Anda di halaman 1dari 4

Nama

Nim
Mata Kuliah
dalam menjalankan suatu konsep bisnis sudah pasti terdapat orang-orang yang
menjadi penggerak bisnis tersebut. hal ini tentu didasari oleh bagaimana bisnis
tersebut memiliki SDM yang baik sehingga bisa menjalankan bisnisnya dengan
maksimal.

1. Para pekerja telah memberikan pengabdian pada perusahaan degan masa


bekerja yang panjang. namun tidak sedikit seringkali seorang pekerja
memilih untuk keluar dari pekerjaan nya atau enggan bekerja dengan baik.
hal ini akan berdampak dalam keberlangsungan bisnis nya
2. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang melindungi dan membatasi
tindakan atasan terhadap karyawan atau yang sering disebut peraturan-
peraturan tentang ketenagakerjaan, isu ini akhirnya membuahkan UU buruh
pada 2020 dan menuai kontroversi. bagaimana tanggapan anda

Jawaban

1. Mungkin ada beberapa yang menyebabkan karyawan tersebut memilih


keluar dari pekerjaannya yaitu:
 Terlalu banyak beban kerja
Karyawan juga manusia, bukan robot. Punya keterbatasan dalam
mengerjakan tumpukan tugas, meski sudah dilakukan semaksimal
mungkin. Namun terkadang bos tanpa sadar selalu meminta karyawan-
karyawan pilihan, terutama yang rajin untuk mengerjakan tugas dan
laporan. Malahan pekerjaan orang lain pun ditimpakan ke mereka,
sehingga beban kerjanya semakin berat. Sementara karyawan yang
malas dibiarkan saja. Paling-paling hanya diberikan pekerjaan
semestinya. Memang sih bos sering beralasan menimpakan banyak
pekerjaan kepada karyawan rajin, karena dianggap mampu dikerjakan
dengan cepat, tepat, dan benar.
 Muncul Rasa Jenuh
Rasa jenuh dan bosan juga muncul karena melakukan pekerjaan yang
monoton. Mengerjakan tugas dan laporan yang sama setiap hari, hanya
duduk di depan komputer selama 8 jam. Biasanya jenuh ini, bisa
diobati dengan mengambil cuti dan pergi berlibur. Namun adakalanya,
rasa jenuh ini sudah pada level akut. Cuti pun percuma. Tetap saja
bawaannya mau resign, mencari tantangan di perusahaan baru. Begitu
jenuh dan bosan sudah parah, apalagi sudah mendapat pengganti kerja
baru, maka karyawan akan segera mengajukan resign.
 Kurang apresiasi dari perusahaan
ni mungkin jadi alasan pengunduran diri yang paling juga terjadi.
Tidak ada apresiasi dari kantor atas apa yang telah dicapai karyawan.
Misalnya ketika karyawan sukses menggolkan proyek besar, tidak ada
bonus dari kantor. Alibi perusahaan, karena itu sudah menjadi
tanggung jawab dan tugas karyawan tersebut. Malah terkadang ada
bos atau perusahaan yang boro-boro memberikan bonus, ucapan
terima kasih saja tidak. Kalau sudah begitu, karyawan merasa tidak
dihargai kerja kerasnya. Jadi jangan salahkan karyawan jika nantinya
terjadi resign massal. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan
menerapkan reward and punishment kepada karyawan. Agar yang
berkinerja bagus, diganjar dengan penghargaan atau apresiasi.
Sedangkan yang kinerjanya buruk, diberikan sanksi atau hukuman.
 Jenjang karir tidak jelas
Misalnya, kalau bekerja sudah 5 tahun, berpeluang naik jabatan. Atau
sudah berkontribusi banyak hal untuk perusahaan, termasuk proyek-
proyek penting, tapi tidak juga dipromosikan naik jabatan, pangkat,
atau gaji. Karena karier di perusahaan tersebut tidak jelas, lebih baik
untuk resign. Jadi alangkah baiknya, pihak perusahaan mampu
membuat kebijakan yang mendukung kinerja karyawan. Memberi
kesempatan kepada mereka untuk dapat berkembang, naik jabatan atau
pangkat bagi mereka yang berprestasi.
 Viisi perusahaan tidak jelas
Alasan lain karyawan resign dari kantornya adalah visi perusahaan
yang abu-abu. Artinya tidak jelas arah perusahaan mau dibawa ke
mana. Hal ini akan berdampak pada pekerjaan bawahan. Misalnya bos
memerintahkan melakukan pekerjaan seperti ini, namun di satu sisi,
ada SOP atau aturan perusahaan yang melarang pekerjaan demikian.
Walhasil karyawan yang notabene-nya cuma sebagai bawahan,
bingung harus seperti apa. Itu terjadi karena tidak adanya kejelasan
dan ketegasan apa sebenarnya tujuan perusahaan. Kalau begini terus,
bisa saja satu per satu karyawan resign. Buat apa bertahan, visi
perusahaan saja tidak jelas, apalagi masa depan mereka.

2. Menurut saya UU Ciptaker ini, ya, banyak pro dan kontranya.. Jadi di UU
terteranya hanya dalam satu pekan pekerja bekerja 40 jam. Lalu ada jaminan
pesangon yang dihapus, tentunya aku sebagai calon pekerja, ya, khawatir.
Walaupun pemerintah membantah kalo pekerja jadi dirugikan nantinya.
Kalau UU ini benar-benar diberlakukan, aku, ya, siap mental kali, ya. Atau
lebih dipelajari lagi soal UU Ciptaker yang baru ini siapa tau ada salah
kaprah dari diriku sendiri atau jaga-jaga biar bisa lebih tau soal aturan baru
ini
Harapan ke depannya, saya berharap karena ini peraturan udah sah jadi UU,
jika memang harus banget dijalankan dan gak ada negosiasi lagi, semua
pihak harus bisa taat, dari pemerintah, pengusaha, hingga pekerja. Jika
memang UU ini ketika dijalankan malah penuh dengan masalah, ada baiknya
diubah lagi.”

Anda mungkin juga menyukai