Anda di halaman 1dari 13

Elza Ivana

202060189
Chapter 11 creating brand equity
 
Strategic Brand Management 
Identify :Mengidentifikasi dan membangun posisi brand di pasar dibanding dengan competitor.
Plan :Merencanakan dan mengimplementasikan pemasaran brand 
Measure/ Interpret: Mengukur kinerja brand 
Grow :Mengembangkan dan menjaga value dari suatu brand

a. Brand Name selection


Yang dipertimbangkan dalam memilih nama suatu brand
 Menggambarkan tipe produk yang akan dipasarkan
 Mudah diucapkan, dikenali dan diingat
 Unik4)
 Tidak terlalu terikat pada suatu produk, sehingga dapat digunakan untuk
untuk pengembangan produk lainnya
 Mudah diucapkan di berbagai Bahasa
 Dapat didaftarkan dan dipatenkan sebagai trademark 

b. Brand positioning
Konsumen lebih tertarik pada produk yang ditawarkan oleh suatu brand yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka, jadi brand positioning dimanfaatkan untukmenghubungkan
produk brand tersebut dengan kebutuhan konsumen tersebut

c. Brand sponsorship
1. National brand
2. Private brand
3. Licensing
4. Co branding

2. brand equity
Brand equity adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan layanan. Hal ini
tercermindalam cara konsumen berpikir, merasakan, dan bertindak sehubungan dengan brand,
harga, pangsa pasar, dan profitabilitas brand itu sendiri

a. Brand asset valuator


Bav memberikan gambaran tentang keunggulan kompetitif pada suatu brand pada masa
sekarang atau yang akan dattang.
1. Brand strength: mengukur potensi yang akan dating
 Differentiation: mengukur pandangan dan arti sebuah brand dibandingkan dengan
brand competitor
 Relevance: mengukur besar kecilnya daya Tarik sebuah brand (berhubungan
dengan penetrasi pasar) biasanya digunakan sebagai pertimbangan konsumen dan
trial terhadap produk tersebut
2. Brand stature digunakan untuk mengukur potensi kekuatan brand 
 Esteem: digunakan untuk mengukur seberapa baik anggapan dalam
hal penyampaian kualitas dan penghargaan terhadap suatu brand, berhubungan
dengan persepsi kualitas dan loyalitas. 
 Knowledge: berhubungan dengan seberapaakrab dan intimnya konsumen dengan
brand tersebut; berhubungan dengan pengalamankonsumen secara keseluruhan.

b. Brand Z

Tahap dalam membangun suatu brand dalam konsep Band Z


 Presence: Kebiasaan berdasarkan trial yang sudah dilakukan, arti penting, atau knowledge
yang dijanjikan oleh suatu brand
 Relevance: Hubungan brand dengan kebutuhan konsumen, pada range harga yang tepat
atau sesuai dengan pertimbangan yang sudah diputuskan
 Performance: Kepercayaan yang menghasilkan kinerja produk yang dapat diterima dan
berada pada short-list pelanggan

 Advantage: Kepercayaan bahwa brand memiliki keuntungan secara emosional atau


rasionaldibanding dengan brand lain di kategori produk yang sama.

 Bonding: Keterikatan rasional dan emosional dengan suatu brand, lebih dari brand
lainnya

c. Brand resonance model

Tahapan dalam brand resonance dalam memberikan gambaran suatu brand peningkatan
 Memastikan pelanggan mengidentifikasi brand dan menghubungkannya dengan suatu
produk spesiifk
 Menanamkan arti brand pada pemikiran konsumen
 Memperoleh respon pelanggan yang sesuai terkait penilaian brand tersebut
 Mengubah respon pelanggan terhadap brand

3. Building brand equity


3 faktor dalam membangun brand equity
 Pilihan awal untuk elemen brand atau identitas brand tsb
 Cara brand diintegrtitaskan dalam program pemasaran
 Hubungan tidak langsung disalurkan pada brand lain melalui link ke beberapa
perusahaan, negara asal, channel distribusi, atau brand lain.
Brand Elements
• Nama
brand
•URL
•Logo
•Simbol
•Karakter
•Brand Ambassador
•Slogan
•Jingle
•Kemasan
•Signage
Kriteria pemilihan brand element :
a. Pembangun brand (memorable, meaningful, likeable)
b. Defensif (transferable, adaptable, protectable)
c. Secondary association:• Area geografis
•Brand lain
•Karakter
•Brand ambassador
•Kegiatan pendukung

Internal branding
Beberapa prinsip penting untuk branding internal adalah:
a.Choose the right moment
. Titik balik adalah peluang ideal untuk menarik perhatian dan imajinasi karyawan.
b.link internal and external marketing
. Pesan internal dan eksternal harus cocok.
c.Bring the brand alive for employees
. Komunikasi internal harus informatif dan memberi semangat atau energi.
d.Keep it simple
. Jangan membebani karyawan dengan terlalu banyak detail. Fokus pada pilar merek
utama.

