D4 SISTEM MULTIMEDIA
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
JAWA BARAT
2017
BAB 2
PENGENALAN DASAR CITRA
Kuantisasi citra merupakan bagian dari proses digitasi citra analog, yaitu sebuah teknik
pengelompokkan nilai tingkat keabuan citra kontinu ke dalam beberapa level. Kuantisasi
akan menentukan resolusi kecemerlangan dari suatu citra. Jika skala yang digunakan terlalu
kecil, resolusi citra akan semakin kecil dan hal tersebut bisa menyebabkan citra terlihat
buram, patah-patah atau tidak jelas.
Perbaikan kualitas citra diperlukan karena seringkali citra yang dijadikan objek
mempunyai kualitas yang buruk, misalnya citra mengalami derau (noise), citra terlalu
gelap/terang, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Image enhancement juga
melibatkan level keabuan dan manipulasi kontras, pengurangan derau, pemfilteran,
penajaman, interpolasi dan magnifikasi, pseudo warna, dan sebagainya. Operasi
perbaikan kualitas citra :
Secara umum, ukuran matrik Img adalah M x N. untuk mengetahui nilai M dan N yang
sesungguhnya, dapat digunakan fungsi dari Matlab atau Octave bernama Size. Contohnya
adalah sebagai berikut
Citra yang menyajikan warna RGB, Red (merah), Green (hijau), Blue (biru). Setiap
komponen warna menggunakan 8 bit (nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255).
Secara umum, citra berwarna dapat dikonversi ke citra berskala keabuan menggunakan rumus
1 berikut :
dengan R menyatakan nilai komponen merah, G menyatakan nilai komponen hijau, dan B
menyatakan nilai komponen biru. Misalnya, sebuah piksel mempunyai komponen R, G, B
sebagai berikut:
R = 50
G = 70
B = 61
Jika a, b, dan c pada rumus 1 dibuat sama, akan diperoleh hasil seperti berikut :
I = (50 + 70 + 60) / 3 = 60
Salah satu contoh rumus yang biasa dipakai untuk mengubah ke skala keabuan yaitu rumus 2
berikut :
Contoh berikut menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berwarna ke citra berskala
keabuan menggunakan rumus 2. Sementara itu gambar 1 menunjukkan citra berwarna
sebelum proses konversi ke citra keabuan.
1 Img = imread('gambarWarna.jpg');
2 hasil = uint8(0.2989 * double(Img(:,:,1)) + ...
3 0.5870*double(Img(:,:,2)) + ...
4 0.1141 * double(Img(:,:,3)));
5 imshow(hasil)
Kode diatas adalah rumus 2 untuk merubah citra berwarna ke citra keabuan, tentunya ada
beberapa rumus lain yang dapat digunakan. Rumu-rumus untuk merubah citra ke grayscale
telah saya jelaskan lebih dalam di Tiga Metode Algoritma Mengubah R G B Menjadi
Grayscale
Penjelasan kode :
Tanda ... menyatakan bahwa perintah pada baris tersebut masih memiliki lanjutan pada
baris berikutnya.
Tanda : berarti semua nilai
double dipakai untuk melakukan konversi dari tipe bilangan bulat 8 bit (uint8) ke tipe
double (yang memungkinkan pemrosesan bilangan real berpresisi ganda).
uint8 berguna untuk mengonversi dari tipe double ke uint8 (tipe bilangan bulat 8 bit).
Hasil konversi ditunjukkan oleh gambar 2 berikut :
Strategi yang dipakai untuk mengkonversi dari citra berskala keabuan ke citra biner adalah
dengan cara menerapkan nilai yang dikenal sebagai nilai ambang (threshold). Nilai ambang
digunakan untuk menentukan suatu intensitas akan dikonversi menjadi 0 atau menjadi 1.
Secara matematis, konversi dinyatakan dengan rumus :
1: imshow(matrixCitra);
Di sini keunggulan Matlab. Karena Matlab sudah menyediakan GUI tempat di mana
citra ditampilkan.
3. Jelaskan hubungan jumlah bit dalam kuantisasi citra dengan kompresi data?
Jawab : Suatu citra jika diurai lebih lanjut, akan didapat tiga matrik dua dimensi, yaitu
matrik R, G, dan B. Masing-masing matrik akan berisi tingkat red, green dan blue.
Dari masing-masing piksel penyusun citra. Dengan metode kuantisasi, matrik R, G,
maupun B akan dikurangi tingkatnya sehingga jumlah bit yang digunakan untuk
merepresentasikan citra menjadi berkurang. Oleh karena jumlah bit berkurang maka
ukuran file menjadi lebih kecil. Metode kuantisasi termasuk dalam kategori Lossy
Compression, sehingga citra yang sudah dikompresi tidak dapat dikompresi kembali
seperti semula karena ada informasi yang hilang.
5. Jelaskan pengertian :
Jawab :
a. Citra berwarna : adalah citra digital yang setiap pixelnya mengandung informasi
warna. Informasi warna ini biasanya dibentuk oleh 3 sample warna dasar, warna
dasar yang dipakai adalah RGB.
b. Citra berskala keabuan : adalah citra digital yang setiap pixelnya merupakan
sample tunggal, yaitu informasi intensitas citra jenis ini terbentuk hanya dari
warna abu-abu pada tingkatan yang berbeda-beda, mulai dari warna hitam pada
tingkat intensitas terendah hingga warna putih pada tingkat intensitas tertinggi.
c. Citra biner : adalah citra dengan setiap pixel hanya dinyatakan dengan sebuah
nilai dari dua buah kemungkinan (yaitu nilai 0 dan 1). Nilai 0 menyatakan warna
hitam dan nilai 1 menyatakan warna putih.