PROPOSAL
Disusun Oleh:
Nama : Adhi Setyobudi
NIM : 20.51.1519
Konsentrasi : Manajemen Perhotelan
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 20.51.1519
Mengetahui
Ketua STIEPARI SEMARANG
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................6
1.3 Batasan Masalah................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah..............................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian...............................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................8
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori.......................................................................................9
2.2 Penelitian Terdahulu yang Mendukung...........................................21
2.3 Kerangka Pikir.................................................................................23
2.4 Hipotesa Penelitian..........................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bidang Penelitian.............................................................................25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................25
3.3 Metode dan Desain Penelitian.........................................................25
3.4 Sumber Data....................................................................................27
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................27
3.6 Variabel Definisi Konsep dan Operasional.....................................29
3.7 Alat Pengumpulan Data...................................................................31
3.8 Validitas dan reliabilitas..................................................................32
3.9 Tehnik Analisis Data.......................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Mndukung.......................................................21
Tabel 3.1 Jumlah Konsumen yang datang ke pasar kuliner malam bandungan.........28
Tabel 3.1 Variabel Definisi Konsep dan Operasional................................................29
DAFTAR GAMBAR
Halama
n Gambar 2.1 Kerangka Pikir................................................................................23
Gambar 3.1 Desain Penelitian...............................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas
yang dirasakannya. Selain itu, mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh
diperlukan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan seorang konsumen baru
terjual seperti yang diharapkan, disamping itu konsumen juga akan memiliki
minat beli ulang atas produk tersebut. Tingkat kepuasan yang tinggi
mencerminkan minat beli ulang produk yang tinggi pula. Ketika memutuskan
konsumen mempunyai
1
persepsi bahwa produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi
atau bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen. Dari penjelasan diatas,
peneliti tertarik mengambil lokasi penelitian minat beli konsumen di pasar kuliner
malam bandungan.
Pasar kuliner malam bandungan ini juga dapat dikatakan sebagai objek
wisata yang mana hampir semua makanaan kas Semarang ada di sini yang
bandungan.Pasar ini Buka mulai Jam 16.00 - 22.00 setiap hari. Suasana pedesaan
terasa disini, seperti suasana yang hangat, senyum ramah dari penjual disekeliling.
Tidak salah apabila tempat ini dijadikan tempat berbelanjanya waisatawan untuk
akan tetapi fenomena nyata yang terjadi di lokasi penelitian adalah peneliti
membeli produk yang tersedia, hal ini peneliti dapatkan setelah melakukan
yang dijual, melainkan hanya melihat-lihat saja. Oleh karena itu, perlu dicarikan
suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk
lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk
mengganti produk lama tersebut. Penggantian ini dapat berupa produk pengganti
yang secara total baru atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern
pengenalan produk atau sistem baru yang membawa kesuksesan ekonomi bagi
perusahaan dan kesuksesan sosial bagi konsumen serta komunitas atau lingkungan
dapat dikelola sedemikian rupa supaya dari proses pembuatan produk kemudian
kemasan produk berupa tampilan pada saat dijual adalah merupakan factor utama
keunggulan produk yang akan dijual, kemudian kemasan produk serta biaya yang
dianggarkan untuk produk tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi produk
merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan suatu perusahaan melalui
produk inovatif yang diciptakan guna memuaskan pelanggan. Sebab kunci dari
terjadi. Fenomena nyata yang terjadi di pasar kuliner bandungan dari hasil
terletak dipinggir jalan dengan kondisi makanan yang tidak ditutup dengan baik
karena itu apabila penjual produk kuliner tidak melakukan inovasi terhadap
produk yang dijualnya akan berpengaruh terhadap penurunan minat beli dari
produk yang ditawarkan oleh penjual. Untuk itu dibutuhkan adanya citra produk
yang baik sehingga ketertarikan konsumen untuk membeli. Menurut Adil (2012)
fungsi utama citra merek dalam suatu produk adalah untuk menjawab pertanyaan
bahwa sangat menguntungkan bila memiliki suatu produk yang memiliki citra
yang baik dan oleh sebab itu perusahaan harus terus menjaga dan
kualitas makanan yang dijual kurang kondusif. Kemudian terdapat juga beberapa
penjual tidak bersikap baik kepada pengunjung terutama dalam hal tawar
kalimat kasar terhadap konsumen yang akan menawar makanan jika hendak
dibeli. Oleh karena itu, beberapa masalah diatas, menyimpulkan bahwa citra
produk yang ada di pasar kuliner bandungan kurang baik sehingga mempengaruhi
Invasi produk dan citra produk bukan satu-satunya faktor pengaruh yang
bisa berdampak pada tingginya minat beli konsumen, tetapi terdapat factor yang
tidak kalah pentingnya juga yaitu kualitas produk. Kualitas produk adalah suatu
kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya dengan
standar ukur yang telah ditetapkan. Semakin sesuai standar yang ditetapkan maka
akan dinilai produk tersebut semakin berkualitas. Bisnis kuliner juga harus
upaya
mengembangkan produk yang tepat dimana produk yang ditawarkan harus
memiliki kualitas yang baik dan diharapkan sesuai dengan pelayanan yang
persepsi terhadap kinerja penjual, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada
minat beli konsumen. Fungsi, kualitas dan benefits dari suatu produk merupakan
pelayanan secara pribadi dan ikut dilibatkan dalam pengembangan suatu produk.