4. Measuring brand equity


Brand value chain merupakan pendekatan terstruktur yang ditujukan untuk meningkatkan nilai
dari suatu
brand . Proses brand value chain
terdiri dari investasi program pemasaran, pembentukan pola pikir, pembentukan performa pasar,
dan shareholder
value

Interbrand Brand Valuation merupakan sebuah metode analisis brand yang menggambarkan
kontribusi
brand pada suatu bisnis secara real time sekaligus serangkaian aktivitas untuk memastikan
peningkatan penjualan di hari berikutnya

5 tahap yang dikembangkan oleh manajemen tingkat atas Interbrand


 Market segmentation
 Financial analysis
 Role of branding
 Brand strength
 Brand value calculation

Dengan dilakukannya marketing audit perusahaan dapat mengidentifikasi SWOT, dan dapat
menghasilkan
 Analisis yang rinvi
 Tujuan evaluasi dari kinerja
 Identifikasi peluang yang lebih jelas

5. Managing brand equity


 Brand reinforcement
Penguatan atribut dan manfaat produk secara konsisten. Berupa memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Brand reinforcement digunakan melalui
strategi perluasan merek untuk penguatan citra merek (bahwa merek memiliki
kekuatan yang sesuai dengan kategori produk awal.

 Brand revitalization
Diperuntukan merek atau produk yang berkeinginan agartidak ketinggalan
zaman, dan untuk repositioning untuk merek atau produk dengan menyasar
target pasar baru dengan tujuan untuk mempertahankan merek tersebut agar
keberadaan merek selalu tetap ada dalam industry

Chapter 12 Addresing competition and driving growth

GROWTH
Pemasaran dapat membantu mendorong percobaan dan mempromosikan dari mulut ke mulut dan
difusi.

GROWTH STRATEGIES
 Grow by building your market share
 Grow by developing committed customers and stakeholders
 Grow by building a powerful brand
 Grow by innovating new products, services, and experiences
 Grow by international expansion
 Grow by acquisitions, mergers, and alliances
 Grow by building an outstanding reputation for social responsibility
 Grow by partnering with government and NGOs

COMPETITIVE STRATEGIES FOR MARKET LEADERS


pertumbuhan tergantung pada mengadopsi strategi kompetitif yang tepat. Seorang pemimpin
pasar memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam harga perubahan,
pengenalan produk baru, cakupan distribusi, dan promosi intensitas. Meskipun pemasar
menganggap merek-merek terkenal berbeda dengan konsumen pikiran, kecuali perusahaan
dominan menikmati monopoli hukum, itu harus pertahankan kewaspadaan yang konstan.

EXPANDING TOTAL MARKET DEMAND


Ketika total pasar berkembang, perusahaan dominan biasanya mendapatkan keuntungan terbesar.
Secara umum, pemimpin pasar harus mencari pelanggan baru atau lebih banyak penggunaan dari
pelanggan yang sudah ada. New Customers sebuah perusahaan dapat mencari pengguna baru di
antara tiga kelompok:
 mereka yang mungkin menggunakannya tetapi tidak (market-penetration
strategy)
 mereka yang tidak pernah menggunakannya (new-market segment strategy)
 mereka yang tinggal di tempat lain (geographical-expansion strategy).

More Usage Pemasar dapat mencoba meningkatkan jumlah, level, atau frekuensi konsumsi.
Terkadang mereka bisa meningkatkan jumlahnya melalui pengemasan atau desain ulang produk.
Ukuran kemasan yang lebih besar menambah jumlah konsumen menggunakan produk tersebut
pada satu waktu.

peningkatan frekuensi konsumsi membutuhkan


(1) mengidentifikasi peluang tambahan untuk menggunakan merek dengan cara dasar yang
sama atau
(2) (2) mengidentifikasi sepenuhnya cara baru dan berbeda untuk menggunakan merek.
 Additional Opportunities to Use the Brand: Program pemasaran dapat mengomunikasikan
kepatutan dan keuntungan menggunakan merek
 New Ways to Use the Brand: Pendekatan kedua untuk meningkatkan frekuensi konsumsi
adalah mengidentifikasi aplikasi yang sama sekali baru dan berbeda.

