PDF Askep TB Paru
PDF Askep TB Paru
Visi:
Pada tahun 2023 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan
lanjut usia dengan menerapkan I lmu dan Tekonologi K eperawatan
Kelompok :2
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
mat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Kesehatan Sistem Pernafasan TB Paru” dapat s
s dalam
masih banyak kekurangan dari kualitas maupun kuantitas dari ilmu pengetahuan
yang penulis kuasai. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I.................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN............................................................................................... 5
A. Latar Belakang ..................................................................................... 5
B. Tujuan ........................................................................................................ 6
C. Ruang Lingkup ..................................................................................... 6
D. Sistematika Penulisan ...........................................................................6
BAB II................................................................................................................. 7
TINJAUAN TEORI....................................................................................... 7
A. Konsep dasar Keluarga ........................................................................7
1. Pengertian Keluarga .............................................................................7
2. Fungsi Keluarga ...................................................................................7
3. Tipe Keluarga .......................................................................................8
4. Bentuk keluarga ................................................................................... 8
5. Tingkat Perkembangan Keluarga ........................................................9
6. Lima Tugas Keluarga dan Bidang Kesehatan ...................................11
B. Konsep dasar Tuberkulosis Paru .......................................................12
1. Pengertian Tuberkulosis Paru ............................................................12
2. Etiologi Tuberkulosis Paru .................................................................13
3. Faktor risiko tuberkulosis paru ......................................................14
4. Patofisiologi TB Paru ..............................................................................17
5. Manifestasi Klinis ....................................................................................19
6. Pemeriksaan Diagnostik ..........................................................................20
7. Pemeriksaan Medis ............................................................................21
8. Komplikasi ...............................................................................................21
BAB III.............................................................................................................. 22
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA......................................................2
A. Pengkajian ...............................................................................................2
iii
B. Diagnosa. .................................................................................................8
C. Perencanan ..............................................................................................8
D. Implementasi ...........................................................................................9
E. Evaluasi .................................................................................................10
BAB IV.............................................................................................................. 12
SIMPULAN SARAN........................................................................................ 12
A. Simpulan.......................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit TB paru merupakan penyakit menular dan kronis (menahun)
yang telah lama dikenal oleh masyarakat. TB Paru disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert
Koch. Bakteri ini sangat kecil dan bersifat tahan terhadap larutan asam atau
disebut juga Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini banyak ditemukan dalam
dahak atau sputum pada orang yang menderita TB. Bakteri ini sebagian besar
menyerang organ paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh yang lain.
Bakteri ini timbul karena lingkungan yang kotor dan lembab, dan ada
keluarga atau orang dekat yang mengidap TB Paru. Kuman ini menyerang
orang yang sedang imunitasnya rendah, maka orang tersebut akan sakit
(Misnadiarly, 2006).
Penyakit TB Paru dapat dihindari dengan cara menutup mulut saat batuk
dan bersin, tidak meludah di sembarang tempat, tidak merokok dan minum-
minuman berakohol, olahraga teratur, menjaga kebersihan lingkungan,
memberikan ventilasi yang cukup agar sinar matahari dapat masuk ke dalam
ruangan karena bakteri TB Paru dapat mati jika terkena cahaya matahari.
Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makana yang bergizi dan
mendapat imunisasi BCG secara lengkap.
Namun masih banyaknya kasus TB Paru, disebabkan oleh faktor
kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara penularan penyakit
TB Paru. TB Paru dapat disembuhkan dengan minum obat anti TB dengan
betul, yaitu sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan lainnya.
Di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Infodatin,
2018) mencata jumlah kasus baru TBC mencapai 420 ribu kasus pada tahun
2017.
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran mengenai konsep penyakit TB Paru dan asuhan
keperawatan pada keluarga dengan masalah pernafasan: TB Paru.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan TB Paru
b. Dapat menetapkan diagnosis keperawatan keluarga dengan TB Paru
c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan keluarga dengan TB Paru
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan keluarga dengan TB Paru
e. Dapat melakukan evaluasi keperawatan keluarga dengan TB Paru
C. Ruang Lingkup
1. Memahami konsep penyakit TB Paru
2. Memahami konsep asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
kesehatan sistem pernafasan TB Paru mulai dari pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyelesaian dari makalah ini, maka penulis menyusu
sistematika penulisan sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Teori membahas tentang Konsep Penyakit TB Paru, dan
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Kesehatan Sistem
Pernafasan TB Paru.
3. Bab III Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Kesehatan Sistem
Pernafasan TB Paru.
4. Bab IV Penutup berisi simpulan dan saran.
5. Daftar Pustaka
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan
diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Friedman (1998, dalam
Suprajitno, 2004).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Depkes
RI (1998 dalam Effendy, 1998)
Sayekti (1994 dalam Suprajitno 2004) berpendapat bahwa keluarga
adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-
laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
7
8
9
10
11
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga yang utama untuk
mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,
dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan Perawatan
dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.
12
13
14
15
16
17
18
seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus dan
basil terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Makrofag
yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian
bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit
(membutuhkan 10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan
granulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblas akan menimbulkan
respon berbeda, kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul
yang dikelilingi oleh tuberkel (Smeltzer & Bare, 2001).
19
20
b. Rontgen
Foto rontgen dada dapat menunjang menegakkan diagnosa TB. Paling
mungkin bila ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus
atau kelenjar paratrakeal
c. Tes Montoux / Tuberculin
Tes ini sering digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa TB
paru anak-anak. Biasanya dipakai montoux tes dengan menyuntikkan
0,1 cc tuberkulin secara intrakutan. Pembacaan dilakukan 48-72 jam
setelah penyuntikan.
8. Komplikasi
Pada anak dengan tuberculosis biasanya sering terjadi komplikasi.
Menurut Wallgren, ada 3 komplikasi dasar Tuberculosis paru pada anak,
yaitu penyebaran limfohematogen, Tuberculosis endobronkial, dan
Tuberculosis paru kronik.
Sebanyak 0,5-3% penyebaran limfohematogen akan menjadi
Tuberculosis milier atau meningitis Tuberculosis, hal ini biasanya terjadi 3-
6 bulan setelah infeksi primer.
Tuberkulosis endobronkial (lesi segmental yang timbul akibat
pembesaran kelenjar regional ) dapat terjadi dalam waktu yang lebih lama
21
22