Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI

MINGGU KE X “Penyusunan Personalia Organisasi”

Nama : Andi Dwi Putri Arwita Wahyuni


Nim : G021191129
Kelas : Dasar-Dasar Manajemen (E)
Dosen :  Dr. Ir. Imam Mujahidin Fahmid, M.T.D

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
“Penyusunan Personalia Organisasi”
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang
memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada organisasi. Langkah awal yang
dibahas dalam manajemen suatu organisasi yaitu perencanaan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan
organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat
menentukan langkah selanjtnya yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu,
pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki
gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga
kerja yang diperlukan.
 PENYUSUNAN PERSONALIA

Fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan
pengembangan anggota-anggota organisasi. Proses penyusunan personalia (staffing process)
adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi dengan menempatkan orang-orang yang tepat dalam posisi-
posisi sesuai dan pada waktu yang tepat. Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia sangat erat
hubungan dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi sehingga
pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi penyusunan
personalia harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka mengolah perusahaan besar
ataupun ataupun menjadi pemilik perusahaan kecil. Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe
lingkungan yang berbeda, yaitu :
1. Lingkungan Eksternal, yang meliputi seluruh faktor diluar organisasi yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhinya. 
2. Lingkungan Internal, yang terdiri dari unsur-unsur di dalam organisasi.
 LANGKAH-LANGKAH PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA

1) Perencanaan sumber daya manusia


Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan/organisasi adalah bergantung pada
kinerja sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada
perusahaanorganisasi, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan
kepentingan internal (karyawan/anggota) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh
kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan
strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
2) Penarikan
Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikkan tenaga kerja potensial
dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan
di seleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
3) Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari
lamaran yang masuk.adapun langkah-langkah prosedur seleksi  yang dapat di gunakan yaitu,
Wawancara pendahuluan, pengumpulan data pribadi (biografis), pengujian (testing )dan psikotes,
wawancara yang lebih mendalam, pemeriksaan referensi-referensi prestasi, pemeriksaan
kesehatan, keputusan pribadi, dan orientasi jabatan.
Proses seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini
melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum tenaga kerja
dipekerjakan. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemanduan
kebutuhan pelamar dan organisasi.
4) Pengenalan dan orientasi
Pengenalan dan orientasi dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih
menyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi.
5) Latihan dan pengembangan
Tujuannya yaitu memperbaiki efektivitas kerja dalam mencapai hasil-hasil yang telah di
tetapkan latihan (training) untuk memperbaiki penguasaan keterampilan dan teknik pelaksanaan
pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin.pengembangan (development), meningkatkan
kemampuan ,sikap dan sifat-sifat  keperibadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan 
teknologi. Para tenaga kerja lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan untuk
mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang jelek atau untuk memperlajari
keterampilan-keterampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja mereka. Program-
program latihan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi dan hubungan
manusiawi kelompok kerja, dan bahkan bagi Negara.
Metode Dalam Pengembangan Karyawan Metode-metode “on the job” yang biasa
digunakan yaitu :
 Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada
bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
 Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan
melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda.
 Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan- jabatan yang bermacam macam
dan berbeda-beda.
 Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu
utuk jangka waktu yang ditetapkan.
 System-sistem penilaian presntasi formal.

Metode – metode “off the job” dilakukan dengan :


 Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas atau lembaga-
lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi dalam program-
program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan
metode-metode pengajaran lainnya.
 Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain,
lingkungan dan sebagainya.
 Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan
pengembangan keeluruhan organisasi.
 Penilaian Pelaksanaan Kerja

6) Penilaian pelaksanaan kerja


Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan
untuk posisi tersebut.
7) Pemberian balas jasa dan penghargaan (Kompensasi)
Kompensasi sendiri memiliki pengertian sebagai balas jasa yang diberikan oleh suatu
perusahaan. Tujuan kompensasi adalah Pemenuhan kebutuhan ekonomi tenaga kerja atau
sebagai jaminan economi security bagi karyawan, Mendorong agar tenaga kerja lebih baik dan
lebih giat, Menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kemajuan, Menunjukkan penghargaan
dan perlakuan adil perusahaan terhadap anggotanya (adanya keseimbangan antara input yang
diberikan karyawan terhadap perusahaan dan output atau besarnya imbalan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan). Jenis-jenis kompensasi yang lain, diantarannya, Pengupahan
insentif, Kompensasi pelengkap atau fringe, dan Keamanan dan kesehatan karyawan.
Bentuk Pembayaran kompensasi :
1. Upah/gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin
lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku
untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
2. Insentif, (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau
upah yang diberikan oleh organisasi.
3. Tunjangan (Benefit). Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi
jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan-
tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
4. Fasilitas (Facility) adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan
klub, tempat parkir khusus.
8) Perencanaan dan pengembangan karier (promosi, demosi, lateral)
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih
tinggi yang selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi pula dari
jabatan yang diduduki sebelumnya.
Demosi merupakan salah satu bagian dari pengembangan karyawan secara formal untuk
menciptakan kompetisi diantara sesama karyawan guna memacu prestasi kerja para karyawan.

Anda mungkin juga menyukai