Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Psikologi Abnormal

Abnormalitas atau yang disebut juga perilaku abnormal adalah suatu bentuk perilaku yang
maladaptif. Ada juga yang menyebutnya mental disorder, psikopatologi, emotional discomfort,
mental illness (penyakit mental), ataupun insanity. Perilaku abnormal merupakan suatu istilah
yang terutama banyak berkembang di Amerika Serikat, yang timbul karena masyarakat negara
tersebut lebih berdasarkan ilmu pengetahuan, sikap hidup, dan umumnya pemikiran pada
mahzab perilaku (behaviorisme). Sedangkan, istilah psikopatologi merupakan istilah yang paling
populer dimasa lalu, ketika pusat ilmu pengetahuan berada si daratan Eropa, yang disebut juga
bermahzab mental. Orang Eropa daratan (continental) lebih melihat aspek dalam (inner) dari
perilaku itu, sehingga perilaku yang menyimpang biasanya dipandang sebagai akibat dari
gangguan atau penyakit jiwa tertentu. Orang-orang Amerika lalu, lebih melihat aspek perilaku
yang berada diluar individu (over behavior) yang mereka anggap lebih penting dari pada aspek
dalam kepribadian (inner personality).

A.    Perilaku Abnormal (Abnormal Behavior)

Perilaku abnormal merupakan tampilan dari kepribadian seseorang, dan tampilan luar atau
tampilan atas kedua-duanya. Perilaku abnormal juga merupakan perilaku spesifik, phobia, atau
pola-pola peilaku yang lebih mendalam, misalnya skizofren. Perilaku abnormal juga merupakan
sebutan untuk masalah-masalah yang berkepanjangan atau bersifat kronis dan gangguan-
gangguan yang gejala-gejalanya bersifat akut dan temporer, seperti intoksinasi (peracunan obat-
obatan), terutama narkoba.

PERSPEKTIF BEHAVIORAL
 Perilaku, dalam pandangan ini sangatlah ditentukan oleh pengaruh lingkungannya.
 John B Watson menekankan betapa dibutuhkannya suatu observasi dan eksperimen
yang sitematis untuk mempelajari perilaku. Manusia pada dasarnya dibentuk dan
ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya.
 Segenap perilaku manusia itu dipelajari, termasuk juga perilaku abnormalnya yang
dipelajari dengan cara yang sama pada individu lain.
 Pendekatan ini lebih tertarik pada perilaku-perilaku yang dapat diamati daripada kondisi-
kondisi abstrak atau bawah sadar yang merupakan tema pokok psikoanalisa.
 Ivan Pavlov (classical conditioning)
 Menggunakan Pavlov’s dog.
 CS (bel) tidak keluar saliva

UCS (daging) keluar saliva

CS diikuti UCS (berulang-ulang) keluar saliva

CS keluar saliva

 BF Skinner (operant conditioning)


 Menggunakan Skinner’s box (merpati)
 Bandura (modelling)
 Individu mengamati model untuk kemudian menirukan perilaku tersebut.
 Misalnya anak kecil akan menunjukkan perilaku jongkok saat berjumpa dengan
anjing, karena dia mengamati orang tuanya berperilaku tersebut saat berjumpa dengan
anjing.

Anda mungkin juga menyukai