Ke-Kohatian
Departemen keputrian yang ada pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para
kader HMI-Wati disamping basic-needs anggota tentang berbagai persoalan perempuan kurang bisa
difasilitasi oleh HMI. Dengan hadirnya sebuah institusi yang secara spesifik menampung aspirasi
HMI-Wati juga diharapkan HMI-Wati secara internal memiliki keleluasaan untuk mengatur diri
mereka sendiri, dan lebih memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang muncul dari
basic needs anggotanya sendiri yaitu kader HMI-Wati
Kohati itu dibentuk pada tanggal 21 Safar 1386 H / 11 Juni 1966 M dan disahkan pada tanggal 2
Jumadil Akhir / 17 September 1966 M Pada Kongres ke-VII di Solo
Siapa pendiri KOHATI? Struktur kepengurusan PB HMI ada enam orang HMI-Wati yaitu :
2) Lily Mushlichah
3) Zulaecha Yasin
4) Aniswati Rochlan
5) Siti Delfiana
6) Rasmindar Aminy
Peran KOHATI, pembina dan pendidikan HMI-Wati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-
nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Maka kohati mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
wadah peningkatan dan pengembangan potensi HMI-Wati di semua bidang untuk aklerasi
tercapainya tujuan HMI
Fungsi KOHATI,
- Internal, dalam hal ini Kojati menjadi wadah pendidikan dan pelatihan bagi para HMI-Wati untuk
membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi serta perannya dalam berbagai bidang
khusunya keperempuan dari anak melalui pendidikan, pelatihan dan aktivitas-aktivitas lain dalam
kepengurusan HMI.
- Eksternal, Dalam hal ini Kohati merupakan pembawa misi HMI di setiap forum-forum
keperempuanan dengan tujuan memperluas keberadaan HMI di semua aspek dan level kehidupan.
Secara khusus keterlibatan HMI-Wati pada wilayah eksternal merupakan pengembangan dari
kualitas pengabdian masyarakat yang dimilikinya.