PROTECTING MARKET SHARE


Respons paling konstruktif adalah continuous innovation. Proactive Marketing Dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan, pembedaan antara pemasaran responsif, pemasaran antisipatif, dan
pemasaran kreatif. Seorang pemasar yang responsive menemukan kebutuhan dan memenuinya.
Seorang pemasar anticipative melihat ke depan untuk kebutuhan pelanggan mungkin dalam
waktu dekat. Seorang pemasar creative menemukan solusi yang tidak diminta oleh pelanggan
tetapi mereka merespons dengan antusias. Pemasar kreatif adalah perusahaan market-driving
proaktif, bukan hanya yang digerakkan oleh pasar. Perusahaan perlu mempraktikkan "
uncertainty management."
Perusahaan proaktif:
 Siap mengambil risiko dan membuat kesalahan,
 Memiliki visi masa depan dan berinvestasi di dalamnya,
 Memiliki kemampuan untuk berinovasi,
 Fleksibel dan tidak birokratis,
 Memiliki banyak manajer yang berpikir secara proaktif.
Perusahaan yang terlalu menghindari risiko tidak akan menjadi pemenang.

Defensive Marketing
Tujuan dari strategi defensif adalah untuk mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan
serangan ke area yang kurang terancam, dan kurangi intensitasnya. Keputusan tentang strategi
mana untuk mengadopsi sebagian akan tergantung pada sumber daya dan tujuan perusahaan dan
harapannya tentang bagaimana pesaing akan bereaksi.
 Position defense: Pertahanan posisi berarti menduduki posisi yang paling diinginkan
dalam benak konsumen, Membuat merek hampir tidak dapat ditembus.
 Flank defense: Pemimpin pasar harus mendirikan pos terdepan untuk melindungi bagian
depan yang lemah atau mendukung kemungkinan serangan balik.
 Preemptive defense: Manuver yang lebih agresif adalah menyerang terlebih dahulu,
mungkin dengan aksi gerilya di seberang pasar (memukul satu pesaing di sini, yang lain
di sana) dan membuat semua orang tidak seimbang. Lain adalah untuk mencapai
perluasan pasar luas yang memberi sinyal kepada pesaing untuk tidak menyerang.
 Counteroffensive defense: Dalam serangan balik, pemimpin pasar dapat bertemu
penyerang secara frontal dan memukul sayap atau meluncurkan gerakan menjepit
sehingga penyerang harus menarik kembali untuk mempertahankan diri.
 Mobile defense: Dalam pertahanan mobile, pemimpin memperluas domainnya di wilayah
baru melalui pasar memperluas dan diversifikasi pasar. Perluasan pasar menggeser fokus
perusahaan dari produk saat ini untuk kebutuhan generik yang mendasarinya.
 Contraction defense: Terkadang perusahaan besar tidak bisa lagi mempertahankan semua
wilayah mereka. Dalam kontraksi yang direncanakan (juga disebut penarikan strategis),
mereka menyerah pasar yang lebih lemah dan menugaskan kembali sumber daya untuk
yang lebih kuat.

INCREASING MARKET SHARE


Karena biaya pembelian pangsa pasar yang lebih tinggi melalui akuisisi mungkin jauh
melebihi nilai pendapatannya, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan empat faktor
terlebih dahulu:
 The possibility of provoking antitrust action: Pesaing yang frustrasi cenderung
menangis “memonopoli” dan mencari tindakan hukum jika perusahaan dominan
membuat terobosan lebih lanjut.
 Economic cost
 The danger of pursuing the wrong marketing activities: Perusahaan yang berhasil
mendapatkan bagian biasanya mengungguli pesaing di tiga bidang: aktivitas produk baru,
kualitas produk relatif, dan pengeluaran pemasaran.Perusahaan yang berusaha
meningkatkan pangsa pasar dengan memotong harga lebih dalam dari pesaing biasanya
tidak mencapai keuntungan signifikan karena saingannya memenuhi pemotongan harga
atau menawarkan nilai-nilai lain sehingga pembeli tidak beralih.
 The effect of increased market share on actual and perceived quality: Terlalu banyak
pelanggan bisa membuat beban sumber daya perusahaan, melukai nilai produk dan
pengiriman layanan.

OTHER COMPETITIVE STRATEGIES


Perusahaan yang menempati peringkat kedua, ketiga, dan bawah dalam suatu industri
sering disebut perusahaan runner-up atau trailing. MARKET-CHALLENGER
STRATEGIES Banyak penantang pasar telah mendapatkan tanah atau bahkan menyusul
pemimpin. Para penantang menetapkan aspirasi tinggi, sementara para pemimpin pasar
bisa menjadi mangsa untuk menjalankan bisnis seperti biasa. Sekarang mari kita periksa
strategi serangan kompetitif yang tersedia untuk mereka.
Defining the Strategic Objective and Opponent(s) penantang pasar harus mendefinisikan
terlebih dahulu tujuan strategisnya, yang biasanya untuk meningkatkan pangsa pasar.
Maka harus memutuskan siapa yang akan diserang:
 It can attack the market leader: Ini adalah strategi berisiko tinggi tetapi berpotensi hasil
tinggi dan masuk akal jika pemimpin tidak melayani pasar dengan baik.
 It can attack firms its own size that are not doing the job and are underfinanced:
Perusahaan-perusahaan ini mengalami penuaan produk, mengenakan harga yang
berlebihan, atau tidak memuaskan pelanggan dengan cara lain.
 It can attack small local and regional firms: Beberapa bank besar tumbuh ke ukuran saat
ini dengan menelan bank regional yang lebih kecil, atau "guppy."
 It can attack the status quo: Penantang mungkin tidak menyerang perusahaan tertentu
sebanyak industri secara keseluruhan atau cara berpikir yang luas yang tidak memenuhi
kebutuhan pelanggan secara memadai.

Choosing a General Attack Strategy


1) Frontal attack: Dalam serangan frontal murni, penyerang mencocokkan produk
lawannya, iklan, harga, dan distribusi. Prinsip kekuatan mengatakan pihak dengan
sumber daya yang lebih besar akan menang. Serangan frontal yang dimodifikasi, seperti
pemotongan harga, dapat bekerja jika pemimpin pasar tidak membalas dan jika pesaing
meyakinkan pasar produknya sama dengan pemimpin.
2) Flank attack: Strategi mengapit adalah nama lain untuk mengidentifikasi perubahan
yang menyebabkan kesenjangan berkembang di pasar, lalu bergegas mengisi
kekosongan. Mengapit sangat menarik bagi penantang dengan sumber daya yang lebih
sedikit dan bisa lebih mungkin berhasil daripada serangan frontal.
3) Encirclement attack: Pengepungan berusaha untuk menangkap sepotong wilayah yang
luas dengan meluncurkan ofensif besar-besaran di beberapa bidang. Masuk akal ketika
penantang memerintahkan sumber daya yang unggul
4) Bypass attack: Memotong musuh sama sekali untuk menyerang pasar yang lebih
mudah malah menawarkan tiga garis pendekatan: diversifikasi menjadi produk yang tidak
terkait, diversifikasi ke pasar geografis baru, dan leapfrogging menjadi teknologi baru.
5) Guerrilla attack: Serangan gerilya terdiri dari serangan kecil, intermiten, konvensional
dan tidak konvensional, termasuk pemotongan harga selektif, serangan kilat promosi, dan
tindakan hukum sesekali, untuk melecehkan lawan dan akhirnya mengamankan pijakan
permanen. Kampanye gerilya bisa mahal, meski lebih murah daripada serangan frontal,
pengepungan, atau panggul, tetapi biasanya harus didukung oleh serangan yang lebih
kuat untuk dikalahkan lawan.
Choosing a Specific Attack Strategy Setiap aspek dari program pemasaran dapat
berfungsi sebagai dasar serangan, seperti produk dengan harga lebih rendah atau diskon,
produk dan layanan baru atau lebih baik, yang lebih luas berbagai penawaran, dan
strategi distribusi yang inovatif. Keberhasilan penantang tergantung pada penggabungan
beberapa, strategi yang lebih spesifik untuk meningkatkan posisinya dari waktu ke waktu.

