Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGANTAR BISNIS 12

KONSEP BISNIS

KELOMPOK :

I Wayan Windhu Nugraha 10

I Dewa Gede Dipta Utama Yana 05

DOSEN : I Ketut Sunarwijaya,S.E,.M.Si

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI 2023

1. Manajemen personalia
Menurut handoko (1994:24) manajemen personalia yaitu penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan pembinaan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun organisasi”. Menurut Edwin B.
Flippo manajemen personalia adalah perencanaan, pengroganisasian, pengarahan,
dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi,
integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Dari definisi tersebut, dapat dipahami bahwa manajemen personalia adalah


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas penarikan,
seleksi, pengembangan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasi.

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan


bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang
menyenangkan. Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus
dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, mengkaji, dan
memotivasi personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai
posisi dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga
kependidikan, serta menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.

Yang dimaksud dengan manajemen personalia adalah, segenap proses yang


bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja dan
untuk di sekolah dengan efisien, agar tercapai nya tujuan sekolah yang telah
ditentukan sebelumnya.

❖ Secara urut proses penataan personil adalah :

a. Merencanakan kebutuhan pegawai

b. Penarikan, nilai dari pengumuman kebutuhan pegawai, menyeleksi


(recruitment).

c. Penempatan ( placement sesuai dengan formasi)

d. Menggunakan tenaga kerja termasuk merangsang gairah kerja dengan


menciptakan

kondisi-kondisi atau suasana kerja yang baik.

e. Memelihara kesejahteraan pegawai berupa gaji, insentif, hari libur dan cuti,
pertemuan-
pertemuan yang bersifat kekeluargaan dan bentuk-bentuk kesejahteraan yang
lainnya.

f. Mengatur kenaikan pangkat dan kenaikan gaji yang lainnya.

g. Meningkatkan mutu pegawai baik melalui pendidikan atau kesempatan lain


misalnya

mengikuti pendidikan (Insentif Training), penataran, diskusi ilmiah, langganan


majalah

dan surat kabar, menjadi anggota perkumpulan profesi dan sebagainya.

h. Mengadakan penilaian terhadap prestasi kerja pegawai untuk memperoleh data


dalam

rangka peningkatan pangkat pegawai.

i. Menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.

❖ Tugas Manajemen Personalia

Tugas utama dari personalia adalah hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia atau tenaga kerja dalam perusahaan. Berikut beberapa tugas
penting dari manajemen personalia dalam sebuah perusahaan.

● Menyusun atau membuat anggaran yang berhubungan dengan tenaga kerja


yang dibutuhkan dalam sebuah perusahaan.

● Membuat rencana kerja bagi sumber daya manusia dalam perusahaan seperti
job description, job analysis, serta job specification.

● Melakukan tahapan seleksi terhadap calon tenaga kerja sesuai kebutuhan


perusahaan seperti spesifikasi, keahlian, dan jumlah. Manajemen personalia juga
bertugas untuk memastikan tenaga kerja yang direkrut berada di posisi yang tepat
sesuai bidang keahliannya masing-masing.

● Menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan dan


didedikasikan untuk perusahaan.

● Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan tenaga kerja


meliputi pendidikan kepada tenaga kerja.

● Mengurus proses pemberhentian tenaga kerja (pensiun, dan sebagainya).


● Memastikan kesejahteraan bagi tenaga kerja dalam perusahaan.

❖ Manfaat Manajemen Personalia dalam Perusahaan .

Manajemen personalia dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha dan


karyawan. Berikut adalah manfaat utamanya:

1. Mendahulukan karyawan

Ketika sebuah organisasi berfokus pada manajemen SDM yang baik, karyawan
dianggap

sebagai aspek terpenting perusahaan. Ini menjadi bagian penting dari citra merek
kepada

calon karyawan dan karyawan saat ini.

2. Meningkatkan moral staf

Bekerja pada organisasi yang mengutamakan dukungan karyawan dapat


menciptakan lingkungan yang positif di mana anggota staf merasa dihargai. Ini
juga dapat mempengaruhi hasil kerja dan umur panjang mereka dengan
perusahaan.

3. Mendorong pengembangan karyawan

Menekankan pengembangan dan pelatihan profesional menciptakan tenaga kerja


yang lebih kuat dengan karyawan yang mampu menghadapi tantangan dan
menemukan solusi berdasarkan peningkatan pengetahuan tentang industri
mereka.

4. Mempelajari pergantian karyawan

Menurunkan pergantian staf menghemat uang dan membuat organisasi lebih


produktif. Mempertahankan karyawan juga membangun komunitas yang lebih
kuat di antara anggota staf.

5. Menciptakan rencana strategi pertumbuhan

Manajemen personalia memberi organisasi dasar untuk membuat rencana


ekspansi perusahaan melalui pertumbuhan karyawan. Ini juga mencakup praktik
menyangkal yang berfokus pada jumlah peran yang diperlukan baik dalam
operasi saat ini maupun di masa depan.
6. Senjata operasi karyawan

Menggunakan strategi manajemen personalia membantu bisnis mengatur


bagaimana karyawan sehari-hari berfungsi seperti penggajian dan pemberontakan
kerja. Serangkaian pedoman pedoman dan staf yang didedikasikan untuk operasi
karyawan dapat memantau kebutuhan sumber daya manusia perusahaan.

