersebut, Anies juga menerangkan soal kegiatan perkantoran sektor non-esensial
yang wajib 100 persen WFH. Adapun ketentuan WFO dan WFH di sektor esensial dan kritikal.

Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta, sekaligus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan
Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai, rencana pemerintah memberlakukan PPKM
darurat dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi stagnan hingga terjadinya resesi. “Sebagai
kota jasa, ekonomi Jakarta akan bergairah jika pergerakan warga bebas leluasa, sebaliknya akan
stagnan jika pergerakan manusia dibatasi. Kebijakan ini bagi pelaku usaha sangat berat,dengan
pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung tentu akan jauh menurunkan omzet, profit
dan akhirnya cash flow yang semakin terjepit,” ungkap Sarman dalam siaran pers, Rabu
(30/6/2021).

Di sisi lain, pemerintah berpendapat, lonjakan kasus Covid-19 saat ini memaksa pemerintah
menerapkan kebijakan PPKM Mikro menjadi PPKM darurat dengan pembatasan yang super
ketat. Seperti perkantoran WFH 75 persen dan WFO 25 persen, bahkan tidak tertutup
kemungkinan 100 persen WFH. Pada tempat kerja atau perkantoran sektor esensial keuangan
dan perbankan; hanya asuransi, bank, pegadaian, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan yang
berorientasi pada pelayanan fisik dengan pelanggan yang dibolehkan beraktivitas dengan
pembatasan. Ketentuannya adalah work from office (WFO) sebesar 50 persen untuk lokasi yang
berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat dan dengan penerapan protokol kesehatan secara
lebih ketat, dan WFO sebesar 25 persen untuk pelayanan administrasi perkantoran guna
mendukung operasional, dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Untuk sektor pemerintahan yang memberikan pelayanan publik yang tidak bisa ditunda
pelaksanaannya, diatur WFO 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Kemudian, untuk sektor kritikal kesehatan dan keamanan serta ketertiban diatur WFO 100
persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Untuk sektor kritikal penanganan bencana, energi, logistik, transportasi, dan distribusi, terutama
untuk kebutuhan pokok masyarakat: makanan dan minuman; makanan dan minuman termasuk
untuk ternak atau hewan peliharaan; pupuk dan petrokimia, semen dan bahan bangunan, obyek
vital nasional, proyek strategis nasional, konstruksi (infrastruktur publik), dan utilitas dasar
(listrik, air, dan pengelolaan sampah), diatur WFO 100 persen hanya pada fasilitas
produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat, dengan penerapan protokol kesehatan secara
lebih ketat, dan WFO sebesar 25 persen untuk pelayanan administrasi perkantoran guna
mendukung operasional, dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Terkait layanan fasilitas kesehatan bagi pasien kritis menjadi keprihatinan terbesar. Menurut
Ombudsman, pemerintah pusat harusnya memandang pelayanan faskes kesehatan bagi pasien
kritis baik Covid maupun non-Covid di Jabodetabek dalam perpektif kawasan aglomerasi, seperti
penapisan mobilitas penduduk. Karena tidak ada perspektif itu, pelayanan rumah sakit di Jakarta
dan wilayah penyangga kolaps. Antrean panjang demi menunggu kamar isolasi dan ICU terjadi.
Banyak pasien isoman tanpa bantuan dan perlengkapan memadai.

Hal terakhir yang menjadi evaluasi Ombudsman Jakarta Raya adalah kompenasi dan mitigasi
dampak ekonomi PPKM bagi kelompok masyarakat rentan. Salah satu faktor utama sulitnya
menekan laju mobilitas warga selama PPKM disebabkan oleh kebutuhan masyarakat rentan,
khususnya pekerja harian.

Sejatinya, memang penanganan dari pandemi virus COVID-19 ini sedikit membuat pemerintah
serba salah. Pemerintah diharuskan mengatasi penyebaran virus yang dapat menular melalui
interaksi dalam bersosial. Pemerintah khususnya di DKI Jakarta melalui Pergub yang
dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta sudah meluncurkan beberapa daftar kantor yang boleh
tetap beroperasi secara normal, dengan penyesuaian, dan bahkan tidak boleh beroperasi. Hal itu
tentu dengan tujuan mengurangi interaksi sosial masyarakat dengan mengurangi pertemuan antar
manusia di lingkungan perkantoran.

