Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

Nama Anggota Kelompok :

Devira Monda Astri Harahap (7708164014)


Agriva Ruth Cristina Lingga (77081641032)
Ravika Oktaviani (7708164050)

D4 SISTEM MULTIMEDIA
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
JAWA BARAT
2017
BAB 2
PENGENALAN DASAR CITRA

1.1 Representasi Citra Digital


Citra digital dibentuk oleh kumpulan titik yang biasa disebut “pixel’. Setiap pixel mempunyai
koordinat posisi. Sebuah piksel mempunyai koordinat berupa (x, y). Dalam hal ini :
 x menyatakan posisi kolom.
 y menyatakan posisi baris.
 piksel pojok kiri-atas mempunyai koordinat (0, 0) dan piksel pada pojok kanan-bawah
mempunyai koordinat (N-1, M-1).
1.2 Kuantisasi Citra

Kuantisasi citra merupakan bagian dari proses digitasi citra analog, yaitu sebuah teknik
pengelompokkan nilai tingkat keabuan citra kontinu ke dalam beberapa level. Kuantisasi
akan menentukan resolusi kecemerlangan dari suatu citra. Jika skala yang digunakan terlalu
kecil, resolusi citra akan semakin kecil dan hal tersebut bisa menyebabkan citra terlihat
buram, patah-patah atau tidak jelas.

1.3 Kualitas Citra

Perbaikan kualitas citra diperlukan karena seringkali citra yang dijadikan objek
mempunyai kualitas yang buruk, misalnya citra mengalami derau (noise), citra terlalu
gelap/terang, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Image enhancement juga
melibatkan level keabuan dan manipulasi kontras, pengurangan derau, pemfilteran,
penajaman, interpolasi dan magnifikasi, pseudo warna, dan sebagainya. Operasi
perbaikan kualitas citra :

a.  Perbaikan kontras gelap/terang


b.  Perbaikan tepian objek (edge enhancement)
c.  Penajaman (sharpening)
d.  Pemberian warna semu (pseudocoloring)
e.  Penapisan derau (noise filtering)
1.4 Mengetahui Ukuran Citra

Secara umum, ukuran matrik Img adalah M x N. untuk mengetahui nilai M dan N yang
sesungguhnya, dapat digunakan fungsi dari Matlab atau Octave bernama Size. Contohnya
adalah sebagai berikut

>> Img = Imread('lena128.tif');


>> Ukuran = size(Img)
Ukuran = 128 x 128
Program diatas tadi menjelaskan ukuran citra atau image lena128.tif ukurannya 128 px
baris dan 128 px kolom.

1.5 Mengenal Jenis Citra


1.5.1 Citra Berwarna

Citra yang menyajikan warna RGB, Red (merah), Green (hijau), Blue (biru). Setiap
komponen warna menggunakan 8 bit (nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255).

Tabel 2.4 Warna dan nilai penyusun warna


Warna R G B
Merah 255 0 0
Hijau 0 255 0
Biru 0 0 255
Hitam 0 0 0
Putih 255 255 255
Kuning 0 255 255

1.5.2 Citra Berskala Keabuan


Sesuai dengan nama yang melekat, citra jenis ini menangani gradasi warna hitam dan
putih. intensitasnya berkisar antara 0 sampai dengan 255. Nilai 0 menyatakan hitam
dan nilai 255 menyatakan putih.

1.5.3 Citra Biner

Citra biner(binary image) adalah citra yg setiap pikselnya hanya memiliki 2


kemungkinan derajat keabuan yakni 0 dan1. Proses pembineran dilakukan dg
membulatkan keatas atau kebawah untuksetiap nilai keabuan dari piksel yg berada
diatas atau bawah harga ambang.

2.8 Mengonversi Jenis Citra

Mengonversi Citra Berwarna ke Citra Keabuan

Secara umum, citra berwarna dapat dikonversi ke citra berskala keabuan menggunakan rumus
1 berikut : 

I=a x R+b x G+c x B,   dengan a+b+c=1

dengan R menyatakan nilai komponen merah, G menyatakan nilai komponen hijau, dan B
menyatakan nilai komponen biru. Misalnya, sebuah piksel mempunyai komponen R, G, B
sebagai berikut:

R = 50
G = 70
B = 61
Jika a, b, dan c pada rumus 1 dibuat sama, akan diperoleh hasil seperti berikut :

I = (50 + 70 + 60) / 3 = 60

Salah satu contoh rumus yang biasa dipakai untuk mengubah ke skala keabuan yaitu rumus 2
berikut :

I=0,2989 x R+0,5870 x G+0,1141 x B

Contoh berikut menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berwarna ke citra berskala
keabuan menggunakan rumus 2. Sementara itu gambar 1 menunjukkan citra berwarna
sebelum proses konversi ke citra keabuan. 

