Anda di halaman 1dari 5

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 9, Nomor 5, September 2021


ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PENEMPATAN TUGAS DAN FUNGSI


KERJA DI UPT PUSKESMAS SERING

Fitriani Pramita Gurning1, M. Zayyan Al Wafi Lubis2, Nurhabibah Rohayati Hasibuan3,


Mega Adeliyani4*
1 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

*Corresponding author: Adeliyanimega@yahoo.com

ABSTRAK
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human
resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen.
Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting
bagi keberhasilan suatu Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen SDM
pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap penempatan tugas
dan fungsi kerja petugas di UPT Puskesmas Sering. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalahpenelitian kualitatif yaitu pengamatan, wawancara mendalam (indepthinterview) dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia pada
penempatan kerja di UPTD Puskesmas Sering belum maksimal dikarnakan masih kekurangan tenaga
kesehatan yang mengakibatkan penempatan kerja yang tidak sesuai disiplin ilmu. Perlu mengatur
kembali sumber daya manusia kesehatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Perlu segera
dilakukan pelatihan untuk manajemen puskesmas secara berkala dan berkesinambungan agar sistem
manajemen sumber daya manusia kesehatan di puskesmas lebih baik.

Kata Kunci: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian.

PENDAHULUAN dilakukan dengan cara masa bakti.


Ketersediaan Sumber Daya Manusia Pelaksanaan penempatan tenaga kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
puskesmas menjadi sangat penting untuk ayat (2) dilaksanakan dengan memperhatikan
memastikan pelayanan kesehatan berjalan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan baik. Puskesmas merupakan ujung yang berlaku. Melihat data profil UPT
tombak pelayanan kesehatan di Indonesia. Puskesmas Sering dari segi kuantitas saat ini,
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis tenaga kesehatanya berjumlah 54 orang. Yang
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang terdiri dari tenaga, doter umum, apoteker,
bertanggung jawab menyelenggarkan bidan, perawat, ahli gizi, sanitaria, honorer.
pembangunan kesehatan di suatu wilayah Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki
kerja. Puskesmas mempunyai wewenang dan Indonesia diakui masih sangat minim
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah
masyarakat dalam wilayah kerjanya.1 penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Sumber daya manusia merupakan Berdasarkan data dari SDM Kesehatan
salah satu komponen penting dalam KEMENKES, jumlah tenaga kesehatan di
organisasi, termasuk puskesmas. Keberadaan Indonesia setiap tahunnya mengalami
sumber daya manusia harus direncanakan dan peningkatan. jumlah tenaga kesehatan yang
dikelola dengan baik. Proses perencanaan terdiri atas dokter spesialis, dokter umum,
sumber daya manusia adalah suatu cara yang dokter gigi, perawat, bidan, kefarmasian, dan
digunakan untuk menetapkan tujuan dan lain-lainnya mencapai 891.897. Jumlah
pedoman dalam pelaksanaan organisasi.2 tersebut meningkat dari tahun sebelumnya,
Jumlah pegawai yang melebihi kapasitas atau yakni sebesar 877.098. Sementara itu, jumlah
kurang dari kebutuhan organisasi penduduk Indonesia menurut data dari Biro
menunjukkan bahwa organisasi kurang baik Pusat Statistik sekitar 266,91 juta jiwa pada
dalam mengelola sumber daya manusia.3 proyeksi 2019.4
Dalam rangka pemerataan pelayanan Dari uraian tersebut dapat dilihat
kesehatan bagi seluruh masyarakat, bahwa masih ada kesalahan dalam sistem
Pemerintah dapat mewajibkan tenaga manajemen SDM dipuskesmas sehingga
kesehatan untuk ditempatkan pada sarana kualitas mutu pelayanan berkurang. Juga
kesehatan tertentu untuk jangka waktu adanya fasilitas kesehatan yang tidak terpakai
tertentu. Penempatan tenaga kesehatan akibat penempatan tenaga kesehatan yang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak sesuai dengan kealiannya serta tidak

