Anda di halaman 1dari 3

Dasar-Dasar Manajemen

(Tugas Individu : Review Jurnal)

Nama : Andi Dwi Putri Arwita Wahyuni


Nim : G021191129
Kelas : Dasar-Dasar Manajemen (E)
Dosen : Ir. A. Amrullah, M.Si

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Review Jurnal 1 : Vol. 14, No. 1, Februari 2018

Judul Rasionalitas Petani dalam Merespons Perubahan Kelembagaan Penguasaan


Lahan dan Sistem Panen Pada Usahatani Padi
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasionalitas petani dalam
merespon perubahan kelembagaan dalam usahatani padi, khususnya dalam
pengadaan lahan pertanian dan panen.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada
komunitas petani padi di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Lau,
Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan. Data penelitian diperoleh dari
informan yang dipilih secara sengaja (purposive) yaitu informan kunci
yang dianggap mengetahui banyak mengenai kelembagaan usahatani padi
dan kehidupan petani padi. Informan yang diwawancarai yaitu lima orang
petani sekaligus tokoh masyarakat. Data dianalisis secara kualitatif dengan
meng-komparasikan perubahan kelembagaan usahatani padi sebelum dan
sesudah penggunaan benih unggul. Sementara respon petani terhadap
perubahan kelembagaan usahatani padi dianalisis berdasarkan tindakan
petani pada proses kegiatan pengadaan lahan dan pemanenan.
Hasil Respons Rasionalitas Petani dalam Pengadaan Lahan Garapan.
Tindakan mewariskan lahan dan mahar dalam bentuk lahan tersebut sudah
tercerabut dari tradisi komunitas petani. Petani tidak lagi mengutamakan
lahan sebagai warisan kepada anak, mereka rela kehilangan lahan untuk
biaya sekolah dan modal kerja, sebagai pilihan investasi untuk anak.
Demikian pula pernikahan (mahar lahan) sudah beralih ke emas dan biaya
pernikahan, untuk itu petani menggadaikan atau menjual lahan sawahnya
untuk menikahkan anaknya.
Respon Rasionalitas Petani dalam Pemanenan Padi. Pemanenan dengan
mobil panen yang paling banyak dipilih oleh petani, baik petani yang
menggarap lahan sempit maupun petani yang menggarap lahan luas.
Respon petani terhadap pemanenan dengan mobil panen merupakan respon
rasional instrumental yang bertujuan memperoleh keuntungan yang
maksimal melalui pemanenan yang efektif dan efisien. Dengan
penggunaan mobil panen waktu panen lebih singkat, biaya panen lebih
murah, pengawasan lebih mudah, dan kegiatan panen lebih mudah. Atas
pertimbangan tersebut petani beralih menggunakan mobil panen, petani
kecil dan tetagga petani yang kehilangan pekerjaan pemanenan beralih
menjadi buruh angkut dan pasca panen.
Kesimpulan Perubahan kelembagaan usahatani padi berlangsung dari subsisten
menjadi komersil dan dari penguasaan sumberdaya dan aktifitas
rumahtangga menjadi terbuka di luar rumah tangga petani. Transaksi
dalam pengadaan lahan masih didominasi oleh sistem bagi hasil walaupun
sudah muncul transaksi formal menggunakan uang yaitu pengadaan lahan
dengan cara gadai dan sewa. Perilaku ekonomi petani sudah mengarah
kepada tindakan ekonomi rasional yang mempertimbangkan efektivitas
dan efisiensi, sehingga perilaku ekonomi petani dalam berusahatani padi
yang dulunya melekat (embeddedness) dalam rumah tangga dan komunitas
petani di desa, tercerabut keluar dari rumahtangga petani dan
komunitasnya terutama dalam proses panen.
Rasionalitas petani dapat dilihat dari proses perilaku mereka dalam
bertindak untuk kegiatan usahatani padinya. Tindakan petani yang
berhubungan dengan usahataninya bersifat rasional instrumental, nilai,
emosional dan tradisional.
Sumber : M. Saleh S. Ali, Awaluddin Yunus, Darmawan Salman1, Eymal B. Demmallino. 2018.
Rasionalitas Petani dalam Merespons Perubahan Kelembagaan Penguasaan Lahan dan Sistem
Panen Pada Usahatani Padi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol. 14 : 1.
Review Jurnal 2 : Vol. 15, No. 3, Oktober 2019

Judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Salak


Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan, biaya
tenaga kerja, biaya benih, biaya pupuk terhadap pendapatan petani buah
salak, dan mengetahui variabel yang memiliki pengaruh paling kuat
terhadap pendapatan petani buah salak
Metode penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Simple
Random Sampling adalah teknik pengumpulan sampel dari anggota
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan
tertentu yang ada dalam sebuah populasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Probability Sampling. Probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. sedangkan
pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan 187nstrument
penelitian. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu data primer dan data sekunder.
Hasil Responden dalam penelitian ini sebanyak 91,4% berada pada usia
produktif yaitu antara 15-64 tahun. Responden dalam penelitian ini dengan
pendidikan SD lebih mendominasi daripada yang lainnya. Luas lahan yang
digunakan responden dalam berusahatani salak dalam penelitian ini antara
1.000-6.000 meter2 dengan rata-rata 1992 meter2 artinya luas lahan yang
dimiliki responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori lahan
sempit. Pendapatan yang diperoleh petani bervariasi, yaitu mulai dari yang
paling rendah Rp.2.000.000 sampai yang paling tinggi Rp.7.200.000.
Berdasarkan hasil penelitian, biaya tenaga kerja berpengaruh nyata
terhadap pendapatan petani, hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar
4,410 > ttabel 2,042 dan nilai signifikansi 0.000 pada tingkat signifikansi
0,05. biaya benih berpengaruh signifikan terhadap keuntungan petani. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai thitung 6,179 > ttabel 2,042 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. biaya pupuk berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani,
hal ini dapat dilihat dari nilai thitung 4,226 > ttabel 2,042 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05.
Kesimpulan Biaya tenaga kerja, biaya benih dan biaya pupuk secara bersama-sama dan
individu berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Biaya benih
memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap pendapatan petani. Dalam
rangka menunjang keberhasilan usahatani salak maka perlu adanya
peningkatan kemampuan petani dalam berusahatani melalui penyuluhan
pertanian maupun kursus-kursus pertanian dan pelatihan-pelatihan
dibidang pertanian.
Sumber: Bagas Dian Susanto1, Lasmono Tri Sunaryanto. 2019. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Petani Salak. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol 15 : 3.

Anda mungkin juga menyukai