Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Hakim Purnama

NIM : 422021326052

MATERI : WORLDVIEW Islam Aqidah


DOSEN : Ust.Muhib Huda Muhammady,S.H.I.,M.A.

JAWABAN

1. Ada tiga poin penting , yaitu bahwa worldview

adalah motor bagi perubahan sosial, asas bagi pemahaman realitas

dan asas bagi aktivitas ilmiah. Dalam konteks sains, hakikat worldview

dapat dikaitkan dengan konsep “perubahan paradigma” (Paradigm

Shift) Thomas S Kuhn

yang oleh Edwin Hung juga dianggap sebagai

weltanschauung Revolution. Sebab paradigma menyediakan konsep

nilai, standar-standar dan metodologi-metodologi, atau ringkasnya

merupakan worldview dan framework konseptual yang diperlukan

untuk kajian sains. Namun dari definisi ini setidaknya kita dapat

memahami bahwa worldview adalah identitas untuk membedakan

antara suatu peradaban dengan yang lain. Bahkan dari dua definisi

terakhir menunjukkan bahwa worldview melibatkan aktivitas

epistemologis manusia, sebab ia merupakan faktor penting dalam

aktivitis penalaran manusia. Dari definisi worldview Islam menurut para ulama,
dapat disimpulkan bahwa meski istilah yang dipakai berbeda-beda pada

umumnya para ulama tersebut sepakat bahwa Islam mempunyai

cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu. Selain itu

pandangan para ulama telah cukup baik menggambarkan

karakter Islam sebagai suatu pandangan hidup yang membedakannya dengan


pandangan hidup lain.
Dalam tataran Muhsin, terdapat empat rukun yaitu berpikir, berkata, berbuat, dan
merasa. Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya sekaligus
meyakini dilihat oleh-Nya. Karena kehati-hatiannya, seorang Muhsin tidak akan
melakukan sesuatu yang tidak disukai Allah sekalipun “hanya” makruh.
Masalahnya kemudian, karena kecenderungan beribadah melalui amal perbuatan
dan belum terlalu sering melatih pikiran, seorang Muhsin sangat mungkin
tergelincir dalam dosa-dosa pemikiran, sekalipun masih menjalankan amal ibadah
dengan baik.
Worldview Islam Adlah Cara pandang seorang muslim mencakup aspek bathin
dan aspek Jasad secara menyeluruh atas realitas dan kebenaran ia melingkupi
aspek yang terlihat(fisik) maupun yang tidak terlihat (metafisik) sedangkan
worldview barat hanya memperhatikan aspek manusiawi dan materri (fisik) saja.

Kita mempelajari worldview islam untuk menyelamtkan pemikiran,Karena


keselamatan pikiran, diperlukan fase terakhir dalam berislam yaitu Berpikir, yang
dalam hal ini diwakili konsep Islam sebagai Pandangan Hidup (worldview).

2. Trilogi agama islam ada 3, yaitu iman islam dan ihsan

Iman adalah percaya Allah Subhanahu wa ta’ala, para malaikat-Nya, dan


pertemuannya dengan Allah, para Rasul-Nya , percaya pada kitab Allah SWT,
percaya adanya hari akhir setelah kematian juga percaya akan Qadha dan Qodar
Allah SWT.

Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya degan sesuatu
apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardhukan dan berpuasa di
bulan Ramadhan.

Ihsan ialah bahwa engkau menyembah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-
Nya, kalau engkau tidak mampu melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.

Dalam membahas ini secara sederhana kita perlu memahami bahwasanya dalam
menjalankan agama islam, kita perlu mengimani terlebih dahulu. Kita perlu
mengimani/mempercayai apa-apa yang sudah ditetapkan oleh Allah sebagaimana
yang tertulis dalam hadits di atas. Kemudian, wujud dari iman tersebut ialah
dengan kita beribadah kepada Allah sebagaimana yang terdapat dalam rukun
Islam. Kemudian, dalam melaksanakan ibadah tersebut, kita memerlukan konsep
ihsan yakni beribadah dengan seakan-akan Allah melihat kita atau jika tidak kita
merasa bahwa Allah sedang melihat kita.

3.Pendapat saya kurang setuju, karena seseorang yang lebih mengedepankan akal
daripada dalil termasuk golongan liberalisme dan juga saya kurang setuju dengan
kalimat “sehingga manusia dengan potensi akalnya mampu memahami dengan
sendiri ilmu ketuhanan tanpa adanya nabi atau rasul” karena tanpa adanya nabi
atau rasul manusia biasa akan tersesat di dalam kehidupannya dan nabi lah atau
rasul lah yg memperbaiki akal manusia tersebut atas izin Allah SWT.

4. Sebagai sumber moral, sebagai petunjuk kebenaran, sebagai sumber informasi


metafisika, sebagai pembimbing rohani bagi manusia.

5. Al Mawardi menawarkan syarat yang harus dipenuhi bagi mereka yang


mengaku Nabi dan Rasul :

1. Memiliki kepribadian yang menunjang kenabiannya

2. Dapat memunculkan mu`jizat

3. Mu`jizat sebagai bukti kebenaran kenabiannya dan diluar kemampuan mereka.


(karena mu`jizat merupakan perbuatan Allah SWT, maka pastilah hal itu diluar
kemampuan para Nabi dan Rasul).

Kenabian harus disertai dengan bukti, dan mu`jizat adalah bukti nyata.
Beberapa dari mereka berpendapat bahwa keluar biasaan mu`jizat tidak bisa
dijadikan alasan kenabian, karna para ahli sulap dan sihir pun bisa melakukannya.
Menurut Al Mawardi, sihir atau sulap adalah sesuatu yang bisa dipelajari
sedangkan mu`jizat tidak dapat dipelajari dan ditiru, karena itu merupakan
anugerah Allah.

Anda mungkin juga menyukai