706
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 9, Nomor 5, September 2021
ISSN: / e-ISSN:
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

meratanya distribusi tenaga kesehatan di perawat dibidang tata usaha, Maupun di


setiap sarana kesehatan. Hal ini dapat masyarakat.
berpengaruh pada derajat kesehatan “Banyak diantaranya bagian bagian
masyarakat dengan masih tingginya angka tenaga kesehatan yang sudah ditetapkan
kesakitan, ketenagaan, serta pendayagunaan tetapi masih saja kwalahan dalam
tenaga kesehatan yang tidak proporsional. melaksanakan tugas karna jumlah pasien
Penelitian ini bertujuan untuk melihat yang datang banyak, seperti di bagian
bagaimana sistem manajamen SDM pada pendaftaran BPJS yang kurang tenaga
penempatan kerja petugas di Puskesmas kesehatannya, tenaga kesehatanya
Sering Kecamatan Medan Tembung. berjumlah 54 orang. Yang terdiri dari
tenaga, doter umum, apoteker, bidan,
METODE PENELITIAN perawat, ahli gizi, sanitaria, honorer”(BM
Penelitian ini menggunakan mtode 28 Februari 2021)
penelitian kualitatif. yaitu pengamatan, Berdasarkan hasil wawancara dengan
wawancara mendalam (idepthinterview) dan informan bahwa kebutuhan di puskesmas
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini haruslah sesuai dan pada dasarnya
yaitu terdiri dari informan kunci Kepala Puskesmas sering masih kekurangan
Puskesmas Sering sebagai pengambil tenaga kesehatan.
kebijakan, Informan Biasa tata usaha dan 2. Pengorganisasian
sebagai pengelolah kepegawaian UPTD Kegiatan untuk mengorganisasi
Puskesmas Sering, dan pengelolah gizi dan semua karyawan dengan menetapkan
juga bagian tim mutu di UPTD puskesmas pembagian kerja, hubungan kerja,
Sering. Teknik yang digunakan dalam delegasi wewenang, integrasi dan
penentuan informan yaitu secara Purposive koordinasi dalam bagan organisasi
Sampling yaitu tekhnik penentuan sampel (organization chart). Organisasi hanya
dengan pertimbangan tertentu. merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dengan organisasi yang baik akan
HASIL membatu terwujudnya tujuan secara
Hasil Deskripsi Subjek Penelitian efektif. Distruktur organisasi sudah
Jumlah subjek penelitian ini adalah 3 ditetapkan nama-nama yang bertanggung
orang yang dianggap dapat memberikan jawab dibagian tertentu dan satu petugas
informasi yang lengkap dan akurat. Ketiga bertanggung jawab dengan bidang atau
subjek tersebut ialah kepala Puskesmas bagiannya masing-masing sesuai dengan
sebagai pengambil kebijakan, tata usaha atau aturan. dibagian Menajemen, UKM dan
bagian kepegawaian Puskesmas sering UKP sudah ditetapakan Nama-nama yang
sebagai pengelolah bagian kepegawaian dan mengelolahnya. Dan sudah mengikutui
pengelolah Gizi juga bagian tim mutu yang dengan pembagian programnya. Seperti
menegani bagian mutu pelayanan puskesmas. kutipan hasil wawancara beikut.
Setelah melakukan observasi dan ”Dipuskesmas disini tenaga
wawancara pada kepala Puskesmas Sering, kesehatannya sudah memiliki bagian
Tata Usaha dan bagian Tim Mutu Puskesmas bagian masing masing , dan bertahap
Sering. maka hasil yang dapat dikelompokkan setiap orangnya, misalnya saya hari senin
berdasarkan variabel yang diteliti dalam dibagian pendaftaran 2 hari selanjutnya
penelitian ini. Kesimpulan dapat ditarik dari saya di bagian rujukan jadi kami
hasil penelitian melalui variabel yang diteliti bergantian dalam memegang pekerjaan,
diantaranya : setiap bagian juga terarah dan dipantau
1. Komunikasi oleh ibu kepala puskesmas , Jadi ketika
Perencanaan tenaga kerja secara petugas puskesmas ada berhalangan
efektif serta efisien agar sesuai dengan datang kami juga sigap untuk
kebutuhan perusahaan dalam membantu menggantikan bagian yang kosong” ( EB,
terwujudnya tujuan, Tujuan dari informasi 3 Maret 2021)
tersebut untuk mengetahui bagaimana Berdasarkan hasil wawancara dengan
kejelasan informasi tentang system informan bahwa setiap bagian petugas
manajemen sumber daya manusia di mereka sudah terarah karena adanya
UPTD Puskesmas Sering. Berdasarkan struktur organisasi dan semua bagian
wawancara dengan informan, bahwa sudah ada penggung jawabnya dengan
masih kekurangan tenaga misalnya mengikuti struktur organisasi tersebut. di
beberapa bagian juga ada yang