MARKET-FOLLOWER STRATEGIES
Tiga strategi yang dapat dilakukan pengikut pasar adalah:
1) Cloner: meniru produk, nama, dan kemasan pemimpin dengan sedikit variasi.
2) Imitator: meniru beberapa benda dari pemimpin namun membedakan kemasan, harga,
promosi, dan tempat penjualan.
3) Adapter: mengambil produk dari pemimpin lalu mengembangkannya

MARKET-NICHER STRATEGIES
tiga tugas: menciptakan relung, memperluas relung, dan melindungi relung. Risikonya
adalah niche tersebut mungkin mengering atau diserang. Perusahaan kemudian terjebak
dengan sumber daya yang sangat khusus yang mungkin tidak memiliki nilai penggunaan
alternatif

PRODUCT LIFE-CYCLE MARKETING STRATEGIES


Strategi penempatan dan differensiasi perusahaan harus berubah seperti produk, pasar,
dan perubahan pesaing selama product life cycle (PLC).

Untuk menjelaskan produk mempunyai siklus hidup harus menegaskan empat hal:
1) Produk mempunyai batas hidup yang terbatas
2) Penjualan produk melewati tahap yang berbeda-beda, tiap tahap menunjukan
tantangan, kesempatan, dan masalah yang berbeda kepada penjual
3) Terjadi Peningkatan dan penurunan pendapatan/profit pada berbagai tahap dalam
siklus hidup produk
4) Produk membutuhkan Strategi marketing, financial, manufaktur, pembelian dan
sumber daya manusia yang berbeda di tiap tahap siklus hidup

PRODUCT LIFE CYCLES Sebagian besar siklus hidup produk digambarkan sebagai
kurva berbentuk lonceng, biasanya dibagi menjadi empat tahap: pengantar, pertumbuhan,
kematangan, dan penurunan

1)Introduction: Periode pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk


diperkenalkan di pasar. Keuntungan tidak ada karena mahalnya biaya pengenalan produk.
2) Growth: Periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substansial.
3) Maturity: Pelambatan pertumbuhan penjualan karena produk telah mencapai
penerimaan oleh sebagian besar potensi pembeli. Keuntungan stabil atau menurun karena
meningkatnya persaingan.
4) Decline: Penjualan menunjukkan pergeseran ke bawah dan keuntungan terkikis. Tiga
pola alternatif yang umum

STYLE, FASHION, AND FAD LIFE CYCLES


Ada tiga kategori khusus dalam siklus hidup produk
 Syle: adalah mode dasar dan khas dari ekspresi yang muncul dalam bidang usaha
 Fashion: adalah style/gaya yang diterima saat ini atau populer dalam lingkungannya.
Fashions melewati empat tahap: kekhasan, emulasi, secara massal, dan penurunan.
 Fad: adalah fashion yang datang cepat ke tampilan publik, diadopsi dengan penuh
semangat, menempati puncak secara cepat, dan menurun sangat cepat.

MARKETING STRATEGIES: INTRODUCTION STAGE AND THE PIONEER


ADVANTAGE
Pertumbuhan penjualan cenderung lambat pada tahap pengenalan. Keuntungan negatif
atau rendah, dan promosi pengeluaran berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan
karena kebutuhan untuk
(1) menginformasikan konsumen potensial,
(2) menginduksi percobaan produk,
(3) distribusi aman di outlet ritel.
 Pioneering Advantages: Studi menunjukkan bahwa pelopor pasar dapat memperoleh
keuntungan besar.
 Pioneering Drawbacks: Namun keunggulan perintis itu tidak bisa dihindari.
 Gaining A Pioneering Advantage: Tellis dan Golder juga mengidentifikasi lima faktor
menopang kepemimpinan pasar jangka panjang: visi pasar massal, ketekunan, inovasi
tanpa henti, komitmen finansial, dan leverage aset.