Tentu jika kita berbicara perkantoran maka hal utama yang terdampak dari terganggunya
operasional dari sebuah kantor adalah dalam hal ekonomi. Perekonomian dinilai dapat stagnan
dan lumpuh karena terdampak dari dikeluarkannya Pergub tersebut. Banyak karyawan di sebuah
perusahaan yang terkena dampak, mulai dari potong upah, hingga PHK.
Tentu hal tersebut menimbulkan persoalan baru bagi warga masyarakat. Namun memang, hal itu
bertujuan untuk memutus penyebaran virus Covid-19 yang saat ini memang sedang menyebar
dengan cepat. Tetapi pemerintah juga dirasa belum bisa memberikan solusi bagi warga yang
perekonomiannya terdampak oleh PPKM.

Saat ini di rumah sakit ataupun di tempat pelayanan kesehatan lainnya masih keteteran melayani
masyarakat yang datang untuk sekedar berobat ataupun seorang pasien positif Covid-19. Banyak
pasien yang tidak dapat ruangan, tidak dapat pelayanan yang layak dikarenakan tidak memiliki
biaya. Hal itu sesunggugnya cukup ironis mengingat mungkin ada beberapa pasien yang tidak
memiliki biaya rumah sakit dikarenakan tidak memiliki pemasukan akibat terkena PHK yang
disebabkan oleh tutupnya banyak kantor dan juga banyak usaha usaha mikro yang “Gulung
tikar” akibat adanya ppkm yang memberikan dampak negatif terhadap pencaharian mereka.
Pengusaha saat ini pada posisi resah, pasrah, dan gelisah. Namun kita harus mendukung
kebijakan ini sekalipun teramat berat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pengendalian
penularan Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.id/baca/metro/2021/07/23/dki-jakarta-tetapkan-ppkm-level-4-

ombudsman-evaluasi-ppkm-darurat

https://money.kompas.com/read/2021/06/30/210137326/ppkm-darurat-di-jakarta-dinilai-

berdampak-pada-pertumbuhan-ekonomi-hingga?amp=1&page=2

https://news.detik.com/berita/d-5652461/anies-terbitkan-kepgub-ppkm-level-4-sampai-

25-juli-begini-isinya
Nama : Chairul Rahman
NPM : 2019120055
Tema : Desentralisasi dan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

Vaksin Covid-19 'dijual ilegal' ke masyarakat di Sumatera Utara,


diduga libatkan dokter dan pegawai Dinas Kesehatan, bagaimana
pengawasan stok vaksin?

Vaksin yang seharusnya gratis justru diduga dijual kepada masyarakat yang bersedia
membayar. Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, tak
menampik bahwa pengawasan terhadap kegiatan vaksinasi perlu diperkuat, terutama di tingkat
pemerintah daerah. Sejauh ini, sebanyak empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Dua di
antara mereka berprofesi sebagai dokter. Kepolisian menyebut kedua dokter ini diduga bekerja
sama dengan seorang agen properti untuk mencari pelanggan dan lokasi vaksinasi. Setelah
semua siap, berdasarkan pengusutan kepolisian, dokter tersebut "akan mengupayakan vaksin dari
rekannya di Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara". Tak tanggung-tanggung, bisnis ini
disebut menarik ribuan pelanggan dalam kurun sebulan dan meraup keuntungan hingga Rp271
juta
.
Bagaimana kasus ini terungkap?
Aksi yang diduga dilakukan para pelaku terbongkar setelah informasi sampai ke polisi
bahwa ada kegiatan vaksinasi di suatu kompleks perumahan di Kota Medan pada 18 Mei 2021.
Perumahan tersebut hanya berjarak sekitar 600 meter dari gudang vaksin Covid-19 yang berada
di Kantor Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara. Saat itu, setidaknya terdapat 50 peserta
yang disuntik vaksin oleh dua orang vaksinator. Setelah diselidiki kepolisian, vaksinasi ini
ternyata dipungut biaya. Tak cuma itu, para pesertanya juga belum tercatat dalam daftar
penerima vaksin Covid-19 yang ditentukan pemerintah.
Siapa yang diduga terlibat?
Sejauh ini, terdapat empat orang yang telah ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan
penyelewengan vaksin Sinovac. Keempatnya berinisial Se (40), IW (45), KS (47), dan Su. Se
merupakan agen properti. Dua tersangka lain, yakni IW dan KS, berprofesi sebagai dokter
berstatus aparatur sipil negara. IW bekerja di Tim Kesehatan Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1
Tanjung Gusta Medan, dan KS bekerja di Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara. Sedangkan
Su menjabat Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera
Utara.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan Se bertugas
sebagai koordinator guna mengumpulkan orang-orang yang mau divaksin dengan cara meminta
imbalan Rp250.000 per orang. Adapun IW, KS dan Su menjadi pihak yang menyediakan vaksin.
Belakangan diketahui bahwa IW juga pernah tersandung kasus penipuan dan dihukum dua tahun
penjara. Kala itu, dia masih bertugas sebagai dokter di suatu Puskesmas di Langkat. Kasus itu
tidak membuatnya kehilangan status sebagai aparatur sipil negara. Setelah bebas, IW dimutasi ke
Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara tidak berhenti sampai di sini. Selain empat tersangka,
penyidik juga memanggil mantan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara, Alwi
Mujahit Hasibuan, dan Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Pemprov Sumut, Aris Yudhariansyah.
Pada April 2021 lalu, Alwi masih menjabat Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara.
Sedangkan Aris merupakan sekretaris dinas. Setelah Alwi digeser menjadi Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan KB pada pertengahan Mei 2021, Aris diangkat menjadi Pelaksana
Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara. Aris kini juga menjabat sebagai Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara.
Dampak Korupsi terhadap Sosial dan Kemiskinan