707
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 9, Nomor 5, September 2021
ISSN: / e-ISSN:
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

memegang 2 program diantaranya setiap Kedisiplinan pegawai dilihat dari jam


minggu ada yang bergantian contohnya kedatangannya dan pemberian saksi itu
pada bagian rujukan dan pendaftaran bentuknya administratif pegawai yang
memegang 2 program masing masing diatur dalam aturan, dengan sanksi
tenaga kesehatan. internal puskesmas. Dari hasil wawancara
3. Pengarahan dan observasi di puskesmas sering bahwa
Kegiatan mengarahkan semua pengendalian kedisiplinan sangatlah
karyawan, agar mau bekerja sama dan diterapkan di puskesmas tersebut setiap
bekerja efektif dan efisien dalam hari tenaga kesehatan absen online
membantu tercapainya tujuan perusahaan, sebelum jad 08.00 dengan aturan seperti
karyawan dan masyarakat. Pengarahan itu tenaga kesehatan sangat disiplin
dilakukan pimpinan dengan menugaskan kedatangan dan tepat waktu.
bawahan agar mengerjakan semua
tugasnya dengan baik. Sebelum PEMBAHASAN
pelaksanaan atau kegiatan dilaksanakan Perencanaan sumber daya manusia
ada pengarahan yang diberikan, sesuai Perencanaan Sumber Daya Manusia.
program yang akan dilaksanakan.Seperti Sumber daya manusia kesehatan merupakan
kutipan hasil wawancara berikut. aset yang sangat vital, karena itu
“Pengarahan disini sering keberadaannya dalam organisasi tidak bisa
dilaksanakan seperti contoh pengarahan digantikan oleh sumber daya lainnya.
di pada rapat tertentu, dan rutinitas sering Betapapun modern teknologi yang digunakan
pengarahan dilakukan pada grup wa atau seberapa banyak dana yang disiapkan,
seluruh petugas kesehatan yang di pandu namun tanpa dukungan sumber daya manusia
oleh kepala puskesmas, biasanya kepala yang memiliki kemampuan profesional,
puskesmas memberikan arahan dan semuanya menjadi tidak bermakna.5
informasi di grup wa, atau juga pada pagi Ketersediaan sumber daya manusia
hari kepala puskesmas memberikan kesehatan sangat mempengaruhi keberhasilan
arahan kepada tenaga kesehatan pembangunan kesehatan. Pengadaan sumber
disini”(BE 3 Maret 2021) daya manusia kesehatan bertujuan untuk
Berdasarkan hasil wawancara diatas menetapkan jumlah dan jenis tenaga yang
dengan informan bahwa rutin dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Apabila kebutuhan
pengaraha di puskesmas sering seperti sumber daya manusia tidak direncanakan
yang dilakukn oleh kepala puskesmas dengan baik maka akan terjadi kekurangan
setiap hari memberikan arahhan bisa tenaga yang mempengaruhi pelayanan serta
secar individual maupun ditiap bagian kenyamanan pasien dan mengakibatkan
dilakukannya pengarahan seperti itu agar beban kerja meningkat.
tenaga kesehatan bisa melakukan Perencanaan tenaga kesehatan di
pekerjaan dengan baik dan maximal. Puskesmas harus sesuai dengan tingkat
4. Pengendalian kebutuhan Puskesmas dalam membantu
Kegiatan pengendalian ini agar semua terwujudnya tujuan. Perencanaan yang baik
karyawan mentaati peraturan-peraturan dimulai dengan menetapkan program
perusahaan dan bekerja sesuai dengan kepegawaian. Jumlah dan macam profesi
rencana. Apabila terdapat penyimpangan tenaga kesehatan di tiap Puskesmas tentu
atau kesalahan, diadakan tindakan berbeda . Puskesmas di perkotaan akan
perbaikan dan penyempurnaan rencana. berbeda SDM nya dengan Puskesmas di
Pengendalian karyawan meliputi pedesaan. Puskesmas rawat inap dan UGD
kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja akan lebih berbeda lagi dengan Puskesmas
sama, pelaksanaan pekerjaan dan biasa . Perencanaan SDM Puskesmas akan
menjaga situasi lingkungan pekerjaan. disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
Seperti kutipan hasil wawancara Puskesmas itu sendiri. Dalam penyusunan
“Disini rutin setiap hari melakukan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan,
absen pagi tepatnya pukul 08.00 batas pengadaannya melalui usulan dari pihak
udah sampai puskesmas, dan jikaa puskesmas dikoordinasikan dengan dinas
terlambat ada denda sanksi dari jam 08.00 kesehatan dan dinas kesehatan
saja sudah potong gaji dek, kan sayang mengusulkannnya ke badan kepegawaian dan
itu, makannya disini sangat tertib dan diklat daerah serta badan kepegawaian
teratur tenaga kesehatannya datang tepat negara. Menurut hasil wawancara, yang
waktu.(DR 3 Maret 2021) berperan dalam hal pengadaan sumber daya

