Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syifa Zahratan Nur

NIM : 11195062110024
Prodi : DIV Promosi Kesehatan

Dosen Pengajar : Jumarianto, M.Si

MEMAHAMI BAHWA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDDU DAN MAKHLUK


SOSIAL

A. Individu dan Masyarakat

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti


juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan
individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan
yang lebih kecil.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung
akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok di mana dirinya bergabung. Individu berasal dari kata latin, “individuum”
yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan
yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, demikian pendapat abdilah khusu Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri.

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem


tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang karena tuntutan kebutuhan dan
pengaruh keyakinan, pikiran, serta ambisi tertentu dipersatukan dalam kehidupan
kolektif. Sistem dan hukum yang terdapat dalam suatu masyarakat mencerminkan perilaku-
perilaku individu karena individu-indivu tersebut terikat dengan hukum dan sistem tersebut.

Kepribadian masyarakat tidak sama dengan kepribadian individu. Kepribadian ini terbentuk
melalui penggabungan individu-individu dan aksi-reaksi budaya mereka. Masyarakat mempunyai
sifat alami, ciri-ciri dan peraturannya sendiri, tindakan-tindakan serta reaksi-reaksinya dapat
diterangkan dengan serangkaian hukum umum dan universal. Masyarakat mempunyai
kepribadian independennya sendiri, karena itu hanya dapat mengatakan bahwa sejarah
mempunyai suatu falsafah dan dibentuk oleh hukum dan norma. Masyarakat warga terbentuk
secara alamiah (natural inclination) yang mendorong manusia untuk membentuk kehidupan sosial
dan ikatan persahabatan. Masyarakat warga terbentuk melalui logika negatif,
dengan mekanisme leisure of evil: hukum dan aturan diciptakan justru untuk membatasi dan
memblokir insting-insting gelap manusia. Masyarakat warga dikenal sebagai
masyarakat borjuis di mana partikularitas dan individualitas jauh lebih menonjol daripada nilai-
nilai kebersamaan dan solidaritas. Dalam masyarakat warga, setiap orang menjadikan dirinya
sebagai tujuan.

B. Pengertian Masyarakat Dan Ciri-cirinya

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem


tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif.

Ciri-ciri Masyarakat:

1. Hidup secara berkelompok.


2. Melahirkan kebudayaan.
3. Mengalami perubahan.
4. Adanya interaksi
5. Adanya seorang pemimpin.

C. Interaksi Sosial dan Stratifikasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antar individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan kelompok.
Bentuk-bentuk interaksi sosial:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antar kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Merupakan interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan
solidaritas. Beberapa proses disosiatif, yaitu: persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Istilah stratifikasi (stratification) berasal dari kata strata dan stratum yang berarti lapisan.
Karena itu stratifikasi sosial (social stratification) sering diterjemahkan dengan pelapisan
masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut
ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan (stratum). Stratifikasi sosial
adalah sistem pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat, yang menempatkannya
pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta
kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan dengan lapisan lainnya.
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial pada dasarnya berbicara tentang penguasaan
sumber-sumber sosial. Sumber sosial adalah segala sesuatu yang oleh masyarakat dipandang
sebagai suatu yang berharga. Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarkat
ke dalam kelas-kelas secara hierarkis (bertingkat). Pelapisan sosial diatas, tentunya tidak
berlaku umum, sebab setiap kota ataupun desa masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda.
Sistem stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas sedang. Dasar
dan inti sistem stratifikasi masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan pembagian hak dan
kewajiban, serta tanggung jawab masing-masing individu atau kelompok dalam suatu sistem
sosial. Penggolongan dalam kelas-kelas tersebut berdasarkan dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam suatu lapisan-lapisan yang lebih hierarkis menurut dimensi kekuasaan,
privilese dan prestise.

Anda mungkin juga menyukai