Anda di halaman 1dari 7

Untuk melakukan perhitungan normalisasi pada citra, maka diambil matrik piksel sebagaian dari citra

tersebut, mengingat besarnya ukuran dari citra apa bila disajikan secara lengkap dalam betuk matriks.
Adapun citra yang digunakan sebagai contoh perhitungan adalah citra bule1, seperti ditunjukkan pada
gambar 5.x.

Gambar 5.x. Citra Original, Bule1.jpg

Bagian citra yang diambil adalah dari posisi (0,0) hingga posisi (9,9) atau matrik berukuran 10 x 10 untuk
ketiga lapisan warna red, green dan blue.

Adapun matrik yang didapatkan dari ketiga lapisan warna tersebut masing-masing adalah sebagai
berikut:

Red =
Green =

Blue =

Setelah dilakukan resize dengan skala perkecilan 0,5 kali ukuran citra menjadi 350 x 262 piksel. Sampel
data piksel yang diambil adalah dari posisi (0,0) hingga posisi (9,9) atau matrik berukuran 10 x 10 untuk
ketiga lapisan warna red, green dan blue, sebagai berikut.

Red =

Green =
Blue =

Selanjutnya dilakukan perhitungan normalisasi citra dengan menggunakan nilai piksel dari citra resize di
atas. Berikut ini diambil piksel pada posisi (0.0), di mana masing-masing komponen piksel lapis red,
green dan blue berturut-turut sebagai berikut:

R = 94

G = 108

B = 10

Sehingga nilai normalisasi untuk ketiga komponen citra tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Normalisasi lapis red;

94
rN =255 x
(94 +108+10)
rN =113
Normalisasi lapis green;

108
rG=255 x
(94 +108+10)
r G=1 30
Normalisasi lapis blue;

10
rB=255 x
(94+108+10)
r B=1 2
Dengan cara yang sama dilakukan terhadap seluruh piksel pada citra resize agar diperoleh citra
normalisasi.
Adapun tujuan dari normalisasi citra ini adalah untuk mendapatkan nilai piksel kulit dan nilai piksel yang
bukan kulit sehingga proses deteksi pornografi akan mudah dan hasil yang optimal. Hasil normalisasi
citra lengkap adalah seperti ditunjukkan gambar 5.x berikut ini.

Gambar 5.x. Citra Hasil Normalisasi

Sedangkan sampel citra yang diambil adalah dari posisi (0,0) hingga posisi (9,9) atau matrik berukuran 10
x 10 untuk ketiga lapisan warna red, green dan blue, berturut-turut sebagai berikut.

rN =

gN =
bN =

setelah citra normalisasi diperoleh, maka tahapan selanjutnya adalah menerapkan Metode IRgBy
terhadap citra hasil normalisasi, sehingga diperoleh citra hasil deteksi yang hanya menampilkan dua
jenis warna yaitu, warna kulit dan warna hitam yang merepresentasikan warna bukan kulit.

Pada tahapan ini digunakan persamaan 2.x .

Untuk piksel rN (0,0) = 113, gN (0,0) = 130 dan bN (0,0) = 12, maka dihitung nilai I; diperoleh nilainya
sebagai berikut;

log 113+ log 130+ log 12


I=
3
4.7274+ 4.8675+2.4849
I=
3
I =4.0266
Nilai Rg diperoleh sebagai berikut;

Rg=4.7274−4.8675
Rg=−0.1401
Sedangkan nilai By diperoleh sebagai berikut;

log 130+ log 1 13


By=log 12−
2
4. 8675+ 4.7274
By=2.4849−
2
By=−2.3125

Selanjutnya dihitung nilai Hue dengan menggunakan rumus pada 2.x dan hasilnya diperoleh sebagai
berikut;

180
Hue=atan 2(−0.1401−2.3125) x ( )
Pi
Hue=¿ -176.5330
Selanjutnya dengan menggunakan pengujian terhadap nilai I dan Hue sebagaimana pada rumus 2.x
maka dapat dihitung;

Jika nilai I <= 5 dan nilai 4 <= hue <= 255 maka piksel akan diidentifikasi sebagai kulit, dan nilai piksel
akan tetap (tidak diubah). Sebaliknya, jika nilai piksel di luar pengujian tersebut, maka akan diidentifikasi
sebagai bukan kulit dan nilai piksel akan diubah menjadi 0 (nol) atau hitam.

Hasil yang diperoleh untuk nilai I =4.0266 dan Hue=¿ -176.5330 , maka piksel rN (0,0) = 113, gN (0,0) =
130 dan bN (0,0) = 12 dinyatakan bukan kulit, sehingga nilai piksel pada posisi (0,0) untuk ketiga
komponen lapisan red, green dan blue akan diubah menjadi 0 (hitam).

Dengan cara yang sama dilakukan terhadap semua piksel citra, maka diperoleh hasil akhir berupa
matriks hasil deteksi Metode IRgBy sebagai berikut.

rN =

gN =

bN =

hasil selengkapnya citra dari proses deteksi IRgBy adalah diberikan pada gambar 5.x berikut ini.
Gambar 5.x. Citra Hasil Deteksi IRgBy

Anda mungkin juga menyukai