708
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 9, Nomor 5, September 2021
ISSN: / e-ISSN:
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

manusia kesehatan ialah dinas kesehatan dan masing dan langkah- langkah strategi untuk
yang terkait puskesmas dalam hal pengusulan pencapaian rencana kegiatan tersebut.7
dan koordinasi serta pembiayaan adalah Dan adapun pengarahan yang
pemerintah daerah. dilakukan dengan memantau bagian-bagian
Penyusunan perencanaan kebutuhan yang ada dipuskesmas, dan bila ada
daya manusia kesehatan seperti tercantum kekosongan pegawai karna tidak hadir pada
dalam Kepmenkes no. 81 tahun 2004, tetapi hari itu maka bagian kepegawaian
masih terdapat kekurangan dalam pedoman mengarahkan pegawai agar mengisih tempat
analisis jabatan. Dengan demikian sosialisasi yang kosong untuk sementara walaupun
tentang pedoman analisis jabatan dan besiknya berbeda selama tidak bersentuhan
pedoman Kepmenkes no. 81 tahun 2004 yang langsung dengan medis dan pegawai tersebut
dipakai sebagai standar perencanaan harus bertanggung jawab selama pegawai
kebutuhan sumber daya manusia kesehatan yang mengelolahnya tidak hadir.
menjadi sangat diperlukan sebagai sarana
untuk meningkatkan kapasitas sumber daya Pengendalian Sumber Daya Manusia
manusia perencana baik kepala puskesmas Pengendalian atau controlling
maupun kepala kepegawaian di dinas karyawan Puskesmas selama ini meliputi
kesehatan dalam merencanakan kebutuhan kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama,
sumber daya manusia kesehatan pada tahun- pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi
tahun berikutnya baik dari jumlah, jenis dan lingkungan pekerjaan. Pengendalian dilakukan
distribusi dengan menggunakan metode yang melalui penilaian yang dilakukan setiap tahun
ada. berupa Daftar Penilaian Prestasi Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (DP3).
Pengorganisasian Sumber Daya Manusia Fungsi pengendalian (controlling),
Pengorganisasian karyawan antara lain evaluating, appraising, atau
Puskesmas mengacu kepada peraturan dan correeting. Sebutan controlling lebih banyak
perundangan pemerintah yang berlaku dimana digunakan karena lebih mengandung konotasi
setiap karyawan akan ditetapkan pembagian yang mencakup penetapan standar,
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang pengukuran kegiatan dan pengambilan
integrasi dan koordinasinya dalam struktur tindakan korektif. Pengawasan dapat
organisasi Puskesmas.6 didefinisikan sebagai, proses untuk “menjamin”
Penyusunan struktur organisasi di bahwa tujuan-tjuan organisasi dan manajemen
puskesmas melihat dari jumlah program tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara
puskesmas dan menempatkan nama-nama membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang
yang bertanggung jawab untuk mengelolah direncanakan. Pengertian ini menunjukkan
program-program yang ada yang ditunjuk adanya hubungan yang sangat erat antara
langsung oleh kepalah puskesmas yang perencanaan dan pengawasan. Seperti terlihat
disesuaikan dengan aturan. dalam kenyataan, langkah awal proses
Puskemas sering sudah berjalan pengawasan adalah sebenarnya langkah
sesuai dengan struktur kerja yang sudah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau
dibuat, dengan kegiatan dan tanggung jawab sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.8
masing-masing pegawai dalam mencapai Kedisiplinan pegawai di UPTD
tujuan dan memberikan pelayanan kesehatan. Puskesmas Sering dinilai dari kehadirannya
sumber daya manusia dipuskesmas sering dan ketepatan waktunya pada jam apel pagi
sudah terpenuhi dalam hal jumlah namun diman bila pegawai terlambat akan dikenakan
untuk kebutuhan masih ada misalnya tenaga sanksi sesuai kebijakan yang telah dibuat oleh
kesmas dibagian promkes yang sementara ini kepala puskesmas, dan dalam pelaksanaan
masih dikelolah tenaga perawat dan juga pekerjaan, dan kerja sama antar pegawai
untuk pelaksana kegiatan program masih dinilai dari keberhasilan kegiatan program
sangat kurang. Pengarahan Sumber Daya yang telah dilaksanakannya.
Manusia (SDM).
Pengarahan karyawan Puskesmas KESIMPULAN
ditentukan dengan kebijakan Kepala Pada penelitian ini menyimpulkan
Puskesmas. Tiap karyawan akan diarahkan bahwa Penyusunan rencana kebutuhan
agar dapat bekerjasama dan bekerja efektif Sumber Daya Manusia (SDM) UPTD
serta efisien dalam membantu tercapainya Puskesmas Sering melakukan pemantauan
tujuan Puskesmas. Tiap karyawan diharuskan dan analisis kebutuhan tenaga kesehatan. dan
memliki rencana kerja program masing- untuk pngadaan pegawai pihak puskesmas