Adapun fenomena nyata yang terjadi di pasar kuliner bandungan dari hasil
beberapa produk yang dijual kurang kondusif terutama apabila produk tersebut
dibawa pulang. Masalah selanjutnya adalah harga beberapa produk tidak sesuai
produk, citra produk dan kualitas produk berkaitan dengan minat beli konsumen
perlu mendapat perhatian. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan kajian: “Pengaruh Inovasi Produk, Citra Produk dan
Bandungan”
1.2 Identifikasi Masalah
melihat-lihat saja.
5. Beberapa penjual tidak bersikap baik kepada pengunjung terutama dalam hal
Pengaruh Inovasi Produk, Citra Produk dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
5. Variabel apa yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap minat beli
4. Untuk menjelaskan pengaruh inovasi produk, citra produk dan kualitas produk
1. Teoritis
peningkatan minat beli konsumen yang dipengaruhi oleh inovasi produk, citra
2. Praktis
meningkatkan inovasi produk, citra produk dan kualitas produk yang dijualnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kotler dan Keller (2012) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi
yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang dipersepsikan
oleh konsumen sebagai produk atau jasa baru. Secara sederhana, inovasi dapat
produk-produk atau jasa-jasa baru. Inovasi juga termasuk pada pemikiran bisnis
baru dan proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan
untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu maka
bagi pelanggan. Inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu
beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu dituntut untuk
Han et al. (1998) mengemukakan bahwa inovasi tidak hanya terpaku pada
pasar, sehingga inovasi produk merupakan salah satu yang dapat digunakan
produk juga dapat berperan sebagai mediator yang menguatkan hubungan antara
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan inovasi produk adalah: “Suatu usaha
jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen dan ditunjang dengan arus
informasi tentang produk yang mudah diperoleh, menyebabkan mereka semakin
selektif dalam membeli suatu barang, baik dalam kualitas, desain corak, warna
kelangsungan hidup perusahaan, karena produk yang telah ada rentan terhadap
perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang
lebih singkat, serta meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri. Inovasi
produk yang dilakukan haruslah melalui hasil penelitian pasar, sehingga dapat
1. Keunggulan produk.
2. Kesamaan produk.
3. Biaya produk.
terletak pada desain dan efisiensi biayanya jauh lebih tinggi dari yang semula
diperkirakan. Dengan adanya inovasi produk maka akan memberi nilai tambah
penju Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor penentu
dari kesuksesan produk baru (Kusumo, 2006) sehingga suatu produk inovasi
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000), bahwa keunggulan
produk baru sangat penting dalam lingkungan pasar global yang sangat
benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu. Tjiptono
adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna atau kombinasi dari unsurunsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
mendefinisikan merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau
kombinasi daripadanya untuk menandai produk atau jasa dari satu penjual atau
faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif akan berpengaruh
terhadap tiga hal yaitu : pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai.
Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
yang lebih dari sekadar citra mental. Supaya bisa berfungsi citra harus
disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Menurut Hossain (2007) menyatakan bahwa citra merek adalah keseluruhan dari
tersebut dipertegas oleh Simamora (2008) bahwa citra adalah persepsi yang
relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception) maka tidak mudah
untuk membentuk citra, sehingga bila telah terbentuk akan sulit mengubahnya.
yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu merek dan
apa yang konsumen pelajari tentang merek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang dapat konsumen rasakan dan
dipikirkan yang diciptakan dan dipelihara oleh pemasar agar terbentuk di dalam
benak konsumen. Kotler dan Keller (2012) citra merek adalah sejumlah
keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.
Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
juga dikatakan bahwa citra merek atau brand image merupakan konsep yang
konsumen tidak memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang suatu produk.
Konsumen cenderung akan memilih produk yang telah terkenal dan digunakan
Menurut Rahman (2010), Terdapat tiga tipe yang menjadi ukuran dalam
2. Aspirational brands yakni merek yang menyampaikan citra tentang tipe orang
Menurut Kotler dan Keller (2012), Kualitas produk adalah totalitas fitur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang ditanyakan atau tersirat. Martono dan Iriani (2014)
arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its
of operation and refair, and other valued attributes”. Yang artinya kemampuan
juga atribut produk lainnya. Menurut Bailia, Soegoto dan Loindong (2014)
Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan pemilihan
suatu produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu produk
konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari produk itu sendiri. Konsumen
akan menyukai dan memilih produk yang mempunyai kualitas lebih baik bila
dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginanannya.
kebutuhan konsumen.
1. Kinerja (performance)
Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti dan dapat didefinisikan
produk juga merupakan ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak
atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah produk dikatakan
dan reliability sekilas hampir sama tetapi mempunyai perbedaan yang jelas.
tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada sebuah produk. Pada titik
dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan dan
dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan
ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. Disini
artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal maka kesiapan perbaikan
7. Estetika (Aesthethics)
Yaitu keindahan produk terhadap panca indera dan dapat didefinisikan sebagai
atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk, seperti warna, model atau
desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada dasarnya Aesthetics merupakan
elemen yang melengkapi fungsi dasar suatu produk sehingga kinerja sebuah
produk maka perceived quality merupakan kualitas dasar yang dimiliki sebuah
produk
2.1.4 Minat Beli Konsumen
(2001) minat beli konsumen merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi
Durianto, dkk (2003) minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli merupakan pernyataan
merek terntentu pengetahuan tentang niat beli konsumen terhadap produk perlu
masa yang akan datang. Minat beli terbentuk dari sikap konsumen terhadap suatu
produk hal tersebut berasal dari keyakinan konsumen terhadap kualitas produk.
dimana konsumen belum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar
yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan
Salah satu bentuk perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan membeli
suatu produk atau layanan jasa. Bentuk konsumen dari minat beli adalah
Kotler dan Keller (2012) minat beli adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, lalu muncul keinginan untuk
membeli dan memilikinya. Schiffman dan Kanuk (2009) Minat beli adalah
sesuatu kekuatan psikologis yang ada di dalam individu, yang berdampak pada
konsumen membeli produk tertentu dimana tingginya minat beli berdampak pada
beli menciptakan suatu motivasi yang akan terus terekam dalam pikiran dan
menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika akan
pikiraannya.
Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang
akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap
alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Yang Mendukung
H4
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
diatas, maka hipotesa penelitian yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan inovasi produk terhadap minat beli
2. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan citra produk terhadap minat beli
3. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan kualitas produk terhadap minat
4. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan inovasi produk, citra produk dan
Bandungan
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bidang yang diteliti dalam penelitian ini adalah ilmu tentang produk
mencakup bidang sumber daya manusia yang dipusatkan pada pengaruh inovasi
produk, citra produk dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen di Pasar
bulan Juli 2021 sampai dengan bulan November 2021 dengan penjabawan ada
bulan juli untuk pra penelitian dan pada buan agustus untuk penyebaran
kuesioner penelitian
inovasi produk, citra produk dan kualitas produk dan minat beli konsumen di
merupakan garis trend kegiatan terdiri dari 2 faktor atau lebih. Korelasi adalah
cara untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan variabel Y dengan variabel
X. Regresi adalah hubungan antara variabel dari hubungan yang ada dapat
X1
X2 Y
X3
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
X1 = Inovasi Produk
X2 = Citra Produk
X3 = Kualitas Produk
Y = Minat Beli
3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian.