7. Menggunakan teknologi digital

Banyak organisasi menggunakan alat digital untuk membantu mengatur


manajemen personalia untuk staf sumber daya manusia mereka. Beberapa
platform menggabungkan fungsi sementara yang lain fokus pada elemen tertentu
seperti koordinasi manfaat.

2. Kebijakan manajemen personalia

Dua tugas utama kebijakan sumber daya manusia adalah merekrut dan
mempertahankan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif
dan positif.

Untuk menarik dan mempertahankan karyawan, kebijakan SDM harus adil dan
kompetitif. Itu harus menawarkan gaji dan tunjangan yang sebanding dengan
perusahaan lain di industri yang sama. Kebijakan sumber daya manusia juga
harus memberikan kesempatan untuk pengembangan dan kemajuan karyawan.

Kebijakan sumber daya manusia harus mendorong kerja tim dan komunikasi
serta menghindari konflik di tempat kerja dengan menciptakan lingkungan kerja
yang produktif dan positif. Selain itu, langkah-langkah harus diambil untuk
mengatasi masalah kesehatan dan keselamatan dan untuk melindungi hak-hak
karyawan.

Kebijakan personalia dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Dalam


praktiknya, sebuah perusahaan menerapkan sub-kebijakan yang melihat masalah
terkait SDM dari berbagai sudut pandang. Selain kebijakan strategis pengadaan
dan kebijakan remunerasi yang adil, instrumen kebijakan kepegawaian yang
terpenting antara lain: Desain tempat kerja: Produktivitas dan efektivitas
karyawan perusahaan bergantung pada kualitas tempat kerja. Sebuah perusahaan
dapat menggunakan desain tempat kerja untuk menarik dan mempertahankan
pekerja berkualitas dan memotivasi karyawan untuk memenuhi potensi mereka.
Kebijakan waktu kerja: Perusahaan dapat menggunakan kebijakan waktu kerja
untuk mencapai berbagai sasaran, misalnya B. kebutuhan untuk menanggapi
permintaan pelanggan, kebutuhan untuk mengoptimalkan proses produksi, dan
kebutuhan untuk merekonsiliasi pekerjaan dan kehidupan pribadi Kebijakan
pengembangan sumber daya manusia: Kebijakan pengembangan sumber daya
manusia berfokus pada rekrutmen, retensi, dan pengembangan sumber daya
manusia oleh organisasi. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki orang yang tepat dengan keterampilan
yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kebijakan sosial:
Kebijakan sosial perusahaan bertujuan untuk mempromosikan rasa kebersamaan
dan kohesi sosial dalam organisasi. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk
menciptakan lingkungan kerja yang positif dan meningkatkan moral.

Kebijakan SDM sangat penting karena memberikan arahan dan struktur untuk
mengelola orang. Anda akan membantu memastikan bahwa karyawan
diperlakukan secara adil dan konsisten dan bahwa organisasi mematuhi undang-
undang dan peraturan yang berlaku. Kebijakan SDM yang efektif juga dapat
membantu mengurangi biaya yang terkait dengan perekrutan, pelatihan, dan
perputaran. Akhirnya, kebijakan personalia memainkan peran penting.

3. Peran aktivitas – aktivitas personalia

Adapun beberapa peran aktivitas-aktivitas personalia dibagi menjadi beberapa


bagian, antara lain sebagai berikut :

1) Procuring

Melakukan sebuah persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and

selection). Dalam suatu proses persiapan dilakukan sebuah perencanaan


kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan
yang mungkin timbul. Dapat dilakukan adalah dengan melakukan suatu perkiraan
atau forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain
sebagainya.

Ada 2 faktor yang perlu dan harus dapat diperhatikan dalam melakukan
persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan para karyawan baru,
struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti
hukum atau dengan kata lain tugas personalia adalah sebagai berikut :
• Memperoleh sebuah tenaga kerja.
• Membuat suatu anggaran tenaga kerja.
• Menarik para tenaga kerja.
• Membuat suatu job analysis, job description, dan job specification.
• Menetapkan dan menghubungi para sumber-sumber tenaga kerja.
• Mengadakan seleksi terhadap para calon tenaga kerja.

2) Developing

Pengembangan dan evaluasi pada karyawan (Development and evaluation).


Tenaga

kerja yang bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan harus bisa menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu dapat
diperlukan suatu pembekalan supaya tenaga kerja yang ada dapat lebih
menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja
yang ada.

Memberikan suatu kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and


protection). Kompensasi adalah suatu imbalan atas kontribusi kerja para pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tidak pernah
sesuai dengan suatu kondisi yang ada dapat menyebabkan suatu masalah
ketenagakerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada
organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu dan harus diberikan kepada para
pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja
dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

• Memajukan atau mengembangkan para tenaga kerja.