709
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 9, Nomor 5, September 2021
ISSN: / e-ISSN:
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

hanya mengusulkan kekurangannya ke Dinas


Kesehatan (DINKES) karena yang
melaksanakan pelaksanaan pengadaan atau
rekrutmen adalah DINKES dalam hal ini
Pemerintah Kota Medan. Pengorganisasian
karyawan Puskesmas mengacu kepada
peraturan dan perundangan pemerintah yang
berlaku dimana setiap karyawan akan
ditetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang integrasi dan
koordinasinya dalam struktur organisasi
Puskesmas. UPTD Puskesmas Sering dalam
pembarian tangguang jawab atau wewenang
masih belum berjalan dengan baik karna
masih ada pegawai yang masih memegang 2-
3 program sedangkan dalam aturan satu
pegawai bagiannya satu untuk program.

SARAN
Perlu mengatur kembali sumber daya
manusia kesehatan yang sesuai dengan tugas
dan fungsi. Serta segera dilakukan pelatihan
untuk manajemen puskesmas secara berkala
dan berkesinambungan agar sistem
manajemen sumber daya manusia kesehatan
di puskesmas menjadi lebih baik secara
pelaksanaannya maupun penerepannya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 75 Tahun 2014. Pusat
Kesehatan Masyarakat. 2014
2. Marlina, L. Manajemen Sumber Daya
Manusia Dalam Pendidikan. 2015; (15)17,
23.
3. Wardanis. Analisis Beban Kerja Tenaga
Rekam Medis Rumah Sakit Bedah
Surabaya Menggunakan Metode Fte.
Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. 2015; 21(1).
4. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Penempatan Tenaga Kerja.
2019.
5. Tjutju, Y. dan Suwatno. Manajemen
Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi,
Dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta,
2009.
6. Baiq Setiani. Kajian Sumber Daya
Manusia Dalam Proses Rekrutmen
Tenaga Kerja Di Perusahaan. Jurnal
Ilmiah Widya. 2013; 1(1).
7. Benhard R. L. P. Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia Di Puskesmas
Kabupaten Minahasa. Jikmu. 2015; 5(1).
8. Mairizon. Tepung Kerabang Telur. Bogor:
Institute Pertanian Bogor, 2013.

710

Anda mungkin juga menyukai