Sumber dari data primer adalah seperti kuesioner dan wawancara langsung
terhadap pengaruh inovasi produk, citra produk dan kualitas produk terhadap
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat peneliti dari pihak manajemen dan
juga dari riset kepustakaan untuk mendapat teori agar diperoleh kerangka dan
3.5.1 Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah yang terdiri dari obyek atau subyek
(Sugiyono, 2012). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data jadi jumlah populasi diambil
dari bulau mei sampau bulan tahun 2021 dengan perincian sebagai berikut:
Table 3.1
Jumlah konsumen yang datang ke pasar kuliner malam bandungan periode bulan
Mei sampai Juli 2021
No Bulan Jumlah
Mei Juni Juli Keseluruhan
1 350 375 200 925
TOTAL 925 Orang
Rata – Rata Kunjungan Per bulan 308
Sumber : data primer 2021
Jadi berdasarkan tabel diatas, maka jumlah populas1 pada penelitian ini
3.5.2 Sampel
Slovin karena dalam penarikan 308 sampel, jumlahnya harus representative agar
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus slovin
(10%)
n = N
1+N (e)2
Keterangan:
N = Ukuran populasi
n= 308
1+308(0,1)2
n= 308
1+308(0,01)
n = 75.49019
n = 75
Peneliti dalam melakukan penelitian ini memakai dua jenis variabel yaitu
Variabel bebas (X) yaitu inovasi produk (X1), citra produk (X2), kualitas produk
Tabel 3.2
Variabel Definisi Konsep dan Operasional
No Variabe Definisi Operasional Dimensi Indikator Skala
l Pengukuran
1 Inovasi “Inovasi yang 1. Keunggulan a. Kemasan bagus Skala Likert
Produk digunakan dalam produk b. Rasa beragam berdasarkan
(X1) keseluruhan operasi kesetujuan
perusahaan dimana 2. Kesamaan c. Produk sehat 1 s/d 5
sebuah produk baru produk d. Produk dapat 1=STS
diciptakan dijangkau 2=TS
danndipasarkan, 3=CS
termasuk inovasi di 3. Biaya produk e. Harga murah 4=S
segala proses f. Harga sesuai 5=SS
fungsional / rasa
kegunaannya.”
Crawford & De
Benedetto (2000)
2 Citra Citra merek adalah 1. Atrtribute brand a. Kepercayaan Skala Likert
Produk keseluruhan dari pada produk berdasarkan
(X2) persepsi konsumen b. Atribut kesetujuan
mengenai merek atau fungsional 1 s/d 5
bagaimana mereka 1=STS
mengetahuinya 2. Aspirationa c. Penyampian 2=TS
l brands citra 3=CS
Hossain (2007) d. Karkater 4=S
pembeli 5=SS
e. Citra pedagang
3. Experienc
f. Emosi
e brands
konsumen
3 Kualitas Kualitas produk 1. Kinerja a. Tampilan Skala Likert
Produk merupakan keseluruhan produk berdasarkan
(X3) gabungan karakteristik b. Sesuai harapan kesetujuan
produk yang dihasilkan 1 s/d 5
dari pemasaran, 2. Keandalan c. pengemasan 1=STS
rekayasa, produksi dan d. Tidak mudah 2=TS
pemeliharaan yang kadaluarsa 3=CS
membuat produk 4=S
tersebut dapat 3. Keistimewaan e. Atribut 5=SS
digunakan memenuhi pelengkap
harapan pelanggan atau f. Harga murah
konsumen.
g. Desain produk
Wijaya dalam Bailia, 4. Kesesuaian h. Pemenuhan
Soegoto dan Loindong dengan harapan
(2014) spesifikasi konsumen
i. Kuat
5. Daya tahan j. Tahan lama
k. Komunikasi
6. Kemampuan penjual
melayani l. Keramahan
penjual
m. Model produk
7. Estetika n. Aroma produk
o. Rasa enak
8. Kualitas yang p. Sesuai
dipersepsikan keinginan
konsumen
4 Minat Minat beli adalah 1. Sikap orang lain a. Motivasi Skala Likert
Beli sesuatu yang timbul konsumen berdasarkan
(Y) setelah menerima b. Saran dari orang kesetujuan
rangsangan dari produk lain 1 s/d 5
yang dilihatnya, lalu 1=STS
muncul keinginan 2. Factor situasi c. Pemikiran 2=TS
untuk membeli dan yang tidak konsumen 3=CS
memilikinya terantisipasi d. Keputusan 4=S
konsumen 5=SS
Kotler dan Keller
(2012).
berbagai pilihan, sumber dan berbagai macarn cara. Dalam penelitian ini, teknik
1. Kuesioner
efisien ketika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan paham
apa yang bisa diharapkan dari konsumen. Kuesioner yang dilakukan dalam
daftar pertanyaan untuk diisi kepada konsumen yang datang ke Pasar Kuliner
malam Bandungan
2. Observasi
penelitian.
