Anda di halaman 1dari 6

Ketahanan Negara

Disusun Oleh:

Muhammad Ramdhan Al-Abid

No NIM : 422021326034

Universitas Darussalam Gontor


Kampus Magelang
1442/2021
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Kemerdekaan negara Indonesia diperoleh dari perjuangan yang sangat panjang oleh
penduduk pribumi.Mereka mengorbankan harta, waktu dan nyawa demi kemerdekaan Negara
Indonesia.Sejak kemerdekaan negara Indonesia, Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Namun selama ini bangsa
Indonesia telah mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya serta mampu
menegakkan wibawa pemerintah dari gerakan separatis.Negara Indonesia yang memiliki
wilayah yang luas dan kaya akan sumber daya alam rentan terhadap ancaman baik dari dalam
maupun dari luar.Ancaman yang datang dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Indonesia harus mampu mempertahankan persatuan dan kedaulatan negara dan
pemerintahan dari ancamanancaman tersebut.Salah satu caranya adalah dengan memperkuat
ketahanan nasional dalam kehidupan negara Indonesia.Jika seluruh elemen masyarakat
Indonesia terlibat dalam menjaga ketahanan politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
pertahanan negara, dan keamanan, maka ketahanan nasional dapat terbentuk.Kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat dalam membentuk ketahanan negara akan memperkuat
persatuan bangsa Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, untuk membatasi pembahasan, maka
pertanyaan penelitian yang dapat dibuat adalah

1. Apa yang dimaksud ketahanan negara?


2. Fungsi ketahanan negara

B. Pembahasan
1. Ketahanan Negara
Menurut situs resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, keamanan nasional
adalah sebuah syarat. Artinya keadaan ideal suatu negara adalah memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasionalnya, sehingga dapat menghadapi berbagai ancaman dan
gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa. Bentuk ancaman ini bisa langsung atau tidak
langsung, sangat membahayakan keutuhan, identitas bahkan kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Istilah “ketahanan nasional” telah dikenal sejak tahun 1960-an. Namun, tidak ada
definisi khusus pada saat itu, dan baru pada tahun 1968 ketahanan nasional didefinisikan.
Definisi tersebut direvisi di beberapa bagian istilah dan terus digunakan sampai sekarang.

2. Fungsi ketahanan negara


Dalam jurnal Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Sebagai Modal
Dasar Pertahanan Negara Republik Indonesia (2016) karya Purwito Adi, keamanan nasional
memiliki tiga fungsi utama, yaitu: deterrence sebagai konsep deterrence, identity and
survival. dari bangsa dan Negara.
Ketahanan Nasional Sebagai Pemandu Artinya, ketahanan nasional berfungsi untuk
mengarahkan kekuatan potensi bangsa Indonesia dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan guna mencapai kemaslahatan bangsa Indonesia.
Pola tindakan dan cara kerja yang bersifat lintas sektoral dan multidisiplin ini dapat dicapai
oleh bangsa Indonesia melalui kebijakan pemerintah dan mengimplementasikannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara agar masyarakat dapat hidup berkeadilan dan sejahtera.

3.Asas – Asas ketahanan negara


Di Indonesia, asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai
yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-
asas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Asas kesejahtraan dan keamanan.


Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan
keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan
dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem
kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus   selalu  
ada,   berdampingan   pada   kondisi   apa   pun.Dalam kehidupan nasional, tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur
Ketahanan Nasional
b. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar.
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan
bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat
timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu
diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar. Mawas ke dalam bertujuan
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilai-nilai kemadirian yangproporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Mawas ke luar bertujuan untuk
dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis
luar negeri dan menerima kenyataan   adanya   interaksi   dan   ketergantungan  
dengan   dunia internasional.
c. Asas kekeluargaan.
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang
rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan,   dan   kenyataan   real   ini   dikembangkan   secara   serasi   dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu.
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam
bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras  
pada   seluruh   aspek   kehidupan   bermasyarakat,   berbangsa   dan bernegara.  
Ketahanan   Nasional   mencakup   ketahanan   segenap   aspek kehidupan  bangsa
secara utuh, menyeluruh  dan terpadu (komprehensif intergral).

3. Kedudukan ketahanan negara


Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual,
yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga serta
mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional republik Indonesia baik itu
dalam aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya, ideologi maupun hankam.
Semuanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara keutuhan
bangsa ini agar tidak dapat diluluh lantahkan dengan mudah oleh bangsa lain yang
ingin menguasai atau menghancurkan bangsa ini hanya demi kepentingan pribadi
bangsa mereka. Kita sebagai bangsa yang besar harus menunjukkan bahwa kita
tidak hanya mengandalkan pasukan khusus atau tentara untuk melindungi bangsa
kita, tapi kita sacara bersama-sama yang akan melindungi dan mempertahankan
tanbah air yang telah mempersatukan kita dalam ras, suku, dan budaya.

Bentuk pertahanan nasional tidak hanya berupa perlawanan menggunakan


senjata atau kekuatan fisik. Pertahanan nasional juga bisa dilakukan melalui
pelestarian budaya kita, mencintai produk-produk dalam negeri, mendidik generasi
bangsa agar tidak mengalami kemerosotan moral. Seperti yang telah kita ketahui
bangsa luar menjajah kita bukan menggunakan senjata, melainkan mereka
menjajah kita dengan cara membodohkan generasi bangsa ini, karena tegaknya
bangsa ini tergantung bagaimana generasi penerusnya mengolah dan
memimpinnya. Semoga kita mampu menjadi generasi yang menjaga juga
memajukan bangsa ini.

2.Referensi
1. Martasuta, Umar Djani.2015.Ketahanan Nasional [serial online].Jakarta:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195202151983
011M._UMAR_DJANI_MARTASUTA/A%20Dikwar/1%20Pendidikan
%20Kewarganegaraan/Tannas/Ketahanan%20Nasional.pdf.
https://kumparan.com/berita-update/pengertian-alam-barzah-dalam-ajaran-
agama-islam-1vPB4uCtvED/full
2. https://hyrra.wordpress.com/2012/04/29/sifat-dan-asas-ketahanan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai