Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bella Media Santika

Nim : M1C119035

Prodi : Teknik Sipil

Fakultas : Sains dan Tekonologi

Mata Kuliah : Irigasi Bangunan dan Air

1. Bagaimana menentukan/mengukur debit baik secara manual ataupun secara


analisis, sebutkan dan jelaskan?
Jawaban:
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Adabeberapa metode dalam
pengukuran debit air sungai atau sumber air di dalam kawasan, mulai dari metode
yang cukup sederhana (menggunakan alat-alat sederhana) sampai dengan
menggunakan metode yang cukup rumit dan mahal (menggunakan alat manual dan
automatic). Berikut ini uraian metode pengukuran secara sederhana:
a. Pengukuran debit air dengan metode apung
Metode ini dilakukan untuk pengukuran sumber mata air yang tidak menyebar
dan bisa dibentuk menjadi sebuah terjunan (pancuraan).
Alat yang diperlukan dalam pengukuran debit metode ini adalah:
 Alat tampung yang dapat menggunakan botol air mineral untuk volume 1,5
liter atau alat tampung lain seperti ember/baskom yang telah diketahu
volumenya.
 Stopwatch atau alat ukur waktu yang lain.
 alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran yang dilakukan.
Langkah-langkah pelaksanaan pengukuran dalam metode ini adalah:
 Siapkan alat tampung yang telah diketahui volumenya.
 Bentuk aliran sebagai pancuran atau terjunan (untuk memudahka
pengukuran, aliran air sumber dapat dibendung kemudian airan air
disalurkan menggunakan bamboo, potongan pipa dll.).
 Diperlukan 3 orang untuk melakukan pengukuran. Satu orang untk
memegang alat tampung, satu orang bertugas mengoperasikan stopwatch dan
orang ketiga melakukan pencatatan.
 Proses dimulai dengan aba-aba dari orang pemegang stopwatch pada saat
penampung air dimulai, dan selesai ketika alat tampung sudah terisi penuh.
Waktu yang diperlukan mulai dari awal penampungan air sampai terisi
penuh dicatat (T) dalam form pengukuran.
b. pengukuran menggunakan current meter
Pengukuran dengan menggunakan current meter (alar ukur arus) dilakukan cara
merawas, dari jembatan, dengan menggunakan perahu, dengan menggunakan winch
cable car. Apabila pengukuran dilakukan dengan kabel penggantung dan posisi kabel
penduga tidak tegak lurus terhadap muka air, maka kedalaman air harus dikoreksi
dengan besarnya sudut penyimpangan. Tahapan pengukuran dengan menggunakan
current meter adalah sebagai berikut:
 siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran yaitu:
 1(satu) set alat ukur arus atau current meter lengkap
 2(dua) buah alat penduga kedalaman (stang/stick) panjang masing-
masing 1 M
 kartu pengukuran
 alat tulis
 alat pengambilan sample air
 botol tempat sample air
 peralatan penunjang lainnya seperti topi,sepatu lapangan dll.
 bentangkan kabel pada lokasi yang memenuhi persyaratan dan posisi tegak
lurus dengan arah arus air dan tidak melendut
 tentukan titik pengukuran dengan jarak antar vertikal ±1/20 dari lebar sungai
dan jarak minimum=0,50m.
 berikan tanda pada masing-masing titik
 baca ketinggian muka air pada pelskal
 tulis semua informasi/keterangan yang ada pada kartu pengukuran seperti
nama sungai dan tempat,tanggalpengukuran, nama petugas dll.
 catat jumlah putaran baling-baling selama interval waktu yang telah
ditentukan (40-70detik), apabila arus air lambat waktu yang digunakan lebih
pendek (misal 40 detik).
 hitung kecepatan arus dari jumlah putaran yang didapat dengan mnggunakan
rumus baling-baling tergantung dari alat bantu yang digunakan (tongkat
penduga dan berat bandul)
 hitung kecepatan (v) rata-rata pada setiap vertikal dengan rumus:
 Apabila pengukuran dilakukan pada1 titik(0,5 atau0,6 d) contoh (vertikal
2) maka rata-rata =v pada titik tersebut
 Apabila pengukuran dilakukan pada 2 titik (0,2 dan 0,8 d) contoh
(vertikal 3)maka v rata-rata =(vo.2+vo.8)/2
 Apabila pengukuran dilakukan pada 3 titik (0,2-0,8 d dan 0,6 d) contoh
(vertikal 4) maka v rata-rata=[{vo.2+v0.2)/2}+(vo.2 atau vo.2)]/2
 hitung luas sub/bagian penampang melintang
 hitung debit pada setiap sub/bagian penampang melintang
 ulangi kegiatan pada butir 10 sampai dengan butir 12 untuk seluruh sub bagia
penampang
 hitung debit total (Q total)

Debit total dihitung dengan cara menjumlahkan debit dari seluruh debit pada
sub/bagian penampang
Q(total)=q1+q2+q3+…..+qn
 hitung luas seluruh penampang melintang (A)
Luas seluruh penampang melintang dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh luas pada sub/bagian penampang dengan:
A=a1+a2+a3+….=an
 hitung kecepatan rata-rata seluruh penampang melintang(v)
 Kecepatan rat-rata seluruh penampang melintang=debit total/luas seluruh
penampang melintang atau

V=Qtotal/A
 catat waktu dan tinggi muka air pada pelskal segera setelah pengukuran
selesai pada kartu pengukuran.
 catat hasil perhitungan butir 14 sampai dengan 16 pada kartu pengukuran.

2. Bagaimana contoh perhitungan dimensi saluran (menggunakan rumus cheezy


dan manning)?
Jawaban:
a. Rumus chezy
Saluran segi empat dengan lebar 5,0 m dan kedalaman aliran 1,5 m mempunyai
kemiringan dasar 0,0005. Hitung debit aliran apabila koefisien chezy adalah 40.
Diketahui:
B = 5,0 m
h = 1,5 m
I = 0,0005
C = 40
Ditanya :
Q…?
Penyelesaian:
Luas tampang aliran
A = Bh
= 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
Keliling basah
P = B + 2h
= 5,0 + (2 x 1,5) = 8,0 m
Jari-jari hidraulis
R = A/P
= ,5/8 = 0,9375
Kecepatan aliran

V=C √ R.I
= 40 √ 0,9375 x 0,0005=0,866 m/d
Debit aliran
Q = A.V
= 7,5 x 0,866 = 6,495 m3/d
b. Rumus Manning
Saluran segi empat dengan lebar 5 m dan kedalaman aliran 1,5 m melewatkan
debit 5 m3/d. hitung kemiringan dasar saluran apabila koefisien manning adalah
0,02.
Diketahui:
B = 5,0 m
H = 1,5 m
Q = 5,0 m3d
n = 0,02
ditanya:
I…?
Penyelesaian:
Luas tampang aliran
A = B.h
= 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
Keliling basah
P = B + 2h
= 5,0 + (2 x 1,5) = 8,0 m
Jari-jari hidraulis
R = A/P
= 7,5/8 = 0,9375 m
Kecepatan aliran
Q = A.V
5 = 5,25 x 43,365 I1/2
I = 0,00048 ¿ 0,0005

Anda mungkin juga menyukai