• Melatih dan mendidik para tenaga kerja.
• Mempromosikan dan memindahkan para tenaga kerja.
• Mengadakan penilaian kecakapan para tenaga kerja.

3) Mantaining

• Promosi adalah sebuah jenis bentuk transfer yang meliputi penugasan


kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar
dapat diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak
dan kesempatan yang lebih besar.
• Pemisahan disebut juga dengan pemberhentian, bahkan sering disebut
downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitive seorang
pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk dapat mengurangi
kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan
perusahaan semakin serius.
• Terminasi adalah suatu tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai
dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak
menunjukkan kinerja yang cukup memensiunkan tenaga kerja.

4. Hubungan industrial

Hubungan industrial adalah sebuah hubungan yang terbentuk antara pihak –


pihak yang terlibat dalam proses berjalannya suatu usaha. Pada awalnya
hubungan industrial hanya mencakup hubungan perburuhan dan selalu
berhubungan antara buruh dan pengusaha. Seiring perkembangan zaman ,
cakupan hubungan industrial ini tidak hanya terbatas pada hubungan pekerja atau
buruh dengan pengusaha saja , tapi juga ada pihak pemerintah. Semuanya diatur
dalam landasan utama hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia
diatur dalam UUD 1945. Lewat UUD 1945 , setiap warga negara berhak
memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang layak.

Peran para pihak yang ada dalam hubungan industrial :

- Pemerintah

Dalam pengertian hubungan industrial , pemerintah memiliki entitas yang


memiliki fungsi sebagai pihak yang membuat kebijak , memberikan pelayanan ,
serta mengawasi jalannya sebuah usaha. Selain itu pemerintah juga berhak
menindak jika ada pihak yang melanggar aturan yang sudah dimuat di peraturan
perundang- undangan ketenagakerjaan

- Karyawan dan serikat kerja

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis , karyawan memiliki fungsi untuk


menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kewajiban mereka masing – masing.
Karyawan juga memiliki fungsi untuk menjaga ketertiban di perusahaan dan
menghindari terjadinya konflik

- Perusahaan atau pengusaha

Sebuah perusahaan memiliki fungsi untuk menjalin hubungan yang baik dengan
karyawan , mengembangkan usaha mereka , memberikan kesempatan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat , serta memberi kesejahteraan untuk karyawan
mereka. Perusahaan juga sebisa mungkin harus menciptakan hubungan industrial
yang harmonis dengan karyawan

Tujuan hubungan industrial :

o Memberikan pemahaman bagi para pelaku proses ,produksi barang atau jasa
maupun masyarakat luas mengenai hubungan industrial

o Memperkuat komitmen untuk melaksanakan prinsip – prinsip hubungan


industrial di tempat kerja

o Memantapkan sikap mental dan sikap sosial para pelaku proses produksi
barang atau jasa sehingga dapat memperluas dan mengoptimalkan tingkat
pemahaman hubungan industrial

o Meningkatkan efektivitas , fungsi , dan peran para pelaku proses produksi


barang atau jasa sehingga dapat membenahi dan memperkuat sarana hubungan
industrial

Hubungan industrial memiliki beberapa prinsip dan sarana pendukung sebagai


acuan demi terciptanya hubungan yang baik. Prinsip – prinsip hubungan
industrial menurut Payaman J. Simanjutak diantaranya :

- Kepentingan bersama pengusaha , pekerja buruh , masyarakat , dan pemerintah

- Kemitraan yang menguntungkan pekerja buruh ,dan pengusaha sebagai mitra


yang

saling tergantung dan membutuhkan

- Hubungan fungsional dan pembagian tugas

- Kekeluargaan

- Penciptaan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja

- Peningkatan produktivitas

- Peningkatan kesejahteraan bersama

Perselisihan dalam hubungan industrial :

1. Perselisihan Hak

Perselisihan tentang hak ini dapat muncul karena ada hak – hak karyawan yang
tidak dipenuhi dengan baik oleh perusahaan. Maka dari itu pihak perusahaan
harus memastikan bahwa mereka dapat berlaku adil dan memenuhi kewajibannya
terhadap karyawan

2. Perselisihan kepentingan

Perselisihan karena kepentingan ini dapat timbul karena adanya perbedaan


pendapat dan adanya perubahan atau pembaruan terkait peraturan secara sepihak
yang tidak disetujui dan merugikan karyawan

3. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Perselisihan ini dapat terjadi jika ada perbedaan pendapat antara karyawan
maupun perusahaan mengenai PHK yang diberlakukan sepihak

4. Perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan

Perselisihan antar serikat pekerja dalam suatu perusahaan yang sama dapat
muncul ketika ada kesalahpahaman mengenai keanggotaan atau pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam serikat pekerja

Cara menyelesaikan perselisihan dalam hubungan industrial :

- Perundingan bipartit

- Penyelesaian perselisihan melalui konsiliasi

- Penyelesaian perselisihan melalui mediasi

- Penyelesaian perselisihan melalu Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)

Anda mungkin juga menyukai