1 Img = imread('gambarWarna.jpg');
2 hasil = uint8(0.2989 * double(Img(:,:,1)) + ...
3         0.5870*double(Img(:,:,2)) + ...
4         0.1141 * double(Img(:,:,3)));
5 imshow(hasil)
Kode diatas adalah rumus 2 untuk merubah citra berwarna ke citra keabuan, tentunya ada
beberapa rumus lain yang dapat digunakan. Rumu-rumus untuk merubah citra ke grayscale
telah saya jelaskan lebih dalam di Tiga Metode Algoritma Mengubah R G B Menjadi
Grayscale

Penjelasan kode :

 Tanda ... menyatakan bahwa perintah pada baris tersebut masih memiliki lanjutan pada
baris berikutnya. 
 Tanda : berarti semua nilai
 double dipakai untuk melakukan konversi dari tipe bilangan bulat 8 bit (uint8) ke tipe
double (yang memungkinkan pemrosesan bilangan real berpresisi ganda).
 uint8 berguna untuk mengonversi dari tipe double ke uint8 (tipe bilangan bulat 8 bit).
Hasil konversi ditunjukkan oleh gambar 2 berikut : 

Gambar 2 Hasil konversi citra berwarna ke citra keabuan

Mengkonversi citra berskala keabuan ke citra biner

Strategi yang dipakai untuk mengkonversi dari citra berskala keabuan ke citra biner adalah
dengan cara menerapkan nilai yang dikenal sebagai nilai ambang (threshold). Nilai ambang
digunakan untuk menentukan suatu intensitas akan dikonversi menjadi 0 atau menjadi 1.
Secara matematis, konversi dinyatakan dengan rumus :

Citra keabuan yang digunakan adalah citra daun :

Citra daun berskala keabuan 


Citra keabuan setelah dikonversi menjadi citra biner dengan nilai ambang 180 : 
Citra daun berskala biner

2.9 Menyimpan Citra

Dengan menggunakan perintah imshow yang berarti image show.

Berikut adalah salah satu contohnya.

1: imshow(matrixCitra);

Di sini keunggulan Matlab. Karena Matlab sudah menyediakan GUI tempat di mana
citra ditampilkan.

Jawaban Soal Bab 2

1. Jelaskan mengenai koordinat citra.


Jawab : Koordinat citra adalah suatu indeks baris dan kolom (x,y) yang tersusun
dalam bidang dua dimensi yang dinyatakan dengan bilangan bulat, sering disebut
dengan piksel. Dimana piksel atau koordinat ini yang akan membentuk suatu citra.

2. Apa yang dimaksud dengan kuantitas citra?

Jawab : halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data analog


yang bersifat kontinu ke daerah intensitas diskrit disebut kuantisasi. Bila intensitas
piksel berkisar antara 0 dan 255, maka resolusi kecemerlangan citra adalah 256.

3. Jelaskan hubungan jumlah bit dalam kuantisasi citra dengan kompresi data?
Jawab : Suatu citra jika diurai lebih lanjut, akan didapat tiga matrik dua dimensi, yaitu
matrik R, G, dan B. Masing-masing matrik akan berisi tingkat red, green dan blue.
Dari masing-masing piksel penyusun citra. Dengan metode kuantisasi, matrik R, G,
maupun B akan dikurangi tingkatnya sehingga jumlah bit yang digunakan untuk
merepresentasikan citra menjadi berkurang. Oleh karena jumlah bit berkurang maka
ukuran file menjadi lebih kecil. Metode kuantisasi termasuk dalam kategori Lossy
Compression, sehingga citra yang sudah dikompresi tidak dapat dikompresi kembali
seperti semula karena ada informasi yang hilang.

4. Jelaskan makna kualitas citra?


Jawab : Kualitas citra merupakan tingkatan pixel suatu citra, dimana semakin besar
pixel suatu citra, maka kualitas citra yang dihasilkan tidak pecah/terlihat kotak-kotak
pixel yang menyusunnya.

5. Jelaskan pengertian :
Jawab :
a. Citra berwarna : adalah citra digital yang setiap pixelnya mengandung informasi
warna. Informasi warna ini biasanya dibentuk oleh 3 sample warna dasar, warna
dasar yang dipakai adalah RGB.
b. Citra berskala keabuan : adalah citra digital yang setiap pixelnya merupakan
sample tunggal, yaitu informasi intensitas citra jenis ini terbentuk hanya dari
warna abu-abu pada tingkatan yang berbeda-beda, mulai dari warna hitam pada
tingkat intensitas terendah hingga warna putih pada tingkat intensitas tertinggi.
c. Citra biner : adalah citra dengan setiap pixel hanya dinyatakan dengan sebuah
nilai dari dua buah kemungkinan (yaitu nilai 0 dan 1). Nilai 0 menyatakan warna
hitam dan nilai 1 menyatakan warna putih.

Anda mungkin juga menyukai