Praktek korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku ekonomi.
Kondisi ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya
modal yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.

korupsi mengakibatkan kerusakan besar dan secara luas mempengaruhi kehidupan


rakyatIndonesia.
Dalam banyak literatur disebutkan bahwa korupsi mengakibatkan penurunan daya saing
nasional, mengganggu pertumbuhan ekonomi, menimbulkan biaya sosial yang besar,
danakhirnya menambah tingkat kemiskinan.
Singkatnya, korupsi masih menjadi ladang bagi para oknum yang tidak bertanggung
jawab. Lebih parahnya, Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan presentase besar dalam
hal korupsi di dunia. Lantas, seperti apa dampak buruk yang dihasilkan dari korupsi .Diantara
dampak korupsi adalah sebagai berikut:
1.Fasilitas penunjang usaha tak terbangun
Korupsi bisa mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Contoh sederhanannya adalah
fasilitas transportasi seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara yang tidak terbangun akibat
dana pembangunannya dikorupsi.Akibatnya, seorang pengusaha yang ingin mendatangkan bahan
baku, misalnya, harus mengeluarkan biaya lebih besar karena lama perjalanan yang lebih lama
jika dibandingkan pada negara dengan kondisi fasilitas transportasi yang baik.
2.Harga barang kian mahal
Dampak lanjutan dari biaya ekonomi tinggi adalah harga barang yang ikut melambung.
Alasannya karena biaya produksi menjadi tinggi akibat fasilitas-fasilitas pendukung dunia usaha
seperti jalan, jembatan, rel kereta, bandara dan pelabuhan yang tidak terbangun dengan baik.
Jika harga barang mahal, maka ada dua konsekuensi yang mengancam pengusaha.
Konsekuensi pertama, daya serap atas barang produksinya jadi rendah karena harga yang
mahal.Dan, konsekuensi kedua, untuk menghindari barang tidak laku pengusaha pun
menurunkan keuntungan yang mengakibatkan laju sebuah usaha menjadi tidak berjalan dengan
baik.
3.Matinya etika sosial politik
Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak sendi-sendi kehidupan yang paling
dasar yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan.kejujuran sudah tidak ditegakkan lagi.
4.Tidak efektifnya peraturan dan perundang- undangan
Peraturan dan perundang-undangn yang berlaku menjadi mandul karena setiap perkara selalu
diselesaikan dengan korupsi.
5.Dampak terhadap politik dan demokrasi
Munculnya kepemimpinan korup,perilaku koruptif dan tindak korupsi dilakukan dari
tingkat bawah,masyarakat digiring untuk memilih pemimpin yang korup dan di berikan
mimpimimpi dan janji akan kesejahetraan yang menjadi dambaan rakyat sekaligus menerima
suap daricalon pemimpin tersebut.
6.Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi
Hal ini dikarenakan terjadinya tindak kurupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi
pemerintah,legislatif atau petinggi partai politik,kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan
hilangnya kepercayaan publik tehadap pemerintahan yang sedang berjalan.
7.Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara
Korupsi yang terjadi di lembaga-lembaga negara di indonesia dan marak di beritakan di
mediaa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut hilang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-pemerintah-waspada-dampak-
pandemi-covid-19-terhadap-ekonomi-indonesia/
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-pemerintah-waspada-dampak-
pandemi-covid-19-terhadap-ekonomi-indonesia/
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210225150141-12-610856/kpk-buka-suara-soal-
jatah-vaksinasi-tahanan-kasus-korupsi
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/dampak-korupsi-terhadap-
sosial-dan-kemiskinan
https://kumparan.com/mhd-syrf/apa-pengaruh-korupsi-bagi-masyarakat-1tdelP05AmX

Anda mungkin juga menyukai