3. Studi Kepustakaan
akan dibahas. Seperti yang dilakukan pada penelitian ini, data studi
berita serta inforrnasi lainnya yang dianggap relevan berdasarkan standar yang
menunjukan sejauh mana data yang diukur tidak menyimpang dari gambaran
instrumen. Untuk menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan taraf signifikan
(Arikunto, 2012):
Keterangan:
N = jumlah subjek
dengan nilai kritis product moment 5% maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan
ukur yang bersangkutan, jika digunakan berulang kali di kesempatan yang akan
rii = 1-
(k – 1) σ21
Keterangan:
melebihi 0.60), harga indeks realibilitas standar minimal tidak dibawah 0.60 (r ≤
0.60).
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan diolah secara asosiatif
regresi linier berganda secara arsial dan simultan koefisien dengan sarana bantu
program SPSS.
tingginya tingkat pengaruh inovasi produk (X 1), citra produk (X2) serta kualitas
produk (X3) terhadap minat beli konsumen (Y). Peneliti menerapkan analisis
X1 = Inovasi produk
X2 = Citra produk
X3 = Kualitas produk
1. Merumuskan masalah
X2, X3 terhadap Y
terhadap Y
R2/k
F=
(1 – R2)(n – k – 1)
Keterangan:
n = banyaknya sampel
4. Membuat kesimpulan
a. Jika Fhitung > Ftabel atau sig < signifikan 0.05 (5%) maka Ho ditolak dan Ha
b. Jika Fhitung < Ftabel atau sig > signifikan 0.05 (5%) maka Ho diterima dan Ha
ditolak, model tidak layak untuk diteruskan (tidak ada pengaruh yang
sama).
3.9.2.2 Uji R2
terikat (Y) yang disebabkan karena perubahan variabel bebas (X) dan demgan
persentase (%). Koefisien ini digunakan sebagai pendekatan atas suatu hubungan
Rumus:
Keterangan:
R2 = besar koefisien determinasi
b = koefisien regresi masing-masing
variabel x = nilai variabel x
y = nnilai variabel y
Nilai koefisien determinasi berganda ini merupakan lebih besar dari 0
variabel yang diteliti yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y)
3.9.3.1 Uji t
1. Merumuskan masalah
X2, X3 terhadap Y
X3 terhadap Y
βi
t=
Se βi
Keterangan:
t = t hitung
a. t hitung < t tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh
b. t hitung > t tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh masing-
3.9.3.2 Uji F
1. Hipotesis
b. Ha : b1, b2, dan b3 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2,
R2/k
F=
(1 – R2)(n – k – 1)
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi berganda
n = banyaknya sampel
4. Membuat kesimpulan
a. Jika Fhitung > Ftabel atau sig < signifikan 0.05 (5%) maka Ho ditolak dan Ha
b. Jika Fhitung < Ftabel atau sig > signifikan 0.05 (5%) maka Ho diterima dan Ha
ditolak, model tidak layak untuk diteruskan (tidak ada pengaruh yang
selanjutnya Fhitung dibandingkan dengan Ftabel bila Fhitung ≥ Ftabel, maka inovasi
produk, citra produk serta kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli
tingkat signifikan paling tinggi, berarti variabel tersebut merupakan variabel yang
Adil, Maikul. (2012). The Influence Of Brand Image On Sales. Journal of Basic
and Applied Scientific Research, 2(4), pp: 3552-3556.
Adi, P. 2015. Kaya Dengan Bertani Kelapa sawit. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Bailia, J. F., Soegoto, A. S., & Loindong, S. S. (2014). Pengaruh Kualitas Produk
Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Pada Warung-Warung
Makan Lamongan Di Kota Manado. Jurnal Emba ISSN 2303-1174,
Volume 2 Nomor 3, 1768-1780
Bailia, J. F., Soegoto, A. S., & Loindong, S. S. (2014). Pengaruh Kualitas Produk
Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Pada Warung-Warung
Makan Lamongan Di Kota Manado. Jurnal Emba ISSN 2303-1174,
Volume 2 Nomor 3, 1768-1780
Durianto, dkk. (2003). Invasi pasar dengan iklan yang efektif: Strategi, program
dan teknik pengukuran. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro
Harga dan Promosi terhadap Minat Beli Konsumen Produk Batik Sendang Duwur
Lamongan. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 2, No. 2
Kotler, P. & Keller, K.L. (2012), Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12.
Jakarta: Erlangga.
Lyonita, Telly., Dyah Budiastuti. 2012. Analisis Pengaruh Brand Image dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Yang Berdampak Pada
Loyalitas Konsumen Pada PT. Telkom Jakarta Selatan (Produk Speedy).
Disertasi Doktor Bina Nusantara, Jakarta.
Martono, Moh dan Sri Setyo Iriani. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Yamit, Zulian. 2001, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Yogyakarta:
Ekonosia
Nasution, M. N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Management,
Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.