MARKETING STRATEGIES: GROWTH STAGE


Tahap pertumbuhan ditandai dengan naik pesat dalam penjualan. Pengadopsi awal seperti
produk, dan konsumen tambahan mulai membeli itu. Pesaing baru masuk, tertarik dengan
peluang. dalam rangka mempersiapkan strategi baru.
Untuk mempertahankan pertumbuhan pangsa pasar yang cepat sekarang, perussahan
melakukan :
 meningkatkan kualitas produk dan menambahkan fitur baru dan peningkatkan styling.
 menambah model baru dan produksi sub jenis produk (dari berbagai ukuran, rasa, dan
sebagainya) untuk melindungi produk utama.
 memasuki segmen pasar baru.
 meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru.
 perubahan dari kesadaran dan percobaan komunikasi untuk mereferensikan dan
loyalitas komunikasi.
 menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya dari pembeli yang sensitif atas
harga.
MARKETING STRATEGIES: MATURITY STAGE
tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk akan memasuki tahap
kematangan yang relatif. Produk yang berada pada tahap siklus hidup ini, yang biasanya
berlangsung lebih lama dari yang sebelumnya.
 Market Modification: Sebuah perusahaan mungkin mencoba memperluas pasar untuk
merek yang sudah matang dengan bekerja bersama dua faktor yang membentuk volume
penjualan, jumlah pengguna merek dan tingkat penggunaan per pelanggan.
 Product Modification: Manajer juga mencoba merangsang penjualan dengan
meningkatkan kualitas, fitur, atau gaya. Peningkatan kualitas meningkatkan kinerja
fungsional dengan meluncurkan produk "baru dan lebih baik".
 Marketing Program Modification: Akhirnya, manajer merek mungkin juga mencoba
merangsang penjualan memodifikasi elemen non-produk harga, distribusi, dan
komunikasi Mereka harus menilai kemungkinan keberhasilan dari setiap perubahan
dalam hal efeknya pada yang baru dan pelanggan yang sudah ada.

MARKETING STRATEGIES: DECLINE STAGE Penurunan penjualan karena


sejumlah alasan, termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan
meningkat kompetisi dalam dan luar negeri. Semua dapat menyebabkan kelebihan
kapasitas, peningkatan pemotongan harga, dan erosi laba. Ketika penjualan dan laba
menurun, beberapa perusahaan menarik diri.
 Eliminating weak product: Strategi untuk Menghilangkan Produk Lemah, Selain
menguntungkan, produk yang lemah mengkonsumsi sejumlah disproportional waktu
manajemen, membutuhkan harga dan persediaan
 Harvesting and divesting: Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan
divestasi produk dengan distribusi yang kuat dan sisa goodwill yang kuat, mungkin dapat
menjualnya ke perusahaan lain.

CRITIQUE OF THE PRODUCT LIFE-CYC LE CONCEPT


Teori PLC memiliki bagian dari kritik, yang mengklaim pola siklus hidup terlalu
bervariasi dalam bentuk dan durasi untuk digeneralisasi dan bahwa pemasar jarang bisa
mengetahui pada tahap apa produk mereka berada.

MARKET EVOLUTION
Karena konsep siklus produk hanya berfokus pada apa yang terjadi pada produk atau
merek daripada pasar secara keseluruhan khusus, menghasilkan produk berorientasi
daripada gambar yang berorientasi pasar.

MARKETING IN A SLOW-GROWTH ECONOMY


lima pedoman untuk meningkatkan peluang keberhasilan pemasaran dalam ekonomi
yang pertumbuhannya lambat:

 EXPLORE THE UPSIDE OF INCREASING INVESTMENT


Pemasar harus mempertimbangkan potensi kenaikan investasi mengeksploitasi keunggulan
pasar seperti produk baru yang menarik, saingan yang melemah, atau target pasar yang
mengembang diabaikan.
 GET CLOSER TO CUSTOMERS
Konsumen dengan pendapatan naik level dapat mengubah apa yang mereka inginkan dan di
mana serta bagaimana mereka berbelanja. Penurunan atau periode pertumbuhan lambat
adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan konsumen, terutama basis loyal yang menghasilkan begitu banyak keuntungan.
Perusahaan harus mengkarakterisasi setiap perubahan sebagai perubahan sementara dan
bukan permanen.
 REVIEW BUDGET ALLOCATIONS
Pertumbuhan melambat memberikan kesempatan bagi pemasar untuk meninjau pengeluaran
mereka, membuka opsi baru yang menjanjikan dan menghilangkan sacred cows jika mereka
tidak memberikan hasil. Ini bisa menjadi saat yang tepat untuk bereksperimen.
 PUT FORTH THE MOST COMPELLING VALUE PROPOSITION
Berfokus besar pada pengurangan harga dan diskon dapat merusak ekuitas merek jangka
panjang dan integritas harga. Pemasar harus meningkatkan dan mengomunikasikan dengan
jelas nilai merek mereka, menyampaikan semua keuangan, logistik, dan manfaat psikologis.
 FINE-TUNE BRAND AND PRODUCT OFFERINGS
Pemasar dapat meninjau portofolio produk dan arsitektur merek untuk mengonfirmasi bahwa
merek dan sub-merek jelas dibedakan, ditargetkan, dan didukung berdasarkan prospek
mereka. Merek-merek mewah dapat mengambil manfaat dari harga yang lebih murah merek
atau sub-merek dalam portofolio mereka

Anda mungkin juga menyukai